PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Ter

(1)

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun oleh:

DEVIE AMELIA CAHYANDARI B 200 130 248

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di SKPD Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dan memperoleh 94 responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS Versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar akuntansi pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sementara penerapan sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kata kunci: kompetensi, pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas laporan keuangan.

Abstract

This research aims to know the influence of human resources competences, the application of internal control systems, the application of government accounting standards and the utilization of technological information toward the quality of the financial statement of local government in SKPD of Sukoharjo Regency. This research included the quantitative research. The sample of this research was determined by purposive sampling technique and it was obtained 94 respondents. The data analyzed by using multiple linier regression with SPSS software 17 version. The result of this research showed that the competence of human resources, the application of accounting standards and the utilization of technological information gave influence on the quality of the local Government financial statement, while the application of the internal control systems did not give affect on the quality of the local Government financial’s statement.

Keyword: competence, internal control, government accounting standards, the utilization of technological information and quality financial statement.


(6)

1. PENDAHULUAN

Dalam konteks pemerintahan daerah, Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mengamanatkan bahwa keuangan daerah agar dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik. Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus ditingkatkan agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Laporan keuangan adalah suatu cerminan untuk dapat mengetahui apakah suatu pemerintahan telah berjalan dengan baik, sehingga pemerintah diharuskan untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Di mana laporan keuangan yang dihasilkan telah memenuhi karakteristik kualitatif, laporan keuangan yang terdiri dari relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Tuntutan masyarakat kepada pemerintahan adalah dihasilkannya laporan keuangan yang telah memenuhi keempat karakteristik kualitas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan adalah suatu alat pertanggungjawaban atas kinerja keuangan manajemen suatu pemerintahan kepada publik yang dipercayakan kepadanya (Prasetya, 2005). Informasi dalam laporan keuangan banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Di mana pihak-pihak yang berkepentingan tersebut menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan yang dihasilkan diharapkan dapat membawa pemerintahan ke arah yang lebih baik.

Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh disiplin ilmu akuntansi, sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan orang-orang yang berkompeten. Kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat berkualitas dan bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan.


(7)

Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya. Dalam hal ini kompetensi sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan entitas yang bersangkutan.

Kompetensi adalah ciri seseorang yang dapat dilihat dari keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang dimilikinya dalam hal menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya (Hervesi, 2005 dalam Indriasari 2008). Kompetensi merupakan dasar seseorang untuk mecapai kinerja tinggi dalam menyelesaikan kinerjanya. Sumber daya manusia yang tidak memiliki kompetensi tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaanya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Dalam hal ini pekerjaan yang dihasilkan tidak akan tepat waktu dan terdapat pemborosan waktu serta tenaga. Dengan adanya kompetensi sumber daya manusia maka waktu pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini karena sumber daya manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang disusun dapat diselesaikan dan disajikan tepat pada waktunya. Semakin cepat laporan keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal pengambilan keputusan (Mardiasmo, 2002: 146).

Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar dapat memenuhi tujuannya. Laporan keuangan yang andal terpenuhi jika informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Untuk itu, diperlukan adanya sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern merupakan hal yang paling penting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem ini, maka akan sering terjadi kecurangan yang akan merugikan perusahaan itu sendiri. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan pada kemungkinan bahaya penyimpangan, dan ketidaktepatan. Untuk meminimumkan bahaya ini, profesi akuntansi mengesahkan seperangkat standar dan prosedur


(8)

umum yang disebut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Di Indonesia prinsip akuntansi ini, disusun dalam standar akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).

Dalam penyusunan laporan keuangan diharapkan berpedoman pada standar yang telah ditentukan. Dalam hal ini yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan. Di mana berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 standar akuntansi pemerintahan merupakan pedoman di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan.

Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin kompleks di pemerintahan, harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan pemerintah (Sugijanto, 2002). Untuk itu pemerintah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah yang merupakan pengganti dari PP No. 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan Daerah.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala entitas, bagian akuntansi dan bagian bendahara/penganggaran di SKPD yang meliputi dinas, badan dan kantor di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria yang telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan bersedia mengisi kuesioner. 2.2 Data dan Sumber Data


(9)

(tanpa perantara). Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para pegawai SKPD Kabupaten Sukoharjo, yang dikirimkan kepada responden merupakan kuesioner yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti sebelumnya. 2.3Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3.1 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh disiplin ilmu akuntansi, sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan orang-orang yang berkompeten. Kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat berkualitas dan bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan. Variabel ini menggunakan 4 indikator, yaitu: 1) Relevan, 2) Andal, 3) Dapat dibandingkan, 4) Dapat dipahami. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya melainkan kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya. Variabel ini menggunakan 3 indikator, yaitu: 1) Pengetahuan, 2) Keterampilan, 3) Perilaku. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.3 Penerapan Sistem Pengendalia Intern

Sistem pengendalian intern merupakan hal yang paling penting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem ini, maka akan sering terjadi kecurangan yang akan merugikan perusahaan itu sendiri. Variabel ini menggunakan 5 indikator, yaitu: 1) Lingkungan


(10)

pengendalian, 2) Penilaian resiko, 3) Kegiatan pengendalian, 4) Informasi dan komunikasi, 5) Pemantauan. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.4 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

Standar akuntansi pemerintah merupakan pedoman di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan. Variabel ini menggunakan 11 indikator, yaitu: 1) PSAP No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, 2) PSAP No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran, 3) PSAP No. 3 tentang Laporan Arus Kas, 4) PSAP No. 4 tentang Catatan atas Laporan Keuangan, 5) PSAP No. 5 tentang Akuntansi Persediaan, 6) PSAP No. 6 tentang Akuntansi Investasi, 7) PSAP No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap, 8) PSAP No. 8 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan, 9) PSAP No. 9 tentang Akuntansi Kewajiban, 10) PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, 11) PSAP No.11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.

2.3.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Sistem informasi yang membantu proses pencatatan dan pelaporan anggaran maupun keuangan, membantu proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan transaksi ekonomi dari suatu daerah yang dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Variabel ini menggunakan 2 indikator, yaitu: 1) Pengolahan data, 2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Variabel ini diukur menggunakan skala likert 5 poin, yaitu: 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3) Netral, 4) Tidak setuju, 5) Sangat tidak setuju.


(11)

2.4 Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut:

KLKPD = α + β1KSDM + β2PSPI + β3PSAP+β4PTI+ e Keterangan:

KLKPD = Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia β2 = Koefisien regresi penerapan sistem pengendalian intern β3 = Koefisien regresi penerapan standar akuntansi pemerintah β4 = Koefisien regresi pemanfaatan teknologi informasi KSDM = Variabel kompetensi sumber daya manusia

PSPI = Variabel penerapan sistem pengendalian intern PSAP = Variabel penerapan standar akuntansi pemerintah PTI = Variabel pemanfaatan teknologi informasi

Variabel e = Variabel pengganggu

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam model regresi.

3.1.1 Uji Normalitas

Hasil uji One Kolmogrov-Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 1,102, yang berarti lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari


(12)

0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

3.1.3 Uji Heteroskedasatisitas

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga. Hal ini terlihat dari P > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.2 PEMBAHASAN

3.2.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan hasil bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia mempunyai nilai thitung (3,598) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001< = 0,05. Oleh karena itu, H1diterima, sehingga kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, manusia yang kompeten, akan senantiasa bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta tepat waktu, jadi semakin tinggi tingkat kompetensi sumber daya manusia, maka hasil kinerjanya juga semakin bagus. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pradono dan Basukianto (2015), Sapitri, dkk (2015), Sinarwati, dkk (2015) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. 3.2.2 Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua mendapatkan hasil bahwa variabel penerapan sistem pengendalian internmempunyai nilai thitung (1,198) lebih kecil daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,234> = 0,05. Oleh karena itu,


(13)

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, tidak semua dinas, badan dan kantor berada di lokasi yang sama dengan kantor inspektorat, yang mana tugas inspektorat menurut permendagri nomor 64 tahun 2007, yaitu: a) perencanaan program pengawasan, b) perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan, dan c) pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehSudiarianti, dkk (2015), Sapitri, dkk (2015), Sinarwati, dkk (2015) yang menunjukkan bahwapenerapan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi penerapan SPIP dan SAP dilaksanakan, maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan PPK-SKPD cenderung semakin baik. 3.2.3 Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil bahwa variabel penerapan standar akuntansi pemerintahmempunyai nilai thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <  = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima,sehingga penerapan standar akuntansi pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, semakin baik penerapan standar akuntansi pemerintahan akan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas karena semua transaksi dilaporkan dalam laporan keuangan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku dan disajikan secara jujur dan lengkap dalam laporan keuangan pemerintah daerah, selain itu standar akuntansi diperlukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yaitu meningkatkan konsistensi, daya banding, keterpahaman, relevansi, dan keandalan laporan keuangan. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehSinarwati, dkk (2014), Sudiarianti,


(14)

dkk (2015) yang menunjukkan bahwapenerapan standar akuntansi pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan

3.2.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan hasil bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasimempunyai nilai thitung (3,954) lebih besar dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, pemanfaatan teknologi informasi yang meliputi teknologi komputer dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan keuangan daerah akan meningkatkan pemrosesan transaksi dan data lainnya, keakurasian dalam perhitungan, serta penyiapan laporan dan output lainnya lebih tepat waktu. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehNuryanto (2013), Sapitri, dkk (2015) yang menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasiberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. sistem informasi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable). Dengan memanfaatkan teknologi, informasi keuangan menjadi berkualitas, yaitu akurat, tepat waktu, dan relevan.


(15)

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (3,598) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai sifnifikasi 0,001< 0,05. Oleh karena itu H1 diterima.

2. Penerapan sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (1,198) lebih kecil daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,234 > 0,05. Oleh karena itu, H2 ditolak. 3. Penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima.

4. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (3,954) lebih besar daripada (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima.

4.2 Implikasi

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti secara mendalam mengenai pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan dasar sebagai acuan dalam meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Sukoharjo.


(16)

4.3 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian sebagai berikut: 1. Sampel yang digunakan hanya sebatas pada SKPD Kabupaten

Sukoharjo, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili seluruh Kabupaten di Indonesia khususnya Jawa Tengah.

2. Penelitian ini terbatas pada variabel yang telah digunakan peneliti terdahulu, sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah.

4.4 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan perbandingan antara Kabupaten, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan bahwa Kabupaten yang mana yang memiliki kualitas laporan keuangan daerah yang baik, dengan diterapkannya variabel penelitian pada PEMDA tersebut.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya pada SKPD satu Kabupaten saja, supaya sampel penelitian lebih besar sehingga tidak terjadi bias data.

3. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena instrumen penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing responden. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung kedalam obyek dilengkapi dengan wawancara atau pertanyaan lisan yang dijadikan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Nelson, Dkk. 2015. The Effect of Local Government Heads‟ Commitment and Human Resource Competency on Local Government Accounting Information System, Internal Control System, and Audit Opinion of Local Government Financial Statements in Southeast Sulawesi


(17)

Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR).ISSN: 2319-7064.

Adhi, Daniel Kartika, dan Yohanes Suhardjo. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual). Jurnal STIE Semarang, Vol. 5, No. 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN: 2252-7826).

Desmiyawati. 2014. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Keandalan Dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Study Empiris Pada SKPD Pemda Riau. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2, April 2014 : 163-178 ISSN 2337-4314.

Nuryanto, Muhammad, dan Nunuy Nur Afiah. 2013. The Impact of Apparatus Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta Province–Indonesia. World Review of Business Research Vol. 3. No. 4. November 2013 Issue. Pp. 157 – 171.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Pradono, Febrian Cahyo, dan Basukianto. 2015. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah: Faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan (Studi pada SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2015, Hal. 188-200) Vol. 22, No. 2 ISSN: 1412-3126.

Putri, Ni Ketut Rusmiadi, dkk. 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015).

Sapitri, Ni Made Trisna, dkk. 2015. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal Akuntansi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Akuntansi S1. Volume 3 No. 1 Tahun 2015.

Septarini, Dina Fitri, dan Frans Papilaya. 2016. Interaksi Komitmen Organisasi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, Vol. No. 02, Oktober 2016; p-100-116. ISSN: 2085-8779. e-ISSN: 2354-7723.

Silviana, dan G. Zahara. 2015. The influence of Competence Local Government Agenciesand The Implementation Government of Internal Control Systemtoward the Quality of Local Government Financial Statement. Research Journal of Finance and Accounting ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online). Vol.6, No.11, 2015.

Sudiarianti, Ni Made, dkk. 2015.Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar Akuntansi Pemerintah Serta Implikasinya Pada Kualitas Laporan


(18)

Keuangan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi 18. Universitas Sumatera Utara, Medan. 16-19 September 2015.

www.sukoharjokab.go.id

Susilawati, dan Sudarno. 2014. Effect of Government Accounting Standards of Quality of Financial Statements and Implications on Local Government Accountability Performance: A Case Study in the Department Pekanbaru. International Journal of Empirical Finance. Vol. 3, No. 5, 2014, 243-254. Suwanda, Dadang. 2015. Factors Affecting Quality of Local Government

Financial Statements to Get Unqualified Opinion (WTP) of Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK). ISSN 1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online), Vol. 6 No. 4, 2015.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Wati, Kadek Desiana, dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 No: 1 Tahun 2014.

Yendrawati, Reni. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Dengan Faktor Eksternal Sebagai Variabel Moderating. JAAI Volume 17, No. 2, Desember2013: 166-175.


(1)

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, tidak semua dinas, badan dan kantor berada di lokasi yang sama dengan kantor inspektorat, yang mana tugas inspektorat menurut permendagri nomor 64 tahun 2007, yaitu: a) perencanaan program pengawasan, b) perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan, dan c) pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehSudiarianti, dkk (2015), Sapitri, dkk (2015), Sinarwati, dkk (2015) yang menunjukkan bahwapenerapan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi penerapan SPIP dan SAP dilaksanakan, maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan PPK-SKPD cenderung semakin baik. 3.2.3 Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil bahwa variabel penerapan standar akuntansi pemerintahmempunyai nilai thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 <  = 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima,sehingga penerapan standar akuntansi pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, semakin baik penerapan standar akuntansi pemerintahan akan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas karena semua transaksi dilaporkan dalam laporan keuangan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku dan disajikan secara jujur dan lengkap dalam laporan keuangan pemerintah daerah, selain itu standar akuntansi diperlukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yaitu meningkatkan konsistensi, daya banding, keterpahaman, relevansi, dan keandalan


(2)

dkk (2015) yang menunjukkan bahwapenerapan standar akuntansi pemerintahberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Standar akuntansi pemerintahan adalah syarat mutlak yang harus dijadikan pedoman agar kualitas laporan keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan

3.2.4 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan hasil bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasimempunyai nilai thitung (3,954) lebih besar dari pada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, pemanfaatan teknologi informasi yang meliputi teknologi komputer dan teknologi komunikasi dalam pengelolaan keuangan daerah akan meningkatkan pemrosesan transaksi dan data lainnya, keakurasian dalam perhitungan, serta penyiapan laporan dan output lainnya lebih tepat waktu. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan olehNuryanto (2013), Sapitri, dkk (2015) yang menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasiberpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. sistem informasi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable). Dengan memanfaatkan teknologi, informasi keuangan menjadi berkualitas, yaitu akurat, tepat waktu, dan relevan.


(3)

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (3,598) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai sifnifikasi 0,001< 0,05. Oleh karena itu H1 diterima.

2. Penerapan sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (1,198) lebih kecil daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,234 > 0,05. Oleh karena itu, H2 ditolak. 3. Penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (4,775) lebih besar daripada ttabel (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H3 diterima.

4. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (3,954) lebih besar daripada (1,990) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima.

4.2 Implikasi

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti secara mendalam mengenai pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem pengendalian intern, penerapan standar akuntansi pemerintah dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan dasar sebagai acuan dalam meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Sukoharjo.


(4)

4.3 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian sebagai berikut: 1. Sampel yang digunakan hanya sebatas pada SKPD Kabupaten

Sukoharjo, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili seluruh Kabupaten di Indonesia khususnya Jawa Tengah.

2. Penelitian ini terbatas pada variabel yang telah digunakan peneliti terdahulu, sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah.

4.4 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan perbandingan antara Kabupaten, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan bahwa Kabupaten yang mana yang memiliki kualitas laporan keuangan daerah yang baik, dengan diterapkannya variabel penelitian pada PEMDA tersebut.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya pada SKPD satu Kabupaten saja, supaya sampel penelitian lebih besar sehingga tidak terjadi bias data.

3. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena instrumen penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing responden. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung kedalam obyek dilengkapi dengan wawancara atau pertanyaan lisan yang dijadikan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Nelson, Dkk. 2015. The Effect of Local Government Heads‟

Commitment and Human Resource Competency on Local Government Accounting Information System, Internal Control System, and Audit Opinion of Local Government Financial Statements in Southeast Sulawesi


(5)

Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR).ISSN: 2319-7064.

Adhi, Daniel Kartika, dan Yohanes Suhardjo. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual). Jurnal STIE Semarang, Vol. 5, No. 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN: 2252-7826).

Desmiyawati. 2014. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keandalan Dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Study Empiris Pada SKPD Pemda Riau. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2, April 2014 : 163-178 ISSN 2337-4314.

Nuryanto, Muhammad, dan Nunuy Nur Afiah. 2013. The Impact of Apparatus Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta ProvinceIndonesia. World Review of Business Research Vol. 3. No. 4. November 2013 Issue. Pp. 157 – 171.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Pradono, Febrian Cahyo, dan Basukianto. 2015. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah: Faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan (Studi pada SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2015, Hal. 188-200) Vol. 22, No. 2 ISSN: 1412-3126.

Putri, Ni Ketut Rusmiadi, dkk. 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015).

Sapitri, Ni Made Trisna, dkk. 2015. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal Akuntansi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng). e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Akuntansi S1. Volume 3 No. 1 Tahun 2015.

Septarini, Dina Fitri, dan Frans Papilaya. 2016. Interaksi Komitmen Organisasi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, Vol. No. 02, Oktober 2016; p-100-116. ISSN: 2085-8779. e-ISSN: 2354-7723.

Silviana, dan G. Zahara. 2015. The influence of Competence Local Government Agenciesand The Implementation Government of Internal Control Systemtoward the Quality of Local Government Financial Statement.

Research Journal of Finance and Accounting ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online). Vol.6, No.11, 2015.

Sudiarianti, Ni Made, dkk. 2015.Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar


(6)

Keuangan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi 18. Universitas Sumatera Utara, Medan. 16-19 September 2015.

www.sukoharjokab.go.id

Susilawati, dan Sudarno. 2014. Effect of Government Accounting Standards of Quality of Financial Statements and Implications on Local Government Accountability Performance: A Case Study in the Department Pekanbaru.

International Journal of Empirical Finance. Vol. 3, No. 5, 2014, 243-254. Suwanda, Dadang. 2015. Factors Affecting Quality of Local Government

Financial Statements to Get Unqualified Opinion (WTP) of Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK). ISSN 1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online), Vol. 6 No. 4, 2015.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Wati, Kadek Desiana, dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha.

Volume 2 No: 1 Tahun 2014.

Yendrawati, Reni. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan

Dengan Faktor Eksternal Sebagai Variabel Moderating. JAAI Volume 17,


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN STANDAR Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Te

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten

0 3 9

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internn Terhadap Kualitas Laporan

0 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

1 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

0 3 19

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerinta

0 6 13

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya manusia Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar Akuntansi Pemerintah serta Implikasinya pada Kualitas Laporan keuangan Pemerintah Daerah.

1 2 25