Pembahasan 1. Penggunaan SIG dalam Pemetaan Jalur

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Tabel 3.1. Parameter Jaringan Jalan Jalur evakuasi Kelas jalan Lebar jalan Panjang jalur Jalur 1 Jalan Provinsi 456 cm 4,56 m 2225,5 Meter Jalur 2 Jalan Lain 290 cm 2,9 m 2643,9 Meter Sumber: Data yang telah diolah

3.1.3. Deskripsi Parameter Data Monografi

Peta administrasi dan data monografi desa dijadikan parameter untuk menentukan jumlah penduduk yang akan dievakuasi ke shelter yang telah ditentukan. Pada penelitian ini tidak semua jumlah penduduk Desa Tonggolobibi yang dievakuasi dikarenakan sebagain kecil penduduk telah berada di tempat yang memiliki ketinggian 15 meter di atas permukaan laut sehingga tidak perlu adanya evakuasi pada tempat tersebut. Asumsinya, kedua titik menjadi titik awal evakuasi dari keseluruhan penduduk yang diidentifikasi akan menjadi korban tsunami dengan menganalisis daerah dengan titik ketinggian kurang dari 15 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduk yang diperkirakan akan menjadi korban bencana tsunami dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Penduduk No Dusun Jumlah Penduduk 1 Dusun 1 688 Jiwa 2 Dusun II 561 Jiwa 3 Dusun III 848 Jiwa 4 Dusun VIII 333 Jiwa Sumber. Data monografi Desa Tonggolobibi tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas maka jumlah penduduk yang diperkirakan menjadi korban bencana tsunami adalah 2430 Jiwa. 3.2. Pembahasan 3.2.1. Penggunaan SIG dalam Pemetaan Jalur Penggunaan SIG dalam membuat peta jalur evakuasi bencana tsunami di Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kanupaten Donggala, penulis menggunakan softwere berupa ArcGis 10.1 yang mana di dalam softwere terseabut menyajikan aplikasi yang dapat memudahkan dalam pembuatan peta jalur yaitu network analysis. Pada pembuatan peta jalur evakuasi bencana ini dihasilkan 2 jalur evakuasi dan 2 shelter yang akan dituju oleh masyarakat sesaat sebelum terjadinya bencana tsunami di Desa Tonggolobibi. Pemetaan jalur evakuasi bencana tsunami dilakukan dengan menggunakan Network Analysis pada softwere ArcGis 10.1 dengan mengaktifkan network dataset melalui langkah- langkah yang telah dijabarkan di atas. Pada Network dataset tools yang dipilih adalah closest Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD facility analysis dengan menggunakan satu titik insiden yaitu titik awal yang dihasilkan adalah satu jalur evakuasi yang sesuai dengan parameter yang telah diolah. Pemetaan jalur evakuasi dengan menggunakan SIG membantu memudahkan untuk membuat peta yang menyajikan infomasi baru berupa jalur evakuasi yang dapat dilalui pada saat akan terjadi tsunami. Pada penggunaan SIG dalam pemetaan jalur evakuasi dipilih salah satu softwere pemetaan yaitu ArcGis 10.1, pemilihan softwere tersebut dikarenakan softwere ArcGis 10.1 menyediakan aplikasi Network Analysis yang dapat memudahkan menemukan jalur terdekat. Penggunaan aplikasi ini dilakukan dengan cara memasukan beberapa parameter yang dibutuhkan untuk menganalisis jalur tersebut. Selain menyediakan network analysis, software tersebut merupakan salah satu softwere yang telah dikenal oleh peneliti pada beberapa mata kuliah geografi, oleh sebab itu peneliti lebih mudah dalam mengoperasikan softwere tersebut.

3.2.2. Pemilihan Shelter untuk Bencana Tsunami Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala