PT TEMPO INTI MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
l. Aset tetap - Lanjutan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan
tujuannya.
m. Biaya pusat data dan analisa Tempo
Biaya pusat data dan analisa Tempo adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian koleksi informasi dan data yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan digunakan oleh Entitas sebagai
referensi berita. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2002, Entitas mulai mengamortisasi biaya pusat data dan analisa Tempo sesuai dengan masa manfaatnya selama 18 tahun dengan metode garis lurus. Sisa
biaya yang belum diamortisasi untuk masing-masing produk ditinjau kembali manfaat keekonomiannya pada setiap akhir periode.
n. Liabilitas imbalan kerja
Entitas menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 15,”PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum
dan Interaksinya”. Entitas mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal
25 Maret 2003. PSAK Nomor 24 Revisi 2010 “Imbalan Kerja” memperkenalkan metode baru untuk mengakui
keuntungan kerugian aktuaria, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Akibatnya, saat ini ada tiga metode yang dapat diterima untuk realisasi laba rugi aktuaria:
Pendekatan koridor Sebuah metode sistematis untuk pengenalan lebih cepat dari kerugian keuntungan aktuarial
diakui secara penuh segera dalam laporan laba rugi, dan pengakuan penuh sebagai pendapatan komprehensif lain. Memungkinkan entitas untuk mengakui
semua keuntungan kerugian yang timbul dari ekuitas aktuaria. Entitas menggunakan pendekatan koridor dalam mengakui keuntungan kerugian aktuarial.
Beban imbalan kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit
”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada
akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut atau 10 dari nilai wajar aset program pada tanggal
tersebut.
103
LAPORAN TAHUNAN
I
PT TEMPO INTI MEDIA TBK.
I
2014