BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan desain cross sectional.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan dengan pertimbangan belum pernah
dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di daerah tersebut.
4.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai Juni 2012. Kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini meliputi pengajuan judul proposal,
survei pendahuluan, pengumpulan literatur, penyusunan proposal, seminar proposal, pengumpulan dan pengolahan data, dan ujian skripsi.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1.Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita berusia 12-59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian anak balita berusia 12-59 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan. Jika dalam satu keluarga terdapat anak balita lebih dari 1 orang maka yang diambil sebagai sampel adalah anak balita yang paling kecil dengan
alasan respondenibu lebih mudah mengingat status imunisasinya.
a. Besar Sampel
37
Besar sampel dihitung dengan rumus perhitungan besar sampel minimal di bawah ini yaitu :
2 2
1 2
1 d
p p
Z n
− =
−
α
Keterangan : n = besar sampel
p = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi 0,5 d = tingkat ketepatan absolutpresisi 0,1
Z = standar deviasi normal sesuai dengan derajat kemaknaan 95 Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel minimal adalah :
2 2
05 ,
1 2
1 ,
5 ,
1 5
, −
=
−
x x
Z n
01 ,
5 ,
5 ,
96 ,
1
2
x x
n =
n = 96 Jadi besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 96.
Untuk mengantisipasi adanya kesalahan dan kekurangan sampel maka besar sampel ditambah 10 dari minimal sampel, sehingga besar sampel n = 96 + 9,6 = 106
orang.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi dengan metode pengambilan sampel secara non random, yaitu purposive sampling. Oleh karena
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga peneliti, serta untuk memenuhi besar sampel minimal maka dipilih desa Bonanionan dengan jumlah anak balita 113 orang.
Pengambilan desa ini didasarkan karena pertimbangan si peneliti dan data yang didapat dari Puskesmas Matiti dimana desa Bonanionan memiliki jumlah penderita
diare yang paling tinggi pada tahun 2011 yaitu 66 orang. Penduduk di desa ini mempunyai karakteristik yang sama dengan penduduk di desa lainnya dari segi
pekerjaan, tingkat pendidikan, dan sosial ekonomi. Dalam hal ini semua lingkungan dianggap mempunyai risiko penularan yang sama terhadap kejadian diare.
Tabel 4.1. Distribusi Penderita Diare Berdasarkan Tempat di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Tahun 2011
No. DesaKelurahan
Jumlah Penderita
1. Bonanionan
66 2.
Sirisirisi 53
3. Sosor Gonting
51 4.
Pasaribu 49
5. Matiti II
46 6.
Hutagurgur 45
7. Hutaraja
43 8.
Silaga-laga 42
9. Matiti I
42 10.
Pariksinomba 41
11. Sihite II
40 12.
Sosor Tolong 38
13. Kelurahan
37 14.
Sihite I 35
15. Hutabagasan
30 16.
Simangaronsang 27
17. Sampean
24 18.
Janji 23
19. Sosor Tambok
21 Jumlah
753 Sumber : Profil Puskesmas Matiti tahun 2011
Tabel 4.1. Distribusi Penderita Diare Pada Balita Berdasarkan Waktu di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Tahun 2011
No. Bulan
Jumlah Penderita
1. Januari
41 2.
Februari 24
3. Maret
21 4.
April 26
5. Mei
24 6.
Juni 25
7. Juli
31 8.
Agustus 38
9. September
35 10.
Oktober 28
11. November
36 12.
Desember 37
Jumlah 366
Sumber : Profil Puskesmas Matiti tahun 2011
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer