PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2014/2015.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 11
MEDAN T.P 2014/2015

Oleh:
Henny Rukmana Sari Hasibuan
NIM 4113121024
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 11
MEDAN T.P 2014/2015
Henny Rukmana Sari Hasibuan (NIM 4113121024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi
pokok Listrik Dinamis.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara
acak yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 sebagai kelas
kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah
tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,06

dan kelas kontrol 32,78. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran discovery learning dan kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai
diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,69 dan
kelas kontrol 69,86. Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh
thitung = 2,19 dan ttabel = 1,67, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan
demikian diperoleh ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran
Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X.

iv

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P
2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. Pintor Simamora, M.Si, Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si, dan Ibu Dr. Eva Marlina
Ginting, M.Si sebagai penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan,
M.Pd, dan Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S yang telah memberikan saran dan
bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian skripsi ini serta kepada
Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si dan seluruh bapak dan ibu
dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu selama
penyelesaian studi di UNIMED.
Penulis

juga


mengucapkan

terima

kasih

kepada

Bapak

Drs.

Lumbantoruan, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan kepada
Ibu Siti Saleha, S.Pd., M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf

v

administrasi SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu penulis selama

penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda
tercinta Alm. Mahmud Hasibuan dan Ibu Saadah Nasution yang terus
memberikan bimbingan dan doa serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai
dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan
tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
abang dan kakak tercinta Muhammad Rezeky Affandi Hasibuan, SE dan Novita
Sari Hasibuan, AM. Keb, yang selalu mendukung penulis didalam penyusunan
skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sanak keluarga yang
senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan penulis Syarief Saadillah Lubis, Faury Hidayati, Indah Dewi
Mentari, Yuli Purnama, dan Ulfah serta Anak Fisika Dik A 2011 serta teman yang
lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu) terimakasih atas dukungan dan
motivasi kepada penulis. Terakhir penulis ucapkan banyak terimakasih kepada
seseorang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,

Juni 2015

Penulis,

Henny Rukmana Sari Hasibuan
NIM. 4113121024

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel

Daftar Gambar
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Penelitian
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional


1
4
5
5
5
6
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Revisi Taksonomi Bloom
2.2 Model Pembelajaran Konvensional
2.3 Model Pembelajaran Discovery Learning
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Karakteristik Model Pembelajaran
2.3.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran
2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

2.4 Teori yang Mendukung
2.5 Penelitian yang Relavan
2.6 Kerangka Konseptual
2.7 Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
2.8 Hipotesis Penelitian

7
7
7
8
12
13
13
14
15
17
17
19
20
21

31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian

32
32
32

vii

3.4
3.4.1
3.4.2
3.5
3.6
3.6.1
3.6.2

3.7
3.8
3.8.1
3.8.2
3.9

Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Pretes
Postes
Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Validitas Isi
Validitas Ramalan
Teknik Analisa Data

32
32
33
33
34
34
34
34
36
36
36
39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2 Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes
4.1.4 Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes
4.1.5 Uji Hipotesis untuk Pretes dan Postes
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

44
44
46
48
49
50
51

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

54

DAFTAR PUSTAKA

55

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lembar Kegiatan Siswa I
Lembar Kegiatan Siswa II
Lembar Kegiatan Siswa III
Soal-Soal Tes Hasil Belajar
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Validitas Ramalan
Data Pretes Kelas Eksperimen
Data Pretes Kelas Kontrol
Data Postes Kelas Eksperimen
Data Postes Kelas Kontrol

57
65
71
79
81
83
85
90
99
119
121
123
125

Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

127
128

Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Standar Deviasi
Perhitungan Normalitas Data
Uji Homogenitas Data Pretes Dan Postes
Uji Hipotesis
Dokumentasi Penelitian
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Tabel r Product Moment

129
134
140
142
146
151
153
154
155
156

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 kategori taksonomi Anderson dan Kratwohl

9

Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relavan

19

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design

33

Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis

35

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen

44

Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Kontrol

45

Tabel 4.3 Data Postes Kelas Eksperimen

46

Tabel 4.4 Data Postes Kelas Kontrol

47

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 48
Tabel4.6Uji HomogenitasData Pretes-Postes Kelas Eksperimendan Kontrol 49
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Pretes

50

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Data Postes

50

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron 22
Gambar 2.2 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter

23

Gambar 2.3 Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus DC

23

Gambar 2.4 Rangkaian menggunakan amperemeter

23

Gambar 2.5 Pengukuran tegangan dengan voltmeter

24

Gambar 2.6 Rangkaian sederhana dua buah resistor dan sumber tegangan

26

Gambar 2.7 Rangkaian bercabang

27

Gambar 2.8 Rangkaian listrik dengan kuat arus tetap

28

Gambar 2.9 Susunan penghambat (resistor) seri

29

Gambar 2.10 Rangkaian penghambat (resistor) parallel

30

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen

45

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Kontrol

46

Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen

47

Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kontrol

48

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.

Tanpa pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan saat ini sering mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai
cara atau metode baru yang telah diperkenalkan serta digunakan supaya
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Pendidikan fisika merupakan salah satu kajian bidang dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari peristiwa dan gejala-gejala yang
terjadi di alam semesta sehingga fisika dapat dikatakan sebagai pondasi teknologi
yang cukup beralasan untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal dalam
menghadapi hidup di masa mendatang. Sebagai bagian dari IPA maka hakikat
fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui hakikat sains yaitu proses sains dan
produk sains. Produk sains dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau hukum dan
teori. Sedangkan proses sains berupa langkah-langkah yang harus ditempuh oleh
para ilmuwan (saintis) untuk melakukan penyelidikan dalam rangka memperoleh
penjelasan tentang gejala-gejala alam. Pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan
pembelajaran, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Di sekolah, lembaga
pendidikan diharapkan mampu untuk mengembangkan keterampilan berfikir
siswa. Untuk mendukung hal itu maka melalui pembelajaran, guru hendaknya
mengkondisikan siswa untuk belajar berfikir bukan untuk mengajarkan berfikir.
Mutu pendidikan sains khususnya fisika di berbagai jenjang pendidikan di
Indonesia masih rendah. Hal ini sejalan dengan Laporan United Nations
Development Programme (UNDP) 2014, mengungkapkan bahwa peringkat
Indonesia dibidang pendidikan pada tahun 2014 tidak berubah pada posisi 108
dari 187 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data The Learning Curve Pearson
tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-40 dengan
indeks rangking dan nilai secara keseluruhan yakni -1,84, sementara pada kategori

1

2

kemampuan kognitif indeks rangking Indonesia dengan nilai 2,11. Ini
menunjukkan tidak adanya perbaikkan signifikan yang dibuat Indonesia dalam
perbaikan sumber daya manusianya (tribunnews.com,15 Maret 2015).
Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai
faktor di antaranya pengemasan pembelajaran, proses pembelajaran fisika yang
berlangsung masih berorientasi pada buku teks dan ketercapaian kurikulum
dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Pada proses pembelajaran
suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa cenderung pasif dalam
mengikuti pembelajaran, kurang memiliki inisiatif di kelas, dan kurang kreatif
dalam berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
anak untuk menghafal informasi, tanpa dituntun untuk memahami informasi yang
diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas X SMA Negeri
11 Medan tahun pelajaran 2013/2014 menunjukan bahwa nilai rata-rata ulangan
harian pelajaran Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis yang diperoleh adalah
60. Nilai tersebut masih dikatakan rendah dan belum memenuhi nilai Kriteria
Ketuntasan Maksimal (KKM) yaitu 75. Dari angket yang disebar kepada 36 orang
siswa menunjukkan bahwa 75 % siswa tidak menyukai pelajaran fisika, 55%
siswa mengatakan proses pembelajaran berlangsung dengan mencatat dan
mengerjakan soal/latihan dan hanya 5% siswa mengatakan bahwa proses
pembelajaran dikelas berlangsung dengan melakukan eksperimen, hal ini
diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri
11 Medan, Ibu Siti Saleha, S.Pd., M.Si, mengatakan bahwa kurang memadainya
alat-alat yang ada di dalam laboratorium fisika menyebabkan eksperimen dalam
proses pembelajaran jarang dilakukan. Kurangnya motivasi belajar fisika siswa
menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan
siswa kurang terlibat secara langsung dalam penyelesaian masalah sehingga hasil
belajar siswa rendah.
Hal ini diperkuat oleh Hosnan (2014) yang mengatakan bahwa proses
pembelajaran yang dilaksanakan haruslah terhindar dari dominasi guru yang
cenderung menimbulkan sikap pasif anak didik. Seharusnya proses pembelajaran

3

yang dilaksanakan dapat mendorong sikap siswa sendiri dan guru perlu
mengupayakan agar siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam
pembelajaran, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan
masalah maupun lainnya.
Menurut teori konstruktivis (Budiningsih, 2012) mengatakan bahwa
pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran
seseorang yang telah memiliki pengetahuan kepada pikiran seseorang yang belum
memiliki pengetahuan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat ditemukan
suatu konsep pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat langsung secara
aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut dapat bertahan lama di
dalam ingatan siswa dan lebih bermakna. Maka dalam proses pembelajaran guru
harus melibatkan proses berpikir dan dapat membangun suasana dialogis proses
tanya jawab terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu
siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Berdasarkan pertimbangan tersebut dan masalah-masalah yang dihadapi di
SMA Negeri 11 Medan, maka salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan pembelajaran fisika adalah dengan mengembangkan model
pembelajaran discovery learning. Bruner berpendapat bahwa model pembelajaran
discovery learning adalah model pembelajaran dimana siswa berperan lebih aktif
dan berusaha sendiri memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan tertentu.
Menurut Hosnan (2014), pembelajaran discovery learning adalah suatu
model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan diperoleh akan setia dan tahan lama
dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan
anak-anak juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri
masalah yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan
bermasyarakat.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis ingin menggunakan model
discovery learning dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dengan
menggunakan model discovery learning merupakan salah satu bentuk kegiatan

4

dalam pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah serta menimbulkan
sikap positif terhadap fisika. Membiasakan siswa dalam merumuskan,
menghadapi dan menyelesaikan masalah merupakan salah satu cara untuk
mencapai penguasaan suatu konsep akan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan
dengan pendapat aliran behaviorisme yang menyatakan bahwa untuk mencapai
pemahaman yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara mengulang-ulang
masalah yang disampaikan. Dalam pembelajaran, guru hendaknya memilih model
yang melibatkan siswa baik secara mental, fisik maupun sosial.
Model pembelajaran discovery learning telah banyak dibuktikan melalui
penelitian, diantaranya Indarti, dkk (2014) menyimpulkan bahwa kemampuan
memecahkan masalah siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model
discovery learning lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian I.W, Widiadnyana, dkk (2014) menyimpulkan
bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara siswa
yang belajar menggunakan model discovery learning dengan siswa yang belajar
menggunakan model pengajaran langsung.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II
SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015”.
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa masih rendah yaitu 60.
2. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
3. Kurang terlibatnya siswa secara langsung dalam penyelesaian masalah.
4. Kurangnya minat siswa belajar fisika.

5

1.3.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini: Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model
Pembelajaran Discovery Learning, subjek penelitiannya adalah siswa kelas X
semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015 dan materi pokok yang akan
diberikan adalah Materi Pokok Listrik Dinamis.
1.4.

Rumusan Penelitian
Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X
Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?
2. Bagaimanakah

hasil

belajar

fisika

siswa

yang

diajarkan

dengan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X
Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika siswa yang diajar
dengan model pembelajaran discovery learning dan yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas
X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?
1.5.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran discovery learning pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X
Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X
Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika siswa yang
diajar dengan model pembelajaran discovery learning dan yang diajar
dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

6

1.6.

Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada
materi pokok Listrik Dinamis.
2. Menambah pengetahuan peneliti tentang model pembelajaran discovery
learning yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

1.7

Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Kosasih (2014), model pembelajaran discovery learning
mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses
pembelajaran yang dilakoninya. Mereka tidak hanya sebagai konsumen,
tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif.
2. Model Pembelajaran Konvesional
Menurut Sanjaya (2006), pembelajaran konvesional itu bersifat teoritis dan
abstrak, tindakan atau perilaku guru didasarkan pada faktor luar dirinya.
3. Belajar
Menurut Slameto (2010), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai

hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

interaksi

dengan

lingkungannya.
4. Hasil belajar
Menurut Hamalik (2008), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Proses penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui
kegiatan belajar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar postes siswa pada kelas eksperimen yang diajarkan
dengan model pembelajaran discovery learning telah memenuhi KKM
yaitu sebesar 75,69 yang tergolong tuntas.
2. Rata-rata hasil belajar pretes siswa pada kelas kontrol yang diajarkan
dengan model pembelajaran konvensional belum memenuhi KKM yaitu
sebesar 69,86 yang tergolong tidak tuntas.
3. Hasil uji hipotesis memberikan nilai thitung = 2,19 dan ttabel = 1,67 dengan

dk = 70 dan taraf signifikan  = 0,05, maka thitung >ttabel, menunjukkan

bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran discovery
learning daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran discovery learning disarankan lebih
memperhatikan pengorganisasian kelompok belajar dan membimbing
siswa selama bekerja dalam kelompok.
2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengajarkan siswa terlebih dahulu
cara menggunakan alat ukur listrik dengan benar sehingga ketika
eksperimen dilakukan siswa sudah dapat melakukan proses mengukur
dengan alat ukur listrik tersebut.

55

ii

RIWAYAT HIDUP
Henny Rukmana Sari Hasibuan dilahirkan di Kota
Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan pada tanggal 1
Maret 1993. Ayah bernama Alm. Mahmud Hasibuan dan
Ibu bernama Saadah Nasution, dan merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD
Swasta Widya Dharma dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta
Widya Dharma dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun
2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Rantau Selatan Rantau
prapat dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Universitas
Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.