Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

15 d. keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. 6. Program pengenalan Perusahaan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perusahaan dimana program tersebut dilaksanakan. 101

4.7.2 Satuan Pengawasan Internal Internal Auditor

4.7.2.1 Umum 1. Direksi menyelenggarakan pengawasan internal dengan: 102 a. Membentuk Satuan Pengawasan Internal Internal Auditor; dan 103 b. Membuat Piagam Pengawasan Internal. 104 2. Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan internal secara periodik kepada Dewan Komisaris. 105 3. Direksi harus menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan internal di Perusahaan. 106 4.7.2.2 Kedudukan Internal Auditor Satuan pengawasan internal dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. 107 4.7.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Internal Auditor 108 1. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan kebijakan perusahaan; dan 2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.

4.8 Pengelolaan Risiko

Dari segi manajemen risiko, Direksi harus mempertimbangkan risiko usaha dalam setiap pengambilan keputusan tindakan dan: 109 1. Direksi harus membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 110 2. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan, dengan: 111 a. membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau 101 PMK 882015 Pasal 71 Ayat 4 102 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 1 103 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 2 huruf a 104 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 2 huruf b 105 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 5 106 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 6 107 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 3 108 PMK 882015 Pasal 42 Ayat 4 huruf a dan huruf b 109 PMK 882015 Pasal 39 Ayat 1 110 PMK 882015 Pasal 39 Ayat 2 111 PMK 882015 Pasal 39 Ayat 3 16 b. memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. 3. Direksi menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala Perusahaan. 112

4.9 Sistem Pengendalian Internal

1. Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan. 113 2. Sistem pengendalian internal antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari: 114 1 Integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan; 2 Filosofi dan gaya manajemen; 3 Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya; 4 Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan 5 Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi. b. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan. 115 c. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap aset Perusahaan. 116 d. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan oleh Perusahaan. 117 e. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal. 118 3. Direksi menyusun ketentuan yang mengatur mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perusahaan yang bersangkutan. 119

4.10 Pelaporan

Sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan, Perusahaan menyampaikan pelaporan sebagai berikut: 1. Laporan pelaksanaan tata kelola teknologi informasi secara periodik kepada Dewan 112 PMK 882015 Pasal 39 Ayat 4 113 PMK 882015 Pasal 40 Ayat 1 114 PMK 882015 Pasal 40 Ayat 2 butir a no 1-5 115 PMK 882015 Pasal 40 butir b 116 PMK 882015 Pasal 40 butir c 117 PMK 882015 Pasal 40 butir d 118 PMK 882015 Pasal 40 butir e 119 PMK 882015 Pasal 41