prusahaan Honda

  Menurut saya, Perusahaan Honda adalah perusahan dominan di kalangan perusahaan otomotif. Terutama di Indonesia perusahaan Honda menguasai pasar sepeda motor dan menrupakan merek yang popular dikalangan masyarakat Indonesia. Srtategi Penurunan Harga Banyak aspek yang menjadi pertimbangan produsen otomotif dalam menentukan harga, baik rasional maupun emosional. Bagaimana agar tak terjadi salah harga.Dalam kerangka pemasaran, harga berinteraksi langsung dengan seluruh elemen lain dalam bauran pemasaran harga menjadi satu-satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusah arga juga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Sementara bagi konsumen, harga sering digunakan sebagai indikator nilai yang dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasaaan. Karena itu, penetapan harga terhadap suatu produk atau jasa tidak mungkin dilakukan sekenanya. Sebab, penentuan harga punya kaitan yang sangat erat dengan laba, volume, citra dan stabilitas harga.

  Dan harga berimplikasi langsung terhadap strategi bersaing perusahaan Strategi harga di industri otomotif memiliki keunikan dibandingkan dengan industri lain. Sebagian besar produk otomotif memiliki persamaan, khususnya dalam hal tipe dan kapasitas mesin Kendati produknya mirip-mirip, jenis dan karakter konsumennya ternyata berbeda-beda, bahkan saling bertolak belakangpenentuan harga merupakan tahap yang amat krusial dalam perjalanan produk otomotif. Jonfis mengatakan, dalam menentukan harga jual produk, HPM menggunakan rumus 4C: cost, current competitive, competitor dan customer expectation Harga modal tersebut lalu dipadukan dengan kondisi persaingan saat berlangsung dan harga yang dipatok kompetitor. Hasil dari temuan survei tersebut kemudian dijadikan sebagai pertimbangan tambahan sebelum memutuskan harga jual produk. Kepada customer diajukan berbagai pertanyaan, Setelah harga ditetapkan, bukan berarti pekerjaan selesai. Dari bulan ke bulan selalu kami monitor terus, Riset penentuan harga, yang termasuk bagian dari riset pemasaran perusahaan, dilakukan setiap saat sejak produk akan diluncurkan sampai berkompetisi di pasar. Namun, bukan berarti harga produk bisa naik-turun seenaknya, melainkan hanya memantau kondisi kompetisi. “Konkretnya, semua dimulai dari harga yang bisa di-accept berapa. Ini tuntutan konsumen. maka sulit mengharapkan mereka mau melayani konsumen dengan baik. Makanya, margin sudah kami alokasi juga sejak awal Sasarannya,untuk menjaga konsumen ini tetap baik (dilayani), Mereka bermain dengan persepsi masyarakat harganya lebih premium ketimbang pemain lain Padahal realitasnya, mesin mobil itu standar. Kalaupun ada perbedaan, tidak terlalu signifikan. tidak bisa selamanya menjadikan persepsi tersebut sebagai asumsi dalam menentukan harga. “Secara bertahap harus disesuaikan,” katanya. Pasalnya, realitas pasar menunjukkan, konsumen makin rasional dan makin kritis untuk mengetahui perbedaan antarmerek. “Pricing strategy memang amat erat kaitannya dengan kekuatan merek. Karena itu, cara penentuan harga lebih banyak ditentukan oleh aspek psikologi, bukan pada cost. Tapi masalahnya sekarang, konsumen semakin rasional,namun bila harga kendaraan penumpang cenderung premium untuk jenis kendaraan komersial yang ditawarkan malah kebalikannya.Harga kami justru paling kompetitif, punya kepentingan soal itu, yakni mempertahankan dominasinya di segmen kendaraan komersial. Maklum, dari sekitar 30 range product, 19 di antaranya jenis kendaraan komersial. Dari sisi penjualan pun, 80% berasal dari kendaraan komersial. “Jadi, memang kami mengkhususkan diri di kendaraan komersial, dari mulai yang kecil sampai yang besar.” mungkin merasa bahwa strategi penentuan harga yang selama ini mereka terapkan sudah cukup ideal. Dan tak satu pun dari produsen tersebut yang merevisi harga yang sudah dipatok di awal. “Jika di tengah jalan ternyata harga dinilai kurang tepat, segala macam cara mungkin akan ditempuh. Salah satunya, dengan revisi harga dan mengeluarkan paket-paket,” meski demikian, realitasnya banyak pemain yang memberikan potongan harga (diskon) besar-besaran sebagai salah satu upaya menarik konsumen, tapi lebih karena dilihat dari daya beli. Kalau daya beli turun tapi stok berlebihan, hukum permintaan-penawaran berlaku. Mungkin kami pakai paket-paket untuk merangsang daya beli. Paket-paket hanya diadakan kadang-kadang saja karena tidak baik, seperti narkoba, begitu di-inject tidak mau lepas lagi. Biasanya dicabut lagi,

biasanya dalam bentuk promosi berjangka, misalnya jangka waktu sebulan, Selain paket- paket dan diskon, belakangan muncul tren baru, yaitu cash back. cash back merupakan salah satu alternatif untuk menurunkan harga. Hanya saja, cara ini sedikit lebih halus ketimbang turun harga secara langsung. “Boleh dibilang, cash back merupakan strategi banting harga tidak langsung Diskon khusus ini biasanya gencar dilakukan pada periode tertentu saat pasar lesu, atau ketika kompetitor lain gencar mengampanyekan model terbaru. cash back dilakukan karena pemegang merek tidak mau menurunkan harga kendaraannya secara langsung. Ini dimaksudkan untuk mempertahankan harga jual kembali merek kendarannya. Pasalnya, sebagian besar konsumen otomotif di Indonesia sangat memperhitungkan harga URL :

  Strategi Bisnis Kelangsungan perusahaan jelas tergantung bagaimana perusahaan tersebut menentukan strategi bisnisnya. Strategi bisnis yang hebat bisa menempatkan perusahaan dari tidak terkenal menjadi pemimpin industri sedangkan strategi bisnis yang tidak baik menyebabkan keuntungan perusahaan tersebut semakin lama semakin kecil dan pada akhirnya akan membuat perusahaan ini mengalami kebangkrutan. Contoh perusahaan yang dengan strategi bisnis yang baik dapat mengalahkan saingan-saingan yang telah lebih dahulu merajai pasar adalah Honda dari Jepang. Honda dapat mengalahkan banyak pesaing dari amerika dan eropa yang selama beberapa abad terakhir merajai industri mobil dan motor. Dengan strategi bisnis yang bagus, Honda dapat terus berkembang dan mengalahkan pendapatan dari perusahaan-perusahaan mobil dan motor yang lainnya.

  Bagaimana menciptakan strategi bisnis yang bisa membawa keuntungan bagi perusahaan? Hal ini tergantung dari banyak faktor, salah satunya adalah sifat alami dari industri itu sendiri. Bila industri yang digeluti masih merupakan industri yang dimonopoli dan hanya melibatkan 2 pihak (perusahaan kita dan konsumen, disebut sebagai 2C, company and consumen) tentu perusahaan tidak diharuskan untuk mempunyai strategi bisnis yang baik. Karena mau tidak mau, konsumen pasti membeli/menggunakan jasa dari perusahaan tersebut. Biasanya perusahaan bersifat arogan dan tidak mementingkan pelayanan terhadap konsumennya. Sifat industri yang lain adalah industri yang melibatkan 3 pihak (3C, company, consumen and competitor). Di sini perusahaan sudah mempunyai pesaing dan memerlukan strategi untuk dapat unggul dari saingannya tersebut. Beberapa teori yang bisa digunakan untuk membentuk strategi bisnis ini, mulai dari teori 5 forces, value chain, SWAT, TOWS, CSF dan masih banyak lagi. Inti dari strategi bisnis ini adalah bagaimana kita bersaing dengan kompetitor dan menjadi pemimpin dari industri yang kita geluti. Teori-teori untuk membentuk strategi bisnis ini menjadi sangat terkenal di era 90an dan awal 2000. Banyak perusahaan yang membuat strategi bisnisnya berdasarkan teori-teori ini dan dengan berjalannya waktu, terbukti bahwa strategi bisnis dari teori-teori tersebut hanya bisa berjalan beberapa lama dan selebihnya bisa membuat perusahaan menjadi oleng. Salah satu contoh dari kondisi ini berkualitas tinggi dan mempunyai strategi bisnis untuk tetap meningkatkan kwalitas kamera film tersebut sambil meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Tetapi satu hal yang tidak dipertimbangkan oleh Kodak, yaitu kemajuan teknologi digital. Kodak tetap pada strategi bisnisnya untuk meningkatkan kamera film sedangkan perusahaan lain, seperti Conan, menciptakan kamera digital. Dan pada akhirnya Kodak kehilangan pasar yang potensial karena sebagian konsumen berpindah pada kamera digital. Dan pada saat Kodak sadar akan perkembangan kamera digital dan mencoba terjun di kamera digital, teknologi Kodak sudah tertinggal jauh dari Conan.

  Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Mengapa strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Padahal dalam penyusunan strategi bisnis, sudah memperhatikan konsumen dan kompetitor, sudah mengantisipasi usaha-usaha kompetitor dan ancaman-ancaman yang mungkin terjadi. Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya mudah, yaitu strategi bisnis tidak memperhatikan perubahan yang terjadi, baik itu perubahan teknologi, kondisi lingkungan, kondisi politik negara dan lain-lain. Bagaimana menciptakan strategi bisnis yang bisa mengantisipasi perubahan yang terjadi.Bagaimana kita berkompetensi dan menciptakan strategi bisnis pada dunia 4C (company, comsumen, competitor and change)? Untuk dapat bisa berkompetisi di masa depan, perusahaan harus mempunyai pandangan ke depan dan tidak terpatok pada kondisi pasar di masa sekarang. Perusahaan harus bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan dan mencari cara untuk bisa mencapai masa depan itu lebih cepat dan lebih baik dari kompetitornya. Sehingga industri tidak lagi meningkatkan kwalitas terhadap nilai yang ada tetapi menciptakan nilai-nilai baru yang akan berlaku. Hal ini membuat kompetisi dengan kompetitor menjadi tidak relevan lagi karena nilai-nilai yang diacu sudah berbeda. Cara ini sama dengan strategi yang diterapkan pada Blue Ocean Strategy. core competency harus dimiliki dan disimpan didalam perusahaan dan tidak boleh di outsource kan ke perusahaan lain. Dalam perkembangan core competency, perusahaan bersaing dengan kompetitornya untuk mendapatkan core competency tersebut. Tahapan dari persaingan tersebut adalah:

  1. persaingan untuk mengembangkan dan mendapatkan keahlian dan teknologi, pengetahuan yang dibutukan, bekerja sama dengan pihak lain dan hak intelektual kapital.

  2. persaingan untuk menjadikan keahlian sebagai kompetensi, dalam hal ini bagaimana menjadikan keahlian yang dipunyai oleh beberapa orang menjadi pengetahuan bersama yang akan menciptakan kompetensi bagi perusahaan. 3. persaingan untuk menciptakan dan memasarkan core product, dalam hal ini bagaimana membuat dan memasarkan produk yang bisa dijadikan platform bagi pembuatan produk akhir. Contohnya bagaimana Canon menciptakan dan memasarkan mesin laser printer (hanya mesinnya bukan printernya). Mesin laser printer ini akhirnya dijual ke beberapa perusahaan pembuat printer laser termasuk ke saingan bisnis Canon sendiri, seperti Hewlett-Packard.

  4. persaingan untuk menciptakan dan memasarkan produk jadi, dalam hal ini bagaimana membuat dan memasarkan produk akhir perusahaan. Hal ini terkait dengan brand-image perusahaan tersebut. Pada akhirnya, perusahaan yang berhasil mengantisipasi masa depan lebih dahulu akan memenangkan persaingan di masa depan dan perusahaan yang hanya berkutat di dunia bisnis yang ada sekarang hanya akan jatuh dan terkalahkan dari perusahaan yang berpikir lebih revolusioner. Karena pasar yang sekarang ada belum tentu masih tetap ada pada pasar yang akan datang sehingga dibutuhkan kemampuan dan keberanian untuk memprediksi masa depan dan meraih peluang di masa depan. Pencapaian masa depan, bisa dilakukan dalam kurun waktu yang tidak tentu, oleh karena itu diperlukan komitmen dari seluruh bagian perusahaan sebagai sebuah korporat untuk menciptakan masa depan tersebut.

  By: Lindawati at About: http://linda-memories.blogspot.com/index.html