Dimensi Kemasyarakatan dalam Pengelolaan Hutan
Pada diskusidiskusi terdahulu berulang-kali muncul pertanyaan yang
mendasar tentang siapa saja yang termasuk rnasyarakat yang dimaksud dalam hutan
kemasyarakatan. Apakah pengusaha HPH bukan masyarakat ? Juga teatang
bagaimana partisipasi masyarakat itu diakomodasikan, atau, dalam wujud apa saja
yang &pat dikategorikan sebagai kehutanan masyarakat itu. Apakah hanya Mam
wujud pemberian hak rnengusahakan lahan hutan, atau bagaimana ?
Marilah pada kesempatan diskusi sekarang ini, kik m e b t secara d t i s
d m pangkal permasalahannya. Selarna ini para pengeloldpengusaha hutan sangat
kurang memahami dm mempertirnbangkan dimensi kernasyamlatan dalam p&k
yang
pengelolaadpengusahaannya. Benkut ini adalah butir-butir pesangat perlu dipahami dengan baik oleh para pernikir dan pelaksana dalam
pengelolaadpengusahaanhutan.
fakta yang sangat otentrk bahwa ada (bahkan banyak) masyarakat yang
nyata-nyata hdup d &lam dzln dekat hutan, baik yang bemukim (men*)
1. Adalah
maupun yang nornaden (berpindah-pi&),
baik yang asli turun-temurun,
maupun yang rnigrdpendatang. Mereka semua adalah bahagian dari tubuh
Bangsa indonesia yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap gerak laoglcah
pembaogunan.
2. Mengap masyarakat itu hams d i p e r h a h ?
Masyarakat di dalam dan sekitar hutan itu harus clan per1u dperhatikan dalam
pembangunan sektor kehutanan (dalam p e n g e l o l d ~ s a h a a n
hutan), karena :
a.
-
Mereka adalah b a n atau unsur d&
tergantung. Hutan alam yang kita
ekosistem hutan, yang salrng
pada
laman
inipun adalah hasil
suksesi interaksi antara alam dengan me&.
b. Mereka adalah sejumlah besar warga banpa hi yang ingin sejahtera. Deagan
kata lain, mereka adalah obyek dan subyek pembangman.
c. Me&
adalah yang berhak mendapatkan keadilan, setelah sekian lama
terpinggirkan dan tercarnpakkan, tidak hanya selama Orde Baru, tapi sejak
zaman kolonial Beianda.
d. Mereka adalah yang memiliki hak demokrasi, hak untuk ikut berperan
menentukan kebijakan dan pelaltsanaan pembilllgunan di wilayah mereka
w4d.
mendasar tentang siapa saja yang termasuk rnasyarakat yang dimaksud dalam hutan
kemasyarakatan. Apakah pengusaha HPH bukan masyarakat ? Juga teatang
bagaimana partisipasi masyarakat itu diakomodasikan, atau, dalam wujud apa saja
yang &pat dikategorikan sebagai kehutanan masyarakat itu. Apakah hanya Mam
wujud pemberian hak rnengusahakan lahan hutan, atau bagaimana ?
Marilah pada kesempatan diskusi sekarang ini, kik m e b t secara d t i s
d m pangkal permasalahannya. Selarna ini para pengeloldpengusaha hutan sangat
kurang memahami dm mempertirnbangkan dimensi kernasyamlatan dalam p&k
yang
pengelolaadpengusahaannya. Benkut ini adalah butir-butir pesangat perlu dipahami dengan baik oleh para pernikir dan pelaksana dalam
pengelolaadpengusahaanhutan.
fakta yang sangat otentrk bahwa ada (bahkan banyak) masyarakat yang
nyata-nyata hdup d &lam dzln dekat hutan, baik yang bemukim (men*)
1. Adalah
maupun yang nornaden (berpindah-pi&),
baik yang asli turun-temurun,
maupun yang rnigrdpendatang. Mereka semua adalah bahagian dari tubuh
Bangsa indonesia yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap gerak laoglcah
pembaogunan.
2. Mengap masyarakat itu hams d i p e r h a h ?
Masyarakat di dalam dan sekitar hutan itu harus clan per1u dperhatikan dalam
pembangunan sektor kehutanan (dalam p e n g e l o l d ~ s a h a a n
hutan), karena :
a.
-
Mereka adalah b a n atau unsur d&
tergantung. Hutan alam yang kita
ekosistem hutan, yang salrng
pada
laman
inipun adalah hasil
suksesi interaksi antara alam dengan me&.
b. Mereka adalah sejumlah besar warga banpa hi yang ingin sejahtera. Deagan
kata lain, mereka adalah obyek dan subyek pembangman.
c. Me&
adalah yang berhak mendapatkan keadilan, setelah sekian lama
terpinggirkan dan tercarnpakkan, tidak hanya selama Orde Baru, tapi sejak
zaman kolonial Beianda.
d. Mereka adalah yang memiliki hak demokrasi, hak untuk ikut berperan
menentukan kebijakan dan pelaltsanaan pembilllgunan di wilayah mereka
w4d.