Studi Produksi dan Distribusi Benih Padi (Oryza sativa L.) di Unit Pengolahan Benih (UPB) Kulonprogo, PT. Sang Hyang Sen (Persero) Cabang Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

IROH MAESAROH. Studi Produksi dan Distribusi Benih Padi (Oryza sativa L.) di
Unit Pengolahan Benih (UPB) Kulonprogo, PT. Sang Hyang Sen (Persero) Cabang
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (dibawah bimbingan JAN
B ARLIAN) .

Magang dilaksanakan selama 4 bulan mulai tanggal 18 Februari 1999 sampai
18 Juni 1999 di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Jawa Tengah dan DIY Unit
Pengolahan Benih (UF'B) Kulonprogo. Tujuan magang adalah untuk meningkatkan
keterampilan profesional mahasiswa dibidang perbenihan dan juga untuk mengetahui
sistem produksi dan distribusi benih padi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) UPB
Kulonprogo.
Kegiatan magang meliputi beberapa hal, yaitu bekeja secara langsung
dilapangan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada, bekerja di bagian pengolahan
dan

bekeja di laboratorium, selanjutnya mendampingi kepala seksi pembina

wilayah, kepala seksi pengolahan dan mesin, kepala seksi simpan kemas dan kepala
seksi administrasi dan keuangan. Pada bagian pemasaran, mendampingi asisten
pemasaran daerah, petugas distribusi dan tata usaha pemasaran. Pengumpulan data
primer melalui pengamatan langsung sedangkan pengumpulan data sekunder dari

laporan dan arsip perusahaan serta dari wawancara dan diskusi dengan berbagai
fihak.
Persentase pengadaan gabah kering panen (GKP) pertriwulan di UF'B
Kulonprogo pada tahun 1998 adalah sebagai berikut : 27 % pada triwulan I (JanuariMaret), 42 % pada triwulan I1 (April

-

Juni), 29 % pada triwulan 111 (Juli

September) dan 2 % pada triwulan IV(0ktober

- Desember).

-

Sedangkan pada tahun

1999 adalah sebagai berikut : 26.5 % pada triwulan I (Januari - Maret), 37.54 % pada

triwulan 11 (April - Juni), 35.86 % pada triwulan I11 (Juli - September) dan 0 % pada

trimIan IV (Oktober - Desember). Dengan presentase pengadaan GKP seperti ini
diharapkan harga GKP dapat terkendali.
Pengadaan GKP triwulan I (Januari - Maret) untuk memenuhi kebutuhan
pemasaran semester 1 (Januari - Juni) dan pengadaan GKP triwulan I1 (April-Juni),
ILI (Juli- September) dan IV (Oktober- Desember) untuk memenuhi kebutuhan
pemasaran semester 2 (Juli - Desember) dan untuk luncuranl998. Berdasarkan pola
pengadaan GKP tersebut maka dapat dibuat rencana tanam, panen, pengeringan
(peneriman GKK) dan pembersihan (penerimaan BB).
Dalarn realisasinya pengadaan GKP pada tahun 1998 tidak dapat dikendalikan
sampai triwulan I11 (Juli- September) dan tetap bergeser ke triwulan IV (Oktober

-

Desember). Pada triwulan IV (Oktober - Desember) pengadaan GKP lebih tinggi
235 % dari rencana. Hal ini menyebabkan biaya produksi meningkat karena harga
GKP pada triwulan IV (Oktober- Desember) tinggi. Realisasi tanam lebih tinggi
29.39 % dari rencana, hal ini untuk mengantisipasi kegagalan panen dan penerimaan
GKP yang rendah. Realisasi panen sebesar 98.09 % dari rencana tetapi ha1 itu tidak
diikuti oleh peneriman GKP yang besar pula. Pada tahun 1998 jumlah GIG' yang di
opkop hanya mencapai 3.07 todha. Sedangkan dalam rencana jumlah GKP yang di

opkop

sebesar 4 todha. Hal ini yang menyebabkan realisasi produksi menjadi

rendah yaitu 75 % dari rencana. Pada tahun 1999 triwulan I jumlah GKP yang di
opkup rata-rata mencapai 3.7 ton per hektar sedangkan rendemen BB dari GKP
mencapai 75.2%. Dengan meningkatnya penerimaan GKP dan rendemen ini,
diharapkan rencana produksi dapat tercapai.
Pendistribusian produksi benih padi UPB Kulonprogo dilakukan oleh KPD
Yogyakarta. KPD Yogyakarta bertanggung jawab atas pesanan dan dan pengiriman

produk kepada penyalur di Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo, Kutoaqo
dan DIY. Penyalur PT. Sang Hyang Sen (Persero) KPD Yogyakarta bejumlah 7
yaitu 2 penyalur di DIY, 2 penyalur di Magelang, 1 penyalur di Temanggung, 1
penyalur di Purworejo dan 1 penyalur di Kutoarjo. Jumlah penyalur yang terlibat
dalam penyaluran benih ini dinilai masih kurang. Pada tahun 1998, sebagian besar
benih padi didistribusikan ke Kabupaten Temanggung sebesar 62.27 %. Tahun 1999
(sampai dengan bulan Mei) sebagian besar benih padi didistribusikan ke penyalur di
Kabupaten Temanggung sebesar 42.74 % dan DIY sebesar 43.65 %. Pendistribusian
benih padi ke daerah Purworejo dan Kutoajo masih rendah sehingga diperlukan

pembinaan kepada penyalur yang berada di daerah tersebut agar dapat meningkatkan
volume penjualannya. Dan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan adalah
dengan cara promosi.
Produksi benih padi dari tahun 1995 sampai tahun 1998 mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan produksi ini diikuti pula dengan
meningkatnya volume benih yang didistribusikan.
Biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi 1 kg benih padi di PT. Sang
Hyang Seri (Persero) pada bulan Mei 1999 sebesar Rp 21 15.75 / kg. Harga beli dari
petani Rp 1317. Harga jual.ke penyalur Rp 2100/kg. Harga pengecer Rp 2400lkg
dan harga konsumen Rp 26001kg. Besarnya subsidi yang diterima oleh PT. Sang
Hyang Seri (Persero) adalah Rp 400lkg.