OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam
Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pendekatan ini menyebutkan bahwa segala tingkah laku ataupun kegiatan siswa dalam pembelajaran merupakan respon terhadap adanya
stimulus yang diserapnya. 8.
Pendekatan Pengelolaan Kelas Pendekatan pengelolaan kelas ini terdiri dari berbagai macam
pendekatan, yaitu pendekatan otoriter, pendekatan permisif, pendekatan pengubahan perilaku, dan pendekatan iklim sosio-emosional. Setiap
pendekatan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suasana
kelas yang
kondusif dengan
cara menciptakan
dan mempertahankan ketertiban kelas, memberikan kebebasan kepada siswa
untuk melakukan sesuatu, serta menjaga hubungan yang baik antara pengajar dan siswa.
9. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif ini merupakan pendekatan yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa. Pendekatan komunikatif
merupakan pendekatan pembelajaran yang dilandasi oleh teori komunikasi dan fungsi bahasa yang bertujuan mengembangkan kemampuan
komunikatif dan meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa siswa.
2.2.2 Metode Pembelajaran Bahasa
Menurut KBBI 1995 dalam buku Strategi Pembelajaran Bahasa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan Iskandarwassid dan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam
Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sunendar, 2008:56. Metode pembelajaran terdiri dari berbagai macam,
yaitu :
1. Metode Terjemahan
Metode terjemahan tatabahasa biasa dikenal dengan metode tradisional. Metode ini berkembang sekitar akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Prinsip dari metode ini adalah siswa dituntut untuk mampu menerjemahkan bahasa ibu ke bahasa sasaran, begitu juga sebaliknya.
Ciri-ciri dari metode ini adalah : 1
Kaidah tatabahasa dan kosakata dipelajari dengan seksama. 2
Tatabahasa diajarkan secara deduktif. 3
Cara penerjemahan diterangkan secara terperinci. 4
Hanya fokus pada 2 keterampilan berbahasa, yaitu membaca dan menulis.
5 Tujuan pembelajarannya adalah untuk mengalihkan bahasa
ibu ke dalam bahasa sasaran, begitu juga sebaliknya. 6
Bahasa ibu dan bahasa sasaran dibandingkan secara konstan. 7
Pemahaman kaidah dan bahan bacaan diuji melalui terjemahan.
2. Metode Langsung
Metode langsung ini lebih menekankan pada bahasa lisan dan memperhatikan ucapan. Metode ini sudah mulai mengurangi metode
terjemahan. Ciri-ciri dari metode ini adalah : 1
Dilakukan dalam bahasa sasaran.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam
Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 Menggunakan kosakata sehari-hari dan kalimat wacana yang
sederhana. 3
Keterampilan berkomunikasi secara tanya-jawab dilakukan secara intensif.
4 Aspek berbicara dan menyimak mendapatkan perhatian yang
baik. 5
Ketepatan ucapan dan tatabahasa sangat diperhatikan dan diutamakan.
3. Metode Audiolingual
Metode audio-lingual ini berfokus pada lafal kata dan pelatihan pola kalimat yang dilakukan secara berulang-ulang secara intensif. Ciri-ciri dari
metode ini adalah : 1
Pemisahan keterampilan bahasa-menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan pengulangan audiolingual secara
grafik. 2
Penggunaan “dialog” sebagai sarana utama penyajian bahasa. 3
Penekanan pada teknik praktik tertentu. 4
Pemantapan teori linguistik dan teori psikologis sebagai dasar bagi metode pengajaran bahasa.
5 Penggunaan laboratorium bahasa.
4. Metode Pembelajaran Bahasa Masyarakat
Metode pembelajaran bahasa masyarakat merupakan metode yang memberikan penekanan ranah afektif ke dalam pembelajaran kognitif.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam
Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Dalam hal ini, siswa mendapatkan perhatian dan bimbingan bimbingan agar siswa dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Metode Responsi Fisik Total
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode ini, pengajar diwajibkan untuk dapat berperan sebagai pengarah dari setiap
tingkah laku siswa. Siswa harus menyimak pengajar dengan baik agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
6. Metode Cara Diam Silent Way
Metode cara diam atau yang lebih sering dikenal dengan silent way adalah salah satu metode pembelajaran bahasa yang merupakan bagian
dari pendekatan pedagogi. Metode ini menerangkan bahwa aspek kognitif cenderung lebih dominan daripada aspek affektif dalam membantu
keberhasilan mempelajari bahasa, frase, dan kalimat. Pada metode ini pengajar dituntut untuk lebih diam dan membiarkan siswa menjadi lebih
aktif, mandiri dan lebih peka terhadap suasana pembelajaran. Stevick dalam buku Pengajaran Pemerolehan Bahasa menyebutkan ciri-ciri utama
dari metode ini adalah : 1
Mengajar haruslah merupakan bawahan atau subordinasi belajar.
2 Belajar bukanlah secara primer yang merupakan tiruan atau
latihan. 3
Dalam belaajr, pikiran memperlengakapi dirinya dengan karyanya sendiri, mencoba trial and error, eksperimentasi
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam
Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
yang disengaja, menunda keputusan, dan memperbaiki kesimpulan.
4 Dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau mengambil
segala sesuatu yang sudah pernah diperolehnya, terutama pengalaman dalam belajar bahasa ibu atau bahasa asli.
5 Jika aktivitas guru merupakan bawahan atau subordinasi bagi
pembelajar, maka guru harus berhenti mencoba mencampuri dan mengalihkan kegitan tersebut.
7. Metode Sugestopedia
Metode sugestopedia
ini dapat
membantu siswa
dalam berkonsentrasi dalam memahami tatabahasa dan kosakata yang dipelajari.
Suasana belajar mengajar yang menyenangkan, menyejukkan, dan nyaman dapat memberikan sugesti kepada para siswa, misalnya dengan
mendekorasi ruang kelas dengan semenarik mungkin, tempat duduk yang nyaman, ruangan yang bersih, dan sebagainya.
2.3 Teknik dan Media Pembelajaran Bahasa