29
4. Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosi Tinggi
Dapsari Casmini, 2007: 24 mengemukakan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosi tinggi diantaranya:
a. Optimal dan selalu positif pada saat menangani situasi-situasi dalam
hidupnya, misalnya saat menangani peristiwa dalam hidupnya dan menangani tekanan masalah yang dihadapi.
b. Terampil dalam membina emosinya, dimana orang tersebut terampil di
dalam mengenali kesadaran emosi diri dan ekspresi emosi. c.
Optimal pada kecakapan kecerdasan emosi, meliputi kecakapan intensionalitas, kreativitas, ketangguhan, hubungan antarpribadi dan
ketidakpuasan kostruktif. d.
Optimal pada nilai-nilai empati, intuisi, radius kepercayaan, daya pribadi dan integritas.
e. Optimal pada kesehatan secara umum, kualitas hidup,
relationship quotient
dan kinerja optimal. Goleman 2005: 60-61 mengemukakan ciri seseorang yang memiliki
kecerdasan emosi tinggi yaitu 1 sosial mantap, 2 mudah bergaul dan jenaka, 3 tidak mudah takut dan gelisah, 4 berkemampuan besar untuk melibatkan
diri dengan orang-orang atau permasalahan, 5 memikul tanggung jawab dan mempunyai pandangan moral, 6 simpatik dan hangat dalam berhubungan, 7
merasa nyaman dengan dirinya sendiri, orang lain maupun pergaulannya, dan memandang dirinya secara positif.
30 Berdasarkan ciri-ciri yang telah dikemukakan, maka diharapkan orang
tua dan guru dapat mengetahui anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi tinggi dan tidak. Kemudian, dari hal tersebut sebaiknya orang tua dan guru
mengoptimalkan pengajaran bagi anak.
5. Upaya Mengembangkan Kecerdasan Emosi Siswa
Pelatihan emosi yang dilakukan orang tua merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan emosi yang dimiliki anak. John Gottman
dan Joan DeClaire 2003: 73 mengemukakan bahwa pelatihan emosi biasanya digunakan oleh orang tua untuk memupuk empati dalam membina
hubungan dengan anak mereka sambil meningkatkan kecerdasan emosi anak. Langkah-langkah yang digunakan untuk melatih emosi menurut dua ahli di
atas yaitu: a.
Menyadari emosi anak. b.
Mengenali emosi sebagai peluang akrab dan untuk mengajar. c.
Mendengarkan dengan penuh empati dan menegaskan perasaan-perasaan anak.
d. Menolong anak untuk memberi nama bagi emosinya dengan kata-kata.
e. Menentukan batas-batas sambil menolong anak untuk memecahkan
masalah. Kecerdasan emosi dapat mendukung kesuksesan seseorang. Oleh karena
itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengembangkan kecerdasan emosi seseorang. Salah satunya dengan cara pelatihan emosi seperti yang telah
diuraikan di atas.
31
C. Tugas Perkembangan Anak Usia SD