PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

  Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

  

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU

  

DARI KEMAMPUAN MEMORI PADA

POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

1) 2)

  

Marta Rofika Rahayu email :

, 11.10707.431172 ,

1 Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Ngawi

  

ABSTRAK

  Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengetahui pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media powerpoint dan bagan terhadap prestasi belajar siswa, 2) mengetahui pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa, 3) mengetahui interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini bersifat eksperimen, dilakukan pada bulan Februari hingga Juli 2015. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP dengan sampel kelas VII yang menggunakan media PowerPoint dan

  VII yang menggunakan media bagan tahun pelajaran 2014/2015. Kelas VII menggunakan media PowerPoint dan Bagan. Pengumpulan data melalui tes prestasi kognitif, angket afektif dan angket kemampuan memori. Hipotesis diuji dengan anava dua jalan.

  Dari analisis varians dua jalan dengan taraf signifikan untuk hipotesis

    5 %

  pertama diperoleh F < F di mana F = 0,4350 dan F = 4,00 sehingga H diterima. Hal

  hitung tabel hitung tabel

  ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa. Untuk hipotesis kedua diperoleh F >

  hitung

  F di mana F = 24, 3707 dan F = 4,00 sehingga H ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

  tabel hitung tabel

  terdapat pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Dan untuk hipotesis ketiga diperoleh F < F di mana F = 0,0247 dan F = 4,00

  hitung tabel hitung tabel

  sehingga H diterima. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

  Hasil penelitian ini menunjukkan, pembelajaran Matematika tidak dapat diajarkan menggunakan media PowerPoint dan Bagan. Karena kemampuan memori tinggi memiliki pengaruh dalam pembelajaran Matematika, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa dapat membangun pemahamannya sendiri. Selain itu, agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan penggunaan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang bervariasi perlu diterapkan.

  Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, NHT (Numbered Heads Together) PowerPoint, Bagan, Kemampuan Memori, Persegi dan Persegi Panjang.

  

PENDAHULUAN ilmu struktur, urutan, dan hubungan yang

  Tercapai dan tidaknya pendidikan meliputi dasar-dasar perhitungan, dapat dilihat dari faktor yang pengukuran, dan penggambaran bentuk mempengaruhinya. Salah satu faktor objek. Dari pengertian diatas dapat tersebut adalah proses pembelajaran. disimpulkan matematika adalah salah satu Pembelajaran adalah proses transfer ilmu ilmu yang digunakan untuk memecahkan dua arah, antara guru sebagai pemberi masalah dalam kehidupan sehari-hari. informasi dan siswa sebagai penerima Misalnya pada saat membeli sayur di pasar, informasi. Dari dulu hingga sekarang banyak pembeli menggunakan ilmu matematika. siswa yang mengatakan matematika Pembelajaran matematika adalah cara merupakan pelajaran yang sulit .Oleh karena berfikir dan bernalar yang digunakan untuk itu peserta didik menjadi takut dan malas memecahkan berbagai jenis persoalan dalam untuk mempelajarinya. Sebagai guru keseharian, sains, pemerintah dan industri. matematika harus mampu membuat Dalam mencapai tujuan bagaimana pelajaran tersebut bisa disenangi pembelajaran di kelas, guru mengajar oleh peserta didiknya. Matematika adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif salah satunya NHT (Numbered

  Heads Together ). Selain itu juga mendorong

  siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka dalam proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak peserta didik dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Jadi NHT (Numbered

METODE PENELITIAN

  Heads Together ) dapat diartikan sebagai

  model belajar dimana setiap peserta didik diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari peserta didik untuk mengutarakan hasil diskusinya. Melalui model pembelajaran ini ada kemungkinan bisa meningkatkan semangat belajar peserta didik.

  Untuk memusatkan perhatian siswa guru bisa menggunakan media pembelajaran Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang sangat populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk kepentingan pembelajaran. Selain Microsoft PowerPoint ada juga yang lain yaitu bagan. Bagan menyajikan ide atau konsep yang sulit agar lebih mudah dicerna siswa. Biasanya media pembelajaran bagan ini digunakan guru matematika untuk membantu agar siswa lebih mudah memahami pelajaran di kelas. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Sering kali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh karena itu, peneliti hendaknya memakai bagan yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Melalui media bagan ini diharapkan bisa membuat siswa menjadi semangat didalam pembelajaran. Dengan media ini juga dapat membantu siswa mudah memahami pelajaran.

  Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) bagaimana pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media powerpoint dan bagan terhadap prestasi belajar siswa. (2) adanya pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa. (3) bagaimana interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa.

  Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Faktor pertama adalah media pembelajaran yaitu powerpoint dan bagan. Faktor kedua adalah kemampuan memori siswa yang tergolong tinggi dan rendah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP tahun pelajaran 2014/2015, yang terdiri dari enam kelas yang berjumlah

  ± 180. Sampel dalam penelitian ini adalah diambil sebagian siswa dari kelas VII sebanyak empat kelas dari enam kelas yang ada di SMP.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Instrumen tersebut dibuat untuk mengukur prestasi kognitif, afektif dan faktor internal siswa berupa kemampuan memori. Tes prestasi kognitif berbentuk tes pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun datar setelah diberikan materi pembelajaran menggunakan media powerpoint dan bagan. Sebelum digunakan dalam penelitian, tes ini dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana instrumen tes kognitif dapat dipahami oleh siswa dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan siswa untuk menjawab. Selain itu dengan dilakukannya uji coba instrumen dapat ditentukan instrumen yang baik dengan menghitung validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

  Berdasarkan desain faktorial penelitian, analisis yang cocok adalah ANAVA dua jalan. Dalam ANAVA dua jalan dipersyaratkan dipenuhinya setiap populasi berdistribusi normal dan populasi mempunyai varians yang sama. Beberapa teknik analisis data menuntut uji persyaratan analisis. Analisis varians dua jalan mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok - kelompok yang dibandingkan memiliki variansi yang sama atau homogen. Oleh karena itu analisis varians mempersyaratkan uji normalitas dan homogenitas data.

  • – rata pada semester sebelumnya dari masing – masing kelas dapat dikatakan kedua kelas ini memiliki kemampuan yang sama. Pada pelaksanaannya, kelas

  H diteri ma Data

  Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas N o

  Kelompok Siswa Nilai Motivasi Berprestasi

  Keput usan Kesim pulan

  L hitun g L tab el

  1 .

  Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan PowerPoint .

  0,14 276 0,1 542

  Norma l 2 .

  memori tinggi. (9) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan dengan kemampuan memori rendah.

  Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan Bagan .

  0,11 991 0,1 542

  H diteri ma Data

  Norma l 3 .

  Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan PowerPoint dengan kemampuan memori tinggi.

  0,15 024 0,1

  84 H diteri ma Data

  Norma l

  Sebelum uji ANAVA dua jalan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh hasil sebaga berikut :

  PowerPoint dan Bagan dengan kemampuan

  32

  Pembelajaran Jumlah Siswa Rata – rata

  PowerPoint . (2) Kelompok siswa pada

   HASIL

  Instrumen prestasi kognitif yang di uji cobakan berupa 50 soal obyektif (pilihan ganda) dengan 12 indikator yang terbagi dalam 4 ranah kognitif yaitu C1 sebanyak 10 butir soal, C2 sebanyak 14 butir soal, C3 sebanyak 18 butir soal, dan C4 sebanyak 8 butir soal. Selanjutnya, hasil dari uji coba dilakukan pengolahan data yaitu uji validitas, reliabilitas, uji daya beda dan uji tingkat kesukaran.

  Setelah persiapan instrumen penelitian selesai peneliti melaksanakan penelitian dan pengumpulan data. Penelitian dilakukan di SMP dengan populasi berjumlah 88 siswa. Sampel yang digunakan adalah kelas VII dengan pembelajaran menggunakan media PowerPoint dan VII dengan media bagan. Penentuan kelas sampel diperoleh atas dasar pertimbangan guru mata pelajaran Matematika, dengan melihat nilai rata

  VII diberikan pembelajaran menggunakan media

  PowerPoint dan kelas VII menggunakan

  Bagan. Data sampel penelitian disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut :

  Tabel 1 Sampel Penelitian Kelas Media

  pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan. (3) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dengan kemampuan memori tinggi. (4) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dengan kemampuan memori rendah. (5) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan dengan kemampuan memori tinggi. (6) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media Bagan dengan kemampuan memori rendah. (7) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media PowerPoint dan Bagan. (8) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media

VII.B

  VII.C PowerPoint Bagan

  32 80,1 80,7

  Setelah dilakukan penerapan metode pembelajaran kooperatif untuk kelas

  PowerPoint diperoleh rata

  • – rata prestasi kognitif 76, 75 dan untuk kelas Bagan diperoleh rata – rata prestasi kognitif 72, 63.

  Uji Prasyarat

  Hasil pengukuran data yang telah dikumpulkan dapat dilakukan uji prasyarat untuk menentukan jenis stastistika yang digunakan. Uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas.

  Uji Normalitas

  Uji normalitas prestasi belajar yang dilakukan terhadap kelas VII pada pokok dari beberapa uji normalitas yaitu : (1) Kelompok siswa pada pembelajaran Matematika menggunakan media

  4 Kelompok siswa Tabel 3

  . pada Rangkuman Hasil Uji Homogenitas pembelajaran Matematika H Data

  Prestasi Kognitif 0,2 0,13 menggunakan diteri Norma 616

  853 Keputusan Kesimpulan

  PowerPoint ma l Nilai Kognitif dengan kemampuan

  L L tabel hitung memori rendah.

  H Data 3,8415 diterima Homogen

  5 Kelompok siswa 0,0004 . pada pembelajaran Data

  H Matematika 0,09 0,1 Norma diteri

  Tabel di atas menunjukkan bahwa

  menggunakan 597

  92 l ma Bagan dengan

  data homogen. Karena uji prasyarat berupa

  kemampuan

  uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi memori tinggi. maka menggunakan statistika parametrik

  6 Kelompok siswa . pada

  dengan uji hipotesis menggunakan ANAVA

  pembelajaran H Data

  dua jalan.

  Matematika 0,19 0,2 diteri Norma menggunakan

  8

  43 ma l Bagan dengan

  Hasil perhitungan analisis varians dua

  kemampuan

memori rendah. jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi

  7 Kelompok siswa

  0,05 disajikan pada tabel 4 berikut :

  . pada pembelajaran 0,1 H Data 0,10 Matematika 105 diteri Norma

  Tabel 4 966 menggunakan

  8 ma l Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan

  PowerPoint dan Bagan.

  8 Kelompok siswa Sumber JK Dk RK F F hitung tabel P . pada pembelajaran Data Matematika H 0,10 0,1

  Norma menggunakan diteri < 552 353 Kemampuan 7046, l 24,3707 PowerPoint dan ma Memori (A) 1092 7046,1092 1 4,00 0,05 Bagan dengan kemampuan memori tinggi. >

  9 Kelompok siswa Media 125,7614 1 125,7614 0,4350 4,00 0,05 . pada Pemb. (B) pembelajaran Matematika H Data

  0,12 0,1 menggunakan diteri Norma 523

  84 Interaksi > PowerPoint dan ma l (AB) 7,1527 1 7,1527 0,0247 4,00 0,05 Bagan dengan kemampuan memori rendah. Galat 17347,3212 60 289,1220

  Tabel diatas menunjukkan bahwa kesembilan kelompok siswa yang diuji berdistribusi normal. Total 24526,3445 63 Uji Homogenitas Prestasi Kognitif

  Uji homogenitas prestasi kognitif Tabel 4 Rangkuman Analisis Varians Dua menggunakan nilai tes kognitif dari dua Jalan tersebut menunjukkan bahwa : (1) kelompok siswa yaitu kelompok PowerPoint Hipotesis 1 dan Bagan. Hasil perhitungan uji

  H : Tidak ada pengaruh homogenitas dibandingkan dengan nilai pembelajaran Matematika 0,05. H diterima jika H > 0,05 (L

  hitung ≤ menggunakan PowerPoint dan

  L ).Rangkuman hasil pengujian Bagan terhadap prestasi

  tabel homogenitas prestasi kognitif ditampilkan ke belajar siswa.

  dalam tabel 3. H : Ada pengaruh pembelajaran

  1 Uji homogenitas menggunakan uji

  Matematika menggunakan Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat pada PowerPoint dan Bagan

  1

  0A

  : Ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

  Baris untuk kemampuan memori (A) diperoleh nilai F

  hitung

  = 24,3707 dan F a;p-1,N-pq = 4,00 sehingga F hitung > F a;p-

  1,N-pq

  maka H

  = ditolak. Jadi ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Karena H

  H

  0A

  ditolak berarti dapat dikatakan kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah memiliki prestasi belajar yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut pasca anava menggunakan metode Scheffe’ untuk mengetahui prestasi yang lebih baik menurut tingkat kemampuan memori. Rangkuman rerata masing – masing sel dan rerata marginal disajikan dalam Tabel 6 sebagai berikut :

  • – masing sel dan rerata marginal disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut :

  Tabel 6 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal Kemampuan memori

  Metode Pembelajaran Rerata Marginal

  PPt Bagan Rendah 62 58,3333 60,1667 Tinggi

  83,4545 81,2 82,3273 Rerata Marginal 72,7273 69,7667

  Tabel 5 Rangkuman Rerata Masing

  Dari Tabel 6 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal di atas menunjukkan bahwa rerata marginal untuk kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi yaitu 82,3273 lebih besar dari rerata marginal untuk kelompok siswa dengan kemampuan memori tingkat rendah yaitu 60,1667 maka dapat disimpulkan prestasi belajar dengan kemampuan memori tinggi lebih baik daripada prestasi belajar dengan kemampuan memori rendah. (3) Hipotesis 3 H : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

  = diterima. Jadi tidak ada pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan media pembelajaran

  terhadap prestasi belajar siswa. Baris untuk metode pembelajaran (B) diperoleh nilai F

  hitung

  = 0,4350 dan F

  a;p- 1,N-pq = 4,00 sehingga F hitung < F a;p-1,N-pq

  maka H

  0B

  PowerPoint dan Bagan terhadap

  83,4545 81,2 82,3273 Rerata Marginal 72,7273 69,7667

  prestasi belajar siswa. Karena H

  0B

  diterima berarti dapat dikatakan kelompok siswa PowerPoint dan kelompok siswa Bagan memiliki prestasi belajar yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut pasca anava mengguna kan metode Scheffe’ untuk mengetahui media pembelajaran yang lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Rangkuman rerata masing

  Tabel 5 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal Kemampuan Memori

  Media Pembelajaran Rerata Marginal

  PPt Bagan Rendah 62 58,3333 60,1667 Tinggi

  • – masing Sel dan Rerata Marginal di atas menunjukkan bahwa rerata marginal untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran PPt yaitu 72,7273 lebih besar dari rerata marginal untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran Bagan yaitu 69,7667. Dengan demikian dapat disimpulkan media pembelajaran PPt lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa daripada media pembelajaran Bagan. (2) Hipotesis 2 H : Tidak ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

  L

  Matematika menggunakan

  hitung

  kurang dari L

  tabel

  . Dari Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Prestasi Kognitif menunjukkan L

  hitung

  sebesar 0,0004 kurang dari L

  tabel

  sebesar 3,8415 sehingga populasi nilai prestasi kognitif memiliki varians yang sama. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang berdistribusi normal dan homogen sehingga peneliti melakukan uji hipotesis menggunakan statistika parametrik dengan menggunakan analisis varians dua jalan.

  Pengujian Hipotesis

  (1) Hipotesis Pertama H : Tidak ada pengaruh pembelajaran

  PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa.

  Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode Bartlett dengan statistik pengujian yaitu data homogen jika

  H

  1

  : Ada pengaruh pembelajaran Matematika menggunakan

  PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa.

  Berdasarkan Tabel 3 Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan untuk baris media pembelajaran menunjukkan bahwa F

  hitung

  = 0,4350 lebih kecil dari F

  tabel

  = 4,00 maka H

  0B diterima. Dengan demikian dapat

  disimpulkan untuk hipotesis pertama yaitu tidak ada pengaruh pembelajaran matematika menggunakan PowerPoint dan Bagan terhadap prestasi belajar siswa terbukti. Tabel 4 Rangkuman Rerata Masing

  • – rata hasil uji instrumen afektif untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran PPt adalah 76,75 dengan 22 siswa masuk kategori afektif tinggi dan 10 siswa dalam kategoti afektif rendah. Dan untuk kelompok siswa dengan media pembelajaran Bagan diperoleh nilai rata
  • – masing Sel dan Rerata Marginal menunjukkan prestasi kelompok siswa dengan media PowerPoint yaitu 72,7273 lebih baik dibandingkan prestasi kelompok siswa dengan metode Bagan yaitu 69,7667.
  • – rata kelas yaitu 72,625 dengan 20 siswa termasuk dalam kategori afektif tinggi dan 12 siswa termasuk kategori afektif rendah.

  sehingga ke-9 kelompok siswa yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

  H

  0AB

  1

  : Ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Baris untuk interaksi (AB) diperoleh nilai F

  hitung

  = 0,0247 dan F

  a;p-1,N-pq

  = 4,00 sehingga F

  hitung

  < F

  a;p-1,N-pq

  maka H

  = diterima. Jadi, tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi siswa.

  tabel

  PEMBAHASAN

  Instrumen tes kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kognitif yang valid, reliabel, berdaya beda minimal cukup dengan tingkat kesukaran mudah atau sedang. Berdasarkan presentase terbesar yaitu daya beda dan tingkat kesukaran cukup dapat dikatakan instrumen ini merupakan instrumen yang baik. Selain itu, intsrumen hasil uji coba menunjukkan nilai reliabilitas yang tinggi yaitu 1,169. Sehingga instrumen tes kognitif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang baik dan reliabel.

  Nilai rata

  Setelah dilakukan pengumpulan data dengan instrumen tes kognitif, afektif dan kemampuan memori selanjutnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan statistik pengujian yaitu data berdistribusi normal jika L

  max

  kurang dari L

  tabel

  . Pada Lampiran

  28 Rangkuman Hasil Uji Normalitas terlihat bahwa ke-9 kelompok siswa menunjukkan L

  max

  kurang dari L

  Pada pembelajaran menggunakan media PowerPoint menekankan interaksi dan aktivitas diantara anggota kelompok untuk saling membantu suatu memahami materi pembelajaran. Dengan pembagian kelompok secara heterogen sehingga siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi dapat belajar bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Namun dalam penelitian ini tidak semua anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik, ada anggota kelompok yang hanya mengikuti anggota kelompok lain yang lebih mampu. Pada tahap tes dalam metode ini siswa diberikan soal yang dikerjakan secara mandiri. Semua siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan, namun hasil yang

  • – masing sel dan rerata marginal untuk mengetahui media pembelajaran dan kemampuan memori yang lebih baik. Rerata marginal untuk prestasi siswa kelompok PPt = 72, 7273 dan prestasi siswa kelompok Bagan = 69, 7667. Sedangkan rerata marginal untuk prestasi siswa kelompok kemampuan memori tinggi = 82, 3273 dan prestasi siswa kelompok kemampuan memori rendah =60,1667. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran PowerPoint lebih baik atau lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu prestasi belajar siswa dengan kemampuan memori tinggi lebih baik dibanding prestasi belajar siswa dengan kemampuan memori rendah.

  Dengan demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis kedua yaitu ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa terbukti. Dari Tabel 4.5 Rangkuman Rerata Masing – masing Sel dan Rerata Marginal menunjukkan bahwa prestasi kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi yaitu 82,3273 lebih tinggi dibanding prestasi kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah yaitu 60,1667. Sehingga dapat dikatakan siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi memperoleh hasil prestasi yang tinggi pula, sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan memori rendah memperoleh hasil prestasi yang rendah. Dalam penelitian ini, diketahui siswa yang memiliki prestasi rendah adalah mereka yang tidak terlibat aktif selama kegiatan kelompok berlangsung. Selain itu, siswa tersebut hanya mengikuti siswa yang pandai dalam kelompoknya dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada anggota kelompok yang lain. (3) Hipotesis Ketiga

  diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis ketiga yaitu tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa tidak terbukti.

  0AB

  = 4,00 maka H

  tabel

  = 0,0247 kurang dari F

  hitung

  Analisis Varians Dua Jalan untuk baris interaksi menunjukkan bahwa F

  : Ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan Tabel 4.3 Rangkuman

  1

  H : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. H

  0B ditolak.

  memuaskan diperoleh oleh siswa – siswa yang banyak terlibat aktif selama kegiatan pembelajaran.

  = 4,00 maka H

  tabel

  = 24,3707 lebih besar dari F

  hitung

  4.3 Rangkuman Analisis Varians Dua Jalan untuk baris motivasi berprestasi menunjukkan bahwa F

  Berdasarkan Tabel

  memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa.

  1 : Ada pengaruh kemampuan

  H : Tidak ada pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. H

  Selanjutnya untuk pembelajaran dengan media Bagan, seorang ketua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pemahaman tentang suatu materi kepada anggota kelompok yang lain. Pada tahapan tesnya, siswa menggali pemahamannya terhadap materi untuk membuat soal, tes yang dilakukan pada metode ini melatih kesiapan siswa karena mereka tidak mengetahui soal yang akan diterimanya. Selain itu, cara pelaksanaan tes yang selama ini dengan cara pemberian soal dari guru kepada siswa dapat diubah dengan tes melempar bola kertas sehingga siswa seperti bermain lempar bola kertas. Dengan pemberian tes seperti ini guru dapat mengetahui pemahaman siswa baik siswa yang menjawab berdasarkan jawabannya dan siswa yang membuat soal berdasarkan pertanyaan yang dia buat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dwi Pujiati (2011) dengan kesimpulan pembelajaran menggunakan media PowerPoint lebih baik dibandingkan hasil pembelajaran dengan media Bagan. (2) Hipotesis Kedua

  Dari lampiran 31 uji lanjut pasca anava dilakukan dengan membuat rerata masing

  KESIMPULAN

  Laksono, Ridam Dwi. 2010. Pembelajaran

  Dasar Mengajar. Bandung : CV Alphabeta.

  Hamruni. 2009. Strategi dan Model –

  model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta :

  Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Hamzah, Ali. 2013. Evaluasi Pembelajaran Matematika.

  Jakarta : Rajagrafindo Persada. Hamzah, B. Uno. 2006. Teori Motivasi &

  Pengukurannya. Jakarta : PT Bumi Aksara.

  Kimia Dengan Model Kooperatif Team Assisted Individualization Menggunakan Media Moodle dan Media Cetak Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Memori Siswa. Tesis. Surakarta :

  Hamdani. 2011. Evaluasi Pembelajaran.

  Program Pascasarjana UNS. Majid, Abdul. 2013. Strategi

  Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

  Slavin, Robert E. 2009. Cooperative

  Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

  Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

  yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

  Sudjana. 1996. Metoda Statistika.

  Bandung : CV Pustaka Setia. Hamid, Darmadi. 2010. Kemampuan

  Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung : Humaniora.

  Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika dengan media PowerPoint dan bagan akan menarik jika menggunakan permainan lempar kertas. Karena dengan permainan tersebut siswa akan mempunyai semangat untuk belajar. Selain itu bisa juga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. (2) Terdapat pengaruh kemampuan memori dalam pembelajaran Matematika terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah. (3) Pembelajaran matematika dengan media PowerPoint yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih baik dibandingkan dengan yang mempunyai kemampuan memori rendah. Begitu juga pembelajaran matematika dengan media bagan yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih baik dibandingkan dengan yang rendah.

  Asyhar, Rayandra.2011. Kreatif

  REFERENSI

  Alkash & Al-Dersi.2013.Advantages of

  Using PowerPoint Presentation in EFL Classroom & the Status of its Use in Sebha University.International Journal

  of English Language & Tranlation Studies Volume 1 page 6 diakses dari URL:

  pada tanggal 8 Juli 2015.

  Aunurrahman. 2009. Belajar dan

  Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

  Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

  Tracy. 2009. Memori Kerja dan Proses Belajar. Jakarta: Indeks. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi

  Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi

  Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

  Astuti, Merina Yuli.2014.The Effectiveness

  of Numbered Heads Together Technique (NHT) on Students’ Reading Ability.Diakses dari

  URL: pada tanggal 26 Juni 2015. Bornok Sinaga. 2013. Buku Siswa

  Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII.

  Jakarta: Kemendikbud. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Gathercole, Susan E & Packiam Alloway,

  Bandung: Tarsito.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25