Kelas XI SMAMASMKMAK 102
Semester 1
kebudayaan Melayu. Irama musiknya pun bernuansa Melayu. Dengan instrumen musik rebana, tambur, biola dan gamelan.
Bahkan lakon-lakonnya pun bersumber dari cerita Melayu lama dan dialognya diucapkan dalam bahasa Melayu.
7. Kondobuleng
Sumber: Dok. tribun- timurbshamawar
Gambar 6.19
Kondobuleng merupakan burung bangau putih
yang dikutuk akibat tak mau menikah dengan
Dammang. Nama aslinya Deng Camummu.
Dipentaskan oleh rombongan Sandiwara
Petta puang, Makassar.
Kondobuleng merupakan teater tradisional yang berasal dari suku Bugis, Makassar. Kondobuleng berasal dari kata kondo bangau
dan buleng putih. Kondobuleng berarti bangau putih. Tontonan Kondobuleng ini mempunyai makna simbolis. Sebagaimana teater
tradisional umumnya, tontonan Kondobuleng juga dimainkan secara spontan. Ceritanya simbolik, tentang manusia dan burung bangau.
Dan dimainkan dengan gaya lelucon, banyolan yang dipadukan dengan gerak stilisasi. Yang unik dari tontonan ini adalah tidak
adanya batas antara karakter dengan properti yang berlangsung pada adegan tertentu. Mereka pelaku, tapi pada adegan yang sama
mereka adalah perahu yang sedang mengarungi samudera. Tapi pada saat itu pula mereka adalah juga penumpangnya.
8. Dulmuluk
Dulmuluk adalah teater tradisional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Nama dulmuluk diambil dari nama tokoh cerita
yang terdapat dalam Hikayat Abdoel Moeloek. Teater tradisional Dulmuluk ini juga dikenal dengan sebutan Teater Indra Bangsawan.
Tontonan Dulmuluk ini juga menggunakan sarana tari, nyanyi dan drama sebagai bentuk ungkapannya, dan musik merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari tontonan, karena pemain juga menyanyikan dialog-dialognya.
Humor dan banyolan sangat dominan dalam tontonan Dulmuluk, yang memadukan unsur-unsur tari, nyanyi dan drama ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
103 Seni Budaya
Sumber: Dok. Antara, Feny Selly
Gambar 6.20 Pertunjukan
seni teater dari Sumatera Selatan, Dulmuluk.
9. Randai
Teater Tradisional Randai yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat ini bertolak dari sastra lisan yang disebut kaba
yang artinya “cerita”. Kaba yang berbentuk gurindam dan pantun didendangkan dengan iringan saluang, rabab, bansi dan rebana.
Tontonan berlangsung dalam pola melingkar berdasarkan gerak- gerak tari yang bertolak dari silat. Gerak-gerak silat ini disebut
gelombang. Cerita-cerita yang digarap menjadi tontonan adalah cerita-cerita lisan berupa legenda dan dongeng yang cukup popular
di tengah masyarakat.
Randai adalah tontonan yang menggabungkan musik, nyanyian tari, drama dan seni bela-diri silat. Umumnya dipertontonkan
dalam rangka upacara adat atau festival.
Sumber: Dok. Indotamaper3zt
Gambar 6.21 Randai adalah kesenian teater khas masyarakat Minangkabau, Sumatra
Barat yang dimainkan oleh beberapa orang berkelompok atau beregu.
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelas XI SMAMASMKMAK 104
Semester 1
10. Makyong
Teater tradisional makyong berasal dari pulau Mantang, salah satu pulau di daerah Riau. Pada mulanya tontonan makyong
berupa tarian dan nyanyian, tapi pada perkembangannya kemudian dimainkan cerita-cerita rakyat, legenda-legenda dan cerita-cerita
kerajaan. Makyong juga digemari oleh para bangsawan dan para sultan, sehingga sering dipertontonkan di istana-istana.
Tontonan Makyong diawali dengan upacara yang dipimpin oleh seorang panjak pawang agar semua yang terlibat dalam
persembahan diberi keselamatan. Unsur humor, tari, nyanyi dan musik mendominasi tontonan.
Tidak seperti tontonan teater tradisional yang lain, dimana umumnya dimainkan oleh laki-laki, pada tontonan Makyong yang
mendominasi justru perempuan. Kalau pemain laki-laki muncul, mereka selalu memakai topeng, sementara pemain wanita tidak
memakai topeng.
Cerita lakon yang dimainkan berasal dari sastra lisan berupa dongeng dan legenda yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Sumber: Dok. Haluaan Media.com
Gambar 6.22 Kesenian Makyong, Kepri, yang dipentaskan di
Dataran Engku Putri Batam Centre.
11. Mamanda