b. Transmisi Pembangunan Antar Wilayah di Kabupaten Garut
c. Kesenjangan Pola Pertumbuhan Antar Daerah di Kabupaten
d. Sistem Hirarkis Wilayah berdasarkan Pola Koaglomerasi
e. Pusat Kegiatan Wilayah
2. Prosedur Sistem Wilayah Kabupaten Garut yang Mendukung Pada Pusat
Kegiatan Wilayah a.
Tata Guna Lahan, hubungan antar wilayah di Kabupaten Garut b.
Batasan Administratif dan Kendala Politis c.
Jaringan Infrastruktur Wilayah d.
Kendala dan Tingkat Pembangunan Wilayah e.
Keragaman kegiatan ekonomi, pola ekonomi makro dan mikro di Kabupaten Garut;
f. Keragaman kegiatan sosial, budaya, etnis, karakteristik relijius, cara hidup, pola
hidup, kebutuhan, dan prospektus ekonomi. 3.
Tingkatan Perencanaan Wilayah didasarkan pada:
a. Analisis keberadaan sumber daya manusia dan sumber daya alam;
b. Faktor yang menentukan kebutuhan lahan dan pola konglomerasi;
c. Hirarki wilayah
d. Desain perencanaan rural centre berdasarkan pada koefisien konsentrasi
geografis, koaglomerasi, dan spillover effect.
4. Perencanaan Pengembangan
Selain pembuatan sistem rural centre, perencanaan pengembangan merupakan perencanaan yang tidak lepas dari indikator pembangunan wilayah. Perencanaan
pengembangan menunjukkan struktur produksi dan permintaan yang dibutuhkan di suatu wilayah. Dengan perencanaan pengembangan dapat diketahui secara lintas
sektoral maupun regional kapasitas dan potensi yang dimiliki oleh daerah. Perencanaan pengembangan ini didasarkan pada pendekatan kebutuhan daerah yang
terbagi ke dalam kategori-kategori seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Perencanaan Pengembangan
Kebutuhan Pengembangan Proses Perencanaan
Sasaran Kebutuhan air dan sanitasi
Existing Condition Metode solusi
Meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat
Meningkatan pendapatan masyarakat
Distribusi pendapatan masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan
Kebutuhan energi listrik Existing Condition
Metode solusi
Meningkatkan kehidupan masyarakat
Peningkatan kapasitas produksi
Investasi Transportasi dan Komunikasi
Existing Condition Metode solusi
Meningkatkan hubungan lintas regional sektoral di dibidang:
Ekonomi
Fisik
Administratif
Sosial
Kesehatan dan Nutrisi Existing Condition
Metode solusi
Meningkatkan taraf hidup-kemiskinan
Ketidak seimbangan nutrisi
Pola demografis
Sistem kesehatan yang tidak sesuai Pendidikan Existing
Condition Metode solusi
Akselerasi pembangunan
Peningkatan sumber daya manusia
Perubahan kondisi sosial - ekonomi
Ekonomi: Pertanian
Proses produksi dan logistik Kredit dan perbankan
Barang-barang konsumen Koperasi-UKM
Existing Condition Metode solusi
Meningkatkan skala ekonomi
Ketahanan pangan daerah
Tata guna lahan pertanian
Industrialisasi Existing Condition
Metode solusi Ketersediaan indikator:
Bahan mentah dan produk setengah jadi
Pasar
Tenaga Kerja
Infrastruktur transportasi
Infrastruktur jasa
Energi
Ketersediaan air bersih dan limbah
Jaringan komunikasi
Infrastruktur sosial
Produktivitas-Efisiensi-Return To Scale
Pembangunan komunitas Existing Condition
Metode solusi
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Kelembagaan masyarakat
Pola partisipasi masyarakat Perencanaan fisik
Existing Condition Metode solusi
Optimalisasi penggunaan lahan untuk
pembangunan
Kejelasan batas kelayakan penggunaan lahan untuk pembangunan status lahan
Maksimasi aksestibilitas transportasi ke tempat
pemukiman
Sebaran lahan huni
Rasionalisasi distribusi sosial ekonomi pada pusat-pusat pertumbuhan pusat kegiatan
wilayah
Pola investasi fisik dalam pembangunan
Kondisi lingkungan
5. Acuan kebijakan:
a. Dokumen perencanaan di tingkat provinsi.
b. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Garut.
c. Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Garut.
6. Keuangan Daerah