BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali Kaplan, Salis Patterson, 1993.
Dalam keadaan normal, sel akan membelah diri jika ada penggantian sel- sel yang rusak dan telah mati. Sel kanker akan bertumbuh secara abnormal diluar kendali
dan akan menyerang tumbuh ke dalam jaringan lain. American Cancer Society Kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang
letaknya jauh Diananda,2007. Kanker diklasifikasikan berdasarkan jenis jaringan dimana sel kanker itu berasal atau berdasarkan lokasi tubuh dimana
kanker itu berkembang. Keganasan yang ditemukan pada kulit dan jaringan penis disebut kanker penis. Kanker penis adalah bentuk yang jarang dari kanker yang
terjadi terutama pada pria yang tidak disunat American Society of Clinical oncology.
2.2. Anatomi dan Histologi
Sistem reproduksi pria terdiri dari struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari penis, skrotum dan testis. Sedangkan struktur dalam
terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesika seminalis Medicastore.
Penis terdiri dari akar menempel pada dinding perut, badan merupakan bagian tengah dari penis, dan glans penis. Bagian utama dari Penis disebut
meatus, dan kepala penis disebut glans American Cancer Society, 2012. Lubang uretra yaitu saluran tempat keluarnya semen dan air kemih, terdapat di ujung
glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disirkumsisi, preputium kulit depan membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1.Anatomi Sistem Reproduksi Pria dikutip dari Netter, 2006
Penis adalah organ seksual dan reproduksi pria yang diselubungi oleh kulit bagian kepala dan prepusium. Penis berbentuk bulat memanjang dan memiliki
ujung berbentuk seperti kerucut Glans penis yang dipenuhi serabut saraf sehingga akan membuat penis menjadi sangat peka dan sensitif.
Penis terdiri dari 3 bagian yaitu 2 corpus cavernosum uretra, dan pada ujung penis membentuk preputium. Corpus penis terdiri dari 2 corpus cavernosus
lateral, 1 corpus spongiosum medial dan mengelilingi uretra Manski, 2012. Korpus kavernosum uretra melebar pada ujungnya, membentuk glans
penis. Korpus kavernosa dibungkus oleh lapisan jaringan ikat padat kuat, yaitu tunika albuginea. Di dalam setiap korpus yang terbungkus oleh tunika albuginea
terdapat jaringan erektil yang berupa jaringan kavernus berongga seperti spon. Jaringan ini terdiri atas sinusoid atau rongga lakuna yang dilapisi oleh endotelium
dan otot polos kavernosus. Rongga lakuna ini dapat menampung darah yang cukup banyak sehingga menyebabkan ketegangan batang penis Purnomo, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Korpus kavernosa penis dan uretra terdiri atas jaringan erektil ruang- ruang venosa yang dilapisi oleh sel- sel endotel utuh dan dipisahkan oleh
trabekula yang terdiri atas serat- serta jaringan ikat dan sel- sel otot polos.
Gambar 2.2. Anatomi Penis dikutip dari Junqueira et al, 1998 Preputium adalah lipatan kulit retraktil yang mengandung jaringn ikat dengan otot
polos di bagian dalamnya. Kelenjar sebasea terdapat di lipatan dalam dan pada kulit yang menutupi glans. Sebagian besar uretra penis dilapisi oleh epitel
bertingkat silindris; tetapi dalam glans penis, menjadi epitel berlapis gepeng. Kelenjar Littre pengsekresi lendir terdapat di sepanjang uretra penis.
Ereksi terjadi karena rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah penis sehingga penis menjadi besar,
tegang dan keras Junqueira et al, 1998.
Gambar 2.3 Normal dikutip dari Junquiera, 1998
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Squamous cell carcinoma dikutip dari Eble et al, 2004
Gambar 2.5 Melanoma dikutip dari Eble et al, 2004
Gambar 2.6. Basal cell carcinoma dikutip dari Eble et al, 2004
7
Universitas Sumatera Utara
2.3. Epidemiologi