harga, jumlah kualitas
supply stock
, dan permintaan konsumen yang berasal dari tiap tingkat pasar pada waktu dan tempat tersebut.
2.6. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
Menurut UU Nomor 99 tahun 1998, pengertian UKM adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan yang tidak sehat
” Kementrian Negara Koperasi Dan Usaha Kecil dan Usaha Menengah RI, 2009. Menurut UU No. 28 tahun 2008 Tentang definisi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah UMKM dikelompokkan kedalam tiga pengertian yakni : 1.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan dengan memiliki kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.
50.000.000 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000
tiga ratus juta rupiah. 2.
Usaha kecil adalah entitas yang memiliki kriteria kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp.
500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00
tiga ratus juta rupiah sampai dengan Rp. 2.500.000.000,00 dua miliyar lima ratus juta rupiah.
3. Usaha menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria kekayaan bersih
dari Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh miliyar rupiah tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua miliyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling
banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh miliyar rupiah.
Menurut Andi 2009 di Indonesia beragam jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM membagi ke dalam 4 empat kelompok yakni :
a Usaha perdagangan merupakan usaha yang tergolong usaha perdagangan seperti
agen koranmajalah, agen sepatu, agen pakaian, pengecer minyak, kebutuhan pokok, pengecer buah-buahan, pengumpul barang-barang bekas, pedagang kaki
lima, dan sebagainya. b
Usaha pertanian merupakan usaha dalam bidang pertanian misalnya pembibitan dan perkebunan buah-buahan dan sayur-sayuran, peternak ayam, peternak sapi,
tambak udang, kolam ikan dan sebagainya. c
Usaha industri merupakan usaha yang tergolong dalam usaha industri seperti industri makanan atau minuman, industri pertambangan, industri pengrajin atau
konveksi dan sebagainya. d
Usaha jasa merupakan usaha yang menyediakan jasa seperti jasa konsultan, jasa konstruksi, jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa pendidikan, perbengkelan,
restoran dan sebagainya.
2.7. Sikap Konsumen