PHP Metodologi FAST Framework for The Application of System Technique

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web

Menurut Budi Sunaryo, sistem informasi berbasis web adalah alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyampaian informasi dari data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk memenuhi kebutuhan dalam pencapaian suatu tujuan, dan alat bantu ini berjalan pada suatu aplikasi lain yang berjalan dalam suatu jaringan komputer yaitu internet, serta memungkinkan pula berjalan pada satu komputer stand alone.

2.2. PHP

Pengertian PHP Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, PHP adalah sebuah kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, PHP Atau Hypertext Preprocessor ialah sebuah bahasa pemrograman yang berupa kode atau script yang bisa ditambahkan ke dalam Bahasa Pemrograman HTML , PHP itu sendiri sering kali digunakan untuk hal merancang, membuat dan juga memprogram sebuah website. PHP juga sangat sering digunakan untuk membuat sebuah ataupun beberapa CMS, CMS ialah sebuah software atau perangkat lunak yang mempunyai kegunaan untuk memanipulasi semua atau beberapa isi dari sebuah halaman website. PHP digunakan dan dijalankan di sebuah halaman website untuk mengolah isi data dari website tersebut yang akan dilihat oleh para pengunjung dari website tersebut. PHP dengan HTML diibaratkan sebagai 2 komponen yang saling bekerja sama dan menyatu yang tidak dapat dipisahkan, Mengapa begitu? Karena kedua bahasa pemrograman ini yaitu PHP dan HTML saling melengkapi semua data dan isi dari suatu website. Script yang terdiri dari komponen PHP menyatu dengan Script HTML. PHP mempunyai kegunaan juga untuk membuat sebuah halaman utama atau homepage dari sebuah website menjadi lebih bagus dan bersifat dinamis serta elegan. Hasil survey dari beberapa web developer indonesia, mereka mengatakan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang paling sering digunakan pada tahun ini. Salah satu program dari database yang sangat membutuhkan Bahasa Pemrograman PHP ini adalah Program Database MySql.

2.3. MYSQL

2.3.1. Pengertian MYSQL

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL DBMS yang multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari system manajemen basisdata relasional RDBMS. MySQL dibuah oleh TcX dan telah dipercaya mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris. MySQL AB merupakan perusahaan komersial Swedia yang mensponsori dan yang memiliki MySQL. Pendiri MySQL AB adalah dua orang Swedia yang bernama David Axmark, Allan Larsson dan satu orang Finlandia bernama Michael “Monty”. Setiap pengguna MySQL dapat menggunakannya secara bebas yang didistribusikan gratis dibawah lisensi GPLGeneral Public License namun tidak boleh menjadikan produk turunan yang bersifat komersial. Pada saat ini MySQL merupakan database server yang sangat terkenal di dunia, semua itu tak lain karena bahasa dasar yang digunakan untuk mengakses database yaitu SQL. SQL Structured Query Language pertama kali diterapkan pada sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM yang bernama system R. Kemudian SQL juga dikembangan oleh Oracle, Informix dan Sybase. Dengan menggunakan SQL, proses pengaksesan database lebih user-friendly dibandingan dengan yang lain, misalnya dBase atau Clipper karena mereka masih menggunakan perintah-perintah pemrograman murni. SQL dapat digunakan secara berdiri sendiri maupun di lekatkan pada bahasa pemograman seperti C, dan Delphi.

2.3.2. Elemen SQL

Elemen dari SQL yang paling dasar antara lain pernyataan, nama, tipe data, ekspresi, konstanta dan fungsi bawaan.  Pernyataan Perintah dari SQL yang digunakan untuk meminta sebuah tindakan kepada DBMS. Pernyataan dasar SQL antara lain : 1. ALTER : Merubah struktur tabel 2. COMMIT : Mengakhiri eksekusi transaksi 3. CREATE : Membuat tabel, indeks 4. DELETE : Menghapus baris pada sebuah tabel 5. DROP : Menghapus tabel, indeks 6. GRANT : Menugaskan hak terhadap basis data kepada user 7. INSERT : Menambah baris pada tabel 8. REVOKE : Membatalkan hak kepada basis data 9. ROLLBACK : Mengembalikan pada keadaan semula apabila transaksi gagal dilaksanakan 10. SELECT : Memilih baris dan kolom pada sebuah tabel 11. UPDATE : Mengubah value pada baris sebuah tabel  Nama Nama digunakan sebagai identitas, yaitu identitas bagi objek pada DBMS. Misal : tabel, kolom dan pengguna.  Tipe data Tipe data yang ada dalam MYSQL : 1. Tipe data numerik antara lain : 1. TINYINT : Nilai integer yang sangat kecil 2. SMALLINT : Nilai integer yang kecil 3. MEDIUMINT: Nilai integer yang sedang 4. INT : Nilai integer dengan nilai standar 5. BEGINT : Nilai integer dengan nilai besar 6. FLOAT :Bilangan decimal dengan single-precission 7. DOUBLE :Bilangan decimal dengan double- precission 8. DECIMALM,D : Bilangan float yang dinyatakan sebagai string. M : jumlah digit yang disimpan, D : jumlah angka dibelakang koma 2. Tipe data String antara lain : 1. CHAR : Karakter yang memiliki panjang tetap yaitu sebanyak n 2. VARCHAR : Karakter yang memiliki panjang tidak tetap yaitu maksimum n 3. TINYBLOB : BLOB dengan ukuran sangat kecil 4. BLOB : BLOB yang memiliki ukuran kecil 5. MEDIUMBLOB : BLOB yang memiliki ukuran sedang 6. LONGBLOB : BLOB yang memiliki ukuran besar 7. TINYTEXT : teks dengan ukuran sangat kecil 8. TEXT : teks yang memiliki ukuran kecil 9. MEDIUMTEXT : teks yang memiliki ukuran sedang 10. LONGTEXT : teks yang memiliki ukuran besar 11. ENUM : kolom diisi dengan satu member enumerasi 12. SET : kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan 3. Tipe data tunggal dan jam : 1. DATE : date memiliki format tahun-bulan- tanggal 2. TIME : time memiliki format jam-menit-detik 3. DATETIME : gabungan dari format date dan time  Ekspresi Ekspresi digunakan untuk menghasilkanmenghitung nilai. Misalnya : jumlah=harga-diskon Ekspresi aritmatika antara lain : 1. + : tambah 2. – : kurang 3. : bagi 4. : kali  Konstanta Nilai yang tetap  Fungsi bawaan Fungsi adalah subprogram yang dapat menghasilkan suatu nilai apabila fungsi tersebut dipanggil. Fungsi Agregat adalah fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, statistik yang dilakukan pada suatu tabelquery. 1. AVGekspresi : digunakan untuk mencari nilai rata-rata dalam kolom dari tabel. 2. COUNTx : digunakan untuk menghitung jumlah baris dari sebuah kolom dari tabel 3. MAXekspresi : digunakan untuk mencari nilai yang paling besar dari suatu kolom dari tabel 4. MINekspresi : digunakan untuk mencari nilai yang paling kecil dari suatu kolom dari tabel 5. SUMekspresi : digunakan untuk mengitung jumlah keseluruhan dari suatu kolom dari tabel

2.3.3. Kelompok Pernyataan SQL

Pernyataan SQL dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu : DDL, DML dan DCL. 1. Pernyataan SQL kelompok DDL Data Defination Language DDL berfungsi untuk mendefinisikan atribut basis data, table, atributkolom, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Perintah yang digunakan biasanya : CREATE, ALTER, dan DROP 1. Membuat Database Syntax yang digunakan : CREATE DATABASE namadatabase; 2. Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase; 3. Membuat Tabel Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel; 4. Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase; 5. Menghapus Tabel Syntax yang digunakan : DROP TABEL namatabel; 6. Mendefinisikan nullnot null Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1 NOT NULL, Field2 TipeData2; 7. Mendefinisikan Nilai Default Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1, Field2 TipeData2 DEFAULT nilai; 8. Mendefinisikan Primary Key pada Tabel Dapat dilakukan dengan 3 Syntax : 1 CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY, Field2 TipeData2; 2 CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, PRIMARY KEYField1; 3 ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY NAMAKOLOM 9. Menghapus Primary Key pada Tabel Syntax yang digunakan ada 2 : 1 ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT NAMACONSTRAINT; 2 ALTER TABLE NAMATABEL DROP PRIMARY KEY; 10. Menambah Kolom Baru pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL NAMATABEL ADD newfield tipe; 11. Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel MODIFY COLUMN field tipe; 12. Mengubah Nama Kolom Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel CHANGE COLUMN namakolomlama namakolombaru tipe; 13. Menghapus Kolom pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel DROP COLUMN namakolom; 14. Mendefinisikan Foreign Key pada Tabel Dapat dilakukan dengan 2 Syntax : 1 CREATE TABLE namatabel Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, FOREIGN KEY Field2 REFERENCES namatabelinduk namakolominduk ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION 2 ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY namakolom REFERENCES namatabelinduk namakolominduk ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION; 15. Menghapus Foreign Key Syntak yang digunakan : ALTER TABEL namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint; 2. DML Data Manipulation Language DML berfungsi untuk memanipuladi data yang ada di dalam basis data, contohnya untuk pengambilan data, penyisipan data, pengubahan data dan penghapusan data. Perintah yang digunakan biasanya adalah : INSERT, DELETE, UPDATE, dan SELECT. 1. INSERT menambah baris pada tabel. Syntax yang paling sering digunakan : INSERT INTO namatabel VALUES nilai1, nilai2, nilai-n; 2. DELETE Menghapus baris pada tabel. Syntax : DELETE FROM namatabel [where kondisi]; 3. UPDATE Mengubah isi beberapa kolom pada tabel. Syntax : UPDATE namatabel SET kolom1=nilai1, kolom2=nilai2 [where kondisi]; 4. SELECT Menampilkan isi dari suatu tabel yang bisa dihubungkan dengan tabel yang lainnya; Keunggulan MySQL  Program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki mulit-CPU  Didukung bahasa pemrograman umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, TCL, APls dls.  Bekerja pada berbagai platform  Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi system database  Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi system database  Memiliki system sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host  Mendukung ODBC untuk OS Microsoft Windows  Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap  Software yang free  Saling terintegrasi dengan PHP

2.4. Kode QR

2.4.1. Pengertian Kode QR

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar dari pada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISOIEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang. Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Gambar 2.1. Contoh Kode QR

2.4.2. Fungsi Kode QR

Kode QR berfungsi bagaikan hipertaut fisik yang dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring dan konten luring. Kehadiran kode ini memungkinkan audiens berinteraksi dengan media yang ditempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. Pengguna juga menghasilkan dan mencetak sendiri kode QR untuk orang lain dengan mengunjungi salah satu dari beberapa ensiklopedia kode QR . Kepentingan komersial Selain itu, desain QR memungkinkan penggunanya untuk memasukkan logo perusahaan, klip video ataupun foto ke kode QR, tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan. Contoh penggunaan kode QR yang didalamnya memuat konten klip video adalah kode QR yang digunakan oleh kelompok penyanyi dari Inggris bernama Pet Shop Boys pada tahun 2007. Ketika kode dipindai dengan benar, maka pengguna akan diarahkan ke situs Pet Shop Boys. Selain itu pada tahun 2009 kode QR digunakan untuk kampanye pemasaran Movie 9 di San Diego Comic Con. Pada saat itu, pelanggan diberikan kartu yang menampilkan kode QR yang telah terintegrasi dengan karya seni yang bersangkutan. Jadi, pelanggan dapat mengakses cuplikan film melalui kode QR tersebut. Kepentingan umum Kode QR dapat dimanfaatkan sebagai keamanan makanan dengan cara menambahkan kode QR yang berisikan data-data mengenai kandungan nutrisi dan masa kadaluarsa pada tiap label makanan sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman dalam memilih makanan yang dibeli sebab mereka dapat mengetahui informasi-informasi tentang makanan tersebut. Di Jepang, hal ini telah diterapkan oleh McDonald. Terdapat 19 jenis sandwich yang diberi kode QR yang mengandung informasi alergi, jumlah kalori dan nutrisi yang terkandung dalam sandwich tersebut. Selain itu kode QR juga dapat diberikan di halte bus, sehingga penumpang dapat mengetahui keberadaan bus yang sedang ditunggu. Cara kerjanya adalah dengan memberikan hipertaut ke kamera CCTV di setiap jalan melalui koneksi internet pada ponsel. Lebih lanjut lagi, kode QR dapat dipasang pada kartu pelajar, sehingga akan mempermudah proses absensi siswa, dan mempermudah akses bagi para siswa,guru, dan orang tua murid kepada informasi proses belajar mengajar. Pada sistem ini, QRCode dibuat dengan menggunakan library yang dimasukkan ke dalam project yaitu phpqrcode-master. Dengan memasukkan library ini, sistem dapat memanggil fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya yaitu fungsi untuk membentuk sebuah QRCode yang menampung text sesuai kebutuhan sistem.

2.5. Metodologi FAST Framework for The Application of System Technique

Menurut Endah, FAST, sama seperti metodologi komersil lainnya, mengandung fase pengembangan. Jumlah fase pada masing-masing metodologi berbeda-beda. Output dari metodologi pengembangan mana pun adalah solusi bisnis yang dapat membantu memecahkan masalah, peluang, dan lain-lain. Metodologi FAST mendukung sistem pengembangan dan tahap operasi dan pendukung dari siklus hidup sistem. Berikut akan dijelaskan fase-fase yang digunakan dalam metode FAST. Phase 1 : Preliminary Investigation Phase Tahap ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem. Fase ini berisikan investigasi awal ketika ingin merancang sebuah sistem, seperti wawancara, tinjauan langsung dan mempelajari dokumen perusahaan. Tujuan dari tahap ini ialah : Menjawab pertanyaan mengenai apakah proyek ini cukup berharga untuk diperhatikan. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu didefinisikan terlebih dahulu masalah, kesempata, dan resiko-resiko dalam melanjutkan proyek. Kerangka kerja PIECES dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini namun hasilnya bukanlah solusi permasalahan melainkan kategori-kategori masalah dengan asumsi bahwa proyek ini berharga untuk diperhatikan menetapkan rincian proyek yang akan menetapkan lingkup, kebutuhan dan hambatan proyek, anggota proyek, biaya, dan jadwal. Lingkup masalah yang ditetapkan dari tahap ini menyatakan seberapa besar proyek ini akan dilaksanakan. Dengan adanya lingkup seperti ini maka analis dapat menentukan tim proyek, estimasi biaya, dan menyiapkan jadwal untuk tahap-tahap selanjutnya. Kemudian akan ditentukan oleh pemilik sistem apakah ia menyetujui lingkup seperti ini dengan biaya dan jadwal yang telah dirancang atau lingkup yang ada perlu diperkecil lagi. Output dari tahap ini adalah project charter Phase 2 : Problem Analysis Phase Problem Analysis ialah menganalisa masalah-masalah yang terdapat di lapangan. Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap pertama. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang telah ada saat itu. Tahap ini memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi tim proyek mengenai permasalahan yang dihadapi. Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah keuntungan yang diperoleh setelah pemecahan masalah lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Input utama dari tahap ini adalah project charter dari tahap sebelumnya. Informasi yang digunakan dalam memperlajari permasalahan yang dihadapi adalah fakta-fakta yang terdapat dalam sistem, masalah, akibat, penyebab dari permasalahan, dan spesialis IT yang merancang sistem yang telah ada. Output yang dihasilkan adalah system improvement objectives yang menyatakan kriteria bisnis yang akan digunkana untuk mengevaluasi sistem. Kadang-kadang dilakukan rpesentasi pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, pemillik sistem kembali akan memutuskan salah satu dari 3 alternatif berikut : Membatalkan proyek jika masalah tidak cukup berharga untuk dipecahkan Menyetujui kelanjutan proyek Memperkecil atau memperbesar lingkup dan menyetujui kelanjutan tahap berikutnya Phase 3 : Requirement Analysis Phase Requirement Analysis ialah melakukan analisa terhadap kebutuhan perusahaan. Tahap ini akan dilakukan bila manajemen menyetujui untuk melanjutkan proyek. Pekerjaan pada tahap ini adalah mendefinisikan apa saja yang perlu dilakukan oleh sistem, apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna dari sistem baru. Tahap ini memerlukan perhatian yang besar karena jika terjadi kesalahan dalam menerjemahkan kebutuhan dan keinginan pengguna sistem maka dapat mengakibatkan adanya rasa tidak puas pada sistem final dan perlu diadakan modifikasi yang tentunya akan kembali mengeluarkan biaya. Input dari tahap ini adalah system improvement objectives yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, tim akan mengumpulkan dan mendiskusikan kebutuhan dan prioritas berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner, wawancara, dan rapat-rapat. Tantangannya adalah untuk memvalidasi semua kebutuhan informasi. Output yang dihasilkan dari tahap ini adalah business requirement statement. Tahap ini pun merupakan tahap yang penting karena dapat menimbulkan ketidakpuasan dari pengguna sistem yang merasa kebutuhannya tidak terpenuhi. Tim proyek harus dapat membedakan antara apa yang dibutuhkan oleh pengguna dan bagaiman sebaiknya sistem yang baru bekerja. Phase 4 : Decision Analysis Phase Decision Analysis ialah melakukan analisa terhadap keputusan yang akan diambil berdasarkan solusi-solusi yang ditawarkan. Dalam analisis keputusan, umumnya terdapat berbagai alternatif untuk mendesain sistem informasi yang baru. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam proses analisis keputusan : Berapa banyak sistem akan dikomputerisasi Apakah kita sebaiknya membeli software atau mengembangkannya sendiri Apakah kita sebaiknya mendesain sistem untuk jaringan internal atau berbasis web Teknologi informasi apa yang dapat digunakan dalam apilkasi ini Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi kandidat-kandidat solusi, menganalisis fisibilitas kandidat-kandidat tersebut, dan merekomendasikan kandidat yang akan dipilih. Phase 5 : Desain Phase Setelah diperoleh proposal sistem yang disetujui, maka dapat mulai dilakukan proses desain dari sistem target. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mentransformasikan business requirement statement menjadi spesifikasi desain untuk proses construksi. Dengan kata lain, tahap desain menyatakan bagaimana teknologi akan digunakan dalam sistem yang baru. Tahap ini memerlukan ide dan opini dari pengguna, vendor, dan spesialis IT. Pada akhir tahap ini masih terdapat beberapa alternatif keputusan mengenai proyek walaupun pembatalan proyek jarang dilakukan pada tahap ini kecuali benar-benar over budget atau sangat terlambat dari jadwal. Perubahan lingkup menjadi lebih kecil masih dapat terjadi. Selain itu, mungkin juga terjadi perubahaan ulang jadwal untuk menghasilkan solusi yang lebih lengkap. Phase 6 : Construction Phase Construction Phase ialah tahapan melaksanakan pengujian pada komponen sistem secara individu dan sistem secara keseluruhan. Tujuan dari tahap ini adalah : Membangun dan menguji sistem yang memenuhi business requirement dan spesifikasdi desain Mengimplementasikan penghubung antara sitem baru dan sistem lama, termasuk instalasi dari software yang dibeli atau disewa Pada tahap ini dilakukan konstruksi basis data, program aplikasi, dan penghubung antara sistem dan pengguna. Beberapa dari komponen ini telah ada sebelumnya. Setelah dilakukan pengujian, maka sistem dapat mulai diimplementasikan. Phase 7 : Implementation Phase Implementation ialah menerapkan hasil rancangan yang telah disusun sedemikian rupa ke dalam sistem perusahaan untuk mendapatkan kondisi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Input dari tahap ini adalah sistem fungsional dari tahap konstruksi. Analis harus mampu menyediakan transisi yang sederhana dari sistem lama ke sistem baru dan membantu pengguna menghadapi masalah utama saat mulai menggunakan sistem baru. Selain itu, analis harus melatih pengguna, menuliskan cara-cara penggunaan manual, menginput file dan basis data, dan melakukan tes akhir. Pengguna sistem akan memberikan feedback bagi tim proyek sebagai masalah baru dan isu baru. Output dari tahap ini adalah sistem operasional yang akan memasuki tahap operasi dan pendukung dalam siklus hidup perusahaan. Phase 8 : Operation and Support Stage Phase Sistem pendukung : pendukung teknis berkelanjutan bagi para pengguna, seperti kebutuhan maintenance untuk memperbaiki kesalahan, penghilangan, dan kebutuhan-kebutuhan baru. Aktivitas-aktivitas dalam sistem pendukung : Assisting users : tak peduli seberapa baiknya pelatihan yang diberikan pada pengguna, pasti tetap akan ada kebutuhan asistensi tambahan bagi para pengguna terutama saat muncul masalah baru, muncul tambahan pengguna, dan lain-lain Fixing software, defects : memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul saat operasional maupun pengujian Recovering system : kegagalan sistem dapat menyebabkan terjadinya kehilangan atau ‘crash’ data yang memerlukan perbaikan pada sistemnya seperti pemasukan ulang file basis data dan merestart ulang sistem Adapting the system to new requirements : kebutuhan yang selalu berkembang menimbulkan kebutuhan akan perbaikan berkelanjutan dalam sistem informasi agar sistem yagn ada dapat terus mengikuti perubahan yang sedang terjadi seperti munculnya kebutuhan bisnis baru, masalah teknis baru, atau kebutuhan teknologi baru.Untuk melaksanakan aktivitas ini dibutuhkan feedback dari pengguna dan permasalah yang mengindikasikan waktu yang tepat untuk melaksanakanperbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

2.6. Pengertian Pendidik