2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web
Menurut  Budi  Sunaryo,  sistem  informasi  berbasis  web  adalah  alat bantu  yang  dapat  digunakan  sebagai  penyampaian  informasi  dari  data-data
yang  telah  dikumpulkan  dan  diolah  untuk  memenuhi  kebutuhan  dalam pencapaian  suatu  tujuan,  dan  alat  bantu  ini  berjalan  pada  suatu  aplikasi  lain
yang  berjalan  dalam  suatu  jaringan  komputer  yaitu  internet,  serta memungkinkan pula berjalan pada satu komputer stand alone.
2.2. PHP
Pengertian PHP Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, PHP adalah sebuah kepanjangan dari
Hypertext  Preprocessor,  PHP  Atau  Hypertext  Preprocessor  ialah  sebuah  bahasa pemrograman yang berupa kode atau script yang bisa ditambahkan ke dalam Bahasa
Pemrograman HTML , PHP itu sendiri sering kali digunakan untuk hal merancang, membuat dan juga memprogram sebuah website. PHP juga sangat sering digunakan
untuk  membuat  sebuah  ataupun  beberapa  CMS,  CMS  ialah  sebuah  software  atau perangkat  lunak  yang  mempunyai  kegunaan  untuk  memanipulasi  semua  atau
beberapa isi dari sebuah halaman website. PHP  digunakan  dan  dijalankan  di  sebuah  halaman  website  untuk  mengolah
isi  data  dari  website  tersebut  yang  akan  dilihat  oleh  para  pengunjung  dari  website tersebut.  PHP  dengan  HTML  diibaratkan  sebagai  2  komponen  yang  saling  bekerja
sama  dan  menyatu  yang  tidak  dapat  dipisahkan,  Mengapa  begitu?  Karena  kedua bahasa  pemrograman  ini  yaitu  PHP  dan  HTML  saling  melengkapi  semua  data  dan
isi dari suatu website. Script yang terdiri dari komponen PHP menyatu dengan Script HTML. PHP mempunyai kegunaan juga untuk membuat sebuah halaman utama atau
homepage  dari  sebuah  website  menjadi  lebih  bagus  dan  bersifat  dinamis  serta elegan.  Hasil  survey  dari  beberapa  web  developer  indonesia,  mereka  mengatakan
bahwa  PHP  adalah  bahasa  pemrograman  yang  paling  sering  digunakan  pada  tahun ini.  Salah  satu  program  dari  database  yang  sangat  membutuhkan  Bahasa
Pemrograman PHP ini adalah Program Database MySql.
2.3. MYSQL
2.3.1. Pengertian MYSQL
Menurut  Wikipedia  Bahasa  Indonesia,  MySQL  adalah  sebuah perangkat  lunak  system  manajemen  basis  data  SQL  DBMS  yang
multithread,  dan  multi-user.  MySQL  adalah  implementasi  dari  system manajemen  basisdata  relasional  RDBMS.  MySQL  dibuah  oleh  TcX  dan
telah dipercaya mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris.
MySQL  AB  merupakan  perusahaan  komersial  Swedia  yang mensponsori  dan  yang  memiliki  MySQL.  Pendiri  MySQL  AB  adalah  dua
orang  Swedia  yang  bernama  David  Axmark,  Allan  Larsson  dan  satu  orang Finlandia  bernama  Michael  “Monty”.  Setiap  pengguna  MySQL  dapat
menggunakannya  secara  bebas  yang  didistribusikan  gratis  dibawah  lisensi GPLGeneral Public License namun tidak boleh menjadikan produk turunan
yang bersifat komersial. Pada saat ini MySQL merupakan database server yang sangat terkenal
di  dunia,  semua  itu  tak  lain  karena  bahasa  dasar  yang  digunakan  untuk mengakses  database  yaitu  SQL.  SQL  Structured  Query  Language  pertama
kali  diterapkan  pada  sebuah  proyek  riset  pada  laboratorium  riset  San  Jose, IBM yang bernama system R. Kemudian SQL juga dikembangan oleh Oracle,
Informix  dan  Sybase.  Dengan  menggunakan  SQL,  proses  pengaksesan database  lebih  user-friendly  dibandingan  dengan  yang  lain,  misalnya  dBase
atau  Clipper  karena  mereka  masih  menggunakan  perintah-perintah pemrograman murni.
SQL  dapat  digunakan  secara  berdiri  sendiri  maupun  di  lekatkan  pada bahasa pemograman seperti C, dan Delphi.
2.3.2. Elemen SQL
Elemen dari SQL yang paling dasar antara lain pernyataan, nama, tipe data, ekspresi, konstanta dan fungsi bawaan.
Pernyataan Perintah  dari  SQL  yang  digunakan  untuk  meminta  sebuah  tindakan
kepada DBMS. Pernyataan dasar SQL antara lain :
1. ALTER
: Merubah struktur tabel 2.
COMMIT : Mengakhiri eksekusi transaksi
3. CREATE
: Membuat tabel, indeks 4.
DELETE : Menghapus baris pada sebuah tabel
5. DROP
: Menghapus tabel, indeks 6.
GRANT : Menugaskan hak terhadap basis data kepada
user 7.
INSERT : Menambah baris pada tabel
8. REVOKE
: Membatalkan hak kepada basis data
9. ROLLBACK   : Mengembalikan pada keadaan semula apabila
transaksi gagal dilaksanakan 10.
SELECT : Memilih baris dan kolom pada sebuah tabel
11. UPDATE
: Mengubah value pada baris sebuah tabel
Nama Nama  digunakan  sebagai  identitas,  yaitu  identitas  bagi  objek  pada
DBMS. Misal : tabel, kolom dan pengguna.
Tipe data Tipe data yang ada dalam MYSQL :
1.   Tipe data numerik antara lain : 1.
TINYINT : Nilai integer yang sangat kecil
2. SMALLINT  : Nilai integer yang kecil
3. MEDIUMINT: Nilai integer yang sedang
4. INT                 : Nilai integer dengan nilai standar
5. BEGINT         : Nilai integer dengan nilai besar
6. FLOAT           :Bilangan decimal dengan single-precission
7. DOUBLE
:Bilangan decimal dengan double- precission
8. DECIMALM,D
: Bilangan float yang dinyatakan sebagai string. M : jumlah digit yang disimpan,
D : jumlah angka dibelakang koma 2.   Tipe data String antara lain :
1. CHAR
: Karakter yang memiliki panjang tetap yaitu sebanyak n
2. VARCHAR
: Karakter yang memiliki panjang tidak
tetap yaitu maksimum n 3.
TINYBLOB : BLOB dengan ukuran sangat kecil
4. BLOB
: BLOB yang memiliki ukuran kecil 5.
MEDIUMBLOB : BLOB yang memiliki ukuran sedang
6. LONGBLOB
: BLOB yang memiliki ukuran besar 7.
TINYTEXT : teks dengan ukuran sangat kecil
8. TEXT
: teks yang memiliki ukuran kecil 9.
MEDIUMTEXT       : teks yang memiliki ukuran sedang 10.
LONGTEXT : teks yang memiliki ukuran besar
11. ENUM
: kolom diisi dengan satu member enumerasi
12. SET
: kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan
3. Tipe data tunggal dan jam :
1. DATE
: date memiliki format tahun-bulan- tanggal
2. TIME
: time memiliki format jam-menit-detik 3.
DATETIME             : gabungan dari format date dan time
Ekspresi Ekspresi digunakan untuk menghasilkanmenghitung nilai.
Misalnya : jumlah=harga-diskon Ekspresi aritmatika antara lain :
1. +
: tambah 2.
– : kurang
3. : bagi
4. : kali
Konstanta Nilai yang tetap
Fungsi bawaan Fungsi  adalah  subprogram  yang  dapat  menghasilkan  suatu  nilai
apabila  fungsi  tersebut  dipanggil.  Fungsi  Agregat  adalah  fungsi  yang digunakan untuk melakukan summary, statistik yang dilakukan pada suatu
tabelquery. 1.
AVGekspresi : digunakan untuk mencari nilai rata-rata
dalam kolom dari tabel. 2.
COUNTx : digunakan untuk menghitung jumlah
baris dari sebuah kolom dari tabel 3.
MAXekspresi : digunakan untuk mencari nilai yang
paling besar dari suatu kolom dari tabel 4.
MINekspresi : digunakan untuk mencari nilai yang
paling kecil dari suatu kolom dari tabel 5.
SUMekspresi : digunakan untuk mengitung jumlah
keseluruhan dari suatu kolom dari tabel
2.3.3.   Kelompok Pernyataan SQL
Pernyataan  SQL  dapat  dikelompokan  menjadi  3  kelompok,  yaitu  : DDL, DML dan DCL.
1. Pernyataan SQL kelompok DDL Data Defination Language
DDL  berfungsi  untuk  mendefinisikan  atribut  basis  data,  table, atributkolom,  batasan-batasan  terhadap  suatu  atribut,  serta  hubungan
antar  tabel.  Perintah  yang  digunakan  biasanya  :  CREATE,  ALTER,  dan DROP
1. Membuat Database
Syntax yang digunakan : CREATE DATABASE namadatabase; 2.
Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase;
3. Membuat Tabel
Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel; 4.
Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase;
5. Menghapus Tabel
Syntax yang digunakan : DROP TABEL namatabel; 6.
Mendefinisikan nullnot null Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel
Field1 TipeData1 NOT NULL, Field2 TipeData2;
7. Mendefinisikan Nilai Default
Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai; 8.
Mendefinisikan Primary Key pada Tabel Dapat dilakukan dengan 3 Syntax :
1      CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2;
2      CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2, PRIMARY KEYField1;
3      ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY NAMAKOLOM
9. Menghapus Primary Key pada Tabel
Syntax yang digunakan ada 2 : 1       ALTER  TABLE  namatabel  DROP  CONSTRAINT
NAMACONSTRAINT; 2      ALTER TABLE NAMATABEL DROP PRIMARY KEY;
10. Menambah Kolom Baru pada Tabel
Syntax  yang  digunakan  :  ALTER  TABEL  NAMATABEL  ADD newfield tipe;
11. Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom pada Tabel
Syntax  yang  digunakan  :  ALTER  TABEL  namatabel  MODIFY COLUMN field tipe;
12. Mengubah Nama Kolom
Syntax  yang  digunakan  :  ALTER  TABEL  namatabel  CHANGE COLUMN namakolomlama namakolombaru tipe;
13. Menghapus Kolom pada Tabel
Syntax  yang  digunakan  :  ALTER  TABEL  namatabel  DROP COLUMN namakolom;
14. Mendefinisikan Foreign Key pada Tabel
Dapat dilakukan dengan 2 Syntax :
1      CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2, FOREIGN KEY Field2 REFERENCES namatabelinduk
namakolominduk  ON  UPDATE  CASCADE  ON  DELETE  NO ACTION
2      ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint  FOREIGN  KEY  namakolom  REFERENCES
namatabelinduk namakolominduk ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
15. Menghapus Foreign Key
Syntak  yang  digunakan  :  ALTER  TABEL  namatabel  DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
2. DML Data Manipulation Language
DML berfungsi untuk memanipuladi data yang ada di dalam basis data,  contohnya  untuk  pengambilan  data,  penyisipan  data,  pengubahan
data dan penghapusan data. Perintah yang digunakan biasanya adalah : INSERT, DELETE, UPDATE,
dan SELECT. 1.
INSERT menambah  baris  pada  tabel.  Syntax  yang  paling  sering  digunakan  :
INSERT INTO namatabel VALUES nilai1, nilai2, nilai-n; 2.
DELETE
Menghapus baris pada tabel. Syntax : DELETE FROM namatabel [where kondisi];
3. UPDATE
Mengubah  isi  beberapa  kolom  pada  tabel.  Syntax  :  UPDATE  namatabel SET kolom1=nilai1, kolom2=nilai2 [where kondisi];
4. SELECT
Menampilkan  isi  dari  suatu  tabel  yang  bisa  dihubungkan  dengan  tabel yang lainnya;
Keunggulan MySQL
Program  yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server  yang memiliki mulit-CPU
Didukung  bahasa  pemrograman  umum  seperti  C,  C++,  Java,  Perl,  PHP, Python, TCL, APls dls.
Bekerja pada berbagai platform
Memiliki  jenis  kolom  yang  cukup  banyak  sehingga  memudahkan konfigurasi system database
Memiliki  jenis  kolom  yang  cukup  banyak  sehingga  memudahkan konfigurasi system database
Memiliki system sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host
Mendukung ODBC untuk OS Microsoft Windows
Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap
Software yang free
Saling terintegrasi dengan PHP
2.4. Kode QR
2.4.1.  Pengertian Kode QR
Menurut  Wikipedia  Bahasa  Indonesia,  kode  QR  atau  biasa  dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk  evolusi kode batang dari satu dimensi
menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini  dikarenakan  kemampuannya  menyimpan  data  yang  lebih  besar  dari  pada
kode  batang  sehingga  mampu  mengkodekan  informasi  dalam  bahasa  Jepang sebab  dapat  menampung  huruf  kanji.  Kode  QR  telah  mendapatkan
standardisasi internasional
dan standardisasi
dari Jepang
berupa ISOIEC18004  dan  JIS-X-0510  dan  telah  digunakan  secara  luas  melalui
ponsel di Jepang. Kode  QR  adalah  suatu  jenis  kode  matriks  atau  kode  batang  dua
dimensi  yang  dikembangkan  oleh  Denso  Wave,  sebuah  divisi  Denso Corporation    yang  merupakan  sebuah  perusahaan  Jepang  dan  dipublikasikan
pada  tahun  1994  dengan  fungsionalitas  utama  yaitu  dapat  dengan  mudah dibaca  oleh  pemindai  QR  merupakan  singkatan  dari  quick  response  atau
respons  cepat,  yang  sesuai  dengan  tujuannya  adalah  untuk  menyampaikan informasi  dengan  cepat  dan  mendapatkan  respons  yang  cepat  pula.  Berbeda
dengan  kode  batang,  yang  hanya  menyimpan  informasi  secara  horizontal, kode  QR  mampu  menyimpan  informasi  secara  horizontal  dan  vertikal,  oleh
karena  itu  secara  otomatis  Kode  QR  dapat  menampung  informasi  yang  lebih banyak daripada kode batang.
Gambar 2.1. Contoh Kode QR
2.4.2. Fungsi Kode QR
Kode  QR  berfungsi  bagaikan  hipertaut  fisik  yang  dapat  menyimpan alamat  dan  URL,  nomer  telepon,  teks  dan  sms  yang  dapat  digunakan  pada
majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Dengan  kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring dan
konten luring. Kehadiran kode ini memungkinkan audiens berinteraksi dengan media  yang ditempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. Pengguna
juga  menghasilkan  dan  mencetak  sendiri  kode  QR  untuk  orang  lain  dengan
mengunjungi salah satu dari beberapa ensiklopedia kode QR .
Kepentingan komersial Selain itu, desain QR memungkinkan penggunanya untuk memasukkan
logo  perusahaan,  klip  video  ataupun  foto  ke  kode  QR,  tanpa  menghilangkan substansi  informasi  apapun  dari  sumber  yang  dimasukkan.  Contoh
penggunaan kode QR yang didalamnya memuat konten klip video adalah kode QR  yang  digunakan  oleh  kelompok  penyanyi  dari  Inggris  bernama  Pet  Shop
Boys  pada  tahun  2007.  Ketika  kode  dipindai  dengan  benar,  maka  pengguna akan diarahkan ke situs  Pet  Shop Boys. Selain itu pada tahun  2009  kode QR
digunakan  untuk  kampanye  pemasaran  Movie  9  di  San  Diego  Comic  Con. Pada  saat  itu,  pelanggan  diberikan  kartu  yang  menampilkan  kode  QR  yang
telah terintegrasi dengan karya seni yang bersangkutan. Jadi, pelanggan dapat mengakses cuplikan film melalui kode QR tersebut.
Kepentingan umum Kode QR dapat dimanfaatkan sebagai keamanan makanan dengan cara
menambahkan kode QR yang berisikan data-data mengenai kandungan nutrisi dan  masa  kadaluarsa  pada  tiap  label  makanan  sehingga  pelanggan  dapat
merasa  lebih  aman  dalam  memilih  makanan  yang  dibeli  sebab  mereka  dapat mengetahui informasi-informasi tentang makanan tersebut. Di Jepang, hal ini
telah  diterapkan  oleh  McDonald.  Terdapat  19  jenis    sandwich    yang  diberi kode  QR  yang  mengandung  informasi  alergi,  jumlah  kalori  dan  nutrisi  yang
terkandung dalam sandwich tersebut. Selain itu kode QR juga dapat diberikan di  halte  bus,  sehingga  penumpang  dapat  mengetahui  keberadaan  bus  yang
sedang  ditunggu.  Cara  kerjanya  adalah  dengan  memberikan  hipertaut  ke kamera  CCTV  di  setiap  jalan  melalui  koneksi  internet  pada  ponsel.  Lebih
lanjut  lagi,  kode  QR  dapat  dipasang  pada  kartu  pelajar,  sehingga  akan mempermudah  proses  absensi  siswa,  dan  mempermudah  akses  bagi  para
siswa,guru, dan orang tua murid kepada informasi proses belajar mengajar. Pada  sistem  ini,  QRCode  dibuat  dengan  menggunakan  library  yang
dimasukkan ke dalam project yaitu phpqrcode-master. Dengan memasukkan
library  ini,  sistem  dapat  memanggil  fungsi-fungsi  yang  terdapat  di  dalamnya yaitu fungsi untuk membentuk sebuah QRCode yang menampung text  sesuai
kebutuhan sistem.
2.5. Metodologi FAST Framework for The Application of System Technique
Menurut  Endah,  FAST,  sama  seperti  metodologi  komersil  lainnya, mengandung  fase  pengembangan.  Jumlah  fase  pada  masing-masing
metodologi  berbeda-beda.  Output  dari  metodologi  pengembangan  mana  pun adalah solusi bisnis yang dapat membantu memecahkan masalah, peluang, dan
lain-lain.  Metodologi  FAST  mendukung  sistem  pengembangan  dan  tahap operasi dan pendukung dari siklus hidup sistem.
Berikut akan dijelaskan fase-fase yang digunakan dalam metode FAST. Phase 1 : Preliminary Investigation Phase
Tahap  ini  merupakan  tahap  awal  dari  pengembangan  sistem.  Fase  ini berisikan  investigasi  awal  ketika  ingin  merancang  sebuah  sistem,  seperti
wawancara, tinjauan langsung dan mempelajari dokumen perusahaan. Tujuan dari tahap ini ialah :
Menjawab  pertanyaan  mengenai  apakah  proyek  ini  cukup berharga  untuk  diperhatikan.  Untuk  menjawab  pertanyaan  ini  perlu
didefinisikan  terlebih  dahulu  masalah,  kesempata,  dan  resiko-resiko dalam  melanjutkan  proyek.  Kerangka  kerja  PIECES  dapat  digunakan
untuk  menjawab  pertanyaan  ini  namun  hasilnya  bukanlah  solusi permasalahan melainkan kategori-kategori masalah
dengan asumsi bahwa proyek ini berharga untuk diperhatikan menetapkan rincian proyek yang akan menetapkan lingkup, kebutuhan
dan hambatan proyek, anggota proyek, biaya, dan jadwal. Lingkup masalah  yang ditetapkan dari tahap ini  menyatakan seberapa
besar proyek ini  akan dilaksanakan. Dengan adanya lingkup seperti  ini maka
analis  dapat  menentukan  tim  proyek,  estimasi  biaya,  dan  menyiapkan  jadwal untuk tahap-tahap selanjutnya. Kemudian akan ditentukan oleh pemilik sistem
apakah ia menyetujui  lingkup seperti  ini dengan  biaya dan jadwal  yang telah dirancang  atau  lingkup  yang  ada  perlu  diperkecil  lagi.  Output  dari  tahap  ini
adalah project charter Phase 2 : Problem Analysis Phase
Problem Analysis ialah menganalisa masalah-masalah yang terdapat di lapangan. Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap pertama. Pada tahap
ini  dilakukan  analisis  terhadap  sistem  yang  telah  ada  saat  itu.  Tahap  ini memberikan  pemahaman  yang  lebih  dalam  bagi  tim  proyek  mengenai
permasalahan  yang  dihadapi.  Analisis  ini  dilakukan  untuk  menjawab pertanyaan  apakah  keuntungan  yang  diperoleh  setelah  pemecahan  masalah
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Input  utama  dari  tahap  ini  adalah  project  charter  dari  tahap
sebelumnya.  Informasi  yang  digunakan  dalam  memperlajari  permasalahan yang dihadapi adalah fakta-fakta yang terdapat dalam sistem, masalah, akibat,
penyebab  dari  permasalahan,  dan  spesialis  IT  yang  merancang  sistem  yang telah ada.
Output  yang  dihasilkan  adalah  system  improvement  objectives  yang menyatakan  kriteria  bisnis  yang  akan  digunkana  untuk  mengevaluasi  sistem.
Kadang-kadang dilakukan rpesentasi pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, pemillik sistem kembali akan memutuskan salah
satu dari 3 alternatif  berikut : Membatalkan  proyek  jika  masalah  tidak  cukup  berharga  untuk
dipecahkan
Menyetujui kelanjutan proyek Memperkecil  atau  memperbesar  lingkup  dan  menyetujui  kelanjutan
tahap berikutnya Phase 3 : Requirement Analysis Phase
Requirement  Analysis  ialah  melakukan  analisa  terhadap  kebutuhan perusahaan.  Tahap  ini  akan  dilakukan  bila    manajemen  menyetujui  untuk
melanjutkan proyek. Pekerjaan pada tahap ini adalah mendefinisikan apa saja yang  perlu  dilakukan  oleh  sistem,  apa  yang  dibutuhkan  dan  diinginkan  oleh
pengguna dari sistem baru. Tahap ini memerlukan perhatian yang besar karena jika  terjadi  kesalahan  dalam  menerjemahkan  kebutuhan  dan  keinginan
pengguna  sistem  maka  dapat  mengakibatkan  adanya  rasa  tidak  puas  pada sistem  final  dan  perlu  diadakan  modifikasi  yang  tentunya  akan  kembali
mengeluarkan biaya. Input  dari  tahap  ini  adalah  system  improvement  objectives  yang
dihasilkan  pada  tahap  sebelumnya.  Pada  tahap  ini,  tim  akan  mengumpulkan dan  mendiskusikan  kebutuhan  dan  prioritas  berdasarkan  informasi  yang
diperoleh  dari  kuesioner,  wawancara,  dan  rapat-rapat.  Tantangannya  adalah untuk memvalidasi semua kebutuhan informasi.
Output  yang  dihasilkan  dari  tahap  ini  adalah  business  requirement statement.  Tahap  ini  pun  merupakan  tahap  yang  penting  karena  dapat
menimbulkan ketidakpuasan dari pengguna sistem yang merasa kebutuhannya tidak  terpenuhi.  Tim  proyek  harus  dapat  membedakan  antara  apa  yang
dibutuhkan oleh pengguna dan bagaiman sebaiknya sistem yang baru bekerja.
Phase 4 : Decision Analysis Phase
Decision  Analysis  ialah  melakukan  analisa  terhadap  keputusan  yang akan diambil berdasarkan solusi-solusi yang ditawarkan.
Dalam analisis keputusan, umumnya terdapat berbagai alternatif untuk mendesain  sistem  informasi  yang  baru.  Beberapa  pertanyaan  yang  dapat
membantu dalam proses analisis keputusan : Berapa banyak sistem akan dikomputerisasi
Apakah  kita  sebaiknya  membeli  software  atau  mengembangkannya sendiri
Apakah  kita  sebaiknya  mendesain  sistem  untuk  jaringan  internal  atau berbasis web
Teknologi informasi apa yang dapat digunakan dalam apilkasi ini Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi kandidat-kandidat
solusi, menganalisis
fisibilitas kandidat-kandidat
tersebut, dan
merekomendasikan kandidat yang akan dipilih. Phase 5 : Desain Phase
Setelah  diperoleh  proposal  sistem  yang  disetujui,  maka  dapat  mulai dilakukan proses desain dari sistem target. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mentransformasikan  business  requirement  statement  menjadi  spesifikasi desain  untuk  proses  construksi.  Dengan  kata  lain,  tahap  desain  menyatakan
bagaimana  teknologi  akan  digunakan  dalam  sistem  yang  baru.  Tahap  ini memerlukan ide dan opini dari pengguna, vendor, dan spesialis IT.
Pada  akhir  tahap  ini  masih  terdapat  beberapa  alternatif  keputusan mengenai  proyek  walaupun  pembatalan  proyek  jarang  dilakukan  pada  tahap
ini  kecuali  benar-benar  over  budget  atau  sangat  terlambat  dari  jadwal. Perubahan  lingkup  menjadi  lebih  kecil  masih  dapat  terjadi.  Selain  itu,
mungkin  juga  terjadi  perubahaan  ulang  jadwal  untuk  menghasilkan  solusi yang lebih lengkap.
Phase 6 : Construction Phase Construction  Phase  ialah  tahapan  melaksanakan  pengujian  pada
komponen sistem secara individu dan sistem secara keseluruhan. Tujuan dari tahap ini adalah :
Membangun dan menguji sistem yang memenuhi business requirement dan spesifikasdi desain
Mengimplementasikan penghubung antara sitem baru dan sistem lama, termasuk instalasi dari software yang dibeli atau disewa
Pada  tahap  ini  dilakukan  konstruksi  basis  data,  program  aplikasi,  dan penghubung  antara  sistem  dan  pengguna.  Beberapa  dari  komponen  ini  telah
ada sebelumnya. Setelah
dilakukan pengujian,
maka sistem
dapat mulai
diimplementasikan. Phase 7 : Implementation Phase
Implementation  ialah  menerapkan  hasil  rancangan  yang  telah  disusun sedemikian rupa ke dalam sistem perusahaan untuk mendapatkan kondisi yang
sesuai  dengan  kebutuhan  perusahaan.  Input  dari  tahap  ini  adalah  sistem fungsional  dari  tahap  konstruksi.  Analis  harus  mampu  menyediakan  transisi
yang  sederhana  dari  sistem  lama  ke  sistem  baru  dan  membantu  pengguna menghadapi  masalah  utama  saat  mulai  menggunakan  sistem  baru.  Selain  itu,
analis  harus  melatih  pengguna,  menuliskan  cara-cara  penggunaan  manual, menginput file dan basis data, dan melakukan tes akhir. Pengguna sistem akan
memberikan  feedback  bagi  tim  proyek  sebagai  masalah  baru  dan  isu  baru.
Output  dari  tahap  ini  adalah  sistem  operasional  yang  akan  memasuki  tahap operasi dan pendukung dalam siklus hidup perusahaan.
Phase 8 : Operation and Support Stage Phase Sistem  pendukung  :  pendukung  teknis  berkelanjutan  bagi  para
pengguna,  seperti  kebutuhan  maintenance  untuk  memperbaiki  kesalahan, penghilangan,  dan  kebutuhan-kebutuhan  baru.  Aktivitas-aktivitas  dalam
sistem pendukung : Assisting users : tak peduli seberapa baiknya pelatihan yang diberikan
pada  pengguna,  pasti  tetap  akan  ada  kebutuhan  asistensi  tambahan  bagi  para pengguna  terutama  saat  muncul  masalah  baru,  muncul  tambahan  pengguna,
dan lain-lain Fixing  software,  defects  :  memperbaiki  kesalahan-kesalahan  yang
muncul saat operasional maupun pengujian Recovering  system  :  kegagalan  sistem  dapat  menyebabkan  terjadinya
kehilangan  atau  ‘crash’  data  yang  memerlukan  perbaikan  pada  sistemnya seperti pemasukan ulang file basis data dan merestart ulang sistem
Adapting  the  system  to  new  requirements  :  kebutuhan  yang  selalu berkembang  menimbulkan  kebutuhan  akan  perbaikan  berkelanjutan  dalam
sistem informasi agar sistem yagn ada dapat terus mengikuti perubahan  yang sedang terjadi seperti munculnya kebutuhan bisnis baru, masalah teknis baru,
atau  kebutuhan  teknologi  baru.Untuk  melaksanakan  aktivitas  ini  dibutuhkan feedback  dari  pengguna  dan  permasalah  yang  mengindikasikan  waktu  yang
tepat untuk melaksanakanperbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
2.6. Pengertian Pendidik