Tugas Bahasa Indonesia XI

Tugas Bahasa Indonesia

Oleh
Nama
NIS
Kelas/Program

: Dennis Antony
:: XI/IPA

SMAK ALMASIH
TAHUN PELAJARAN 2015/2O15
GROGOL PETAMBURAN - JAKARTA BARAT

Sinopsis Novel Siti Nurbaya(Kasih Tak Sampai)
Karya Marah Rusli

Ibunya meninggal saat Siti Nurbaya masih kanak-kanak, maka bisa dikatakan
itulah titik awal penderitaan hidupnya. Sejak saat itu hingga dewasa ia hanya hidup
bersama Baginda Sulaiman, ayah yang sangat disayanginya. Ayahnya adalah seorang
pedagang yang terkemuka di kota Padang. Sebagian modal usahanya merupakan uang

pinjaman dari seorang rentenir bernama Datuk Maringgih.
Awalnya usaha perdagangan Baginda Sulaiman mendapat kemajuan pesat. Hal
itu tidak dikehendaki oleh rentenir seperti Datuk Maringgih. Maka untuk melampiaskan
keserakahannya Datuk Maringgih menyuruh kaki tangannya membakar semua kios
milik Baginda Sulaiman. Dengan demikian hancurlah usaha Baginda Sulaiman. Ia jatuh
miskin dan tak sanggup membayar hutang-hutangnya pada Datuk Maringgih. Dan inilah
kesempatan yang dinanti-nantikannya. Datuk Maringgih mendesak Baginda Sulaiman
yang sudah tak berdaya agar melunasi semua hutangnya. Boleh hutang tersebut dapat
dianggap lunas, asalkan Baginda Sulaiman mau menyerahkan Siti Nurbaya, puterinya,
kepada Datuk Maringgih.
Menghadapi kenyataan seperti itu Baginda Sulaiman yang memang sudah tak
sanggup lagi membayar hutang-hutangnya tidak menemukan pilihan lain selain yang
ditawarkan oleh Datuk Maringgih. Namun Baginda Sulaiman tak pernah sekalipun
memaksa Siti Nurbaya untuk menikah dengan Datuk Maringgih, Siti Nurbaya sendirilah
yang mau melakukan itu semua demi ayah yang sangat disayanginya, Baginda
Sulaiman.
Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikah dengan
Datuk Maringgih yang sudah tua. Lebih sedih lagi ketika ia teringat Samsulbahri,
kekasihnya yang sedang sekolah di stovia, Jakarta. Sungguh berat, namun demi
keselamatan dan kebahagiaan ayahnya ia mau mengorbankan kehormatan dirinya

dengan menikah dengan Datuk Maringgih.
Samsulbahri yang berada di Jakata mengetahui peristiwa yang terjadi di
desanya, karena Siti Nurbaya mengirimkan surat yang menceritakan tentang nasib yang
dialami keluarganya. Pada suatu hari ketika Samsulbahri dalam liburan kembali ke
Padang, ia dapat bertemu empat mata dengan Siti Nurbaya yang telah resmi menjadi
istri Datuk Maringgih. Pertemuan itu diketahui oleh Datuk Maringgih sehingga terjadi
keributan. Teriakan Siti Nurbaya terdengar oleh ayahnya yang sedang sakit keras.
Baginda Sulaiman berusaha bangkit, tetapi akhirnya jatuh tersungkur dan
menghembuskan nafas terakhir.
Mendengar itu, ayah Samsulbahri, yaitu Sultan Mahmud yang merupakan
penghulu kota Padang, malu atas perbuatan anaknya. Sehingga Samsulbahri harus

kembali ke Jakarta dan ia berjanji untuk tidak kembali lagi kepada keluargannya di
Padang. Datuk Maringgih juga tidak tinggal diam dan Siti Nurbaya diusirnya.
Siti Nurbaya yang mendengar bahwa kekasihnya diusir orang tuanya, timbullah
niat untuk pergi menyusul Samsulbahri ke Jakarta. Tetapi niatnya itu diketahui oleh kaki
tangan Datuk Maringih. Karena itu dengan siasatnya, Datuk Maringgih dengan bantuan
kaki tangannya dapat memaksa Siti Nurbaya kembali dengan perantara polisi.
Tak lama kemudian Siti Nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang
beracun yang sengaja diberikan oleh kaki tangan Datuk Maringgih. Kematian Siti

Nurbaya itu terdengar oleh Samsulbahri sehingga ia menjadi putus asa dan mencoba
melakukan bunuh diri. Akan tetapi ia tak meninggal. Sejak saat itu Samsulbahri tidak
meneruskan sekolahnya dan memasuki dinas militer.
Sepuluh tahun kemudian, dikisahkan dikota Padang sering terjadi huru-hara dan
tindak kejahatan akibat ulah Datuk Maringgih dan orang-orangnya. Samsulbahri yang
telah berpangkat Letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Samsulbahri yang
mengubah namanya menjadi Letnan Mas segera menyerbu kota Padang. Ketika
bertemu dengan Datuk Maringgih dalam suatu keributan tanpa berpikir panjang lagi
Samsulbahri menembaknya. Datuk Maringgih jatuh tersungkur, namun sebelum tewas
ia sempat membacok kepala Samsulbahri dengan parangnya.
Samsulbahri alias Letnan Mas segera dilarikan ke rumah sakit. Pada saat-saat
terakhir menjelang ajalnya, ia meminta dipertemukan dengan ayahandanya, namun
ayahnya tidak menyadari jika samsul bahri adalah Letnan Mas, karena ia mengira jika
samsul bahri sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Letnan Mas berkata bahwa samsul
bahri mempunyai satu permintaan jika ia meninggal, makamnya harus dikuburkan
diantara makam ibunya dan Siti Nurbaya dan Letnan Mas berkata bahwa Samsul Bahri
masih hidup dan berganti nama menjadi Letnan Mas dan sekarang berada di rumah
sakit yang sedang ditempatinya, Namun ayahnya tetap tidak tahu karena ia bahkan
tidak tahu ia sedang berbicara dengan siapa. Setelah mengucapkan kalimat tersebut
Letnan Mas meninggal dunia, setelah bertanya kepada dokter dimana ruangan Lentan

Mas dirawat, ayah Samsul Bahri baru tahu bahwa Letnan Mas adalah anaknya.
Kemudian dengan upacara kebesaran, baik pihak pemerintah maupun dari
penduduk Padang, dimakamkanlah jenazah Letnan Mas atau Syamsul Bahri itu diantara
makam Siti Maryam dan Siti Nurbaya seperti yang dimintanya.
Sepeninggal Syamsul Bahri, karena rasa sesal dan sedihnya maka Sutan Mahmud
Syah juga meninggal beberapa hari kemudian. Jenazahnya dikebumikan didekat
makam isterinya, yakni Siti Maryam.
Beberapa bulan kemudian Zainularifin dan Baktiar berziarah setelah lulus dalam
ujiannya sehingga masing-masing telah menjadi dokter san opzichter.

Unsur Interinsik Novel Siti Nurbaya(Kasih Tak Sampai)
1. Tema = Kisah cinta yang tak kunjung padam
2. Amanat =
a. Menjadi orang tua hendaknya lebih bijaksana, tidak memutuskan suatu
persoalan hanya untuk menutupi perasaan malu belaka sehingga akan
menyebabkan penyesalan di akhir hayatnya.
b. Demi orang-orang yang dicintainya seorang wanita bersedia mengorbankan
apa saja meskipun ia tahu pengorbanannya dapat merugikan dirinya sendiri.
Lebih-lebih pengorbanan tersebut demi orang tuanya.
c. Orang yang berbuat jahat akan mendapat balasan.

3. Latar =
a.Tempat : Kota Padang dan Stovia,Jakarta
b. Waktu : Pagi ,Siang ,Sore ,dan Malam hari
c. Suasana : Sedih ,Gembira ,Tertekan
4. Alur = Maju
5. Perwatakan Tokoh =
a. Protagonis : Samsul Bahri ,Siti Nurbaya ,Sultan Mahmud Syah ,Siti Maryam
b. Antagonis : Datuk Maringgih
c. Tritagonis : 6. Sudut Pandang =
Orang ketiga serba tahu
7. Konflik = Antar Tokoh : Saat Siti Nurbaya harus kawin paksa dengan Datuk
Maringgih dan Saat Datuk & Samsul berkelahi.
Batin
: Pertentangan dalam hati Siti Nurbaya ketika harus
menerima nasib kawin paksa dengan Datuk Maringgih.
8. Suspence = Saat Siti Nurbaya mendengar dirinya harus kawin paksa dengan
Datuk Marringih
9. Klimaks = Pada akhirnya,Siti Nurbaya pun meninggal saat berusaha lari dari
Datuk Maringgih.Ia diracuni oleh kaki tangan Datuk Maringgih.Samsul yang
mendengar kabar itu,menjadi putus asa dan ingin bunuh dirinya.Tapi sebaliknya

ia mencoba membalas dendam.Ia berhenti dari sekolahnya dan masuk dinas
militer.Setelah 10 tahun kemudian ia datang kembali.Di Padang terjadi keributan
yang di sebabkan oleh Datuk Maringgih.Samsul pun melakukan pengamanan.Ia

berhasil menembak Datuk tapi Datuk Marringgih juga berhasil membacok Samsul
dan akhirnya mereka ber-2 pun meninggal.

Unsur Ekstrinsik Novel Siti Nurbaya(Kasih Tak Sampai)

1.Nilai Adat =
seorang suami tidak memberi nafkah kepada istrinya dan tidak membiayai sekolah dan
kebutuhan anaknya karena hal itu merupakan kewajiban paman/bibi dari anaknya.
2.Nilai Etika =
a. Menjenguk saudara dekat yang sedang sakit setelah pulang dari suatu tempat yang
jauh.
b. Jika pergi ke tempat yang baru, hendaknya mematuhi aturan, adat, dan kebiasaan
yang berlaku di tempat tersebut
c. Meminta izin kepada orang tua sebelum berpergian
3.Nilai Moral =
a. Insaflah insan akan dirimu,demikianlah juga akhirnya akan jadimu

b. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan
c. Bila sudah jatuh cinta maka tak ada rintangan yang tak mampu di lewati
4.Nilai Kemanusiaan =
Seorang Kepala Negeri harus melindungi dan menjaga rakyat di sekitar tempatnya
berkuasa

Tanggapan
Menurut saya,Novel ini sangat menarik dan sangat cocok untuk dibaca oleh khalayak
ramai karena mengandung nilai kehidupan yang dapat menamba ilmu pengetahuan
kita.