Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Tri Kurniati 1.05.10.398
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014
(2)
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB 1 ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
1.6.1. Lokasi Penelitian ... 7
1.6.2.Waktu Penelitian ... 7
1.7.Sistematika Penulisan ... 8
BAB II ... 10
LANDASAN TEORI ... 10
2.1.Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10
(3)
2.3.2Bimbingan ... 14
2.3.2.1.Jenis-Jenis Bimbingan... 16
2.3.2.2.Pengertian Konseling ... 18
2.3.3Pengertian Kinerja ... 18
2.3.3.1Pengertian Penilaian Kinerja Guru ... 18
2.3.3.2Syarat sistem Penilaian Kinerja Guru ... 19
2.3.3.3Prinsip pelaksanaan Penilaiak Kinerja Guru ... 20
2.3.3.4Standar Penilaian Kinerja ... 22
2.4.Perangkat Lunak Pendukung... 25
2.4.1Database ... 25
2.4.2Netbeans ... 26
2.4.3MySQL... 27
2.4.3.1Kelebihan MySQL ... 27
2.4.3.2Keamanan yang dimiliki MySQL ... 28
2.4.3.3Kelemahan MySQL ... 30
2.4.4XAMPP ... 30
2.5.Arsitektur Jaringan ... 30
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 31
2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 31
2.5.3. Topologi Jaringan Komputer ... 31
BAB III ... 33
OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1.Objek Penelitian ... 33
3.1.1.Sejarah Singkat Sekolah ... 33
3.1.2.Visi dan Misi Sekolah ... 35
3.1.2.1.Visi Sekolah ... 35
(4)
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 51
3.2.3.Pendekatan Sistem dan Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.2.3.1.Pendekatan Sistem ... 53
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 56
3.2.4.Pengujian Software ... 60
3.3.Analisis Sistem Yang Berjalan ... 60
3.3.1.Analisis Dokumen ... 60
3.3.2.Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 63
3.3.2.1.Flow Map ... 65
3.3.2.2.Diagram Konteks yang berjalan ... 68
3.3.2.3.Data Flow Diagram ... 69
3.3.3.Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 71
BAB IV ... 73
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 73
4.1Perancangan Sistem ... 73
4.1.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 73
4.1.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 74
4.1.3.Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 75
4.1.3.1.Flow Map ... 76
4.1.3.2.Diagram Konteks ... 79
4.1.3.3.Data Flow Diagram ... 80
4.1.3.4.Kamus Data ... 86
4.1.4.Perancangan Basis Data ... 93
4.1.4.1.Normalisasi ... 94
4.1.4.2.Relasi Tabel ... 98
(5)
4.2.2Perancangan Input ... 110
4.2.3Perancangan Output ... 117
4.3Perancangan Arsitektur Jaringan... 122
4.4Implementasi ... 123
4.4.1.Batasan Implementasi (optional) ... 123
4.4.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 123
4.4.3.Implementasi Perangkat Keras ... 124
4.4.4.Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 124
4.4.5.Implementasi Antar Muka... 128
4.4.5.1.Implementasi halaman utama ... 129
4.4.5.2.Implemetasi halaman utama input ... 129
4.4.5.3.Implementasi halaman proses ... 131
4.4.5.4.Implementasi halaman utama output... 132
4.4.6.Implementasi Instalasi Program ... 134
4.4.7.Penggunaan Program ... 137
4.5Pengujian ... 145
4.5.1Rencana Pengujian ... 145
4.5.2Kasus dan Hasil Pengujian ... 146
4.5.3Kesimpulan Hasil Pengujian ... 150
BAB 5 ... 151
KESIMPULAN DAN SARAN ... 151
5.1Kesimpulan ... 151
5.2Saran ... 152
DAFTAR PUSTAKA ... 153 LAMPIRAN
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
- - - 2010, Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru)
Al-Jufri, Hamid. (2011) Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Smart Grafika :Jakarta.
Darmawan, Deni; Fauzi, Nur Kun kun. (2013) Sistem Informasi Manajemen, PT RemajaRosdakarya : Bandung.
Kadir, Abdul. (2003) Pengenalan Sistem Informasi, ANDI:Yogyakarta. Roger S.Pressman (2012) Rekayasa Perangkat Lunak, ANDI :Yogyakarta. Sutanta, Edhy. (2003)Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu :Yogyakarta. Sutanta, Edhy. (2011) Basis Data dalamTinjauan Konseptual, ANDI :Yogyakarta.
Sumber digital :
1. http://www.e-bookspdf.org/Perancangan Penilaian Kinerja Guru berdasarkan Standar Kualitas Akademik Kompetensi Guru dan
Kompetensi Gomes sebagai Acuan Pemberian Insentif /24 Mei 2014 13:45
2. http://kmti.umy.ac.id/pengertian-netbeans /1 Juni 2014 22:13
3. http://www.etunas.com/web/pengertian-mysql.htm / I Juni 2014 22:13
4. HTTP://WWW.M-EDUKASI.WEB.ID/
(7)
5. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php/jaringan web server/2 Juni 2014 19:30
6. http://www.lunibuk.com/ daftar.simbol flowmap dan data flow diagram
(DFD).pdf/13 Juni 2014/18:22
(8)
melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan, dan kemampuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan dari penyusunan skripsi ini sendiri merupakan syarat kelulusan pada program studi strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Bandung.
Dengan mengambil objek penelitian di SMP Negeri 27 Bandung, penulis mengangkat judul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu diantaranya :
1. Kepada Alloh SWT., yang telah memberikan kemudahan dalam mengerjakan skripsi.
2. Kepada kedua orang tua, kakak kandung, kakak ipar, adik, keluarga besar Madiun dan Gombong yang terus-menerus mendoakan dan memberikan semangat saat menyususn skripsi.
3. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
4. Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.
5. Citra Noviyasari, S.Si., MT. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Unikom dan dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya
(9)
Sistem Informasi Unikom.
7. Seluruh staf Karyawan dan Dosen Program Studi Sistem Informasi Unikom.
8. H. Sudarto, S.Ag., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 27 Bandung yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian ditempat tersebut. 9. Imam Rahayu Binekas, S.Pd., dan Giwur Giandono, S.Ag, selaku
pembimbing lapangan yang bersedia membantu penulis saat melakukan penelitian di SMP Negeri 27 Bandung.
10.Kepada seluruh teman-teman terutama SI-10 dan sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namanya karena sudah membantu dan saling memotivasi dalam penyusunan skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.
Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.
Bandung, Juli 2014
(10)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
Di zaman modern saat ini, kemajuan dan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi dianggap mampu dalam meningkatkan kualitas, efisiensi dan produktifitas di berbagai bidang. Perkembangan tersebut diharapkan dapat membantu organisasi maupun perusahaan dalam mengintegrasi data, kontrol kualitas, mempercepat pengolahan data dan meningkatkan kualitas informasi. Salah satu bidang yang dapat mendukung kinerja organisasi diantaranya adalah dalam bidang pendidikan.
Guru adalah pendidik yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mendewasakan kehidupan bangsa. Pengajar yang mempunyai dedikasi tinggi dalam pendidikan, tentunya mempunyai kualitas dan kompetensi dalam mengimplementasikan bidang keilmuannya secara baik kepada peserta didik. Tuntutan tersebut adakalanya menghasilkan kualitas pengajar yang professional menurut jabatan fungsional guru dalam mengajar. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang berhubungan dengan fungsional guru dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penialaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah.
Pengolahan data penilaian kinerja terutama perhitungan masih dilakukan secara manual sehingga masih terdapat hasil nilai yang keliru, terdapat penumpukan berkas data penilaian kineja guru pada bagian wakasek kurikulum, hasil penilaian kinerja guru yang bersifat subyektif yaitu penilai memberikan nilai
(11)
atas dasar care atau kasihan terhadap guru yang sedang dinilai, sehingga hasil penilaian tersebut kurang valid dan tidak sesuai dengan kenyataan, belum ada media penyimpanan data seperti database sebagai tempat menampung semua data penilaian, dan keamanan data yang masih kurang terjaga dikarenakan data tersimpan pada komputer umum, sehingga memudahkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan dalam pengambilan data. Dengan adanya suatu metode yang lebih baik diharapkan kegiatan penilaian kinerja guru bisa dilakukan secara objektif untuk memutuskan dengan cepat, berdasarkan data yang ada secara real di lapangan.
Dasar hukum pedoman pelaksanaan penilaian kinerja guru diantaranya adalah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dan Peraturan Negara Pendidikan
(12)
Nasional Nomor: 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas dalam kegiatan penyusunan
skripsi ini penulis mengambil judul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dihadapi oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung khususnya dalam sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling yaitu :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang di SMP N 27 Bandung, yaitu ;
1. pengolahan data penilaian kinerja terutama perhitungan masih dilakukan secara manual sehingga masih terdapat hasil nilai yang keliru,
2. terdapat penumpukan berkas data penilaian kineja guru pada bagian wakasek kurikulum,
3. hasil penilaian kinerja guru yang bersifat subyektif yaitu penilai memberikan nilai atas dasar care atau kasihan terhadap guru yang sedang dinilai, sehingga hasil penilaian tersebut kurang valid dan tidak sesuai dengan kenyataan,
4. belum ada media penyimpanan data seperti database sebagai tempat menampung semua data penilaian dan,
(13)
5. keamanan data yang masih kurang terjaga dikarenakan data tersimpan pada komputer umum, sehingga memudahkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan dalam pengambilan data
1.2.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling yang berjalan saat ini pada SMP N 27 Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Konselingdi Sekolah Menengah Pertama 27 Bandung, guna tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam aliran informasi proses penilaian kinerja guru.
(14)
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dasar dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sisteminformasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling yang berjalan saat ini pada SMP N 27 Bandung.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
3. Untuk mengetahui pengujian sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan konseling pada SMP N 27 Bandung.
1.4. Kegunaan dan Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan membantu sekolah dalam proses penilaian kinerja guru terhadap tingkat profesional mengajar di sekolah.
1.4.2. Kegunaan Akademis a. Bagi Penulis
(15)
mengimplementasikan ilmu komputer yang khususnya berkaitan dengan produk teknologi dan informasi.
b. Bagi Pengembangan Ilmu
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pada bidang yang terkait tanpa mengurangi kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut.
c. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik yang sama.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan untuk membatasi adanya penyimpangan dalam penulisan. Sistem ini membatasi pembahasan mengenai pembangunan sistem penilaian kinerja guru bimbingan konseling, batasan-batasan itu diantaranya adalah membahas:
1. Sistem mengolah kegiatan inti yaitu penilaian kinerja guru.
2. Penilaian ulang kinerja guru hanya dapat dilakukan satu kali dan moderator bekerja untuk satu tahun dilaksanakannya penilaian.
3. Data yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja guru adalah identitas guru yang dinilai, pedoman penilaian kinerja guru dan data penilaian kinerja guru.
(16)
4. Laporan berbentuk hasil penilaian masing-masing guru berdasarkan kegiatan pengamatan, pemantauan, rekap nilai penilaian kinerja dan angka kredit guru.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Bagian Wakasek Kurikulum SMP Negeri 27 Bandung yang beralamat di Jl. Yudha Wastu Pramuka 1 Bandung.
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian terdapat dalam tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan
Bulan/Minggu
Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Identifikasikan
kebutuhan pemakai yang
paling mendasar 2 Membangun prototype 3 Menenggunakan
prototype
4 Merevisi dan
meningkatkan prototype 5
Prototype lengkap menjadi sistem yang
(17)
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab yang akan disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
1. PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan yang ada pada skripsi.
2. LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori-teori yang digunakan sebagai referensi untuk membuat skripsi.
3. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang objek dan metode penelitian.Objek penelitian diantaranya membahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, stuktur organisasi perusahaan, dan deskripsi tugas. Sedangkan metode penelitian membahas tentang desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem, alat bantu analisis dan perancangan, dan pengujian software. Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan diantaranya adalah flowmap, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, dan perancangan basis data. Pada bagian ini pula diuraikan tentang analisis sistem yang berjalan diperusahaan.Analisis meliputi analisis dokumen, analisis prosedur yang berjalan dan juga evaluasi sistem yang berjalan.
(18)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat meliputi tujuan perancangan sistem, gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan prosedur, dan perancangan basis data. Di bab ini juga membahas tentang perancangan antar muka, perancanangan arsitektur jaringan, implementasi dan pengujian sistem.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari materi-materi yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya serta hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.
6. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi daftar pustaka yang dijadikan sumber penelitian bagi penulis, sumber tersebut didapat dari buku, jurnal, internet, maupun dari penelitian sebelumnya.
7. LAMPIRAN
Pada bagian ini penulis melampirkan seluruh data-data yang dipeloreh sebagai pendukung dari penelitian ini.
(19)
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:15), sistem informasi dalan suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkat dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem yang lainnya.
Menurut MC Load “Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”.
Menurut Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis, sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi, menyediakan kepada pihak luar akan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut H. Bodnar George (2000) yang dikutip oleh Hamid Al-Jufri (2011:2) “Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Hamid Al-Jufri (2009), “Sistem adalah satu kesatuan terpadu dari elemen-elemen yang saling terkait antara satu
(20)
dengan yang lainnya, tidak bisa dipisahkan ” (Hardware, Software, dan Brainware).
2.1.1.1.Karakteristik Sistem
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh sistem menurut Hamid Al-Jufri (2011:4) diantaranya sebagai berikut :
1. Komponen-komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan.Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi Antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersbut. 3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkunagn dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak makan akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
(21)
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem ke subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi proses yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran dan Tujuan Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
(22)
sisten dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat dan berarti bagi yang menerimanya. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya, informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh
terlambat. Informs yang using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi tipa-tiap informasi bagi orang yang satu dengan orang yang lainnya itu berbeda.
2.2. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:29) sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau
(23)
informasi pembelajran guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen diantaranya perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dalam lembaga pendidikan.
Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya bagi para pengambil keputusan, tetapi sangat berguna bagi masyarakat sebagai salah satu subsistem dan control society, terutama dalam proses operasional lembaga pendidikan dan penyajian kualitas jasa pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.
2.3. Pengertian kasus yang dianalisis
Pengertian kasus yang dianalisis akan membahas tentang pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis.
2.3.1 Pengertian Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2.3.2 Bimbingan
Konsep kata bimbingan berasal dari kata "guidance". Guidance memiliki pengertian yang sangat luas, sehingga kata quidance dalam bimbingan pendidikan selalu didefenisikan berdasarkan pada sudut pandang dari para ahli serta penerapannya. Untuk lebih jelasnya pengertian kita tentang bimbingan, maka
(24)
berikut dikutip pendapat para ahli sebagai berikut :
“Tercapainya tujuan dari bimbingan menurut kerja sama yang baik antara staf dan sekolah, yaitu guru konselor, dokter, pekerja sosial, psikologi dan kepala sekolah.Bimbingan sebagai "Process of helping individuals to understand them selves and their word" (proses pemberian bantuan kepada seseorang untuk mengerti masalah dan dunianya). Sedangkan kurikulum 1975, pengertian bimbingan sebagai berikut : Suatu proses bantuan yang diberikan kepada para siswa dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan-kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka dapat memahami diri, mengarahkan dari, dan bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat. (Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling 1992: 40).”
Dari defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan memiliki beberapa kata-kata kunci dengan arti sebagai berikut :
a. Klien Individu yang normal yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya.
b. Konselor Individu yang ahli dan mau memberikan bantuan klien, bisa juga dalam bentuk sebuah tim : guru konselor, psikologi, dokter, perawat, dan kepala sekolah.
c. Usaha Bantuan Kegiatan proses untuk menambah, mendorong,
merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan, agar individu dapat tumbuh dari kekuatannya sendiri.
(25)
d. Tujuan bimbingan Sebagai hasil proses untuk menemukan diri dan dunianya sehingga individu dapat memilih, merencanakan memutuskan, memecahkan masalah, menyesuaikan secara bijaksana, dan berkembang sepenuhnya kemampuan dan kesanggupannya, serta dapat memimpin dirinya sendiri sehingga individu dapat menikmati kebahagiaan batin yang sedalam-dalamnya dan produktif bagi lingkungannya.
2.3.2.1.Jenis-Jenis Bimbingan
Jenis jenis bimbingan dapat dibagi atas tiga bagian, yakni : a. Bimbingan pekerjaan
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama, asal mula dari bimbingan pekerjaan ini dirintis oleh Departemen Tenaga Kerja di negara ini untuk terjun di tengah-tengah masyarakat. Istilah bimbingan pekerjaan mulai digeser oleh pemakaian istilah bimbingan jabatan, yang kemudian beralih kepada nama bimbingan karier sejak dilangsungkannya konfrensi ARAVEG (Asian Regional Association for Vocational and Education Guidance) di Jakarta 1983, yang selanjutnya diadakan simposuim yang menghasilkan rumusan konsep bimbingan jabatan sebagai berikut : "Bimbingan jabatan adalah proses bantuan terhadap seseorang sehingga orang tersebut mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerjanya, serta mempertemukan keduanya, yang akhirnya dapat mempersiapkan diri dan memasuki bidang tertentu dan membinanya dalam bidang pekerjaan tersebut".
(26)
b. Bimbingan Pendidikan
Defenisi tentang bimbingan pendidikan telah diberikan oleh sebanyak ahli, diantaranya : J.D. Hoofengarder (dalam pengantar Dasar Bimbingan dan Konseling) mengatakan : Bimbingan pendidikan sebagai bagian integral dari program sekolah yang ditujukan untuk mengembangkan dan
menggunakan kamampuan-kemampuan sehingga mereka dapat
memperoleh nilai maksimal dalam pendidikan formalnya. (Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling 1992 : 47). Dari defenisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang bimbingan pendidikan, yaitu : bantuan yang diberikan kepada anak dalam bimbingan dapat berupa informasi pendidikan, cara belajar, pemilihan jurusan lanjutan sekolah, mengatasi belajar, mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan atau membuat siswa dapat sukses belajar dan mampu menyesuaikan dari terhadap semua tuntutan sekolah.
c. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi adalah memberikan bantuan kepada siswa untuk mengembangkan hidup peribadinya seperti motivasi, persepsi tentang diri, gaya hidup, perkembangan nilai-nilai moral/agama dan sosial dalam diri, kemampuan mengerti dan menerima diri dan orang lain, serta membantunya untuk memecahkan masalah-masalah pribadi yang ditemuinya.
(27)
2.3.2.2.Pengertian Konseling
Kata konseling berasal dari bahasa Inggris, yaitu "counseling”, yang berarti "Penyuluhan". Namun, kata penyuluhan itu sendiri sedemikian luas artinya, sehingga untuk lebih membuat agar spesifikasi lagi, maka berikut disajikan defenisi tentang konseling itu sendiri yaitu : Konseling mencakup semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana seorang adalah klien dibantu untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Back (dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah lanjutan) mengemukakan pendapatnya tentang konseling sebagai berikut : a. Konseling mengandung arti sebagai bantuan kepada individu untuk
menyesuaikan diri dalam situasi kritis
b. Konseling adalah membantu individu untuk menyatakan dirinya ke dalam
suatu pemecahan masalah yang rumit untuk mempengaruhi perubahan sebagian besar dari tingkah laku klien secara suka rela.
c. Konseling diartikan sebagai proses hubungan antara dua orang, dimana yang satunya dibantu dengan yang lainnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
2.3.3 Pengertian Kinerja
Menurut Drs.Bambang Marhijanto (1999:213)dalam kamus Bahasa Indonesia kinerja adalah sesuatu yang dicapai.
2.3.3.1Pengertian Penilaian Kinerja Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap
(28)
butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
2.3.3.2Syarat sistem Penilaian Kinerja Guru
Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah: 1. Valid
Sistem PK GURU dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Reliabel
Sistem PK GURU dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
3. Praktis
Sistem PK GURU dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Salah satu karakteristik dalam desain PK GURU adalah menggunakan cakupan
(29)
kompetensi dan indikator kinerja yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru (Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama).
2.3.3.3Prinsip pelaksanaan Penilaiak Kinerja Guru
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK GURU adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan ketentuan
PK GURU harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam PK GURU adalah kinerja yang dapat diamati dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. 3. Berlandaskan dokumen PK GURU
Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses PK GURU harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem PK GURU. Guru dan penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
(30)
4. Dilaksanakan secara konsisten
PK GURU dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
b. Adil
Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
c. Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.
d. Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
e. Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.
(31)
f. Praktis
Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
g. Berorientasi pada tujuan
Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
h. Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
i. Berkelanjutan
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara terus menerus selama seseorang menjadi guru. j. Rahasia
Hasil PK GURU hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang berkepentingan.
2.3.3.4Standar Penilaian Kinerja
Standar Utama Kompetensi Guru (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007) yang dikembangkan secara utuh ke 4 kompetensi utama guru, yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik
(32)
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembanganpeserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat disekitarnya. 3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakankemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
Konversi nilai penilaian kinerja pmbimbingan ke angka kredit sesuai dengan Permennegpan dan RB No.16/2009. Perolehan angka kredit untuk pembimbingan (Guru BK/Konselor) pertahun diperhitungkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(33)
Keterangan :
1. AK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.
2. AKPKB adalah angka kedit pengembangan keprofesian berkelanjutan. 3. AKP adalah angka kredit unsure penunjang.
4. JM adalah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/ madrasah atau jumlah konseling yang dibimbing oleh guru BK/Konselor.
5. JWM adalah jam wajib mengajar (24-40 jam tatap muka per minggu) atau jumlah konseli (150-250 konseli per tahun) yang dibimbing oleh guru BK/Konselor.
6. NK adalah Prosentase angka kredit.
7. 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler), 4 tahun.
8. JM/JWM=1 apabila guru mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau apabila guru BK/Konselor membimbing 150-250 konseli.
9. JM/JWM=JM/24 jika guru mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau JM/150 jika guru BK/Konselor membimbing kurang dari 150 konseli per tahun.
Penetapan prosentase angka kredit (nilai NK) pada rumus tersebut dilakukan dengan mengubah total nilai kinerja pembelajaran atau pembimbingan yang diperoleh ke dalam rentang nilai kinerja guru sebagaimana diatur dalam Permennegpan dan RB No.16 Thun 2009.
(34)
Tabel 2.1 Konversi nilai kinerja hasil penilaian kineja guru ke angka kredit Nilai hasil penilaian
kinerja guru Sebutan
Presentase Angka kredit
91 – 100 Amat bak 125 %
76 – 90 Baik 100 %
61 – 75 Cukup 75 %
51 – 60 Sedang 50 %
<50 Kurang 25 %
(Sumber : - - - 2010, Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Guru (PK Guru)
2.4. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis dalam merancang dan membangun suatu aplikasi sistem informasi adalah sebagai berikut.
2.4.1 Database
Menurut Edhy Sutanta (2011:32) berikut ini definisi database menurut beberapa pakar yaitu J.L. Whitten & L.D. Bentley (1998) mendefinisikan database sebagai kumpulan data dalam file saling terhubung (interrelated file), record dalam file harus mengijinkan adanya kerelasian (dapat dibayangkan sebagai
pointer) ke record-record lain dalam file yang lain. Raghu Ramakrishan (1998)
mendefinisikan database sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan yang menjelaskan aktivitas-aktivitas pada sebuah organisasi. Sedangkan Raymond
(35)
McLeod dan George Schell (2001) mendefinisikan database sebagai keseluruhan data yang disimpan dalam sistem komputer yang menjadi sumber daya organisasi.
2.4.2 Netbeans
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.
Netbeans juga digunakan oleh sang programmer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan menyebarkan program netbeans yang ditulis dalam bahasa pemrograman java namun selain itu dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, and mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.
NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Dan
(36)
saat ini pun netbeans memiliki 2 produk yaitu Platform Netbeans dan Netbeans IDE. Platform Netbeans merupakan framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi deskto dan Platform NetBeans juga menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi.
2.4.3 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public
License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.
2.4.3.1Kelebihan MySQL
MySQL juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows, D, Solaris dan lain-lain.
(37)
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan cuma-Cuma.
3. Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Coloumn Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti integer,
double, char, text, datedan lain-lain.
6. Command and Function
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select danwhere dalam query.
2.4.3.2Keamanan yang dimiliki MySQL
Adapun keamanan yang dimiliki oleh My SQL yaitu :
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
(38)
1.Scability and Limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
2.Connectivity
MySQL dapat melakukan koneksi dengan clients menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (UNIX) atau Named Pipes (NT).
3.Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
4.Interface
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication
Programming Interface).
5.Clients and Tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
6.Struktur Tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter table, dibandingkan database lainnya semacam PosgreeSQL / Oracle.
(39)
2.4.3.3Kelemahan MySQL
Kelemahan MySQL dari dulu sampai saat ini adalah feature-creep artinya MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standar serta berusaha memenuhinya namun jika itu diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur tersebut belum lengkap dan belum berperilaku sesuai standar. Contoh fitur
SUB-SELECT (nesting SELECT dalam SELECT) yang tidak optimal dan sering
salah parsing query SQL dan jalan keluarnya dengan memecah menjadi beberapa query.
2.4.4 XAMPP
Xampp merupakan program aplikasi web server yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah perangkat lunk yang dikonfigurasi menjadi satu ke dalam xampp adalah Apache, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin. Untuk mempelajari salah satu web server, misalnya PHP bisa langsung menginstall xampp.
2.5. Arsitektur Jaringan
Arsitektur aplikasi merupakan perancangan pengintegrasian seluruh unit komputer pada suatu tempat agar seluruh komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Arsitektur jaringan komputer dikategorikan menjadi beberapa rancangan yang disebut dengan topologi jaringan.
(40)
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Melwin Syafrizal (2005:2) pengertian jaringan komputer adalah “himpunan interkoneksi antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel”.
2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer menurut Edhy Sutanta (2003:205) dibedakan menjadi :
1. Local Area Network (LAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas jangkauannya meliputi satu area lokal tertentu. Misal jaringan computer di suatu gedung.
2. Metropolitan Area Network (MAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luasjangkauannya meliputi area dalam satu kota. Misal jaringan komputer di kotaJakarta.
3. Wide Area Network (WAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misal jaringan komputer pada internet.
2.5.3. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Edhy Sutatnta (2003:203) salah satu jenis topologi konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan komputer sekolah SMP N 27 Bandung adalah bus.
(41)
Dalam topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu saluran.
Gambar 2.1 Topologi Bus
(42)
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah tempat dimana kita melakukan penelitian terhadap suatu permasalahan yang terjadi untuk diteliti.Untuk menyusun skripsi ini peneliti melakukan penelitian mengenai Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dengan objek penelitian di SMP Negeri 27 Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Sekolah
SMP Negeri 27 Bandung berdiri pada tahun 1981 beralamat di Jl. Yudha Wastu Pramuka BandungKelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Propinsi Jawa Barat. Pada awal berdirinya SMP Negeri 27 Bandung merupakan filial dari SMP Negeri 14 Bandung.
SMP Negeri 27 Bandung berdiri di atas lahan seluas 6.150.000 m² berada di Komplek Perumahan Perwira Infantri ( PPI ) memiliki fasilitas 28 ruang belajar, dan bangunan penunjang Kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari laboratorium IPA, Ruang Multimedia, Ruang Lab TIK, Ruang Perpustakaan Sekolah, Ruang Bimbingan dan Konselling, Masjid berlantai II dan Ruang Kegiatan Ekstra Kurikuler siswa.
Tenaga Pendidik dan kependidikan di SMP Negeri 27 Bandung berjumlah 80 orang terdiri dari tenaga Pendidik ( guru ) sebanyak 62 orang dan tenaga administrasi sebanyak 18 orang.
(43)
Suksesi Kepemimpinan Sekolah SMP Negeri 27 Bandung dari Awal berdiri sampai sekarang sebagai berikut :
Tabel 3.1. Suksesi Kepemimpinan Sekolah
No Urutan Foto Nama
1
Kepala Sekolah I
Drs. Itar
2
Kepala Sekolah II
Drs. H Komar
3
Kepala Sekolah III
Drs. H. Didi Hasbiadi
4
Kepala Sekolah IV
Dra. Hj. Saliah
5
Kepala
(44)
6
Kepala Sekolah VI
Asep Whidayat, S.Pd, MMPd
7
Kepala Sekolah VII
Drs. H. Agus Suhara, MMPd
8
Kepala Sekolah VIII
H. Sudarto, S.Ag
3.1.2. Visi dan Misi Sekolah
Visi dan misi yang dimuliki oleh sekolah digunakan untuk tercapainya tujuan dari sekolah tersebut. Adapun visi dan misi SMP Negeri 27 Bandung adalah sebagai berikut :
3.1.2.1.Visi Sekolah
Visi SMP Negeri 27 Bandung adalah “Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi akademik maupun non akademik berdasarkan iman dan taqwa.“
Indikator dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya pengembangan kurikulum berstandar Nasional.
2. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan berstandar Nasional.
(45)
3. Meningkatnya kualitas proses pembelajaran berstandar Nasional.
4. Terwujudnya induk pengembangan sarana prasarana pendidikan berstandar Nasional.
5. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik maupun non akademik berstandar Nasional.
6. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan peningkatan mutu kelembagaan berstandar Nasional.
7. Terwujudnya pembiayaan sekolah berstandar Nasional.
8. Terlaksananya implementasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
9. Terciptanya perikehidupan sekolah yang agamis.
10.Mewujudkan sumberdaya manusia yang berstandar Nasional dan tetap berkarakter Indonesia.
3.1.2.2.Misi Sekolah
Misi SMP Negeri 27 Bandung yaitu :
1. Menumbuh kembangkan sikap kompetitif dalam bidang akademik maupun non akademik.
2. Patuh terhadap aturan dan tata tertib sekolah.
3. Melaksanakan bimbingan kepada peserta didik secara kontinue.
4. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
(46)
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
6. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan sehat.
7. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh
stakeholder dan komite sekolah.
8. Terselenggaranya manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel.
3.1.3. Struktur Organisasi Sekolah
SMP Negeri 27 Bandung mempunyai struktur organisasi saat ini sebagai berikut :
KEPALA SEKOLAH H. SUDARTO, S.Ag KOMITE SEKOLAH
H. IMAM SUJADI, MBA
KAUR TATA USAHA EDDY JULIUS, Ch
WAKASEK KESISWAAN H. BUDI NURYADI, S.Pd WAKASEK KURIKULUM
IMAM R BINEKAS, S.Pd
WAKASEK SARANA & PRASARANA HJ. NETTY HERAWATI, S.Pd. MMPd
WAKASEK HUMAS
GIWUR GIANDONO, S.Ag
KOORDINATOR BK RINA HANURANI, S.Pd
GURU WALI KELAS
(47)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Tugas dan fungsi tenaga pendidik dan kependidikan SMP Negeri 27 Bandung adalah sebagai berikut :
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI WAKASEK
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan Sekolah. A. Uraian Tugas Wakasek Urusan Kurikulum
1. Menyusun program kerja tahunan (action plan ) 2. Mengkoordinir sosialisasi pengembangan kurikulum 3. Menyusun program pengajaran
4. Mengkoordinir kegiatan belajar mengajar termasuk pembagian tugas guru, jadwal pelajaran, evaluasi belajar, dan sebagainya.
5. Menganalisis ketercapaian target kurikulum dan daya serap
6. Mengkoodinir penyusunan Kurikulum sekolah, Kalender Pendidikan, Prota, Promes, Silabus, RPP/Modul
7. Mengajar sesuai dengan beban kerja yang telah ditetapkan
8. Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan US/UN dan sebagainya
9. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama guru kelas, kepala program studi, dan Kepala Sekolah.
10.Menyusun laporan berkala dan insidentil tentang kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
11.Mengkoordinir Penerimaan Siswa Baru (PSB) 12.Mengkoordinir wali kelas dan bimbingan siswa
(48)
13.Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pokja Kurikulum Sekolah 14.Mengkoordinir penulisan dan pengembangan bahan ajar
15.Mendokumentasikan kurikulum, penyesuaian kurikulum dan bahan ajar yang telah berlaku
16.Mewakili sekolah dalam kegiatan–kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum.
B. Uraian Tugas Wakasek Urusan Kesiswaan
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR,KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat 2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental 5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
6. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima beasiswa
7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
8. Mengatur mutasi siswa
9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS
(49)
10.Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah 11.Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi 12.Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala C. Uraian Tugas Wakasek Urusan Sarana Prasarana
1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana 2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana 3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran 4. perawatan dan perbaikan sarana prasarana
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah keseluruhan 6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana
7. Menyusun laporan secara berkala
D. Uraian Tugas Wakasek Urusan Kurikulum
1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha,dan lembaga sosial lainnya
4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah 5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah 6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K.
(50)
8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat masalah- masalah yang bersifat umum
10.Menyusun laporan secara berkala 2. KEPALA TATA USAHA
1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah 2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Pengurusan adminstrasi ketenagaan dan siswa
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan secara berkala
3. BENDAHARA SEKOLAH
Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
1. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah 2. Mengajukan Pembayaran
(51)
3. Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite Sekolah dan sumber lainnya.
4. Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran Keuangan Negara sesuai petunjuk.
5. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan 6. Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap) 7. Membuat Lembar Hasil Waskat
8. Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan yang dibentuk sekolah.
9. Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum, pembantu dan tabelaris.
4. URUSAN INVENTARISASI DAN PERLENGKAPAN
Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris b. Mengisi Buku Induk Inventaris
c. Mengisi Buku Golongan Inventaris
d. Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventari e. Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventari
f. Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventari g. Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris h. Mengisi Kartu Baran
(52)
i. Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventari
j. Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen lainny
k. Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang l. Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap
ruangan
5. URUSAN INVENTARISASI DAN PERLENGKAPAN
Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris b. Mengisi Buku Induk Inventaris
c. Mengisi Buku Golongan Inventaris
d. Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventari e. Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventari
f. Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventari g. Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris h. Mengisi Kartu Baran
i. Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventari
j. Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen lainnya.
(53)
l. Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap ruangan
6. URUSAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
1. Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 260 dan 261 Tahun 1996 Tugas pokok Kepala Tata Usaha sebagai berikut :
1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah 2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Pengurusan adminstrasi ketenagaan dan sisswaUU
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan secara berkala.
2. Keputusan Bupati Bandung No. 46 Tahun 2002 Tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung Paragraf 8 Pasal 141 Tugas Pokok Kepala Tata Usaha sebagai berikut :
1. Tata usaha sekolah mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas ketatausahaan sekolah (sesuai ayat 1 pasal ini)
2. Untuk meyelenggarakan tugas pokok tersebut, tata usaha sekolah mempuyai fungsi :
(54)
a. Perencanaan operasional kegiatan ketatausahaan sekolah. b. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi
administrasi umum, kepegawaian dan keuangan sekolah. c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas d. Melaksanakan koordinasi ketatausahaan
3. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah 1. Tugas pokok urusan administrasi
Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah b. Pengelolaan keuangan sekolah
c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan sisw
d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.
2. Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah
Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi keuangan rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah
(55)
dan Dana dari sumber lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut:
a. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah
b. Mengajukan Pembayaran
c. Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite Sekolah dan sumber lainnya.
d. Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran Keuangan Negara sesuai petunjuk.
e. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan f. Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap) g. Membuat Lembar Hasil Waskat
h. Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan yang dibentuk sekolah.
i. Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum, pembantu dan tabelaris.
3. Tugas pokok urusan inventarisasi dan perlengkapan
Melaksanakan Administrasi Inventarisasi dan Kelengkapan sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris b. Mengisi Buku Induk Inventaris
(56)
d. Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventaris
e. Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris f. Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris
g. Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris h. Mengisi Kartu Barang
i. Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventaris j. Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang
Inventaris dan dokumen lainnya
k. Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang l. Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap
ruangan
4. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kepegawaian
Melaksanakan Administrasi Kepegawaian, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mengisi Buku Induk Pegawai
b. Membuat DUK, R7/R6(F-3) dan DSO (F-1,2) guru atau pegawai
c. Membuat Daftar Prediksi Kenaikan Tingkat atau Golongan gaji Berkata Guru/Pegawai
d. Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan Gaji Berkala Guru atau Pegawai
(57)
f. Menyimpan Berkas data atau arsip Kepegawaian g. Membuat SK Pembagian Tugas dan Surat Tugas h. Membuat Daftar Gaji
i. Membuat Daftar Pembayaran Honorarium dan Kesejahteraan 5. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan
Melaksanakan Administrasi Kesiswaan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Membuat Daftar Nomor Induk Siswa b. Mengisi Buku Klaper Siswa
c. Mengisi Buku Induk Siswa d. Mengisi Buku Mutasi Siswa e. Membuat Daftar Keadaan Siswa f. Membukukan Daftar Keadaan Siswa g. Membukukan Daftar Siswa perkelas h. Mencatat Pendaftaran Siswa Baru i. Membuat usulan peserta ujian j. Menyimpan daftar Lulusan
k. Menyimpan Daftar Penerimaan atau penyerahan STTB l. Menyimpan Daftar kumpulan nilai (leger)
m. Menyediakan Blanko Pemanggilan Orang Tua Siswa n. Membuat Surat Keterangan dan surat mutasi siswa o. Menyediakan Blanko izin keluar masuk kelas p. Mengisi papan data keadaan siswa
(58)
6. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi persuratan
Melaksanakan Administrasi Persuratan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Membuat Nomor Agenda Surat Masuk dan keluar b. Mengisi Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar c. Mengangandakan/tikrey surat atau dokumen sekolah d. Mengisi Buku Ekspedisi
e. Menyimpan Arsip dan menyampaikan surat
f. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan dan lainnya.
g. Membantu kelancaran administrasi sekolah h. Membuat Administrasi Bendahara
i. Membuat Administrasi Kepegawaian
j. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data sekolah 7. Tugas Pokok Pengelola perpustakaan
Melaksanakan Administrasi Perpustakaan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut
a. Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku Paket b. Membuat Nomor / Kode Klasifikasi Buku
c. Membuat Buku Pengunjung Perpustakaan
d. Membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota Peminjam
(59)
f. Membuat Laporan Keadaan Buku
g. Membuat Daftar pengunaan barang inventaris di perpustakaan
8. Tugas Pokok Pengelola Laboratorium
Melaksanakan Administrasi Laboratorium, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Mencatat / Membukukan barang-barang laboratorium b. Menyediakan Buku Penggunaan barang lab
c. Membuat daftar penggunaan laboratorium d. Melayani kebutuhan alat-alat praktikum e. Menata, menjaga, dan merawat alat-alat lab
f. Membuat daftar laporan keadaan dan mutasi alat-alat g. Membuat daftar kebutuhan bahan pratikum
9. Tugas Pokok Pembantu/Penjaga sekolah
Melaksanakan Kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah,
b. Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai c. Menyiapakan air minum
d. Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan e. Membuka dan mengunci seluruh ruangan
(60)
f. Kebersihan WC Siswa
g. Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah h. Melaksnakan piket malam
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
3.2.1. Desain Penelitain
Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar peneltian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian dilakukan terlebih dahulu tentang metode penelitian yang meliputi alat pengukuran data, waktu dan tempat pengambilan data dan metode analisa data.
1. Tempat pengambilan data
Penelitian yang dilakukan membutuhkan tempat pada lingkungan terbuka. 2. Waktu pengambilan data
Pengambilan data bisa membutuhkan waktu terus menerus selama penelitian berlangsung.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari pengamatan secara langsung (observasi) dan wawancara, sedangkan data sekunder adalah dokumen yang berhubungan dengan penelitian di SMP N 27 Bandung.
(61)
3.2.2.1.Sumber Data Primer
Data primer didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lapangan (observasi) dan wawancara kepada bagian Wakasek Krikulum.
1. Pengamatan Langsung (Observasi)
Obervasi dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah dengan cara menentukan topik yang akan dibahas dalam skripsi ini.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber di sekolah dengan cara melakukan tanya jawab mengenai masalah apa yang terjadi pada bagian Wakasek Kurikulum di sekolah tersebut. Dari pertanyaan yang diajukan didapat data dan informasi yang mendukung dalam perancangan dan pembuatan sistem yang dibutuhkan oleh sekolah.
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan cara mengumpulkan dan mempelajarri data atau informasi serta pengetahuan yang berasal dari buku-buku, literatur, dan dokumen yang diberikan oleh pihak yang bersangkutan pada SMP Negeri 27 Bandung. Data yang diperoleh dari sekolah yang bersangkutan seperti struktur organisasi, daftar guru, laporan Penilaian Guru, cara menghitung penilaian kinerja, serta data-data yang berhubungan dengan sekolah terutama mengenai penilaian kinerja guru. Selain sumber data atau informasi tersebut, penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet.
(62)
3.2.3. Pendekatan Sistem dan Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode
prototype.
3.2.3.1.Pendekatan Sistem
Dalam pendekatan sistem, penulis melakukan perancangan terhadap proses bisnis yang akan dibuat. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas yang lebih baik.
Pendekatan ini berorientasi terstruktur dimana penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam perancangan sistem informasi yang ada di desktop. Selain itu penulis menggunakan metode analisis dan perancangan terstruktur untuk sistem yang akan dibuat atau diusulkan.
Perancangan sistem ini meliputi digram alir dokumen, diagram kontek dan diagram alir data. Dalam tahap perancangan ini penulis menggambarkan mengenai aliran informasi dan proses yang sedang berjalan dalam sistem tersebut.
3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem
Untuk membangun suatu sistem yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode-metode pembangunan sistem agar dapat
(63)
menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem yang standar.Untuk mengembangkan suatu sistem informasi tersebut, penelitian ini menggunakan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode prototype.
Prototyping adalah proses pengembangan suatu prototype secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh. Proses membangun sistem ini yaitu dengan membuat prototype atau model awal, mencobanya, meningkatkannya dan mencobanya lagi dan meningkatkannya dan seterusnya sampai didapatkan sistem yang lengkap disebut dengan proses iterative (iterative process) dari pengembangan sistem.
Tahapan-tahapan yang dilakukan didalam pengembangan sistem menggunakan metode prototype adalah sebagai berikut
1. Identifikasikan kebutuhan pemakai yang paling mendasar
Pembuat sistem dapat mewawancarai pemakai sistem tentang kebutuhan pemakai sistem yang paling minimal terlebih dahulu. Proses ini sama dengan proses analisis di pengmbangan sistem model SDLC.
2. Membangun prototype
Prototype dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini dimungkinkan Karena pembuat sistem hanya membangun bagian paling mendasar dulu dari keseluruhan sistem yang paling dibutuhkan terlebih dahulu oleh pemakai sistem. Hal lainnya yang memungkinkan pembuat sistem membangun prototype dengan cepat adalah dengan menggunakan alat-alat bantu generasi terbaru sperti misalnya DBMS dan CASE.
(64)
3. Menggunakan prototype
Pemakai sistem dianjurkan untuk meggunakan prototype sehingga dapat menilai kekurangan-kekurangan dari prototype sehingga dapat memberikan masukan-masukan kepada pembuat sistem.
4. Merevisi dan meningkatkan prototype
Pembuat sistem memperbaiki prototype berdasarkan keinginan dari pemakai sistem atau berdasarkan pengalamannya untuk membuat sistem sejenis yang baik. Jika prototype belum lengkap, maka proses iterasi diulangi lagi mulai dari nomor 3.
5. Jika prototype lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.
Kelima tahapan di dalam mengembangkan sistem dengan metode prototyping dapat dilihat di gambar berikut ini.
Gambar 3.2. Tahapan metode pendekatan prototyping
(65)
3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Pendekatan terstruktur ( structured approach ) menggunakan beberapa alat bantu. Adapun alat atau notasi yang digunakan adalah :
1. Flow Map
Flow Map adalah penggambaran secara grafik dari langkah –
langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flow map berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian.
2. Diagram Konteks
Menurut Yakub (2012:156), diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lngkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2008:61), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asala data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut .DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan antara data pada sistem dan proses pada
(66)
sistem. 4. Kamus Data
Menurut Yakub (2012:168), kamus data ( data dictionary ) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi. Selain digunakan. Selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, kamus data juga dapat digunakan untuk :
a. Memvalidasi digram arus data dalam hal kelengkapan dan keakuratan.
b. Menyediakan suatu umpan titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan.
c. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
d. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagramarus data.
5. Entity Relationship Diagram (ER-D)
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2004:123), ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
6. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam memanipulasi (tambah, ubah hapus) data. Perancangan data dapat dilakukan dengan :
(67)
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas atau hubungan mereka sehinggat erwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Al-Bahra Bin Ladjamuddin B, 2004:175). Langkah-langkah pembetukan normalisasi antara lain :
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, terdapat data tidak lengkap atau duplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
2. Bentuk normal ke satu
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberpa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempuyai nilai data yang atomatic (bersifat atomic value).
3. Benuk normal ke dua
Bentuk normal ke dua didasari atas konsep full functional
dependency (ketergangtungan fungsional sepenuhnya).
4. Bentuk normal ke tiga
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin
(68)
mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
b. Tabel Relasi
Tabel relasi adalah penggambaran hubungan antar tabel-tabel yang ada sistem pengolahan data.
1. Relationship one to one (satu ke satu)
Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan entitas yang satu berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas yang lainnya, begitu juga sebaliknya, entitas yang terhubung hanya memiliki satu hubungan dengan entitas yang menghubungi.
2. Relation one to many (satu ke banyak)
Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak berlaku untuk kebalikannya, dimana entitas B hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan A.
3. Relationship many to many (banyak ke banyak)
Yang artinya bahwa setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu. Satu entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya, bahwa himpunan entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas A.
(69)
3.2.4. Pengujian Software
Menurut Roger S.Pressman (2012:597), pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Artinya, teknik pengujian black box
memungkinkan penguji untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program. Pengujian black box berupaya untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut :
1. Fungsi yang salah atau hilang, 2. Kesalahan antar muka,
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal, 4. Kesalahan perilaku atau kinerja,
5. Kesalahan inisialisasi dan penghentian.
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan pada SMP Negeri 27 Bandung adalah hasil pengamatan yang meliputi analisis dokumen dan prosedur sistem penilain kinerja guru. Tim Penilai adalah Kepala Sekolah dan Guru Pembina dimana satu (1) orang penilai melakukan penilaian kinerja guru sebanyak maksimal lima (5) orang saja.
3.3.1. Analisis Dokumen
Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan sistem informasi penilaian kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung adalah sebagai berikut :
(70)
1. Nama dokumen : Formulir Identitas Guru
Deskripsi : Dokumen yang berisi identitas guru yang akan dinilai oleh penilai pada periode penilaian kinerja guru sebagai identitas Dokumentasi Laporan dan Evaluasi PK Guru untuk guru yang bersangkutan.
Sumber : Penilai
Tujuan : Kepala Sekolah Rangkap : 2 (Dua)
Struktur data : Nama, Nip, Pangkat, Golongan, NUPTK, Periode_penilaian_awal, Periode_penilaian_akhir 2. Nama dokumen : Data Pedoman Penilaian Kinerja
Deskripsi : Dokumen yang berisi kegiatan sebelum, selama dan sesudah pengamatan dan atau pemantauan serta skor/nilai untuk setiap kompetensi
Sumber : Penilai Tujuan : Penilai Rangkap : 2 (Dua)
Struktur data : Nama_ranah, Nama_kompetensi, Kegiatan, Tanggal,Dokumen_dan_bahan_lain_yang_diperiksa, Kegiatan_guru_dan_peserta_didik,Tanggapan_penilai, Tanggapan_guru_terhadap_pertanyaan_penilai,
Tindak_lanjut, Catatan_dan_tanggapan_penilai, Indikator, Skor, Total_skor, Skor_maksimum,
(71)
Presentase, Nilai_kompetensi 3. Nama dokumen : Data Rekap Hasil PK Guru
Deskripsi : Dokumen yang berisi hasil rekap nilai seluruh kompetensi dan jumlah (hasil penilaian kinerja guru) Sumber : Penilai
Tujuan : Guru dan Kepala Sekolah Rangkap : 1 (Satu)
Struktur data : Nama, NIP, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Pangkat, Jabatan, Golongan, TMT_sebagai_guru, Masa_Kerja,
Jenis_Kelamin, Pendidikan_Terakhir,
Program_keahlian_yang_diampu, Nama_Sekolah, Telepon, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Propinsi, Periode_penilaian_awal, Periode_penilaian_akhir, Formatif, Sumatif, Tahun, Kompetensi, Nilai, Jumlah 4. Nama dokumen : Data Format Persetujuan
Deskripsi : Dokumen yang dignakan untuk mengetahui persetujuan terhadap laporan Data Rekap Hasil PK Guru
Sumber : Penilai
Tujuan : Guru dan Kepala Sekolah Rangkap : 1 (Satu)
Struktur data : Nama, NIP, Pangkat, Golongan, NUPTK, TMT,
(72)
Tanggal_mulai_bekerja, Periode_penilaian_awal, Periode_penilaian _akhir, Persetujuan, Nama_penilai, Tanggal, Bulan, Tahun
5. Nama dokumen : Data Angka Kredit PK Guru
Deskripsi : Dokumen yang digunakan untuk menghitung dan mengetahui angka kredit guru PNS terhadap penilaian kinerja yang sudah dilaksanakan di tahun tersebut. Sumber : Kepala Sekolah
Tujuan : Guru Rangkap : 2 (Dua)
Struktur data : Nama, NIP, Tempat_Lahir, Tanggal_Lahir, Pangkat, Jabatan, Golongan, TMT_sebagai_guru, Masa_Kerja,
Jenis_Kelamin, Pendidikan_Terakhir,
Program_keahlian_yang_diampu, Nama_Sekolah, Telepon, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Propinsi, Nilai, Konversi_PK, Kategori_nilai, Angka_Kredit.
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Analisa prosedur berguna untuk mengetahui jalannya proses dari kegiatan penilaian kinerja guru, untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam kegiatan penilaian kinerja guru, dan untum mengetahui informasi berupa dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses penilaian kinerja guru.
(1)
151
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak yang telah dibuat secara fungsional sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan dan koseling ini sudah dapat menghasilkan output dan dapat mengelola data dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna.
(2)
151
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembuatan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembangunan sistem informasi penilaian kinerja guru ini dapat berjalan
sesuai dengan tujuannya yaitu mengetahui bagaimana prosedur penilaian, membantu evaluasi diri guru dan sebagai media untuk mempermudah tim penilai melakukan penilaian kinerja guru.
2. Sistem informasi ini melakukan pengolahan data penilaian kinerja
terutama perhitungan secara cepat dan akurat.
3. Sistem informasi penilaian kinerja guru mengurangi penumpukan berkas
data penilaian kineja guru pada bagian Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum karena data yang diinputkan akan disimpan pada media database.
4. Sistem informasi penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling
dilakukan secara objektif sesuai dengan harapan karena pengolahan data dilakukan oleh sistem secara tepat dan akurat.
5. Sistem informasi ini memberikan hak akses kepada pengguna sebagai
bagian dari sistem keamanan data terhadap pihak-pihak yang tidak berkepentingan dalam pengambilan data
(3)
152
5.2 Saran
Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada saat ini, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan pengembangan selanjutnya yaitu dalam pengembangan sistem informasi ini memungkinkan untuk dikembangkan atau dibangun kembali pengelolaan sistem informasi penilaian kinerja yang lebih baik, lebih rinci dan
(4)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIMr .L@mljmrr21@.(@mnaa@ l1dNN{13' Mtr :[.@!nljmu61@.(@)di6ffi MO{II xrr@Is :LEA{BBl@1@.(@)e@,F&6rg M{llz ttl:,rritrtmw :LDFArrmlratm-(@M.M, M{It
DATA PRIBH}I:
Nim
Nama
TempaflTgl. t ahir
Jenis Kelamin
Semester
Jenjang Pendidikkan
AlamatRumah AlamatBandung
No. Telepon
DATA KELUARGA:
NamaAyah
Nama Ibu Alamat Orang Tua
No. TelponOrangTua
Peke{aan Orang Tua
BIODATA MAHASISWA
: 10510398 : TriKumiati
Bandung 1992-03-31
Wanita
8
Program Sarjana (Strata - I)
Jl.Ligar Raya Parakan Panjang no.26 RT 06/02 Bandung 40191
Jl.Ligar Raya Parakan Paa$ang no.26 RT 06/02 Bandung'10191
o8s722762396
: Suyono : Supriyati
: Jl.Ligar Raya Parakan Panjang no.26 RT 06/02 Bandung 40191 :085320681063
: PNS
Dengan ini saya, yang bertandatangaa dibawah ini, meayatakan bahwa data di atas adalah benar.
(5)
(6)
LAMBAR TUNGNSAHAN
SISTEM INTOR*IASI PBNIT,AIAN KINER,IA GURU BIMBINCAI{ BAFI KONSELING DI SEKOI,AH MENENGAH PERTAMA NEGERI 27
BANDUNG
T&ISIIRNIATI NIM. 1.t1$.r0.398
Telah disetujui dan disahkan di Bmdmg sebagai $laipsi pada tanggal :
e
I
AtG 10KMeuyehljur,
Pembimbfitg
NrP. 412?.70.26.009