Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
I. PENDAHULUAN
Secara histografi, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara rawan bencana yang melanda secara terus menerus. Baik yang disebabkan oleh faktor alam yaitu gempa bumi,
tsunami, tanah longsor, banjir dan gunung meletus dan yang disebabkan oleh faktor non alam seperti wabah penyakit dan kegagalan teknologi. Salah satu daerah yang sering dilanda
bencana yaitu daerah Sulawesi dan khususnya di Sulawesi Tengah Kabupaten donggala Menurut Badan Statistik Kabupaten Donggala tahun 2014, Kabupaten Donggala
merupakan salah satu daerah yang ada di Sulawesi Tangah yang luas daerah sekitar 5.275.69 km
2
. Ibu kota kabupaten ini terletak di desa Banawa. Perbatasan wilayah Kabupaten Donggala di sebelah timur berbatasan dengan Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi, disebelah
barat berbatasan dengan selat Makassar dan wilayah Provinsi Sulawesi Barat, disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toli-Toli dan disebelah selatan beratasan dengan Provinsi
Sulawesi Barat, Kabupaten Sigi dan Kota Palu. Kabupaten Donggala sejak berdiri juga pernah mengalami beberapa bencana terutama
bencana gempa bumi, banjir dan tsunami, namun bencana tsunami adalah bencana yang paling banyak membuat kerugian bagi masyarakat. Tsunami adalah bencana alam yang
perkiraan waktu tertentu datangnya bencana tsunami tersebut tidak diketahui namun kemungkinan besar bencana tsunami akan berulang lagi jika peristiwa tersebut pernah terjadi
dimasa lalu. Tsunami yang pernah terjadi di Donggala pada tahun 1927 gempa yang menimbulkan tsunami ini terjadi di daerah Watusampu yang mana gempa yang berkekuatan
6,5 Skala Richter. Pada tahun 1938 gempa di Donggala menimbulkan tsunami dengan tinggi gelombang mencapai 4 meter, gempa di daerah Tambu terjadi pada tahun 1968, serta gempa
yang terjadi di Desa Tonggolobibi 1996 yang menimbulkan tsunami dengan tinggi
gelombang mencapai 4 meter Abdullah 12:2008 Bencana yang terjadi di Kabupaten Donggala khususnya di Desa Tonggolobibi ini
tentunya memakan banyak korban dan membuat kerugian pada masyarakat Kabupaten Donggala pada umumnya dan masyarakat Desa Tonggolobibi pada khususnya, mengingat
desa ini adalah desa yang terbanyak jumlah pendudukannya pada Kecamatan Sojol yaitu sebanyak 4.042 jiwa pada tahun 2010. Adanya bencana alam yang akan merugikan
masyarakat maka masyarakat harus siap siaga dan waspada terhadap setiap ancaman dari bencana yang akan dihadapi. Namun sikap tersebut harus disertai pemahaman yang benar
termasuk pamahaman tentang tata cara menyalamatkan diri, karena pemahaman yang keliru akan membahayakan diri sendiri. Salah satunya perlu adanya mitigasi bencana yaitu berupa
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
jalur evakuasi sebelum bencana atau saat terjadinya bencana. Jalur evakuasi ini akan memudahkan masyarakat untuk menghindari bencana yang akan terjadi di daerah Kabupaten
Donggala. Masyarakat memerlukan jalur ini agar pada saat terjadi bencana masyarakat dapat pergi ke tempat evakuasi dengan cepat serta melewati jalan yang benar sesuai dengan jalur
evakuasi sehingga mengurangi resiko ancaman tsunami dan hal tersebut dapat mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa jika bencana tsunami terjadi.
Jalur evakuasi ini memiliki fungsi yang sangat penting pada tiap daerah, sehingga menjadi alasan untuk membuat jalur evakuasi pada daerah Kabupaten Donggala, cara
membuat peta jalur evakuasi bencana yaitu menggunakan SIG. SIG memiliki keunggulan dalam pemetaan jalur evakuasi yaitu peta yang dihasilkan berbasis geografis dengan
memanfaatkan teknologi komputer sehingga peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan SIG untuk Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana Tsunami Di Desa
Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala”. Brdasarkan latar belakang bahwa tsunami di Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol
Kabupaten Donggala memakan korban jiwa dan dapat merugikan masyarakat. Di daerah ini memerlukan mitigasi bencana tsunami berupa jalur evakuasi. Pembuatan jalur evakuasi
tsunami tersebut menggunakan Sistem Informasi Geografis sehigga memberikan informasi berupa data berbasis geografis. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimana kegunaan SIG untuk pemetaan jalur evakusi bencana di Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala?
Manfaat dari penelitian ini adalah 1 Bagi pendidikan yaitu menambah khasana ilmu pengetahuan pada bidang pengindraan jauh umumnya dan pada bidang pemetaan khususnya
serta sebagai proses dari pembelajaran yang lebih mendalam untuk fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dan sebagai literatur penunjang dalam penelitian sejenis atau penelitian
lanjutan, 2 Bagi pemerintah yaitu dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan terkait tentang mitigasi bencana yang ada di wilayah Kabupaten Donggala umumnya dan
Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol khususnya, 3 Bagi masyarakat yaitu mempermudah masyarakat pada saat terjadi bencana di Kabupaten Donggala agar dapat mengurangi resiko
bencana 4 Bagi peneliti adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan agar dapat mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
II. METODE PENELITIAN