PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Fadhilah Latief dilahirkan di Kabupaten Batubara Kecamatan Tanjung
Tiram, pada tanggal 14 April 1993. Ibu bernama Hj. Sriwahyuni dan ayah
bernama Alm. H. Abdul Latif, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Pada tahun 1997, penulis masuk ke sekolah TK Ade Irma Suryani di Tanjung
Tiram dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999, penulis masuk ke sekolah SD
Negeri 010162 Suka Maju Tanjung Tiram dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis masuk ke sekolah SMP Negeri 1 Talawi dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 penulis belajar di SMA Negeri 2 Plus
Sipirok Tapanuli Selatan. Kemudian penulis pindah sekolah ke SMA Negeri 1
Tanjung Tiram pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul skripsi
ini adalah ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Powerpoint
terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”. Penyusunan skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Mahmud, M.Sc; selaku Dosen Pebimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si,
Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si; selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus
Silalahi, M.S; selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen
staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Maulana Malik Muttaqin, MA; selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 16 Medan dan Ibu Rizki Kholida, M.Pd; selaku guru kimia serta siswasiswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian berlangsung.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada orang tua penulis,
Alm. H. Abdul Latif dan Hj. Sriwahyuni yang telah mengasuh, membimbing,
mendukung secara meteril dan mendoakan penulis. Terima kasih kepada kakak
penulis; Winda Muliana, S.Com, abang penulis; Taufik Akbar, serta kedua adik
penulis; Raudhatul Jannah dan Muhammad Nur Adha Asri, yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis. Terima kasih juga kepada para sahabat;
Nurzuriyati, Sri Rizki Handayani, Hasanah Hakim, Frensi Hasanah, Maulidia
v
Fiqhi, Rahima, Dewi Astika Siregar, Umi Khairiah, dan Tuti Hartati, yang selalu
memberikan motivasi, mendukung dan mendoakan penulis, serta terima kasih
penulis kepada seluruh teman-teman pendidikan kimia 2011 atas motivasi, doa
dan kerjasama dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan masih banyak pihak yang
berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan yang telah saudara berikan kepada penulis dan semoga
kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat untuk kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2015
Penulis,
Fadhilah Latief
NIM. 4113331013
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN
MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
FADHILAH LATIEF (NIM. 4113331013)
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh
yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas
dimodifikasi dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap
kemampuan psikomotorik. (2). Perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa
yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki
kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik (3). Interaksi
antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap
kemampuan psikomotorik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan desain faktorial 2 x 2 dengan isi sel tak sama. Populasi adalah seluruh
siswa kelas XI MIA semester 2 SMA Muhammadiyah 2 Medan. Penentuan
sampel menggunakan teknik acak sederhana sejumlah dua kelas yaitu kelas XI
MIA 1 yang terdiri dari 39 siswa dan XI MIA 2 yang terdiri dari 38 siswa. Teknik
pengumpulan data dengan lembar observasi dan instrumen tes. Lembar observasi
digunakan untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa sedangkan tes
digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa pada bahasan sistem
koloid. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (ANAVA)
dua jalur. Setelah uji anava dilakukan uji lanjut anava yaitu uji-t. Berdasarkan
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1). Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi
dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik, Fhitung = 6,42. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada
perbedaan rerata untuk model pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi dan inkuiri
terbimbing yaitu X = 66,36 dan X = 58,84; (2). Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa
yang memiliki kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik,
Fhitung = 11,22. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada perbedaan rerata
untuk siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dan siswa dengan
kemampuan kognitif rendah yaitu X = 66,8 dan X = 58,16; (3). Tidak ada
interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan
inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif
terhadap kemampuan psikomotorik, Fhitung = 2,54.
Kata Kunci : Inkuiri Bebas Dimodifikasi, Inkuiri Terbimbing, Kemampuan
Kognitif, Kemampuan Psikomotorik, Sistem Koloid
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi
19
Tabel 2.2
Penggolongan Sistem Koloid
20
Tabel 2.3
Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob
23
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
36
Tabel 3.2
Desain Faktorial 2x2 ANAVA Dua Jalur
43
Tabel 3.3
Statistik Deskriptif ANAVA Dua Jalur
43
Tabel 3.4
Rangkuman ANAVA untuk Uji Hipotesis
44
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I
Tabel 4.2
50
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen II
51
Tabel 4.3
Rangkuman ANAVA Dua Jalan
54
Tabel 4.4
Keputusan Uji Lanjut
55
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi
19
Gambar 2.2
Efek Tyndall
21
Gambar 2.3
Gerak Brown
21
Gambar 2.4
Elektroforesis
21
Gambar 2.5
Adsorpsi
22
Gambar 2.6
Dialisis
22
Gambar 2.7
Paradigma Penelitian
27
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian
38
Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I
Gambar 4.2
51
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen II
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
60
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
63
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
70
Lampiran 4
Media Powerpoint
74
Lampiran 5
Lembar Observasi Kemampuan Psikomotorik
81
Lampiran 6
Aspek Penilaian Kemampuan Psikomotorik
82
Lampiran 7
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
84
Lampiran 8
Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
81
Lampiran 9
Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
100
Lampiran 10 Validitas Isi
101
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes
110
Lampiran 12 Perhitungan Reliabitias
113
Lampiran 13 Tingkat Kesukaran
114
Lampiran 14 Daya Beda
116
Lampiran 15 Distruktor (Pengecoh)
118
Lampiran 16 Rekap Analisis Butir Soal
119
Lampiran 17 Kisi-Kisi Instrumen Tes
121
Lampiran 18 Instrumen Tes
127
Lampiran 19 Kunci Jawaban Instrumen Tes
131
Lampiran 20 Data Skor Keadaan Awal Kemampuan Psikomotorik
132
Lampiran 21 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen I
134
Lampiran 22 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen II
136
Lampiran 23 Uji Homogenitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik
138
Lampiran 24 Perhitungan Uji-t Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik
Lampiran 25 Data Induk Penelitian
140
141
xii
Lampiran 26 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik Kelas
Eksperimen I
145
Lampiran 27 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik
Kelas Eksperimen II
147
Lampiran 28 Uji Homogenitas Kemampuan Psikomotorik
149
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis
151
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian
158
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI No.
20 Tahun 2003) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan
demikian
pendidikan
harus
mampu
menguak
dan
mengembangkan keseluruhan potensi kemanusiaan seorang peserta didik
sehingga ia sanggup untuk hidup di era mendatang yang lebih kompleks dan rumit
permasalahannya.
Kimia merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang khusus
mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi
yang
menyertai
perubahan
materi.
Kecenderungan
guru
memberikan
pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa membaca bahan ajar dan
menghafal mengakibatkan siswa cenderung merasa bosan, jengkel, dan tidak
adanya kemauan dalam benak siswa untuk mendalaminya. Keadaan tersebut juga
menjadikan siswa pasif di kelas.
Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dipelajari secara teori di
ruangan kelas dan secara praktikum di laboratorium. Sehingga siswa menguasai
konsep keilmuan melalui proses mencari tahu secara sistematis.
Permasalahan mutu pendidikan seringkali dikaitkan dengan merosotnya
prestasi belajar yang dicapai siswa. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
hal semacam itu harus dikaji secara cermat melalui komponen-komponen penting
dalam sistem pendidikan yang berkaitan agar dapat dilakukan upaya
penanggulangannya.
Dalam dunia pendidikan banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan
oleh guru untuk menyampaikan materi yang dapat disesuaikan dengan karakter
2
dari kelas dan siswa yang beragam. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah
hendaknya membiasakan siswa untuk berpikir sendiri, membangun konsep dan
pemahaman sendiri, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dapat membekas
lama dalam pikiran mereka.
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat
mengembangkan
disiplin
intelektual
dan
keterampilan
berpikir
dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan
kepada proses mencari dan menemukan (Retno Dwi Suyanti, 2010).
Inkuiri dikembangkan menjadi beberapa macam, antara lain inkuiri bebas,
inkuiri terbimbing, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Dalam inkuiri bebas
siswa diberikan kesempatan untuk melakukan pemecahan masalah sendiri tanpa
bimbingan. Dalam inkuiri terbimbing guru memberikan bimbingan atau petunjuk
yang cukup luas kepada siswa, sebagian perencanaan dibuat oleh guru, siswa
tidak merumuskan masalah. Sedangkan pada inkuiri bebas yang dimodifikasi guru
hanya memberikan masalah dan biasanya siswa diberikan kebebasan untuk
melakukan pengamatan, eksplorasi, dan atau penelitian. Guru merupakan
narasumber yang tugasnya memberikan bantuan yang diperlukan.
Inkuiri merupakan model pembelajaran yang identik dengan praktikum.
Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, diharapkan kemampuan
psikomotorik siswa lebih meningkat. Kemampuan psikomotorik ini dapat dinilai
berdasarkan observasi dengan lembar observasi. Kemampuan psikomotorik juga
dapat ditinjau dari kemampuan kognitifnya. Apakah seseorang yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi juga memiliki kemampuan psikomotorik yang tinggi?
Penelitian sebelumnya yang sehubungan dengan model pembelajaran
inkuiri diantaranya
Siti Lailiyah (2007) dengan judul Pengaruh Penggunaan
Pendekatan Inkuiri terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan
Kognitif Mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri bebas
dimodifikasi
menunjukkan
pembelajaran inkuiri bebas.
hasil
yang
lebih
baik
dibandingkan
model
3
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian
sebelumnya. Disamping menggunakan model pembelajaran inkuiri, peneliti juga
menerapkan media pembelajaran berupa powerpoint. Peneliti akan melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Model
Pembelajaran
Inkuiri
Menggunakan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Psikomotorik
Ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah kemampuan psikomotorik ditinjau dari kemampuan kognitif
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Medan yang dibelajarkan dengan model
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi menggunakan media
powerpoint pada pokok bahasan Sistem Koloid.
1.3. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang telah
dikemukakan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran
menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang
memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif rendah
terhadap kemampuan psikomotorik?
3. Apakah ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri
dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint
serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik?
4
1.4. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah, maka peneliti
berusaha membatasi masalah sebagai berikut :
1. Subjek
penelitian
adalah
siswa
kelas
XI
semester
II
SMA
Muhammadiyah 2 Medan.
2. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri termbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi, serta menggunakan
media powerpoint.
3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.
4. Aspek yang ditekankan dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif
dan kemampuan psikomotorik.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan
inkuiri
terbimbing
menggunakan
media
powerpoint
terhadap
kemampuan psikomotorik.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa
yang memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif
rendah terhadap kemampuan psikomotorik.
3. Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran menggunakan model
inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media
powerpoint
serta
kemampuan
kognitif
terhadap
kemampuan
psikomotorik.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah peneliti menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru, dapat memberikan masukan kepada guru dalam mengajar
agar
dapat
mengembangkan
model
pembelajaran
serta
media
5
pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotorik siswa.
2. Bagi Peserta didik, model inkuiri dapat menantang kemampuan peserta
didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
dan meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman serta meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang
calon guru.
4. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Muhammadiyah 2 Medan.
1.7. Definisi Operasional
1. Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Ratna
Wilis Dahar, 1986).
2. Inkuiri terbimbing ialah inkuiri dimana peserta didik memperoleh
pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya
berupa pertanyaan yang membimbing (Trianto, 2007).
3. Inkuiri bebas termodifikasi yaitu inkuiri dimana guru memberikan
permasalahan dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur
penelitian (Trianto, 2007).
4. Microsoft PowerPoint merupakan perangkat lunak yang dirilis oleh
pengembang software terkemuka Microsoft yang menyediakan layanan
untuk menampilkan sebuah ide, gagasan, materi, dan lain-lain kedalam
beberapa slide yang dapat digunakan dalam sebuah presentasi. Dalam
slide yang telah dibuat dapat juga disisipkan berbagai unsur pendukung
seperti animasi, musik, chart, video, dan lain-lain.
6
5. Koloid merupakan campuran dua zat, yang terdiri dari fase terdispersi
dan medium pendispersi. Sistem koloid merupakan salah satu materi
pelajaran kelas XI yang dapat dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh
yang signifikan
antara pembelajaran
menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik
3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri
dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint
serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menciptakan proses
belajar mengajar yang dinamis sehingga hasil belajar dapat lebih
bermakna.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
model pembelajaran inkuiri agar lebih memperhatikan kelemahankelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., (2005), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Ariant,
A., (2012), Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor,
http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-danpsikomotor. html (diakses tanggal 30 Januari 2015)
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara,
Jakarta
Budiyono, (1998), Statistika Dasar untuk Penelitian, UNS Press, Surakarta
Khasanah, (2011), Pengaruh Pembelajaran Kimia Berbasis Inkuiri terhadap
Pemahaman Konsep Siswa., Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Lailiyah, S., (2007), Pengaruh Penggunaan Pendekatan Inkuiri terhadap
Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Mahasiswa
Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007., Skripsi, FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Susanti, E., (2014), Pengaruh Pembelajaran
Model Problem Based Learning dan Inquiry terhadap Prestasi Belajar
Siswa ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia
Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol. 3 No. 4 : 162-169
Mulyasa, E., (2006), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung
Rahmawati, N.F., Sarwanto, dan Sudarisman, S., (2014), Pembelajaran Biologi
Menggunakan Integrasi LCM (Learning Cycle Model) dengan Inkuiri
Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau dari Kemampuan
Berpikir Kritis dan Kreativitas Verbal Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol. 3 No. 1 :
37-49
Rahayu, A.P., Ashadi, dan Saputro, S., (2014), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode Eksperimen dan Guided Inquiry ditinjau dari
Kemampuan Matematis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol. 3 No.1
: 96-107
Rahardjo, S.B., (2014), Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas XI SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, Solo
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta
60
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan
Slameto, (1991), Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, PT
Bumi Aksara, Jakarta
Sudjana, N., (2001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru
Algensindo, Bandung
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar, FMIPA Unimed,
Medan
Supardi, (2013), Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Prima Ufuk Semesta,
Jakarta
Susanti, R., Sunarno, W., dan Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Siklus Belajar 5E dan Inkuiri Bebas Dimodifikasi ditinjau
dari Kemampuan Berpikir Analisis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri,
Vol. 1 No. 1 : 60-68
Susilowati, I.T., Ashadi, dan Budi, S., (2013), Pembelajaran Kimia Analitik
Berbasis Masalah dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dan
Proyek ditinjau dari Kreativitas dan Interaksi Sosial Mahasiswa, Jurnal
Inkuiri, Vol. 2 No. 2 : 143-152
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trowbridge, (1990), Becoming a Secondary School Science Teacher, Merill
Publishing Company, Melbourne
Watoni, (2014), Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
Winataputra, (1992), Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Winkel, W.S., (1996), Psikologi Pengajaran, PT Gramedia, Jakarta
ii
RIWAYAT HIDUP
Fadhilah Latief dilahirkan di Kabupaten Batubara Kecamatan Tanjung
Tiram, pada tanggal 14 April 1993. Ibu bernama Hj. Sriwahyuni dan ayah
bernama Alm. H. Abdul Latif, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Pada tahun 1997, penulis masuk ke sekolah TK Ade Irma Suryani di Tanjung
Tiram dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999, penulis masuk ke sekolah SD
Negeri 010162 Suka Maju Tanjung Tiram dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis masuk ke sekolah SMP Negeri 1 Talawi dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 penulis belajar di SMA Negeri 2 Plus
Sipirok Tapanuli Selatan. Kemudian penulis pindah sekolah ke SMA Negeri 1
Tanjung Tiram pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul skripsi
ini adalah ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Powerpoint
terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa
SMA pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”. Penyusunan skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Mahmud, M.Sc; selaku Dosen Pebimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si,
Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si; selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus
Silalahi, M.S; selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen
staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Maulana Malik Muttaqin, MA; selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 16 Medan dan Ibu Rizki Kholida, M.Pd; selaku guru kimia serta siswasiswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian berlangsung.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada orang tua penulis,
Alm. H. Abdul Latif dan Hj. Sriwahyuni yang telah mengasuh, membimbing,
mendukung secara meteril dan mendoakan penulis. Terima kasih kepada kakak
penulis; Winda Muliana, S.Com, abang penulis; Taufik Akbar, serta kedua adik
penulis; Raudhatul Jannah dan Muhammad Nur Adha Asri, yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis. Terima kasih juga kepada para sahabat;
Nurzuriyati, Sri Rizki Handayani, Hasanah Hakim, Frensi Hasanah, Maulidia
v
Fiqhi, Rahima, Dewi Astika Siregar, Umi Khairiah, dan Tuti Hartati, yang selalu
memberikan motivasi, mendukung dan mendoakan penulis, serta terima kasih
penulis kepada seluruh teman-teman pendidikan kimia 2011 atas motivasi, doa
dan kerjasama dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan masih banyak pihak yang
berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan yang telah saudara berikan kepada penulis dan semoga
kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat untuk kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2015
Penulis,
Fadhilah Latief
NIM. 4113331013
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN
MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA
POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
FADHILAH LATIEF (NIM. 4113331013)
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh
yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas
dimodifikasi dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap
kemampuan psikomotorik. (2). Perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa
yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki
kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik (3). Interaksi
antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap
kemampuan psikomotorik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan desain faktorial 2 x 2 dengan isi sel tak sama. Populasi adalah seluruh
siswa kelas XI MIA semester 2 SMA Muhammadiyah 2 Medan. Penentuan
sampel menggunakan teknik acak sederhana sejumlah dua kelas yaitu kelas XI
MIA 1 yang terdiri dari 39 siswa dan XI MIA 2 yang terdiri dari 38 siswa. Teknik
pengumpulan data dengan lembar observasi dan instrumen tes. Lembar observasi
digunakan untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa sedangkan tes
digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa pada bahasan sistem
koloid. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (ANAVA)
dua jalur. Setelah uji anava dilakukan uji lanjut anava yaitu uji-t. Berdasarkan
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1). Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi
dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik, Fhitung = 6,42. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada
perbedaan rerata untuk model pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi dan inkuiri
terbimbing yaitu X = 66,36 dan X = 58,84; (2). Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa
yang memiliki kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik,
Fhitung = 11,22. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada perbedaan rerata
untuk siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dan siswa dengan
kemampuan kognitif rendah yaitu X = 66,8 dan X = 58,16; (3). Tidak ada
interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan
inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif
terhadap kemampuan psikomotorik, Fhitung = 2,54.
Kata Kunci : Inkuiri Bebas Dimodifikasi, Inkuiri Terbimbing, Kemampuan
Kognitif, Kemampuan Psikomotorik, Sistem Koloid
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi
19
Tabel 2.2
Penggolongan Sistem Koloid
20
Tabel 2.3
Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob
23
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
36
Tabel 3.2
Desain Faktorial 2x2 ANAVA Dua Jalur
43
Tabel 3.3
Statistik Deskriptif ANAVA Dua Jalur
43
Tabel 3.4
Rangkuman ANAVA untuk Uji Hipotesis
44
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I
Tabel 4.2
50
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen II
51
Tabel 4.3
Rangkuman ANAVA Dua Jalan
54
Tabel 4.4
Keputusan Uji Lanjut
55
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi
19
Gambar 2.2
Efek Tyndall
21
Gambar 2.3
Gerak Brown
21
Gambar 2.4
Elektroforesis
21
Gambar 2.5
Adsorpsi
22
Gambar 2.6
Dialisis
22
Gambar 2.7
Paradigma Penelitian
27
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian
38
Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I
Gambar 4.2
51
Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen II
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
60
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
63
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
70
Lampiran 4
Media Powerpoint
74
Lampiran 5
Lembar Observasi Kemampuan Psikomotorik
81
Lampiran 6
Aspek Penilaian Kemampuan Psikomotorik
82
Lampiran 7
Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
84
Lampiran 8
Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
81
Lampiran 9
Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi)
100
Lampiran 10 Validitas Isi
101
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes
110
Lampiran 12 Perhitungan Reliabitias
113
Lampiran 13 Tingkat Kesukaran
114
Lampiran 14 Daya Beda
116
Lampiran 15 Distruktor (Pengecoh)
118
Lampiran 16 Rekap Analisis Butir Soal
119
Lampiran 17 Kisi-Kisi Instrumen Tes
121
Lampiran 18 Instrumen Tes
127
Lampiran 19 Kunci Jawaban Instrumen Tes
131
Lampiran 20 Data Skor Keadaan Awal Kemampuan Psikomotorik
132
Lampiran 21 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen I
134
Lampiran 22 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen II
136
Lampiran 23 Uji Homogenitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik
138
Lampiran 24 Perhitungan Uji-t Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik
Lampiran 25 Data Induk Penelitian
140
141
xii
Lampiran 26 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik Kelas
Eksperimen I
145
Lampiran 27 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik
Kelas Eksperimen II
147
Lampiran 28 Uji Homogenitas Kemampuan Psikomotorik
149
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis
151
Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian
158
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI No.
20 Tahun 2003) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan
demikian
pendidikan
harus
mampu
menguak
dan
mengembangkan keseluruhan potensi kemanusiaan seorang peserta didik
sehingga ia sanggup untuk hidup di era mendatang yang lebih kompleks dan rumit
permasalahannya.
Kimia merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang khusus
mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi
yang
menyertai
perubahan
materi.
Kecenderungan
guru
memberikan
pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa membaca bahan ajar dan
menghafal mengakibatkan siswa cenderung merasa bosan, jengkel, dan tidak
adanya kemauan dalam benak siswa untuk mendalaminya. Keadaan tersebut juga
menjadikan siswa pasif di kelas.
Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dipelajari secara teori di
ruangan kelas dan secara praktikum di laboratorium. Sehingga siswa menguasai
konsep keilmuan melalui proses mencari tahu secara sistematis.
Permasalahan mutu pendidikan seringkali dikaitkan dengan merosotnya
prestasi belajar yang dicapai siswa. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
hal semacam itu harus dikaji secara cermat melalui komponen-komponen penting
dalam sistem pendidikan yang berkaitan agar dapat dilakukan upaya
penanggulangannya.
Dalam dunia pendidikan banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan
oleh guru untuk menyampaikan materi yang dapat disesuaikan dengan karakter
2
dari kelas dan siswa yang beragam. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah
hendaknya membiasakan siswa untuk berpikir sendiri, membangun konsep dan
pemahaman sendiri, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dapat membekas
lama dalam pikiran mereka.
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat
mengembangkan
disiplin
intelektual
dan
keterampilan
berpikir
dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan
kepada proses mencari dan menemukan (Retno Dwi Suyanti, 2010).
Inkuiri dikembangkan menjadi beberapa macam, antara lain inkuiri bebas,
inkuiri terbimbing, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Dalam inkuiri bebas
siswa diberikan kesempatan untuk melakukan pemecahan masalah sendiri tanpa
bimbingan. Dalam inkuiri terbimbing guru memberikan bimbingan atau petunjuk
yang cukup luas kepada siswa, sebagian perencanaan dibuat oleh guru, siswa
tidak merumuskan masalah. Sedangkan pada inkuiri bebas yang dimodifikasi guru
hanya memberikan masalah dan biasanya siswa diberikan kebebasan untuk
melakukan pengamatan, eksplorasi, dan atau penelitian. Guru merupakan
narasumber yang tugasnya memberikan bantuan yang diperlukan.
Inkuiri merupakan model pembelajaran yang identik dengan praktikum.
Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, diharapkan kemampuan
psikomotorik siswa lebih meningkat. Kemampuan psikomotorik ini dapat dinilai
berdasarkan observasi dengan lembar observasi. Kemampuan psikomotorik juga
dapat ditinjau dari kemampuan kognitifnya. Apakah seseorang yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi juga memiliki kemampuan psikomotorik yang tinggi?
Penelitian sebelumnya yang sehubungan dengan model pembelajaran
inkuiri diantaranya
Siti Lailiyah (2007) dengan judul Pengaruh Penggunaan
Pendekatan Inkuiri terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan
Kognitif Mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri bebas
dimodifikasi
menunjukkan
pembelajaran inkuiri bebas.
hasil
yang
lebih
baik
dibandingkan
model
3
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian
sebelumnya. Disamping menggunakan model pembelajaran inkuiri, peneliti juga
menerapkan media pembelajaran berupa powerpoint. Peneliti akan melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Model
Pembelajaran
Inkuiri
Menggunakan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Psikomotorik
Ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah kemampuan psikomotorik ditinjau dari kemampuan kognitif
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Medan yang dibelajarkan dengan model
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi menggunakan media
powerpoint pada pokok bahasan Sistem Koloid.
1.3. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang telah
dikemukakan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran
menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang
memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif rendah
terhadap kemampuan psikomotorik?
3. Apakah ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri
dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint
serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik?
4
1.4. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah, maka peneliti
berusaha membatasi masalah sebagai berikut :
1. Subjek
penelitian
adalah
siswa
kelas
XI
semester
II
SMA
Muhammadiyah 2 Medan.
2. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri termbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi, serta menggunakan
media powerpoint.
3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.
4. Aspek yang ditekankan dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif
dan kemampuan psikomotorik.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan
inkuiri
terbimbing
menggunakan
media
powerpoint
terhadap
kemampuan psikomotorik.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa
yang memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif
rendah terhadap kemampuan psikomotorik.
3. Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran menggunakan model
inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media
powerpoint
serta
kemampuan
kognitif
terhadap
kemampuan
psikomotorik.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah peneliti menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru, dapat memberikan masukan kepada guru dalam mengajar
agar
dapat
mengembangkan
model
pembelajaran
serta
media
5
pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotorik siswa.
2. Bagi Peserta didik, model inkuiri dapat menantang kemampuan peserta
didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
dan meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman serta meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang
calon guru.
4. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Muhammadiyah 2 Medan.
1.7. Definisi Operasional
1. Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Ratna
Wilis Dahar, 1986).
2. Inkuiri terbimbing ialah inkuiri dimana peserta didik memperoleh
pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya
berupa pertanyaan yang membimbing (Trianto, 2007).
3. Inkuiri bebas termodifikasi yaitu inkuiri dimana guru memberikan
permasalahan dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur
penelitian (Trianto, 2007).
4. Microsoft PowerPoint merupakan perangkat lunak yang dirilis oleh
pengembang software terkemuka Microsoft yang menyediakan layanan
untuk menampilkan sebuah ide, gagasan, materi, dan lain-lain kedalam
beberapa slide yang dapat digunakan dalam sebuah presentasi. Dalam
slide yang telah dibuat dapat juga disisipkan berbagai unsur pendukung
seperti animasi, musik, chart, video, dan lain-lain.
6
5. Koloid merupakan campuran dua zat, yang terdiri dari fase terdispersi
dan medium pendispersi. Sistem koloid merupakan salah satu materi
pelajaran kelas XI yang dapat dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh
yang signifikan
antara pembelajaran
menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik
3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri
dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint
serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menciptakan proses
belajar mengajar yang dinamis sehingga hasil belajar dapat lebih
bermakna.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
model pembelajaran inkuiri agar lebih memperhatikan kelemahankelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., (2005), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Ariant,
A., (2012), Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor,
http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-danpsikomotor. html (diakses tanggal 30 Januari 2015)
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara,
Jakarta
Budiyono, (1998), Statistika Dasar untuk Penelitian, UNS Press, Surakarta
Khasanah, (2011), Pengaruh Pembelajaran Kimia Berbasis Inkuiri terhadap
Pemahaman Konsep Siswa., Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Lailiyah, S., (2007), Pengaruh Penggunaan Pendekatan Inkuiri terhadap
Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Mahasiswa
Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007., Skripsi, FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Susanti, E., (2014), Pengaruh Pembelajaran
Model Problem Based Learning dan Inquiry terhadap Prestasi Belajar
Siswa ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia
Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol. 3 No. 4 : 162-169
Mulyasa, E., (2006), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung
Rahmawati, N.F., Sarwanto, dan Sudarisman, S., (2014), Pembelajaran Biologi
Menggunakan Integrasi LCM (Learning Cycle Model) dengan Inkuiri
Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau dari Kemampuan
Berpikir Kritis dan Kreativitas Verbal Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol. 3 No. 1 :
37-49
Rahayu, A.P., Ashadi, dan Saputro, S., (2014), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode Eksperimen dan Guided Inquiry ditinjau dari
Kemampuan Matematis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol. 3 No.1
: 96-107
Rahardjo, S.B., (2014), Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas XI SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, Solo
Rusman, (2010), Model-model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta
60
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan
Slameto, (1991), Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, PT
Bumi Aksara, Jakarta
Sudjana, N., (2001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru
Algensindo, Bandung
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar, FMIPA Unimed,
Medan
Supardi, (2013), Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Prima Ufuk Semesta,
Jakarta
Susanti, R., Sunarno, W., dan Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Siklus Belajar 5E dan Inkuiri Bebas Dimodifikasi ditinjau
dari Kemampuan Berpikir Analisis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri,
Vol. 1 No. 1 : 60-68
Susilowati, I.T., Ashadi, dan Budi, S., (2013), Pembelajaran Kimia Analitik
Berbasis Masalah dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dan
Proyek ditinjau dari Kreativitas dan Interaksi Sosial Mahasiswa, Jurnal
Inkuiri, Vol. 2 No. 2 : 143-152
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trowbridge, (1990), Becoming a Secondary School Science Teacher, Merill
Publishing Company, Melbourne
Watoni, (2014), Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo
Winataputra, (1992), Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Winkel, W.S., (1996), Psikologi Pengajaran, PT Gramedia, Jakarta