rendah mempunyai risiko yang lebih kecil untuk terkena PJK dan stroke. ACCAHA merekomendasikan petunjuk untuk pencegahan penyakit
kardiovaskular yang ditentukan dari faktor risiko yang ada lihat Tabel 1. Usaha-usaha intervensi dengan cara nonfarmakologik dan farmakologik
dan berbagai uji klinis menunjukkan hal yang bermanfaat. Tabel 2 :
Tabel 1. Panduan Pencegahan Primer Penyakit Kardiovaskular dan Stroke Berdasarkan Faktor Risiko
Faktor risiko Rekomendasi
Pencarian faktor risiko Tujuan: orang dewasa harus
mengetahui tingkatan dan pentingnya faktor risiko
yang diperiksa secara rutin. Pemeriksaan faktor risiko harus dimulai sejak
umur 20 tahun. Riwayat keluarga dengan PJK harus secara rutin dipantau. Merokok, diet,
alkohol, aktivitas fisik harus dievaluasi secara rutin. Tekanan darah, indeks masa tubuh,
lingkar pinggang, harus diperiksa selang 2 tahun. Pemeriksaan kolesterol dan kadar gula
darah harus tetap dipantau juga. Estimasi faktor risiko secara
umum Seluruh orang dewasa
dengan usia di atas 40 tahun harus mengetahui faktor
risiko mereka untuk menderita penyakit PJK.
Tujuan: menurunkan faktor risiko sebesar-besarnya.
Setiap 5 tahun atau lebih jika ada perubahan factor risiko, khususnya orang dengan usia
40 tahun atau seseorang dengan faktor risiko lebih dari 2, harus dapat menentukan faktor
risiko berdasar hitungan 10 tahun faktor risiko. Faktor risiko yang dilihat adalah merokok,
tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, kadar gula darah, usia, jenis kelamin, dan diabetes.
Pasien diabetes atau risiko 10 tahun 20 dianggap sama pasien PJK risiko PJK
equivalen.
b. Pencegahan Sekunder Penyakit Jantung Koroner
Prevensi sekunder pada individu yang sudah terbukti menderita PJK, adalah upaya untuk mencegah agar PJK itu tidak berulang lagi lihat Tabel
3. Prevensi sekunder ini sangat perlu mengingat: -
Individu yang sudah pernah, atau sudah terbukti menderita PJK, cenderung untuk mendapat sakit jantung lagi, lebih besar
kemungkinannya ketimbang orang yang belum pernah sakit jantung.
- Proses aterosklerosis yang mendasari PJK, bisa saja terjadi pada
pembuluh darah organ lain di otak yang menimbulkan cerebrovascular disease strok, pada aorta atau arteri karotis,
arteri perifer dll. Oleh sebab itu prevensi sekunder untuk PJK dapat juga merupakan prevensi primer untuk penyakit aterosklerotik
lainnya. -
Prevensi sekunder belum sepenuhnya mendapat perhatian under utilized dari kalangan praktisi kedokteran, sebagaimana
dilaporkan WHO 2004, khususnya di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah.
Tabel 2. Intervensi Faktor Risiko Faktor Risiko dan Perubahan yang diharapkan
Merokok: -
Berhenti total. Tidak terpapar pada lingkungan perokok. Kontrol Tekanan Darah
€Tujuan TD 14090 mm Hg; 13080 pada gangguan ginjal atau gagal jantung, atau 13080 mm Hg pada diabetes.
Diet Tujuan: Mengkonsumsi makanan yang menyehatkan.
Pemberian Aspirin Tujuan: Aspirin dosis rendah pada penderita dengan risiko tinggi kardiovaskular
khususnya penderita dengan risiko 10 tahun kejadian kardiovaskuler 10.
€ Tujuan Primer: LDL – C 160 mgdl jika faktor risiko ≤ 1, LDL-C 130 mgdl jika memiliki 2 faktor risiko dan risiko CHD 20, atau LDL-C 100 mgdl
jika 2 faktor risiko dimiliki dan memiliki 10 risiko CHD 20 atau jika pasien juga terkena diabetes.
€ Tujuan Sekunder jika LDL-C adalah target utama: jika trigliserid 200 mgdl, kemudian digunakan non-HDL-C sebagai tujuan kedua; non HDL-C 190
mgdl untuk faktor risiko ≤ 1; non-HDL-C 160 mgdl untuk faktor risiko ≤ 2 dan memiliki risiko CHD 10 tahun sebesar ≤ 20; non-HDL-C 130 mgdl
untuk diabetes atau dengan faktor risiko 2 dan risiko 10 tahun CHD 20. € Tujuan: aktivitas fisik minimal 30 menit atau aktivitas fisik dengan intensitas
sedang setiap hari dalam 1 minggu. Pengaturan Berat Badan
€ Tujuan: Mencapai dan mempertahankan berat BMI 18,5-24,9 kgm2. Bila BMI 25 kgm2, lingkar pinggang ≤ 40 inci pada pria dan ≤ 35 inci pada wanita.
€ Tujuan: KGD puasa 110 mgdl dan HbA1c 7. Atrial Fibrilasi Kronik
€ Tujuan: Mencapai sinus ritme atau jika muncul atrial fibrilasi kronik, antikoagulan dengan INR 2,0-3,0 target 2,5.
Tabel 3. Pedoman Pencegahan Sekunder Penyakit Jantung Koroner dan Penyakit Vaskular Lainnya menurut ACCAHA 2006
Merokok € Tujuan: Berhenti total, tidak terpapar pada lingkungan perokok
Kontrol Tekanan Darah Tujuan:TD 14090 mmHg atau 13080 mmHg pada pasien Diabetes atau Penyakit ginjal
kronik Pengelolaan Lipid
Aktivitas fisik Pengaturan Berat Badan
€ Tujuan:BMI: 18,5 – 24,9 kgm2. Lingkar pinggang: Pria 40 inci, Wanita 35 inci.
Pengelolaan Diabetes € Tujuan: HbA1c 7
Penggunaan obat AntiplateletAnticoagulant: Aspirin, clopidogrel, warfarin sesuai indikasi.
Penggunaan Renin-Angiotensin-Aldosterone System Blockers: bila intoleran ganti dengan ARB.
Penggunaan Β-Blockers: kecuali bila ada kontra indikasi. Pemberian vaksinasi influenza pada pasien dengan kelainan kardiovaskular.
2.8 Upaya Pengobatan Penyakit Jantung Koroner