PENERAPAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER KERJASAMA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

PENERAPAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER KERJASAMA SISWA
PADA MATERI SISTEM KOLOID

Oleh:
Yuyun Novita Sari
NIM 4113131086
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Media Microsot Power Point Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Karakter
Kerjasama Siswa Pada Materi Sistem Koloid”. Adapun penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada
penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ayi
Darmana, M.Si, Bapak Jamalum Purba, M.Si, dan Bapak Jasmidi, M.Si sebagai

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan
skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si
selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai
jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Muhammad Daud, MM Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Medan dan Bapak Baston
Pasaribu, S.Si dan ibu Dra. Rodnaini selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI
IPA 1 dan XI IPA 6 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan
banyak hal, sosok yang rela berkorban dan selalu mendoakan penulis, yakni
ayahanda tersayang Muhammad Yunus, SE dan ibunda tersayang Sawiyah.

v

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak penulis Sri Rahayu S.Pd,
Mida Mahdalena S.Kom dan adik-adik

penulis yang selalu memotivasi dan


mendoakan penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia 2011 B, Terimakasih juga disampaikan
kepada sahabat-sahabat terbaikku yaitu Sri Ayu Rezeki BB, Retno Kartika Sari,
Susheila Yuliawati, Septia Handayani, Ayu Puspita Sari, Iga Purnama dan Nurul
Huda Harahap yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada kak Yola
Adhysta S.Pd, Dewi Astika Siregar dan Hasanah hakim yang telah meluangkan
waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi observer serta membantu
penulis selama proses penelitian berlangsung. Dan taklupa kepada seluruh temanteman HMJ Kimia bg Andi Hardi Harefa, bg Ardiansyah, kak Risvayani, Ary
Anggara Wibowo, Muhammad Dermawan serta teman-teman PPL SMA Swasta
Persiapan Stabat 2014, Sri Adiati, Wieke Supriyani dan teman-teman lain yang
tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Dan yang terakhir penulis ucapkan
terimakasih buat yang teristimewa yang selalu menemani, memberikan keceriaan,
menghibur penulis, memberikan motivasi, dukungan moral serta doanya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik


yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2015
Penulis

Yuyun Novita Sari
NIM 4113131086

iii

PENERAPAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER KERJASAMA SISWA
PADA MATERI SISTEM KOLOID
Yuyun Novita Sari (NIM. 4113131086)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajran inkuiri
dengan media microsoft power point lebih tinggi daripada peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri
tanpa media microsoft power point pada materi sistem koloid, (2) untuk
mengetahui apakah karakter kerjasama siswa yang dibelajarkan
dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media microsoft power point
lebih tinggi dari pada karakter kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri tanpa media microsoft power point,
dan (3) untuk mengetahui korelasi sikap kerjasama terhadap hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 7 Medan, yang
berjumlah 6 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang
diambil secara purposif,yaitu kelas eksperimen I dan eksperimen II. Jenis
penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Instrumen tes yang valid sebanyak
20 soal dan dinyatakan reliabel = 0,9824. Berdasarkan hasil uji persyaratan data,
diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas eksperimen I dan
eksperimen II berdistribusi normal dan homogen. Untuk uji hipotesis I dengan
taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung ≥ ttabel, yakni 6,529 > 1,6671, berarti Ha
diterima dan tolak Ho. Untuk hipotesis II dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh

thitung ≥ ttabel, yakni 2,672 > 1,6671, berarti Ha diterima dan tolak Ho. Dan untuk
korelasi dikedua kelas, eksperimen I dan eksperimen II menunjukan korelasi
positif antara sikap kerjasama siswa dalam kelompok dengan peningkatan hasil
belajar yaitu , yaitu eksperimen I nilai rhitung > rtabel yaitu 0,666> 0,312 dan
eksperimen II nilai rhitung > rtabel yaitu 0,446 > 0,312.

Kata Kunci : Inkuiri,Microsoft PowerPoint ,Kerjasama, Sistem Koloid

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Rumusan Masalah
1.4
Batasan Masalah
1.5

Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Defenisi Operasional

1
5
5
5
6
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1
Pengertian Belajar
2.2

Hasil Belajar
2.3
Model Pembelajaran
2.3.1
Model Pembelajaran Inkuiri
2.3.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
2.3.1.2 Tujuan Dan Manfaat
2.3.1.3 Proses Inkuiri
2.3.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
2.3.1.5 Pembelajaran Dengan Inkuiri
2.3.1.6 Kelebihan Dan Kekurangan
2.3.1.7 Struktur Social Pembelajaran
2.3.1.8 Peran Guru
2.3.1.9 Sintaks Pembelajaran Inkuiri
2.4
Metode Pembelaran
2.4.1
Metode Pratikum
2.4.2
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pratikum

2.5
Media Pembelajaran
2.5.1
Pengertian
2.5.2
Manfaat Media Pembelajaran
2.5.3
Media Microsoft Power Point
2.6
Kerjasama
2.7
Deskripsi Materi
2.8
Kerangka Berfikir

9
9
10
10
10

11
12
12
13
13
14
15
15
15
17
18
18
18
18
18
20
24
25
37

vii

2.9

Hipotesis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel dan Instrumen Penelitian
3.4
Rancangan/Desain Penelitian
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Teknik Analisis Data

38

41
41
41
48
48
49
52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1.
4.1.2.
4.1.3.
4.2
4.2.1.
4.2.2.
4.2.2.1
4.2.2.2
4.2.3.
4.2.3.1
4.2.3.2
4.2.4.
4.2.5.

Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian
Hasil Belajar Siswa
Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Sikap Kerjasama
Nilai Sikap Kerjasama
Uji Normalitas
Uji Normalitas Hasil Belajar
Uji Normalitas kerjasama
Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Hasil Belajar
Uji Homogenitas Kerjasama
Uji Hipotesis
Uji Korelasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA

56
56
58
59
62
62
65
65
66
67
67
68
68
70

73
73
74

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13

Tahap Pembelajaran Inkuiri
Perbedan Suspensi, Koloid dan Larutan
Sistem Koloid
Perbandingan sifat sol liofil dan sol liofob
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kerjasama
Rancangan Penelitian
Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II
Persen Peningkatan Hasil Belajar
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Gain
Nilai Rata-rata Sikap Kerjasama Siswa Pada Setiap
Pertemuan
Uji Normalitas Data Hasil Belajar
Uji Normalitas Data Kerjasama
Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
Uji Homogenitas Data Kerjasama
Hasil Uji Hipotesis Data Gain
Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama
Makna Dari Koefisien Korelasi
Uji Korelasi

16
26
27
35
43
45
46
56
58
59
59
63
65
66
67
68
69
69
70
71

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Deskriptif Koloid
Gambar 2.2 Peristiwa Terjadinya Efek Tyndall
Gambar 2.3 Gerak Brown Partikel Koloid
Gambar 2.4 Adsorpsi muatan negatif dari koloid AS2S3
Gambar 2.5 Adsorpsi muatan positif dari koloid Fe(OH)3
Gambar 2.6 Peristiwa Koagulasi (penggumpalan)
Gambar 2.7 Terjadinya koagulasi Fe(OH)3 yang bermuatan positif
ditambah sol As2S3 yang bermuatan negative
Gambar 2.8 Proses Dialisis
Gambar 2.9 Alat Sel Elektrolisis
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2. Rata-Rata Nilai Gain

Halaman
26
28
28
29
30
31
31
32
33
51
57
60

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi-kisi Instrumen Tes
Instrumen Tes Penelitian
Kunci Jawaban Instrumen
Lembar Observasi Kerjasama Siswa
Lembar Kerja Siswa
Jawaban Lembar Kerja Siswa
Media Microsoft Power Point
Perhitungan Validitas Soal
Perhitungan Uji Reliabilitas Tes
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan Daya Pembeda Tes
Rekap Instrumen Tes
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Varian dan Standar Deviasi Data Pretest - Posttest
Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Varian dan Standar Deviasi Gain Pretest - Posttest
Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Varian dan Standar Deviasi Kerjasama Pretest Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Uji Normalitas Data
Perhitungan Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Perhitungan Korelasi
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)
Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
Dokumentasi Penelitian

Halaman
76
78
105
127
135
137
154
166
174
185
188
191
195
197
198
203
204
205
206
214
219
223
229
230
231
232
233

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan merupakan salah satu
keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, pada kegiatan belajar mengajar
guru harus berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif, mengembangkan
bahan pengajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk
memperoleh pelajaran serta menguasai tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Tetapi saat ini, banyak kegiatan belajar mengajar yang tidak mampu mencapi
tujuan instruksional pembelajaran khususnya mempelajari pelajaran kimia.
Masalah yang dihadapi adalah lemahnya proses pembelajaran didalam kelas oleh
guru, sehingga hasil belajar siswa menurun (Sanjaya, 2006).
Jahro dalam Gowasa (2012), mengatakan ilmu kimia merupakan
experimental science, tidak dapat dipelajari hanya dengan membaca, menulis, atau
mendengar saja. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai pengetahuan
berupa fakta, konsep, prinsip saja tetapi juga merupakan proses suatu penemuan
dan penguasaan prosedur atau metode ilmiah. Oleh karena itu dalam pembelajaran
ilmu kimia, ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kimia sebagai
produk temuan ilmuan berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan kimia sebagai
proses berupa kerja ilmiah. Dengan demikian pembelajaran ilmu kimia tidak tepat
hanya dilakukan dengan metode ceramah saja, melainkan diperlukan metode lain
yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses
kerja ilmiah.
Pokok bahasan sistem koloid merupakan materi kimia yang diberikan
siswa kelas XI semester genap, yang membahas tentang sistem koloid, sifat-sifat
koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi dasarnya adalah menganalisis peran koloid dalam kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya, serta mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi
pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
1

2

Materi sistem koloid merupakan konsep-konsep yang menekankan pada siswa
untuk dapat berpikir secara aktif dalam mengamati gejala-gejala yang terjadi,
mengumpulkan

data,

menganalisis,

dan

menarik

kesimpulan

serta

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dari proses tersebut
adalah akan diperoleh konsep-konsep yang bersifat permanen bukan hanya
menghapal saja. Berdasarkan hal tersebut maka metode pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah metode pengajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa dan
dalam proses pembelajaran dapat mempererat sifat kerjasama siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 7 Medan,
peneliti melakukan tanya jawab kepada guru kimia dan beberapa siswa tentang
pandangannya terhadap mata pelajaran kimia dan materi koloid. Banyak siswa
yang mengeluh dan menganggap materi kimia itu sulit dan susah untuk
dimengerti. Kondisi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang masih
rendah, seperti yang diungkapkan guru mata pelajaran kimia masih ada sebagian
siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam ulangan harian dengan KKM yang
diterapkan oleh sekolah yaitu B- (2,67), yang sesuai dengan Daftar Kumpulan
Nilai (DKN) di SMA Negeri 7 Medan semester genap tahun ajaran 2014/2015.
Data tersebut, menunjukkan mutu pembelajaran yang belum optimal.
Komarudin dalam Trianto (2011) mengatakan, apabila kita ingin
meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan
kualitas pembelajaran disekolah. Menuntut perubahan paradigma dalam
pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan
formal (persekolahan). Perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru yang
bertanggung jawab atas penyelengaraan pembelajaran disekolah (didalam kelas
ataupun diluar kelas).
Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi
pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat
pada murid (student centered), metodologi yang semula lebih didominasi
ekspositori berganti ke partisipatori, dan pendekatan yang semula lebih banyak
bersifat tekstual berubah menjadi konstektual. Semua perubahan tersebut

3

dimaksud untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun
hasil pendidikan.
Satu inovasi yang menarik mengiringi perubahan paradigma tersebut
adalah ditemukan dan diterapkannya model-model pembelajaran inovatifprogresif yang dengan tepat mampu mengembangkan dan menggali pengetahuan
peserta didik secara konkret dan mandiri. Inovasi ini bermula dan diadopsi dari
metode kerja para ilmuwan dalam menemukan suatu pengetahuan baru.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi para pendidik
khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi
pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap
model-model pembelajaran modren. Dengan demikian, proses pembelajaran akan
lebih variatif, inovatif dan kontruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan
dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik.
Menurut Trianto (2012) inkuiri merupakan bagian inti kegiatan
pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Inkuiri adalah suatu cara penyampain pelajaran dengan
penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analitis dan argumentatif
(ilmiah)

dengan

menggunakan

langkah-langkah

tertentu

menuju

suatu

kesimpulan. Inkuiri dapat dilakukan secara individual, kelompok, atau klasikal,
baik didalam maupun diluar kelas. Jadi “pengajaran berdasarkan inkuiri adalah
suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa inkuiri kedalam
suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui prosedur
yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok”. Pembelajaran inkuiri
dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam
waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil
(1992;198), menunjukkan hasil inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains,

4

produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh
dan menganalisis informasi.
Pembelajaran dengan model inkuiri perna diteliti sebelumnya oleh
beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi
(2008) hasil penelitian mereka menyatakan bahwa terdapat peningkatan
pemahaman konsep fisika yang menggunakan model inkuiri sebesar 64,38%,
peneliti lain yaitu Irene Vania (2012) hasil penelitiannya yaitu peningkatan hasil
belajar kimia siswa yang di diajarkan dengan menggunakan metode inkuiri dalam
pembelajaran struktur atom dengan media handout terjadi peningkatan sebesar
63% dan penelitian selanjutnya adalah Sastrina Habeahan (2013) hasil
penelitiannya tentang pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi di SMA kelas XI T.A 2012/2013
yaitu terjadi peningkatan sebesar 86,3%.
Agar penerapan model pembelajaran inkuiri lebih mudah dan lebih
menarik dalam implementasinya, model pembelajaran ini disajikan dengan
menggunakan media, salah satu media yang dapat digunakan adalah Microsoft
Power Point. Penelitian dengan menggunakan media microsoft power point telah
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu oleh Siti Ma’rifah (2013) yang
menggunakan media power point dengan metode talking stick pada materi sistem
pencernaan makanan pada manusia hasil belajar yang didapat adalah sebesar
79,79. Dan penelitian selanjutnya oleh Lisnawaty dkk (2014) mengatakan hasil
belajar dengan penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournamen)
dengan media microsoft power point pada pokok bahasan hidrolisis garam pada
kelas eksperimen sebesar 81,925.
Keterampilan bekerjasama merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat dalam kehidupan dewasa ini. Pentingnya memiliki keterampilan
kerjasama dalam kehidupan manusia, sejalan dengan pernyataan Johnson,
Johnson & Holubec dalam Apriono (2011), yang menyatakan bahwa sama seperti
seorang guru harus mengajarkan keterampilan akademis, keterampilan kerjasama

5

juga harus diberikan kepada siswa, karena tindakan ini akan bermanfaat bagi
mereka untuk meningkatkan kerja kelompok, dan menentukan bagi keberhasilan
hubungan sosial di masyarakat (Apriono, 2011).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Penerapaan Media Microsoft PowerPoint
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Dan Karakter Kerjasama Siswa Pada Materi Sistem Koloid.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar kimia
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi kimia
3. Kurang tepatnya penggunaan model pembelajaran dan pemilihan
media yang digunakaan pada bidang studi kimia
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajran inkuiri dengan media
microsoft power point lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar
kimia

siswa

yang

dibelajarkan

dengan

menggunakan

model

pembelajaran inkuiri tanpa media microsoft power point ?
2. Apakah

karakter

kerjasama

siswa

yang

dibelajarkan

dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media microsoft
power point lebih tinggi dari pada karakter siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri tanpa media
microsoft power point ?
3. Bagaimana korelasi sikap kerjasama terhadap hasil belajar ?

6

1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah dalam penelitan ini
adalah :
1. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013
2. Model yang digunakan adalah model Inkuiri
3. Media pembelajaran yang digunakan adalah media microsoft power point.
4. Objek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas XI IPA semester II SMA
Negeri 7 Medan T.A 2014/2015.
5. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi sistem
koloid.
6. Hasil belajar kimia siswa dibedakan menjadi dua yaitu kognitif dan afektif.
Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom dan ranah afektif
dilihat dari sikap kerjasama siswa dalam kelompok belajarnya.
1.5 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan penelitian yang akan
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan menggunakan model pembelajran inkuiri dengan media
microsoft power point lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri
tanpa media microsoft power point ?
2. Untuk mengetahui apakah karakter kerjasama siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan media microsoft
power point lebih tinggi dari pada karakter kerjasama siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

tanpa

media microsoft power point ?
3. Untuk mengetahui korelasi sikap kerjasama terhadap hasil belajar siswa ?

7

1.6 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi sistem koloid
dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi guru dan calon guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru
dalam mengajar agar dapat mengembangkan model pembelajaran serta
media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah
melalui peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 7 Medan.
4. Bagi peneliti/mahasiswa
Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti tentang
pembelajaran di kelas dalam menerapkan model inkuiri dan media modul.
Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Inkuiri adalah suatu cara penyampain pelajaran dengan penelaahan sesuatu
yang bersifat mencari secara kritis, analitis dan argumentatif (ilmiah) dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.
2. Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu
kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang

8

anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam
melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
3. Media microsoft power point adalah salah satu software yang dirancang
khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik,
mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah,
karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpan data.
4. Peningkatan hasil belajar adalah selisih antara hasil belajar siswa yang
diharapkan setelah diberi model pembelajaran dengan metode yang bervariasi
dari hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan.

72

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar kimia pada siswa kelas eksperimen I yaitu
sebesar 79,50%, dan pada kelas eksperimen II yaitu sebesar 60,20 %.
2. Karakter kerjasama siswa pada kelas eksperimen I yaitu 69,24%, dan pada
kelas eksperimen II yaitu sebesar 61,65%.
3. Dari data perhitungan korelasi (hubungan aktivitas dan sikap kerjasama
siswa

dengan peningkatan hasil belajar) berkolerasi positif baik pada

kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
media Microsoft powerpoint dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri yang mampu meningkatkan hasil belajar kimia pada materi tata
sistem selain itu dapat membuat siswa aktif dan tidak bosan saat belajar
kimia.
2. Bagi peneliti
penerapan

selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

media Microsoft powerpoint dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri agar lebih memperhatikan kelemahan – kelemahan
dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

73

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KOLABORATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID.

0 2 27

ANALISIS PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIl BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN KOLOID.

0 4 22

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 7 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

2 7 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWAKELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

0 2 23

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SISTEM KOLOID.

0 2 19

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL COLLABORATIVE LEARNING PADA SISTEM KOLOID.

0 2 22

PERBEDAAN MEDIA HANDOUT DAN MEDIA SCRAMBLE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

3 11 27

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8