Dengan cara tidur terlentangngrogo sukmo. Sikapnya :

b. Dengan cara tidur terlentangngrogo sukmo. Sikapnya :

1. Tidur terlentang 2. Jari tangan menghadap ke atas 3. Mata dipejamkan 4. Pakaian dikendorkan supaya dalam pernafasan lebih baik 5. Enthong-enthong digatokkanditemukan 6. Ibu jari kaki digatukkan jika tidak kuat Caranya : sama dengan pernafasan duduk semedi

3. Larangannya

1. pada waktu hari bolong 2. Pada waktu magrib 3. Pada waktu sakit 4. Pada waktu puasa dan kekenyangan Waktu yang baik untuk menjalankan pernafasan: Waktu yang baik untuk menjalankan pernafasan mengambil zat basah adalah pagi harisabuh sekitar pUkul 08.30, harus sadar dan siang hari sekitar pukul 15.00-16.00. Kebatinan ilmu karang di SH tidak dianjarkan ialah ilmu yang mengajarkan hal-hal seperti ora tadas dibacok, mamah beling, mengendarai mobil disikep matanya dan sebagainya. Memang Tuhan itu Maha Adil Pemuurah yang maksudnya: bila manusia itu dimintanya sarono madep mantepma.ntep madep, ngedeng puti cilike loro, maka tujuan itu seperti Tuhan akan memberikan apa yang dimintanya itu. Tetapi itu melanggar kehendak Tuhan,bila tujuannya seperti itu di atas. Jadi sebab manusia tidak tedas dibacok ialah : Tuhan dapat menciptakan manusia menurut kemampuan manusia tetapi manusia yang bersangkutan memaksa dirinya meminta kepada Tuhan supaya diberi kekuatan itu rohman karena sitat Tuhan itu Rohman dan Rohim, akhirnya permintaan manusia dilakukan-Nya. ENtah jelek entah baik, resikonya ditanggung sendiri bila dapat dibaca hatinya, orang itu seakan-akan berkata Tuhan itu apa to, mosok dijaluki ora tedas dibacok wae kok .ora diolehibiso. Karena caranya minta dengan madep- madep maka dikabulkannya tetapi kalau begini: Orang itu misalnya kalau sakit masih harus diobati,nek lawe isih mangan sego ngambe es dan sebagainya, maka berarti orang itu biasanya menentang kehendak Tuhan. Dan orang itu biasanya mendapat resikonya Tuhan dan orang-orang yang tidak tedas dibacok biasanya matinya dibacok orang, orang mamah beling biasanya matinya sekarat dan lain sebagainya. 50