Optimalisasi Produksi di PT. Sang Hyang Sari Cabang Khusus Jawa Barat UPB Sukamandi
RINGKASAN
LIZA MARTIANANDA Optimalisasi Produksi di PT. Sang Hyang Seri Cabang
Khusus Jawa Barat UPB Sukamandi (Dibawah bimbingan NUNUNG
NURYARTONO)
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kenaikan konsumsi
pangan, sehingga diperlukan peningkatan penyediaan pangan. Oleh karena itu
pemerintah menetapkan tujuan meningkatkan penyediaan pangan dan ketahanar.
pangan nasional sebagai bagian dari tujuan pembangunan pertanian. Agenda strategis
yang ditetapkan pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian
tersebut adalah dengan memacu penerapan teknologi pertanian. Salah satu penerapan
teknologi pertanian yang telah dilakukan adalah penggunaan varietas unggul.
Varietas unggul dihasilkan dari benih bermutu yang telah dilegalisasi dan lebih
dikenal dengan istilah benih bersertifikat. Dalam pengadaan benih bersertifikat
diperlukan adanya suatu industri perbenihan untuk rnemenuhi kebutuhan akan benih.
Pada tahun 1971 pemerintah mendirikan Perum Sang Hyang Seri sebagai salah satu
komponen industri perbenihan yang rnernpunyai fungsi dan tugas pokok produksi dan
distribusi benih bersertifikat. Selanjutnya Perum Sang Hyang Seri berubah statusnya
menjadi PT. Sang Hyang Seri.
Pennasalahan yang dihadapi oleh PT. Sang I-Iyang Seri Cabang Khusus Jawa
Barat UPB Sukamandi adalah belum optimumnya kegiatan produksi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pgmanfaatan kaeasita: mesin
yang belum optimal dan rnasalah pemanfaatan ketersediaan sumberdaya. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan u r i t ~ ~mengetahui
k
kinerja dan menganalisis kombinasi
tingkat produksi optimal yang dapat dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Cabang
Khusus jawa Barat UPB Sukamandi.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sang Hyang Seri Cabang Khusus Jawa
Rarat lJPB Sukanandi pada bulan Maret-April 2000. Data yang dipergunaltan adalah
data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh diolah secara manual u11t~k
selanjutnya ditabulasikan menurut aktivitas-aktivitas dan dimasukkan ke dalam
model Gonl Programming, kemudian diolah dengan menggunakan paket program
komputer ABQM (Allyn & Bacon :Quantitative Method). Dari hasil optimasi akan
didapat kombinasi produk yang menghasilkan tujuan untuk meminimumkan
deviasitpenyimpangan, dengan sumberdaya yang tersedia. Selain itu dapat diketahui
pula penilaian terhadap sumberdayanya.
Hasil optimalisasi bagian pertama, dimana merupakan hasil optimalisasi
dengan menambahkan subsidi per kilogram produk menunjukkan bahwa kegiatan
produksi yang dilakukan PT. Sang Hyang Seri Cabang Khusus Jawa Barat UPB
Sukamandi belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan antara produksi
optimal dengan produksi aktualnya. Sementara itu sasaran-sasaran yang hendak
dicapai perusahaan tidak dapat dicapai pada kondisi optimal. Hal ini dapat dilihat dari
nilai deviasitpenyimpangan negatifnya (d-) yang bernilai positif. Penggunaan
surnberdaya bahan baku yang tersedia di perusahaan digunakan sepenuhnya untuk
mencapai kondisi optimal, sehingga sumberdaya bahan baku merupakan kendala aktif
yang membatasi nilai fungsi tujuan. Sedangkan ketersediaan sumberdaya lain yaitu
bahan baku dan anggaran tenaga kerja langsung adalah berlebihan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai d- yang identik dengan nilai slnck-nya yang lebih besar dari no].
Pada bagian kedua (pasca penzurangan subsidi), hasil optimalisasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu Kelompok 1 dan Kelompok 11.
Kelompok I merupakan kelompok yang terdiri dari skenario-skenario yang
menempatkan sasaran keuntungan sebagai prioritas pertama, sedangkan Kelompok I1
merupakan kelompok yang terdiri dari skenario-skenario yang tidak menempatkan
sasaran keuntungan sebagai prioritas pertama.
Hasil optimalisasi bagian kedua Kelompok I menunjukkan
perusahaan
sebaiknya
tidak
berproduksi
pada
kondisi
optimal,
babwa
sehingga
penyimpangan dari sasaran-sasaran yang ditetapkan adalah sebesar nilai target dari
sasaran-sasaran tersebut. Tidak berproduksinya perusahaan pada kondisi optimal
~nengakibatkantidak digunakannya bahan baku, bahan pembantu, serta anggaran
tenaga kerja langsung yang tersedia di perusahaan.
Hasil optimalisasi bagian kedua Kelompok I1 menunjukkan tingkat produksi
optimal yang sama dengan tingkat produksi optimal bagian pertama, sehingga
penyimpangan dari sasaran target produksi dan penyimpangan dari sasaran
LIZA MARTIANANDA Optimalisasi Produksi di PT. Sang Hyang Seri Cabang
Khusus Jawa Barat UPB Sukamandi (Dibawah bimbingan NUNUNG
NURYARTONO)
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kenaikan konsumsi
pangan, sehingga diperlukan peningkatan penyediaan pangan. Oleh karena itu
pemerintah menetapkan tujuan meningkatkan penyediaan pangan dan ketahanar.
pangan nasional sebagai bagian dari tujuan pembangunan pertanian. Agenda strategis
yang ditetapkan pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian
tersebut adalah dengan memacu penerapan teknologi pertanian. Salah satu penerapan
teknologi pertanian yang telah dilakukan adalah penggunaan varietas unggul.
Varietas unggul dihasilkan dari benih bermutu yang telah dilegalisasi dan lebih
dikenal dengan istilah benih bersertifikat. Dalam pengadaan benih bersertifikat
diperlukan adanya suatu industri perbenihan untuk rnemenuhi kebutuhan akan benih.
Pada tahun 1971 pemerintah mendirikan Perum Sang Hyang Seri sebagai salah satu
komponen industri perbenihan yang rnernpunyai fungsi dan tugas pokok produksi dan
distribusi benih bersertifikat. Selanjutnya Perum Sang Hyang Seri berubah statusnya
menjadi PT. Sang Hyang Seri.
Pennasalahan yang dihadapi oleh PT. Sang I-Iyang Seri Cabang Khusus Jawa
Barat UPB Sukamandi adalah belum optimumnya kegiatan produksi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pgmanfaatan kaeasita: mesin
yang belum optimal dan rnasalah pemanfaatan ketersediaan sumberdaya. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan u r i t ~ ~mengetahui
k
kinerja dan menganalisis kombinasi
tingkat produksi optimal yang dapat dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Cabang
Khusus jawa Barat UPB Sukamandi.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sang Hyang Seri Cabang Khusus Jawa
Rarat lJPB Sukanandi pada bulan Maret-April 2000. Data yang dipergunaltan adalah
data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh diolah secara manual u11t~k
selanjutnya ditabulasikan menurut aktivitas-aktivitas dan dimasukkan ke dalam
model Gonl Programming, kemudian diolah dengan menggunakan paket program
komputer ABQM (Allyn & Bacon :Quantitative Method). Dari hasil optimasi akan
didapat kombinasi produk yang menghasilkan tujuan untuk meminimumkan
deviasitpenyimpangan, dengan sumberdaya yang tersedia. Selain itu dapat diketahui
pula penilaian terhadap sumberdayanya.
Hasil optimalisasi bagian pertama, dimana merupakan hasil optimalisasi
dengan menambahkan subsidi per kilogram produk menunjukkan bahwa kegiatan
produksi yang dilakukan PT. Sang Hyang Seri Cabang Khusus Jawa Barat UPB
Sukamandi belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan antara produksi
optimal dengan produksi aktualnya. Sementara itu sasaran-sasaran yang hendak
dicapai perusahaan tidak dapat dicapai pada kondisi optimal. Hal ini dapat dilihat dari
nilai deviasitpenyimpangan negatifnya (d-) yang bernilai positif. Penggunaan
surnberdaya bahan baku yang tersedia di perusahaan digunakan sepenuhnya untuk
mencapai kondisi optimal, sehingga sumberdaya bahan baku merupakan kendala aktif
yang membatasi nilai fungsi tujuan. Sedangkan ketersediaan sumberdaya lain yaitu
bahan baku dan anggaran tenaga kerja langsung adalah berlebihan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai d- yang identik dengan nilai slnck-nya yang lebih besar dari no].
Pada bagian kedua (pasca penzurangan subsidi), hasil optimalisasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu Kelompok 1 dan Kelompok 11.
Kelompok I merupakan kelompok yang terdiri dari skenario-skenario yang
menempatkan sasaran keuntungan sebagai prioritas pertama, sedangkan Kelompok I1
merupakan kelompok yang terdiri dari skenario-skenario yang tidak menempatkan
sasaran keuntungan sebagai prioritas pertama.
Hasil optimalisasi bagian kedua Kelompok I menunjukkan
perusahaan
sebaiknya
tidak
berproduksi
pada
kondisi
optimal,
babwa
sehingga
penyimpangan dari sasaran-sasaran yang ditetapkan adalah sebesar nilai target dari
sasaran-sasaran tersebut. Tidak berproduksinya perusahaan pada kondisi optimal
~nengakibatkantidak digunakannya bahan baku, bahan pembantu, serta anggaran
tenaga kerja langsung yang tersedia di perusahaan.
Hasil optimalisasi bagian kedua Kelompok I1 menunjukkan tingkat produksi
optimal yang sama dengan tingkat produksi optimal bagian pertama, sehingga
penyimpangan dari sasaran target produksi dan penyimpangan dari sasaran