Pengaruh Pemadatan Tanah terhadap Reformasi Traktor Roda Dua pada Proses Pelumpukan dengan Menggunakan Bajak Rotari

;Fr*
2000

21289
I'ENGAItUH PEMADATAN TANAH TERHADAP PERFORMANSI
TRAKTOR RODA DUA PADA PROSES PELUMPURAN
DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK ROTARI

Oleh :
DEDI
F01495033

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Dedi. F01495033. Pengaruh Pemadatan Tanah Terhadap Performansi Traktor
Roda Dua Pada Proses Pelumpuran dengan Menggunakan Bajak Rotari. Dibalvah
Bimbingan Dr. Ir. Frans Jusuf Daywin, MSAE.


Lapisan kedap (11ardpun) mempunyai peranan penting pada lahan sawah.
Lapisan kedap merupakan landasan untuk menopang manusia, mesin pertanian, dan
hewan agar tidak tenggela~n. Lapisan kedap dapat menghindari perkolasi yang
berlebihan dari air irigasi, sehingga meningkatkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
Tahanan penetrasi tanah untuk lapisan kedap agar dapat menopang manusia,
mesin pertanian, dan hewan adalah lebih besar dari 7 kgf/cm2 (Sakai J. er al., 1989).
Lapisan kedap dapat dibuat dengan inenginjak-injak tanah dengan kaki atau dipadatkan
dengan alat pemukul tepat di bawah lapisan subsoil Sealain itu lapisan kedap dapat
dibuat dengall melakukan konsolidasi lahan yaitu lapisan atas setebal 15

-

20 cm

disingkirkan terlebih dahulu kemudian dibawah lapisan olah dipadatkan, lalu lapisan
atas dikembalikan lagi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemadatan terhadap
perfonnansi traktor roda dua dengan menggunakan bajak rotari pada pelunpuran dan
mengetahui lintasan tamnpitzg rantmer yang optimum untuk performansi traktor roda dua
pada pelumpuran.

Penelitian ini dilakukan di sawah percobaan IPB, Darmaga, Kabupaten Bogor,
pada bulan Juni 1999 sampai Februari 2000. Alat dan mesin yang digunakan adalah
traktor roda dua merk Iseki, bajak singkal reversibel, tamping ranznler (mesin pemadat
tanah), bajak rotari, penetrometer TS-138, cangkul, pita ukur stopwatch, peralatan untuk
uji proktor, Oven, timbangan metalik, dan ring sampel tanah.
Lahan penelitian dibagi rnenjadi 16 petak dengan ukuran 20 x 5 m2, yang terbagi
atas 4 blok dan 4 perlakuan. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanpa
pemadatan tanah (CO), satu kali pemadatan tanah (Cl), tiga kali pemadatan tanah (C3),
dan li~nakali pemadatan tanah (C5). Parameter yang digunakan untuk performansi
traktor roda dua adalah tahanan penetrasi tanah, kapasitas lapang traktor roda dua, dan
slip. Penelitian diawali dengan penyiapan lahan penelitian, pembajakan yang diikuti

pemadatan tanah, pengatnbilan tahanan penetrasi tanah, dan pelumpuran.

Selarna

pelumpuran dilakukan pengainbilan data kapasitas lapang traktor d m slip roda traktor.
Hasil pengukuran di lapangan didapat tahanan penetrasi tanah untuk petak tidak
dipadatkan pada kedalaman 15-30 cm adalah 11.851 kgflcni2, untuk petak lx, 3x, dan
5x pemadatan tanah berturut-turut adalah 14.389 kgf7cm2, 15.898 kgflcm2, dan 17.208

kgf/cm2. Tahanan penetrasi tanah tersebut lebih besar dari 7 kgflcm' (rekomendasi
Sakai J., 1998, Koga K., 1992, Kisu

dalam De Datta,

beroperasi dengan baik pada lahan penelitian.

1991), sehingga traktor dapat

Semakin banyak lintasan lunlpi~7g

ranzJnei. mengakibatkan tahanan penetrasi tanah naik. Kenaikan tahanan penetrasi tanah

menyebabkan perfonnansi traktor akan semakin bagus (Wishmer dan Luth, 1974 dalam_
Liljedahl; J. B. e/ ul. 1989).
Kapasitas lapang teoritis traktor pada pelumpuran untuk semua petak adalah
0.097 haijain. Sedangkan kapasitas lapang efektif traktor untuk Ox, lx, 3x, dan 5s
pernadatan tanah berturut-turut adalah 0.027 hdjam, 0.027 hdjam, 0.030 haljam, dan
0.030 hajjam. Efisiensi lapang traktor roda dua pada pelumpuran untuk Ox, Ix, 3x, dan
5x pemadatan tanah berturut-turut adalah 27.5%, 28.0%, 30.9%, dan 3 1.1%.


Peningkatan lintasan Itnl~pingrumnzer dapat inenaikan kapasitas lapang efektif dan
efisiensi lapang.
Slip roda traktor pada pelumpuran untuk petak yang tidak dipadatkan adalah
13.9%, satu kali pemadatan 11.7%, tiga kali pemadatan 9.4%, dan lilna kali peinadatan
adalah 7.4%. Nilai slip inenurun dengan naiknya lintasan Iuinping rammel., bila slip
traktor menurun maka efisiensi traktor akan naik (Wishmer dan Luth, 1974

dalarn

Liljedahl J. B. e/ trl., 1989).
Pemadatan tanah dengan menggunakan tamping rammel meningkatkan
perfonnansi traktor roda dua pada pelumpuran. Peningkatkan kinerja traktor roda dua
dapat dilihat pada naiknya kapasitas lapang dan efisiensi lapang traktor dan menurunnya
slip roda traksi. Penulis menyarankan penelitian ini dilakukan pada lahan sawah, bukan
pada lahan kering. Hal ini disebabkan lahan sawah mempunyai tahanan penetrasi tanah
yang lebih kecil dari lahan kering, sehingga penganth peinadatan terhadap perforinansi
traktor akan lebih jelas

Selain itu sebagian besar di Indonesia tanaman padi


dibudidayakan pada lahan sawah.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAICULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN

PENGARUN YEMADATAN TANAH TERHADAP PERFORMANSI
TRKATOR RODA DUA PADA PROSES PELUMPURAN
DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK ROTARI

Oleh :

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk ~nemperolehGelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
. Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PENGARUH PEMADATAN TANAH TERHADAP PERFORMANSI
TRKATOR RODA DUA PADA PROSES PELUMPURAN
DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK ROTARI

SKRZPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
DEDI
PO1495033


Tanggal lulus : 02 September 2000