Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka mande Muda Untuk Remaja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban setiap warga negara yang memilikinya. Warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang adalah suatu kebanggaan yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia. Di Indonesia ada banyak sekali kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga hingga akhir jaman. Dilestarikan agar kelak dapat dilihat bahkan dilestarikan atau dipelajari lagi oleh generasi penerus bangsa. Generasi mudalah yang nantinya dapat mengagumi dan menjaga serta menjadi penerus budaya yang terdapat di daerahnya masing-masing. Negara Indonesia yang memiliki berbagai seni kebudayaan yang luhur patutlah bangga dan bersyukur akan segala yang terdapat di dalamnya.
Dengan begitu kaya, bangsa dan negara Indonesia hingga banyak sekali kebudayaan yang dijadikan objek wisata budaya. Tak luput pula panorama alam yang indah ada di sini.
Begitu banyaknya kebudayaan yang terdapat di Indonesia membuat para turis dari manca negara yang ramai - ramai datang ke Indonesia untuk melihat pertunjukan-pertunjukan atau pagelaran seni kebudayaan serta budaya-budaya lainnya yang ada. Ada pula yang ingin sekali mempelajari seni budaya yang ada di Indonesia, ada pula yang sengaja mengajak salah seorang yang ahli di bidang salah satu seni untuk di bawa ke tempat asal turis itu dan mengajarkan kesenian yang dimiliki seorang ahli tersebut kepada orang-orang di sana dangan bayaran yang
(2)
Salah satu kebudayaan yang terdapat dan asli berasal dari Indonesia adalah Pencak Silat. Pencak Silat adalah salah satu ilmu bela diri yang terdapat di Indonesia. Pencak Silat itu sendiri adalah hasil peninggalan kebudayaan yang di wariskan oleh nenek moyang dari zaman dahulu hingga sekarang. Pencak Silat menurut definisi IPSI adalah hasil kreativitas bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan diri dan menyatukan terhadap lingkungan sekelilingnya agar terjadi keselarasan dan keseimbangan serta menjadi insan yang berbakti luhur.
Pencak Silat merupakan salah satu aset berharga bagi bangsa Indonesia. Karena Pencak Silat penjajah yang menjajah bangsa Indonesia pada jaman dulu dapat dikalahkan. Dengan baju pencak silat yang berwarna hitam (akromatik) karena untuk menyembunyikan latihan dan pelajarannya dari para penjajah, maka latihannya dilakukan pada malam hari dengan memakai pakaian hitam-hitam agar penjajah tidak bias melihat atau mengetahui latihan dan wajah/pendekar silat yang sedang berlatih.
Salah satu aliran Pencak Silat yang ada di Indonesia khususnya di tanah Pasundan adalah Pencak Silat Cimande. Aliran ini merupakan aliran dari Pencak Silat yang tertua.
Cimande adalah nama sebuah desa yang ada di Tarik Kolot. Aliran pencak silat Cimande ini diciptakan oleh guru besar abah/eyang Khaer.
(3)
Perguruan Mande Muda yang berdiri pada tahun 1951 bertempat di Bandung. Yang didirikan oleh Bapak Herman Suwanda dan Uyuh Suwanda. Nama Mande Muda artinya adalah penerus/generasi muda dari aliran Cimande tidak murni Cimande, tetapi mengajarkan silat dari aliran lain diantaranya, Cikalong, Syahbandar, Kari, Nampon, Timbangan. Di dalam Perguruan Mande Muda mengajarkan aspek-aspek pencak silat antara lain, aspek-aspek seni dan sparing (duel). Mande Muda ini awalnya adalah perguruan pencak silat keluarga. Jadi diajarkan hanya untuk anggota keluarga saja..
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa hal penting yang dapat disampaikan antara lain :
1. Kurangnya media Informasi cetak guna sebagai pengetahuan kepada masyarakat.
2. Banyaknya pesilat tingkat dasar perguruan Pusaka Mande Muda belum tahu berapa jumlah jurus yang ada di aliran ini.
3. Keorganisasian di perguruan pencak silat belum terjadwalkan mengenai materi jurus dan ujian kenaikan tingkat atau sabuk yang akan diajarkan atau diberikan kepada para murid.
4. Pesilat tingkat dasar yang sedang diajarkan jurus dasar kesulitan untuk menghafalkan jurus-jurus yang akan diujikan.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menyampaikan Informasi yang layak untuk remaja yang ingin mempelajari Pencak Silat Pusaka Mande Muda dengan
(4)
1.4 Fokus Masalah
Fokus masalah terletak pada dibutuhkannya media yang tepat untuk mengenalkan Ilmu bela diri Pencak Silat diantaranya :
1. Perlunya media tambahan untuk mempermudah dalam menghafal jurus dasar di perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda.
2. Mengenalkan ajaran Pusaka Mande Muda kepada remaja. 1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
Agar generasi muda khusunya remaja dapat melestarikan budaya bangsa.
Agar generasi muda khusunya remaja dapat mengenal lebih jauh Perguruan Pusaka Mande Muda dengan lebih baik.
Agar pesilat Pusaka Mande Muda khususnya remaja dapat menghafal dengan mudah jurus – jurus dasar perguruan ini dengan baik.
1.6 Definisi Kata Kunci
Media
Menurut Devid Haryalesmana dalam situs
www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htm. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
(5)
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6).
Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Informasi
adalah (1) penerangan; (2) pemberitahuan; kabar atau berita sesuatu. Komunikasi bahasa yang berhubungan dengan sebab akibat yang mengarah pada pelajaran
(6)
BAB II
MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA
1.1 Pencak Silat
Menurut E. Tholib RH salah satu guru pencak silat di Bandung, Pencak Silat berasal dari kata “pencak” dan “silat”. “Pencak” berarti melihat atau gambaran sedangkan “silat” artinya bertemu atau praktek atau kenyataan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pencak Silat adalah bela diri untuk menangkis maupun menyerang, baik dengan tangan kosong ataupun dengan senjata.
Menurut IPSI Pencak Silat adalah hasil kreatifitas bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan diri dan menyatukan terhadap lingkungan sekelilingnya agar terjadi keselarasan dan keseimbangan serta menjadi insan yang berbakti luhur.
1.2 Jurus
Jurus ialah serangkaian gerakan dasar untuk mengolah tubuh bagian atas maupun bawah, yang digunakan sebagai panduan atau acuan untuk mengolah penggunaan teknik – teknik pencak silat, dilakukan pada saat berlatih secara tunggal atau berpasangan.
(7)
1.3 Teknik
Pencak Silat memiliki berbagai macam teknik bertahan dan menyerang. Pengguna biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umumnya menggunakan tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
1.4 Organisasi Pencak Silat
PERSILAT – PersekutuanPencak Silat Antar Bangsa IPSI – Ikatan Pencak Silat Indonesia
PESAKA Malaysia – Persekutuan Silat Malaysia PERSISI – Persekutuan Silat Singapore
EPSF – Eropean Pencak Silat Federation 1.5 Pencak Silat Cimande
Sebagaimana tertulis pada situs bandungkab.co.id, Pendiri / pencipta dari aliran ini biasa dipanggil Ayah Kahir sering juga dipanggil embah Kaer/ Eyang Khoer. Sekitar tahun 1760 beliau mulai memperkenalkan kepada murid- muridnya oleh karena itu ia dianggap sebagai pendiri pencak silat aliran Cimande walaupun pada sejarahnya belum terunggkap secara jelas Embah Khaer yang menciptakan jurus- jurus tersebut.
1.6 Cimande
Secara administratif Cimande berada dalam wilayah Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, dan secara geografis berbatasan langsung dengan
(8)
“Ciri Iman Anu Hade” adalah sebuah ungkapan yang sangat luhur, secara bahasa dapat diartikan “sebuah ciri keimanan yang baik”. Cimande senantiasa menekankan kepada semua masyarakatnya untuk memiliki sebuah keyakinan dan sifat-sifat yang baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan, manusia maupun lingkungan.
Menurut Dadang Iskandar pada situs Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Salah satu pesan moral yang ingin disampaikan oleh Masyarakat Adat Cimande yang secara umum hidup dalam balutan nilai-nilai keagamaan yang kuat.Jika saat ini banyak orang yang berbondong-bondong untuk menikmati keindahan dan kesejukan udara Puncak, Cimande adalah sebuah daerah adat dimana masyarakatnya masih memegang kuat budaya dan kearifan lokal peninggalan leluhur mereka. Cimande terbentuk dari tiga masyarakat
Mataram (Kenegaraan) Ampel Denta (Keagamaan) Pajajaran (Kependekaran) Ada tiga golongan
Daniang adalah kalangan atas atau orang-orang yang sudah lanjut usia, yang tidak lagi memikirkan dunia.
Kokolot adalah golongan orang tua yang masih memikirkan keduniaan untuk mencari nafkah bagi keluarga
Beberes adalah golongan yang masih memikirkan keduniaan dan melakukan kegiatan sehari-harinya dengan bebas tanpa aturan. Yang baik dilakukan yang buruk pun dilakukan.
(9)
1.7 Pencak Silat Pusaka Mande Muda
Berawal dari nama Perguruan Mande Muda yang berdiri pada tahun 1951 bertempat di Bandung. Yang didirikan oleh Bapak Herman Suwanda dan Uyuh Suwanda. Nama Mande Muda artinya adalah penerus/generasi muda dari aliran Cimande tidak murni Cimande, tetapi mengajarkan silat dari aliran lain diantaranya, Cikalong, Syahbandar, Kari, Nampon, Timbangan. Di dalam Perguruan Mande Muda mengajarkan aspek-aspek pencak silat antara lain, aspek seni dan sparing (duel). Mande Muda ini awalnya adalah perguruan pencak silat keluarga. Jadi diajarkan hanya untuk anggota keluarga saja.
Gambar 2.2 Pendiri Mande Muda (dari kiri) Uyuh Suwanda dan Herman Suwanda
Pusaka Mande Muda pun didirikan atau dibentuk pada tanggal 28 September 2000 yang didirikan oleh Ike Suwanda dan E. Tholib RH. di Bandung. Dasar – Dasar Pusaka Mande Muda diambil dari paduan kedua guru besar Uyuh Suwanda dan Herman Suwanda. Mereka
(10)
Keris sebagai symbol dari Uyuh Suwanda dan Kujang symbol dari Herman Suwanda. Mereka menjadi sebuah perpaduan yang kuat dalam perguruan kami dan symbol ini menjadi falsafah ilmu dalam gerak perguruan ini. Pusaka Mande Muda hadir untuk melestarikan dan mengembangkan Pencak silat warisan leluhur yang merupakan ilmu bela diri asli dari Indonesia untuk disebarkan ke seluruh dunia.
Pencak silat merupakan ilmu bela diri mematikan dan ilmu bela diri yang khas dan unik. Pusaka Mande Muda menghadirkan keunikan pencak silat dalam teknik, seni, falsafah dalam sebuah perguruan. Perguruan ini menggabungkan beberapa aliran pencak silat dari berbagai aliran seperti Cimande, Cikalong, Syahbandar, Kari dan lain-lain. Untuk memunculkan kekhasan paguron yang berbeda dari perguruan lain.
Gambar 2.3 Logo Pusaka Mande Muda
1.7.1 Arti Logo Pusaka Mande Muda
Segilima melambangkan Panca Indra Panca Tujuan Pancasila Rukun Islam
(11)
Tiga Daun artinya Lambang Tritangtu (Tiga Ketentuan/Kesadaran)
Bintang artinya Lambang Ilmu
Lingkaran artinya Sumber Awal atau Dasar Kujang dan Keris artinya Lambang Pertahanan Merah Putih artinya Lambang nasionalis
Arti dari warna Putih = kesucian Hijau = perkembangan Merah = keberanian Kuning = kesempurnaan Hitam = lambang kesadaran
Filosofi = “Elmu Luhung Jembar Kabisa, Budi Suci
Gede Bakti”
1.8 Jurus Dasar Pencak Silat Pusaka Mande Muda Jurus Dasar
Jurus dasar adalah serangkaian gerakan – gerakan dasar yang mempergunakan tubuh bagian atas maupun bawah, dimulai dari kuda – kuda dasar. Setiap jurus dasar terdapat satu atau lebih dari dua gerakan. Dengan pengolahan yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalam teknik beladiri.
Dalam perguruan silat Pusaka Mande Muda, terdapat dua macam jurus dasar yaitu Jurus Dasar Kaki dan Jurus Dasar Tangan. Berikut ini kedua jurus dasar untuk tingkat dasar
(12)
Sepuluh Jurus Dasar Kaki
1 2 3 (kunci dan dorong)
4 (jatuhkan lawan) 5 (sapu dalam dan pacok ke arah lutut
6 (sapu luar dan tendangan samping ke arah lutut)
7 (sapu dalam dan pacok ke dua arah, lutut
(13)
dan perut) 8 (sapu luar dan tendangan samping ke tiga arah, lutut, pinggang
dan kelapa) 9 (tengang sekalian kunci bagian bawah kaki dan patahkan)
10 Penutup
(14)
Sepuluh Jurus Dasar Tangan
1 (pukul ke
depan) 2 (tangkis kiri atas dan pukul)
3 (tangkis kanan atas,
samping kanan dan pukul) 4 (tangkis kiri atas, samping kiri
(15)
tendang an samping)
6 (dorong samping kiri tangis kepala
ambil tangan lawan, patahkan, buang ke samping
dan pukul tiga kali) 7 (tangkis
(16)
dan tendang
tiga kali) 9 (tangkisan cermin, sikut kedua sisi
ghibas alif dan pukul tiga kali)
10 (tangkisan cermin, sikut kedua sisi
(17)
dan tendang
Tabel 2.2 Jurus Dasar Tangan
1.9 Dasar-dasar Segmentasi
Demografi
adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, tertentu.
Usia Remaja
Umur 15 – 17 Tahun
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan Pendidikan SMA
Geografis
adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo
("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan"). Geografi mempelajari hal baik yang disebabkan oleh alam atau manusia.
(18)
1.10 Jenis – Jenis Media Informasi Remaja Buku
Adalah beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halamanhalaman kosong untuk ditulisi (Purwadarminta 1985: 161); lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab (KBBI 1994: 152); kertas berlembar - lembar yang sama ukuran panjang lebarnya yang dijilid baik bertulisan maupun tidak.
1.10.1.1 Jenis – Jenis Buku Buku Teks
Buku Ilustrasi/Bergambar Televisi
adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara.
Majalah
adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi.
(19)
1.11 Remaja
Sebagaimana tertulis pada situs
www.remaja/episentrum/psikologi(psychologicalassessment, counteling)%23more-213.htm, Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa
(20)
1.12 Karakteristik Remaja
Merujuk pada tulisan Abin Samsuddin (2003), di bawah ini disajikan berbagai karakteristik perilaku dan masa remaja, yang terbagi ke dalam bagian dua kelompok yaitu remaja awal (11-13 sampai dengan 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 sampai dengan 18-20 tahun) meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian.
Remaja Awal (11-13 Th s.d.14-15 Th)
Remaja Akhir (14-16 Th.s.d.18-20 Th) Fisik
Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat.
Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat Proporsi ukuran tinggi dan
berat badan sering- kali kurang seimbang.
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa. Munculnya ciri-ciri sekunder
(tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai
aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki.
Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa.
(21)
Psikomotor Gerak – gerik tampak
canggung dan kurang terkoordinasikan.
Gerak gerik mulai mantap.
Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan.
Jenis dan jumlah
cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja. Bahasa
Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing.
Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya. Menggemari literatur yang
bernafaskan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik.
Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius. Perilaku Kognitif
Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (asosiasi, diferen-siasi,
Sudah mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat
(22)
komparasi, kausalitas) yang bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas.
komprehensif.
Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat.
Tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi Kecakapan dasar khusus
(bakat) mulai menujukkan
kecenderungan-kecenderungan yang lebih jelas.
Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan
kemantapannya Perilaku Sosial
Diawali dengan
kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer.
Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).
Adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi.
Kebergantungan kepada kelompok sebaya
berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak memiliki kesamaan minat.
(23)
Moralitas
Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua.
Sudah dapat
memisahkan antara sistem nilai – nilai atau normatif yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat ber-buat keliru atau
kesalahan. Dengan sikapnya dan cara
berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para
pendukungnya.
Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas norma atau sistem nilai yang dipilih dan
dianutnya sesuai dengan hati nuraninya.
Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya.
Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasan- nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya. Perilaku Keagamaan
Mengenai eksistensi dan sifat
Eksistensi dan sifat kemurah-an dan keadilan
(24)
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati
nuraninya sendiri secara tulus ikhlas
Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup
Mulai menemukan pegangan hidup Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian Lima kebutuhan dasar
(fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri) mulai menunjukkan arah kecenderungannya
Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar kepribadiannya.
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya masih labil dan belum terkendali seperti pernya-taan marah, gembira atau kesedihannya masih dapat berubah-ubah dan silih berganti dalam yang cepat
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.
(25)
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Proses perancangan
Mencari data mengenai dua puluh jurus dasar Pusaka Mande Muda. Ide diambil dari identifikasi masalah dan fokus masalah diantaranya adalah kesulitannya pesilat menghafal jurus dasar di perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda. Layout mengambil referensi dari majalah Hai tanggal 13 – 19 Desember 2010 pada halaman ke 6. Ilustrasi menggunakan foto – foto gerakan jurus dasar. Sedangkan latar belakang menggunakan gambarr mural dan graffiti. Warna yang digunakan dalam membuat buku ini adalah warna primer, pastel dan akromatik. Tipografi pada Headline menggunakan huruf Frakturika Spamless sedangkan sub headline dan isi menggunakan huruf Book Antiqua dan Body text menggunakan huruf Baar Sophia.
4.2 Media utama
Berupa buku ukuran A5 potrait 4.2.1 Cover
Pada bagian cover depan terdapat logo penerbit yang berada di sebelah kanan atas, gambar pesilat yang sedang posisi siap, Headline jurus dasar, latar belakang bertuliskan “SILAT” dengan menggunakan teknik brush dan nama pengarang atau pembuat buku ini.
Teknis cover menggunakan penjilidan hardcover agar buku tahan lama dan tidak mudah robek.
(26)
Gambar 4.1 Cover buku
4.2.2 Isi Buku
Untuk memisahkan dan membedakan halaman Cover dan isi maka dibuatlah penyekat perbedaan latar belakang yang berfungsi sebagai halaman pembuka dengan menampilkan identitas buku.
(27)
Halaman pembuka berikutnya terdapat pendahuluan yang berisikan awal didirikannya pencak silat Pusaka Mande Muda dan kelebihan perguruan ini dengan yang lainnya.
Gambar 4.3 Prolog
Halaman pembuka berikunya terdapat pembatas sebagai pengganti sub materi sebagai petunjuk memasuki sub materi baru dengan menggunakan warna hijau sebagai awal dari perkembangan,
(28)
(29)
Halaman 1 sampai dengan 4 merupakan isi dari Bab Kuda – kuda dasar yang menampilkan gerakan tiga kuda – kuda dasar perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda.
Gambar 4.5 halaman 1 sampai 4
Halaman 5 sampai 22 merupakan isi dari Bab Jurus Kaki dengan menampilkan gambar berupa tampilan setiap gerakan dalam jurus kaki dengan penjelasan mengenai kegunaan dari masing – masing jurus.
(30)
Gambar 4.6 halaman 5 sampai 22
Halaman 22 sampai 44 merupakan lanjutan isi dari Bab Jurus Kaki yaitu Jurus Tangan. Dalam halaman ini ditampilkan pula setiap gerakan dalam jurus – jurus tangan dan dengan penjelasan mengenai kegunaan dari masing – masing jurus.
Pengguanan fotografi akan dapat menampilkan secara jelas setiap gerakan dalam jurus dasar sehingga dapat lebih di pahami oleh sasaran.
(31)
4.3 Media Pendukung Kantong Kertas
Pada kemasan teknis produksinya sama dengan buku yaitu melelui mesin percetakan yang kemudian dilapisi oleg laminasi dove panas agar tekstur pada kemasan lembut. Kemasan ini lalu di lem dan dirakit menjadi sebuah kotak untuk buku dan gimmick.
Gambar 4.7 Paper Bag
Ukuran : 23 x 17 cm
Bahan : Art Paper dan laminasi dove panas Teknik produksi : Cetak offset
(32)
4.3.1 Gimmick
a. Pembatas Buku
Pembatas buku di buat berdasarkan penyesuaian media yaitu buku yang dimana dibutuhkan sebagai pelengkap sebuah buku disamping agar menarik namun sebagai penunda sebuah bacaan.
Desain disesuaikan dengan identitas buku yaitu model dan headline.
Gambar 4.8 Pembatas Buku
Ukuran : 17,5 x 7,5 cm
Bahan : Art Paper 230 gram
Teknis produksi : Cetak offset dan cutting
(33)
b. Pin dan Stiker
Pin dan Stiker dibuat sebagai merchandise.
Gambar 4.9 Pin dan Stiker
Ukuran : Pin 5 x 5,5 cm dan Stiker 15 x 8 cm Bahan : Pin (Art Paper dan laminasi dove)
Stiker (Vinil) Teknik produksi : Cetak offset
(34)
4.4 Media Promosi Poster
Dengan menggunakan bahan yang baik, dapat membuat poster tahan lama dari segi warna maupun gambar.
Gambar 4.10 Poster
Ukuran : 42 x 59,4 Cm
Bahan : Art Paper
Strategi distribusi : Pada saat pameran buku atau ditempatkan di sekolah – sekolah
(35)
Walldrop
Penempatan Walldrop pada tempat – tempat yang banyak dikunjungi atau tempat – tempat yang sering dijadikan tempat berkumpul dapat membuat promosi berjalan dengan baik.
Gambar 4.11 Walldrop
Strategi distribusi : Pada saat promosi berlangsung dilakukan dengan cara ditempatkan di mall – mall.
(36)
X Banner
X Banner diperlukan untuk menarik perhatian pembeli di toko – toko buku selain poster.
Gambar 4.12 X Banner
Ukuran : 160 x 60 cm
Bahan : Albatros (indoor)
Teknis produksi : Digital Printing
Strategi distribusi : Di pasang pada pintu masuk toko buku di
(37)
Iklan Majalah
Para remaja yang haus akan informasi atau berita – berita terkini mengenai perkembangan dunia mereka, diantaranya ada yang mencarinya dengan membaca majalah ataupun internet.
Gambar 4.13 Iklan Majalah
Iklan 1 Halaman Dalam ( FC)
Ukuran : 21 x 27.5 (satu halaman penuh) Strategi distribusi : Di pasang pada majalah – majalah
remaja
(38)
Flyer
Penggunaan flyer merupakan penyebaran informasi yang paling efektif dan praktis.
Gambar 4.14 Flyer
Ukuran : 20,5 x 9 cm
Bahan : Artpaper 130 gsm dan laminasi dove Teknis produksi : Digital Printing dan cutting
Strategi distribusi : Pada saat promosi berlangsung, dilaku- kan dengan cara dibagikan secara gratis.
(39)
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT
PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA
DK 38315/Tugas Akhir
Semester
1
2010/2011Oleh:
Angga Raditya Garna NIM:
51906038 Program Studi
(40)
(41)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...i
Daftar Isi ...ii
Daftar Gambar ……….…….iv
Daftar Tabel ...v
BAB I PENDAHULUAN ………..…….….1
1.1. Latar Belakang Masalah ……….……….1
1.2. Identifikasi Masalah ……….….3
1.3. Rumusan Masalah ………3
1.4. Fokus Masalah ………..4
1.5. Tujuan Masalah ……….4
1.6. Definisi Kata Kunci ………...……….4
BAB II MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA ………..6
2.1. Pencak Silat ………...6
2.2. Jurus ……….………..6
2.3. Teknik ……….7
2.4. Organisasi Pencak Silat ……….…….7
2.5. Pencak Silat Cimande ………....………...7
2.6. Cimande ………...….7
2.7. Pencak Silat Pusaka Mande Muda ……….……..…9
2.7.1. Arti Logo Pusaka Mande Muda ………..10
2.8. Jurus Dasar Pencak Silat Pusaka Mande Muda………….…11
2.9. Dasar – Dasar Segmentasi ...17
2.10. Jenis – jenis Media Informasi Remaja ...18
2.11. Remaja ……….………...….19 Karakteristik Remaja ……….…..
(42)
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ………25
3.1. Pendekatan Komunikasi ……….….…25 3.1.2 Pendekatan Visual ……… 25
3.1.3 Pendekatan Verbal …………...25
3.2 Strategi Kreatif ………....…25
3.3 Startegi Media ……….………..26
3.3.2 Jenis Media ………...………..26 3.4 Konsep Visual ………..…….27 3.4.2 Format Desain ………..………….………….27
3.4.3 Tata Letak (Layout) ………..……….28
3.4.4 Tipografi ………..………...…29
3.4.5 Warna ………..………...……30
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ………..…..31
1.1 Proses Perancangan ………..………...….31
1.2 Media Utama ………..………..……31
1.2.1 Cover ………31
1.2.2 Isi Buku ……….……..…….32
1.3 Media Pendukung ………..…..37
1.3.1 Gimmick ……….……..…...38 1.4 Media Promosi ………..……40
Daftar Pustaka ………...………...45 LAMPIRAN
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mudzakir (2003). Penulisan Buku Teks Bahasa Arab (pp. 1). Bandung: FPBS UPI
Rustan, Surianto (2008). Lay out Dasar dan Penerapannya. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
INTERNET
Akhmad Sudrajat, 2008 (5 Maret). Karateristik Prilaku dan Pribadi pada Masa Remaja. Tersedia di : http/www.worldpress.com
Dadang Iskandar PEH BPTN III, Cimande Sebagai Salah Satu Potensi Daerah Penyangga TNGGP. Tersedia di : http//www.tamannasionalgunung gedepangrango.com
Remaja, 2010 (28 Maret). Tersedia di : http//www.Remaja/Episentrum/Psikologi
(44)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdullilah pada Allah S.W.T. bahwa penulisan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka Mande Muda Untuk Remaja” telah diselesaikan dengan baik.
Untuk menyelesaikan penulisan, disusun melalui proses yang cukup panjang serta mengalami banyak kendala baik itu dalam hal pencarian data maupun pengerjaannya yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Hal itu dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti untuk melahirkan semangat yang lebih giat dan bekerja keras, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Dari hasil penulisan laporan yang telah dibuat maupun visualisasi yang ditampilkan, semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi penulis lainya untuk mengolah atau meneliti aliran atau perguruan yang ada di wilayah Indonesia khususnya Jawa Barat.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Bandung, Februari 2011
(45)
Lembar Pengesahan
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT
PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA
DK 38315/Tugas Akhir
Semester
1
2010/2011Oleh:
Angga Raditya Garna NIM:
51906038 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
Disahkan Oleh : Pembimbing
M. Syahril Iskandar, S.Sn.
(1)
(2)
ii DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...i
Daftar Isi ...ii
Daftar Gambar ……….…….iv
Daftar Tabel ...v
BAB I PENDAHULUAN ………..…….….1
1.1. Latar Belakang Masalah ……….……….1
1.2. Identifikasi Masalah ……….….3
1.3. Rumusan Masalah ………3
1.4. Fokus Masalah ………..4
1.5. Tujuan Masalah ……….4
1.6. Definisi Kata Kunci ………...……….4
BAB II MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA ………..6
2.1. Pencak Silat ………...6
2.2. Jurus ……….………..6
2.3. Teknik ……….7
2.4. Organisasi Pencak Silat ……….…….7
2.5. Pencak Silat Cimande ………....………...7
2.6. Cimande ………...….7
2.7. Pencak Silat Pusaka Mande Muda ……….……..…9
2.7.1. Arti Logo Pusaka Mande Muda ………..10
2.8. Jurus Dasar Pencak Silat Pusaka Mande Muda………….…11
2.9. Dasar – Dasar Segmentasi ...17
2.10. Jenis – jenis Media Informasi Remaja ...18
2.11. Remaja ……….………...….19
(3)
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ………25
3.1. Pendekatan Komunikasi ……….….…25 3.1.2 Pendekatan Visual ……… 25
3.1.3 Pendekatan Verbal …………...25
3.2 Strategi Kreatif ………....…25
3.3 Startegi Media ……….………..26
3.3.2 Jenis Media ………...………..26 3.4 Konsep Visual ………..…….27 3.4.2 Format Desain ………..………….………….27
3.4.3 Tata Letak (Layout) ………..……….28
3.4.4 Tipografi ………..………...…29
3.4.5 Warna ………..………...……30
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ………..…..31
1.1 Proses Perancangan ………..………...….31
1.2 Media Utama ………..………..……31
1.2.1 Cover ………31
1.2.2 Isi Buku ……….……..…….32
1.3 Media Pendukung ………..…..37
1.3.1 Gimmick ……….……..…...38 1.4 Media Promosi ………..……40
Daftar Pustaka ………...………...45 LAMPIRAN
(4)
45 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mudzakir (2003). Penulisan Buku Teks Bahasa Arab (pp. 1). Bandung: FPBS UPI
Rustan, Surianto (2008). Lay out Dasar dan Penerapannya. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
INTERNET
Akhmad Sudrajat, 2008 (5 Maret). Karateristik Prilaku dan Pribadi pada Masa Remaja. Tersedia di : http/www.worldpress.com
Dadang Iskandar PEH BPTN III, Cimande Sebagai Salah Satu Potensi Daerah Penyangga TNGGP. Tersedia di : http//www.tamannasionalgunung gedepangrango.com
Remaja, 2010 (28 Maret). Tersedia di : http//www.Remaja/Episentrum/Psikologi (Psychological Assessment, Counseling)%23more-213.htm
(5)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdullilah pada Allah S.W.T. bahwa penulisan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka Mande Muda Untuk Remaja” telah diselesaikan dengan baik.
Untuk menyelesaikan penulisan, disusun melalui proses yang cukup panjang serta mengalami banyak kendala baik itu dalam hal pencarian data maupun pengerjaannya yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Hal itu dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti untuk melahirkan semangat yang lebih giat dan bekerja keras, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Dari hasil penulisan laporan yang telah dibuat maupun visualisasi yang ditampilkan, semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi penulis lainya untuk mengolah atau meneliti aliran atau perguruan yang ada di wilayah Indonesia khususnya Jawa Barat.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
(6)
Lembar Pengesahan
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT
PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA
DK 38315/Tugas Akhir
Semester
1
2010/2011Oleh:
Angga Raditya Garna NIM:
51906038 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
Disahkan Oleh : Pembimbing
M. Syahril Iskandar, S.Sn.
Koordinator Tugas Akhir/Skripsi