PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Intern Dan Peran Internal Audit Terhadap Ku

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PERAN INTERNAL
AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Tegal)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
BAGUS PRAMUDITYO
B 200 120 153

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

i

ii
i


iii

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA,
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PERAN INTERNAL
AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Tegal)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberi bukti empiris pengaruh: pengaruh
kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah, sistem pengendalian intern, dan peran internal audit terhadap
kualitas laporan keuangan. Metode pengumpulan sampel dilakukan secara
purposive sampling.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer. Populasi dalam
penelitian ini adalah pengelola unit kerja atau pejabat struktural pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Tegal. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel kompetensi sumber daya

manusia, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, sistem
pengendalian intern, dan peran internal audit berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.
Kata Kunci: kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah, sistem pengendalian intern, dan
peran internal audit, kualitas laporan keuangan.
Abstract
This research aims to provide empirical evidence of influence: influence
of human resource competencies, exploiting the area of financial accounting
information system, internal control system, and the role of internal audit of the
quality of financial reporting. Methods of sample collection was done by
purposive sampling. This research was conducted using primary data. The
population in this study is the manager of the work unit or ranking officials in the
SKPD Tegal regency. The analytical method used is multiple regression analysis.
The results of this study prove that the variable competence of human resources,
utilization of local financial accounting information system, internal control
system, and the role of internal audit affect the quality of financial reporting.
Keywords: competence of human resources, utilization of local financial
accounting information system, internal control system, and the role of internal
audit, quality of financial reporting.

1.PENDAHULUAN
Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki
hak,wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara
mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dengan ini, pemerintah pusat mendelegasikan kewenangannya kepada pemerintah

1

daerah. Pendelegasian kewenangan tersebut tentu disertai dengan penyerahan dan
pengalihan pendanaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang
terkait dalam kerangka desentralisasi fiskal. Akibat dari pendelegasian
kewenangan dan penyerahan dana tersebut tentu adalah kebutuhan akan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah daerah. UndangUndang
No 1 Tahun 2004 Tentang Keuangan Negara yang mengatur pengelolaan
keuangan
daerah
serta
pertangggungjawabannya
menyebutkan
pertanggungjawaban tersebut meliputi penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang
komprehensif sebagai bentuk pertanggungjawabannya, yang tentunya harus
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Faktor pertama yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah adalah kapasitas sumber daya manusia yang melaksanakan sistem
akuntansi. Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan
keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi
oleh sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan kompetensi sumber
dayamanusia yang dimilikinya. Faktor kedua yang mempengaruhi mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah. Seperti kita ketahui bahwa total volume
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D) dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Untuk itu pemerintah pusat dan
pemerintah daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola
keuangan daerah, dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan
publik. Faktor ketiga yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah adalah sistem pengendalian intern. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
disebutkan bahwa pengendalian intern merupakan proses yang dirancang untuk

memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah
daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan
program
dan
kegiatan,
serta
dipenuhinya
peraturan
perundangundangan. Faktor keempat yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah adalah peran internal audit. Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) harus dapat memberikan jaminan bahwa seluruh proses
akuntansi dan pelaporan keuangan telah dilaksanakan sesuai Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Setyowati dan Isthika (2014). Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil
judul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Intern, Dan Peran
Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Agency Theory

2

Mardiasmo (2004) dalam Nurillah (2014)menjelaskan bahwa pengertian
akuntabilitas public sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak
pemberi
amanah(principal)
yang
memiliki
hak
untuk
meminta
pertanggungjawaban tersebut.
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kompetensi sumber daya manusia mencakup kapasitasnya, yaitu
kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu

sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.Kapasitas harus dilihat sebagai kemampuan
untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) dan
hasil-hasil (outcomes) (Nurillah 2014). Menurut Menurut Tjiptoherijanto (2001)
dalam Zuliarti (2012) untuk menilai kapasitas dan kualitas sumber daya manusia
dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of
responsibility dan kompetensi sumberdaya tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat
dari atau tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar
untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang
jelas, sumberdaya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihanpelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam
pelaksanaan tugas.
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerahmerupakan aplikasi yang
mempunyai peran sangat penting dalam hal pengelolaan keuangan
daerah,sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Keuangan Negara dan Perbendaharaan Negara mewajibkan pemerintah daerah
dan Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna anggaran untuk menyusun
laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Laporan
keuangan berupa neraca, laporan realisasi anggaran laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan harus disajikan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD).
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Seperti telah diuraikan dalam pendahuluan, Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) Pengendalian intern didefinisikan merupakan suatu cara untuk
mengarahkan mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, serta
berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud).
Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan informasi keuangan yang
andal, serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku.

3

Peran Internal Audit
Internal auditing merupakan suatu aktivitasindependen, keyakinan objektif
dan konsultasi yangdirancang untuk memberi nilai tambah danmeningkatkan
operasi organisai. Dengan demikianinternal auditing membantu organisasi
dalammencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatanyang sistematis dan
berdisiplin

untuk
mengevaluasidan
meningkatkan
efektivitas
proses
pengelolaanrisiko kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi (Setyowati dan
Isthika, 2014).7
Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Kapasitas sumber daya manusia ialah kemampuan yang meliputi tingkat
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai dari manusia untuk
menyelesaikan tugas ataupun tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Kapasitas sumber daya manusia dapat terlihat dari tingkat tanggung jawab yang
diberikan kepadanya, yang mana tanggungjawab tersebut diuraikan didalam job
description. Dengan jobdescription yang jelas akan dapat membantu seseorang
melaksanakan tugasnya dengan baik (Primayana et al 2014). Didalam
menjalankan fungsi akuntansi diperlukan kemampuan tidak hanya. Penelitian
yang dilakukan oleh Setyowati dan Isthika (2014) yang memberikan temuan
empiris bahwa kompetensi SDMbagian keuangan/akuntansi pada pemerintah
daerah di Kota Semarang, baik dalam artian SDM keuangan/akuntansi tersebut

kompeten, maka kualitas laporan keuangan daerah pada pemerintah Kota
Semarang pun akan memenuhi karakteristik kualitatif. Jadi dapat di simpulkan
bahwa semakin tinggi kompetensi SDM maka semakin baik kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H1 :Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah
Hubungan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut Ahmad (2008) dalam Diani (2014), untuk terselenggaranya
proses penyampaian informasi yang cepat dan akurat sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan yang baik, pemerintah pusat dan daerah
berkewajiban untuk mengembangkan
dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi. dalam kerangka ini, undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah mengamanatkan adanya
dukungan sistem informasi keuangan daerah yang diselenggarakan secara
nasional. Primayana et al(2014) telah melakukan penelitian pada Pemerintah

Kabupaten Buleleng, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem informasi
keuangan daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan
keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah akan meningkat apabila masing-masing SKPD memanfaatkan sebaik
mungkin sistem informasi akuntansi keuangan daerah.

4

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H2 : Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
Hubungan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Pengendalian intern akuntansi dibuat untuk memberikan keyakinan akan
transaksi-transaksi apakah dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya. Mencatat
transaksi dapat memudahkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
prinsip akuntansi atau kriteria yang ditentukan yang sesuai dengan tujuan laporan
tersebut (Primayana et al 2014). Dewi et al (2014) membuktikan secara empiris
bahwa pengendalian internal akuntansi pemerintah daerah berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai laporan keuangan pemerintah daerah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah yang memiliki kualitas
baik dipengaruhi oleh sistem pengendalian intern yang dimiliki pemerintah daerah
tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H3 : Sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan
keuangan pemerintah daerah
Hubungan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009
inspektorat bertugas untuk menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh
berbagai unit/satuan kerja sebagai bagian yang integral dalam organisasi
pemerintah daerah. Untuk menentukan keandalan informasi keuangan yang
dihasilkan oleh SKPD,inspektorat melakukan review terhadap laporan
keuangannya. Setyowati dan Isthika (2014) telah melakukan penelitian pada
instansi Pemerintah Daerah Kota Semarang, hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa peran internal audit berpengaruh terhadap nilai informasi laporan
keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang memiliki
keandalan nilai informasi dipengaruhi oleh inspektorat sebagai internal audit.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H4 : Peran internal audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan
pemerintah daerah
3. METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survey. Dalam hal ini peneliti melakukan survey pada SKPD
di
Kabupaten Tegal, dengan memberikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang
diberikan pada pejabat struktural dan aparat yang melaksanakan fungsi
akuntansi/tata usaha keuangan di masing-masing Dinas pada SKPD. Populasi

5

dalam penelitian ini adalah pengelola unit kerja atau pejabat struktural pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tegal. Jumlah SKPD di Kabupaten
Tegal sebanyak 54 SKPD. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pejabat struktural dan aparat yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata
usaha keuangan di masing-masing Dinas pada SKPD, sehingga masing-masing
SKPD diberikan 3 kuesioner.
Jenis data
Jenis data penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara).
Pengumpulan data dilakukan dengan
metode survei menggunakan kuesioner
penelitian.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda (multiple regression) dilakukan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu
variabel dependen (Ghozali, 2011). Model regresi berganda dalam pernyataan ini
dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Keterangan :
Y
= kualitas laporan keuangan
α
= konstanta
β1
= koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia
β2
= koefisien regresi sistem informasi akuntansi keuangan daerah
β3
= koefisien regresi sistem pengendalian intern
β4
= koefisien regresi peran internal audit
X1
= variabel kompetensi sumber daya manusia
X2
= variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah
X3
= variabel sistem pengendalian intern
X4
= variabel peran internal audit
e
= variable pengganggu
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis regresi linier berganda ditunjukkan pada Tabel IV.1 sebagai
berikut ini.
Tabel IV.1
Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel

Unstandardized
Coefficients
B
5.054
.288

Konstanta
Kompetensi SDM
Pemanfaatan
SIA
.265
Keuangan
Sistem
Pengendalian .188

6

t

Sig

Keterangan

3.758

0.001

Signifikan

2.900

0.006

Signifikan

2.194

0.034

Signifikan

Intern
Peranan Internal Audit .183
2.098 0.042
Signifikan
R2
= 0,678
F hit
= 21,102
Adusted R2
= 0,646
F tab
= 2,61
t table
= 2,021
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai
berikut :
Y = 5,054 + 0,288X1 + 0,265X2 + 0,188X3 + 0,183X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. a = konstanta sebesar 5,054 menyatakan bahwa jika variabel kompetensi
SDM, pemanfaatan SIA keuangan, sistem pengendalian intern dan peranan
internal audit dianggap nol maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
akan mengalami peningkatan sebesar 5,054.
2. Nilai koefisien regresi untuk variabel kompetensi SDM adalah bernilai positif
menyatakan bahwa apabila semakin tinggi kompetensi SDM di SKPD
Kabupaten Tegal maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
meningkat.
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel pemanfaatan SIA keuangan adalah
bernilai positif menyatakan bahwa apabila semakin tinggi pemanfaatan SIA
keuangan di SKPD Kabupaten Tegal maka maka kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah meningkat.
4. Nilai koefisien regresi untuk variabel sistem pengendalian intern adalah
bernilai positif menyatakan bahwa apabila semakin tinggi sistem pengendalian
intern di SKPD Kabupaten Tegal maka kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah meningkat.
5. Nilai koefisien regresi untuk variabel peranan internal audit adalah bernilai
positif menyatakan bahwa apabila semakin tinggi peranan internal audit di
SKPD Kabupaten Tegal maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
meningkat.
Berdasarkan hasil analisis uji t seperti tersaji pada tabel 4.18 diatas diketahui
untuk variabel kompetensi SDM diperoleh nilai thitung sebesar 3,758 > t tabel
(2,021) dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 berarti lebih kecil dari 0,05 maka
Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Sedangkan hasil analisis uji t untuk variabel pemanfaatan SIA keuangan
diperoleh nilai thitung sebesar 2,900 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas
sebesar 0,006 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang
artinya pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Hasil analisis uji t untuk variabel sistem pengendalian intern diperoleh nilai
thitung sebesar 2,194 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas sebesar 0,034
berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H3 diterima, yang artinya sistem
pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.

7

Hasil analisis uji t untuk variabel peran internal audit diperoleh nilai thitung
sebesar 2,098 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas sebesar 0,042 berarti
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H4 diterima, yang artinya peran internal
audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
5. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah SKPD Kabupaten Tegal, terbukti dari
nilai thitung sebesar 3,758 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas sebesar
0,001 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
2. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah SKPD Kabupaten
Tegal, terbukti dari nilai thitung sebesar 2,900 > t tabel (2,021) dengan nilai
probabilitas sebesar 0,006 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2
diterima.
3. Sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah SKPD Kabupaten Tegal, terbukti dari nilai thitung
sebesar 2,194 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas sebesar 0,034 berarti
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H3 diterima.
4. Peran internal audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah SKPD Kabupaten Tegal, terbukti dari nilai thitung sebesar
2,098 > t tabel (2,021) dengan nilai probabilitas sebesar 0,042 berarti lebih
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H4 diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2002. Akuntansi Sektor Publik akuntansi Keuangan Daerah
Edisi Pertama
Salemba empat, Jakarta.
Dewi, Cipta dan I Wayan Bagia. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
dan
Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap
Nilai Informasi Laporan keuangan
Pemerintah
Pada
Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)”. e-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun
2014)
Diani. 2014. “Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi
Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap
Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah”. Skripsi
Universitas Negeri Padang.
Faristina. 2011. “Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran Internal Audit
Terhadap Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS
19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hevesi. 2005. “Standard For Internal Control In Newyork State Government”.

8

Juwita. 2013. “Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Sistem
Informasi
Akuntansi
Terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan”. ISSN 1411-514X
Volume
12, No. 2, Desember
2013, Hal. 201–214.
Kiranayati, Erawati. 2016. “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian
Intern, Pemahaman Basis Akrual Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Daerah”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas
Udayana Vol.16.2. Agustus
(2016): 1290-1318.
Nurillah. 2014. “Pengaruh Kompetensi Sumber DayaManusia, Penerapan
Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (Sakd),
Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian
Intern
Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”.
Skripsi
Universitas Diponegoro.
Primayana, Atmadja dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014. “Pengaruh
Kapasitas Sumber
Daya
Manusia,
Pengendalianintern
Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi
Informasi,Dan Pengawasan
Keuangan Daerah Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan
Pemerintah
Daerah”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:2 No:1 Tahun 2014).
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009
tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Peneyelenggaraan
Pemerintah
Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang
Sistem
Informasi Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah.
Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
Republik Indonesia, Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan
Keuangan
Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Permerintahan Daerah.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba
Empat.
Setyowati, Isthika. 2014. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota Semarang”.
Proceedings SNEB
2014.
Soimah. 2014. “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

9

Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara”. Skripsi Universitas
Bengkulu.
Supranto M. A. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi
Keenamm.Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta,Bandung.
Umar. 2002. “Metodologi Penelitian”. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Untary. 2015. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian
Intern DanKompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah
Dengan Faktor Eksternal Sebagai
Pemoderasi”. Skripsi
Universitas Diponegoro.
Wati, Herawati dan Ni Kadek Sinarwati. 2014. “Pengaruh Kompetensi
Sdm,Penerapan Sap,
Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Daerah”. e-Journal S1
Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan AkuntansiProgram
S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014).
Yuliani, Nadirsyah dan Usman Bakar. 2010. “Pengaruh Pemahaman
Akuntansi,
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah Dan Peran Internal
Audit Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah”. Jurnal Telaah &
Riset
Akuntansi Vol. 3. No. 2. Juli 2010 Hal. 206-220.
Zuliarti. 2012. “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Dan Pengendalian InternAkuntansi Terhadap
Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah”.
Skripsi Universitas Muria Kudus.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Ter

0 6 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Intern Dan Peran Internal Audit Terhadap Ku

0 2 17

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

1 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

0 3 19

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketera

0 2 15

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keter

2 37 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerinta

0 6 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEJELASAN TUJUAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRUAL, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAP

0 1 33