Teacher’s elementary school perception on nutrition education media related to nutrition behavior and food safety

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR
PADA MEDIA PENDIDIKAN GIZI TERKAIT
PERILAKU GIZI DAN KEAMANAN PANGAN

WITA MAULIDA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Persepsi Guru Sekolah
Dasar pada Media Pendidikan Gizi terkait Perilaku Gizi dan Keamanan Pangan
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2013

Wita Maulida
NIM I151080041

RINGKASAN
WITA MAULIDA. Persepsi Guru Sekolah Dasar pada Media Pendidikan Gizi
terkait Perilaku Gizi dan Keamanan Pangan. Dibimbing oleh SITI MADANIJAH
dan DADANG SUKANDAR.
Guru sangat berperan penting dalam pengenalan gizi dan keamanan pangan
di sekolah sebagai dasar bagi pembinaan kebiasaan makan yang sehat dan aman
bagi siswa. Tingkat pengetahuan gizi dan keamanan pangan guru akan
berpengaruh pada tingkat pengetahuan anak didiknya. Guru juga harus dapat
mencontohkan perilaku makan yang bergizi dan aman bagi siswa. Mengingat
pentingnya arti pendidikan mengenai gizi dan keamanan pangan bagi anak usia
Sekolah Dasar (SD) guna pembentukan perilaku makan yang baik dan sehat,
maka diperlukan tenaga pendidik yaitu guru yang memiliki perilaku yang baik
terkait gizi dan keamanan pangan.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan guru SD terhadap persepsi
guru pada media pendidikan gizi menurut wilayah dan akreditasi sekolah,
sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis karakteristik
sosial ekonomi guru, (2) Menganalisis pengetahuan, sikap, praktek gizi dan
keamanan pangan guru, (3) Menganalisis persepsi guru pada media berupa modul,
leaflet, poster, flip chart dan booklet pendidikan gizi, dan (4) Menganalisis
pengaruh pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan guru terhadap
persepsi guru pada media pendidikan gizi.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Lokasi
penelitian adalah SDN Lawanggintung 01 (Akreditasi A) dan SDN Cimanggu
Kecil (Akreditasi B) di wilayah Kota Bogor serta SDN Pajeleran 01 (Akreditasi
A) dan SDN Kotabatu 01 (Akreditasi B) di wilayah Kabupaten Bogor. Guru
dalam penelitian ini adalah guru SD yang masih aktif mengajar dan bersedia
mengisi kuesioner sebanyak 68 guru. Penelitian ini merupakan bagian dari
penelitian “Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis
Sekolah untuk Tingkat Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh SEAFAST CenterLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut
Pertanian Bogor, yang dilakukan mulai bulan Juli 2009 sampai bulan Juni 2010.
Data primer meliputi karakteristik sosial ekonomi (jenis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, lama bekerja sebagai guru, besar keluarga dan tingkat

pendapatan keluarga), perilaku (pengetahuan, sikap dan praktek) terkait gizi dan
keamanan pangan,
persepsi guru pada berbagai media pendidikan gizi.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Data
sekunder meliputi keadaan umum sekolah yang diperoleh dari sekolah terkait.
Pengolahan data dan analisis data diolah dengan menggunakan program komputer
Microsoft Excell dan Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 16.0 for
windows.
Secara umum guru perempuan (75%) lebih banyak dibandingkan laki-laki
(25%). Umur guru pada kelompok separuh baya (61.8%) dan rata-rata umur guru
baik pria maupun wanita yaitu 42.3 tahun. Tingkat pendidikan guru SD umumnya
S1 (47.1%) dan Diploma (47.1%). Lama bekerja guru antara 21-30 tahun (42.6%),
sedangkan besar keluarga sebanyak 77.9% keluarga guru yang termasuk kategori

keluarga kecil (≤ 4 orang). Sebanyak 55.9% guru mempunyai tingkat pendapatan
pada kisaran Rp500 000 – Rp1 000 000 per kapita/bulan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 50% guru SD memiliki
pengetahuan gizi dan keamanan pangan sedang akan tetapi bila ditinjau dari
akreditasi sekolah terlihat bahwa sekolah yang terakreditasi A (kategori sedang
54.76%) lebih baik dari sekolah yang akreditasi B (kategori kurang 46.15%).

Rata-rata skor pengetahuan gizi dan keamanan pangan guru di wilayah Kota dan
Kabupaten Bogor relatif sama yaitu 58.4±12.2 dan 60.6±11.5. sebanyak 55.9%
guru mempunyai sikap positif terkait gizi dan keamanan pangan. Rata-rata skor
sikap gizi dan keamanan pangan guru SD menurut wilayah relatif sama yaitu
78.2±8.2 dan 79.3±6.9, sedangkan menurut akreditasi terlihat bahwa SD
berakreditasi B (80.4±8.82) lebih baik dari A (77.7±6.5). Sebanyak 97.1% guru
termasuk kategori cukup dalam mempraktekkan gizi dan keamanan pangan.
Menurut wilayah rata-rata skor praktek gizi dan keamanan pangan relatif sama
baik kota (71.8±3.4) maupun kabupaten (70.8±6.2), demikian pula akreditasi A
(72.4±5.4) dan B (69.5±3.72).
Besar keluarga guru memperlihatkan adanya hubungan positif dengan sikap
gizi dan keamanan pangan, p