modul bahasa indonesia xi

A. CERPEN
1. Pengertian cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa, mengisahkan sepenggal
kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.
Cerpen dikatan pendek karena :
a. hanya terdiri satu masalah ( mengisahkan satu fase kehidupan tokoh)
b. umlah tokoh sedikit, watak tokoh digambarkan secara sekilas.
c. Latar cerpen tidak berpindah tempat.
d. Alur, menggunakan alur maju, tunggal dan rapat (cepat selesai).

2. Ciri-ciri Cerpen
a. Bentuk tulisan singkat, padat dan lebih pendek dari pada novel.
b. Tulisan kurang dari 10.000 kata.
c. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun
orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah
tunggal.
e. Habis dibaca sekali duduk.
f. Tokoh dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaian.
g. Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
h. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis,

tetapi tidak sampai menimbulakn perubahan nasib pada tokoh.

3. Unsur Intrinsik cerpen
a. Tema
Adalah pokok cerita yang dijadikan dasar oleh pengarang untuk dikembangkan
menjadi sebuah cerita.
b. Tokoh dan penokohan
1) Tokoh adalah pelaku yang menyampaikan cerita. Tokoh dibagi menjadi dua,
Tokoh utama/sentral adalah tokoh yang berhubungan dengan setiap peristiwa
dalam bcerita.

Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita,
tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama.
2) Penokohan adalah gambaran tentang pelaku yang mengacu pada pandangan,
sifat, sikap, karakter dan emosi yang dipunyai oleh tokoh dalam cerita.
c. Alur/Plot
Adalah rangkaian peristiwa atau urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita.
Alur dibedakan atas 2 macam:
1) Alur progesif (Alur maju) adalah cerita disusun dari peristiwa awal diikuti
peristiwa-peristiwa berikutnya kemudian diakhiri dengan penyelesaian.

2) Alur regresif (Alur mundur) adalah cerita disusun dari peristiwa yang
merupakan

puncak konflik kemudian bergerak menuju titi awal.

d. Latar/setting
Adalah segala keterangan yang berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana
yang tergambar ketika cerita atau peristiwa berlangsung.
e. Sudut pandang
Adalah Cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut
mana pengarang memandang cerita.
f. Amanat
Adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

4. Struktur cerpen
a. Abstrak adalah ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkan menjadi
rangkaian peristiwa.
b. Orientasi adalah strurktur yang berisi pengenalan latar cerita yang berkaitan
dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan cerita.
c. Komplikasi adalah berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab-akibat.

Pada struktur ini terdapat karakter atau watak pelaku tokoh.
d. Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai
mendapatkan pemecahan atau penyelesaian.
e. Resolusi adalah pengarang mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
f. Koda adalah naiali-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu teks oleh
pembaca.

5. Gaya Bahasa
a. Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis.
Contoh :

1) Pemuda adalah tunas bangsa.
2) Aku ini binatang jalang
3) Si jago merah telah membumi hanguskan kompleks
perumahan dalam waktu 2 jam.

b. Personifikasi adalah pemberian sifat manusia pada benda mati.
Contoh : 1) Hutan menangis smeminta hujan
2) Sore ini awan meneteskan air mata

3) Angin seperti berbisik kepadaku
c. Simile adalah persamaan dua hal yang ditandai kata pembanding (bagai,
laksana, seperti, umpama, bak, ibarat).
Contoh : 1) Perempuan itu sangat cantik laksana ratu
2) Kau bagaikan cahaya dalam kegelapan
d. Metonimia adalah majas yang menggunakan nama barang atau merek
barang.
Contoh :

1) Dia sedang membuat secangkir kapal api untuk ayahnya.
2)

Gunakanlah Garuda pasti perjalanan anda aman.

e. Hiperbola adalah pengungkapan yang melebih-lebihkan.
Contoh : 1) Demi dia aku rela menyebrangi lautan.
2) Aku sangat senang samoai melayang ke udara.
f. Litotes adalah majas yang menggunakan konotasi negatif dengan tujuan positif
( merendah).
Contoh: 1) Mampirlah ke gubuk tuaku yang mau roboh ini.

2) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih sja.
g. Paradoks adalah gambaran 2 hal atau keadaan yang kontras (seperti tidak
masuk akal).
Contoh: 1) Aku merasa kesepian di kota yang sepi.
2) Di masjid ruangan imam tampak terang benderang.

h. Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan
artinya.
Contoh: 1) Tua-muda, besar-kecil ikut meramaikan pesta.
2) Laki-laki perempuan banyak yang menonton film tersebur.

i. Repetisi adalah perulangan kata-kata yang sama dalam satu baris kalimat.
Contoh: 1) KIta sudah berusaha, kita sudah menang, kita sudah berhasil.
2) dia bolak-balik kesana-kemari namun tidak membuahkan hasil.
j. Tautologi adalah penggunakaan kata-kata senada untuk menegaskan.
Contoh: 1) KIrtta berharap pemilihan gubernur DKI tentram, aman, damai.
k. Paralelisme adalah pengulangan kata antar baris puisi.
Contoh: Aku rindu Rasa....
Aku rindu Rupa...
Denganmu..

Aku rindu segalanya..
l. Retorik adalah majas berupa kalimat tanya namun tidak memerlukan jawaban.
Contoh: 1) Apakah itu bukti dari janji yang kau ucapkan?
m. Ironi adalah sindiran yang halus.
Contoh: 1) rambutmu sangat rapi sekali sampai burung bersarang di
kepalamu.
2) bagus sekali tulisanmu sampai aku tidak bisa membacanya.

B. PANTUN

1.

Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis sastra lama lisan yang berbentuk puisi yang
tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi.
Pantun didkenal di berbagai daerah di Indonesia dengan nama yang
berbeda-beda. Dalam bahasa minang pantun berasal dari kata panuntun
“petuntun”. dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan nama parikan dan dalam
bahasa Sunda pantun dikenal dengan paparikan.


2.

Ciri-ciri Pantun
a. Terdiri dari satu bait.
b. Tiap bait terdiri atas empat baris.
c. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
d. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan keempat disebut
dengan isi.
e. Bersajak ab-ab (ada kesamaan bunyi antara baris pertama dan ketiga dalam
pantun dan kesamaan bunyi antara baris kedua dan keempat dalam pantun).

3.

Fungsi Pantun
a. Sebagai media atau alat komunikasi berperan sebagai alat pemelihara bahasa.
b. Berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir.
c. Fungsi pergaulan yang kuat, dimana dikalangan pemuda kemapuan berpantun
biasanya dihargai.
d. Sebagai alat penyampaian pesan.


4.

Struktur Pantun
Struktur pantun terdiri atas Sampiran dan Isi.
a. Sampiran biasanya berupa sketsa alam atau suasana (mencirikan mayarakat
pendukungnya). berfungsi sebagai pengantar dalam pantun (paling tidak
menyiapkan rima atau sajak dan irama dua baris terkahir, untuk
mempermudah pemahaman isi pantun.
b. Isi adalah pesan yang ingin disampaikan si pembuat pantun kepada
pembacanya.

Baris 1 /a/
Sampiran
Baris 2 /b/

Struktur Teks
Pantun
Baris 1 /a/

Isi

Baris 2 /b/

5.

Kebahasaan Pantun
a. Diksi adalah pilohan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna
menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang
diharapkan.
b. Bahasa kiasan adalah bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan
makna secara tidak langsung. Bahasa kiasan berupa peribahasa atau
ungkapan.
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata yang menimbulakn makna baru,
yakni makna khusus sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya.
Contoh :

isapan jempol artinya tidak bermakna.
Bertekuk lutut artinya menyerah
Buah tangan artinya oleh-oleh
Besar kepala artinya sombong
Darah biru artinya keturunan bangsawan, dll.


c. Imaji adalah penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak
langsung.
Macam imaji :
1) imaji visual adalah imaji yang menimnulkan efek penglihatan kepada
pembaca.
2) Imaji auditif adalah imaji yang menimbulkan efek pendengaran oleh
pembaca.
3) Imaji taktil adalah imaji yang menimbulkan efek

perasa pada pembaca.

d. Bunyi ( rima dan ritme)
Rima adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam
larik pantun.
Ritme adalah pergantian tinggi-rendah, panjang-pendek, keras lembut
ucapan bunyi.

C. CERITA ULANG (BIOGEAFI)


1.

Cerita Ulang
Cerita ulang merupakam sebuah teks yang menceritakan kejadian atau peristiwa
secara kronologis, mengikuti urutan waktu.

a. Ada 3 jenis cerita ulang :
1)

Cerita ulang personal, meliputi buku harian dan surat pribadi.

2)

Cerita ulang fakta, meliputi catatan sejarah, biografi, autobiografi,
berita di media massa.

3)

Cerita ulang imajinasi, meliputi cerpen, dongeng, dan novel.

b. Tujuan dan fungsi cerita ulang
Mengisahkan suatu peristiwa dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca
ataupun pendengarnya seolah-olahh menyaksikan langsung peristiwa
tersebut.

2.

Biografi
Biografi adalah teks yang menceritakan tentang riwayat hidup seseorang atau
tokoh yang ditulis oleh orang lain.

a. Ciri-ciri Biografi :
1) Biogarfi memiliki stuktur yang terdiri atas orientasi, urutan peristiwa
kehidupan tokoh, reorientasi.
2) Biografi memuat berdasarkan informasi fakta serta disajikan dlam
bentuk narasi.
3) Faktualnya (fakta) berdasarkan pengalaman hidup seseorang atau tokoh
yang diceritakan dalam biografi tersebut.
b. Hal yang harus dicermati dalam teks biografi :
1) Judul biografi.
2) Hal yang menarik serta mengesankan yang ditampilkan dalam kehidupan
tokoh yang diceritakan.
3) Hal yang mengagumkan serta mengharukan yang muncul dalam
kehidupan tokoh yang diceritakan.

4) Hal yan dapat dicontoh atau diteladani dari kehidupan tokoh.

c. Perbedaan biografi dengan teks lainnya adalah cerita ulang dalam biografi
ditulis berdasarkan fakta, kisah hidup seseorang bukan hasil rekaan. Bukan
menceritakan suatu peristiwa tetapi menceritakan seseorang dan hal menarik
yang ada dan dialami oleh orang atau tokoh tersebut.

d. Struktur Biografi
1) Orientasi adalah berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau
peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu
pendengar atau pembaca. Informasi berkenaan dengan siapa,
kapan, dimana, dan mengapa.
2) Urutan peristiwa kehidupan tokoh adalah berisikan rangkaian
peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu
yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh.
3) Reorientasi adalah berisi komentar, pandangan penulis atau kesimpulan
mengenai rangkaian peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita.

e. Kebahasaan Biografi
1) Pronomina Persona
Kata ganti yang digunakan untuk menggantikan benda atau orang secara
tidak langsung.
Kata ganti

tunggal

Orang pertama

Saya, aku, daku, -ku

Orang kedua

Kamu,

engkau,

jamak
Kami, kita
dikau, kalian

anda
Orang ketiga

Dia, ia, beliau, -nya

2) Verba Material

Mereka

Verba material adalah verba untuk menunjukkan aksi, aktivitas atau
perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material
menunjukkan perbuatan yang mengacu pada tindakan fisik.
Contoh : membaca, menari, memukul, menyaksikan, menulis,
mengenyam, memakan, berlari,bersepeda, berjalan, dll.

3) Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung yang menghubungkan dua satuab
bahasa yang sederajat, kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
dengan klausa, kalimat dengan kalimat serta paragraf dengan paragraf.
a) Konjungsi koordinatif, meliputi dan, atau, serta, tetapi, melainkan,
padahal, sedangkan.
b) Konjungsi subordinatif, meliputi ketika, apabila, jika, jikalau,
karena, sehingga, sebelumnya, sejak, saat, sebab, supaya, bila, kalau,
agar, untuk, dengan, meskipun, walaupun, setelah, sesudah, dll.

4) Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal, adalah kalimat yang
hanya terdiri atas satu pola kalimat dan satu verba utama yang
menggambarkan suatu aksi.
Contoh :
a) Mandela yang telah meraih reputasi sebagai pemimpin orang kulit
S
hitam berjuang
P

di bawah tanah selama lebih dari setahun.
K

5) Kata yang menunjukkan kejadian atau peristiwa meliputi tempat
dan waktu.
Contoh :
Peristiwa

Waktu

Tempat

Lahir

18 Juli 1918

Umtata, Afrika Selatan

Bergabung

1944

Liga

Kaum

Muda,

dengan

organisasi

organisasi

Kongres Nasional Afriks

pemuda

(ANC)

pemuda