USULAN SOAL SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER M

  • 1,00 Dioptri untuk membaca

  D. Ekstraksi lensa sebaiknya segera dilakukan bila terjadi “corneal endothelium touch” E. Teknik operasi pada luksasi lensa ke anterior hanya dapat dilakukan secara

  4. Hal tersebut dibawah ini adalah benar mengenai Katarak Kongenital , kecuali :

  E. Indikasi mencegah ambliopia

  D. Indikasi terapi dan mencegah komplikasi

  C. Indikasi diagnostik

  B. Indikasi optik

  A. Indikasi kosmetik

  3. Semua ini merupakan indikasi operasi pada katarak Senilis, kecuali :

  Ekstra kapsular

  

C. Dapat merupakan salah satu manifestasi klinis Sindroma Marfan

  

USULAN SOAL-SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MAHASISWA PSPD UNEJ / RSUD DR. SOEBANDI

SEMESTER VI - 2005

  B. Dapat terjadi pasca trauma mekanik tumpul pada mata

  A. Dapat menimbulkan penyulit glaukoma sekunder

  2. Berikut ini adalah benar mengenai Luksasi lensa ke anterior , kecuali :

  E. Kacamata afakia baru diberikan + 2-3 bln pasca operasi

  C. Salah satu cara rehabilitasi visus pada afakia monokuler dapat dilakukan dengan lensa kontak D. Penderita afakia yang berusia 40 thn, memerlukan addisi lensa sferis

  B. Didapatkan iris tremulans

  A. Pupil tampak lebih hitam

  1. Hal-hal dibawah ini adalah BENAR mengenai AFAKIA, kecuali :

  MATERI KATARAK NO. 1 – 4 : Pilihan tunggal, 5 – 8 : Pilihan Ganda, 9 – 14 : Sebab akibat

  A. Sebaiknya dilakukan ekstraksi katarak setelah usia dewasa sehingga tidak perlu dengan bius total B. Pemeriksaan USG mata sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti Retinoblastoma C. Ekstraksi katarak pada katarak kongenital ditujukan untuk mencegah terjadinya ambliopia D. Sering terjadi bilateral.

  5 Hal tersebut dibawah ini adalah benar mengenai lensa intra okuler / Intra Ocular Lens ( ( IOL ) , kecuali :

  2. Pemeriksaan fundus refleks tampak samar-samar warna orange diantara bercak hitam

  10. Salah satu indikasi operasi katarak adalah katarak matur SEBAB

  SEBAB Untuk rehabilitasi visus pasca operasi katarak, kekuatan dioptri IOL adalah paling kecil dibanding lensa kontak dan kaca mata afakia

  9. IOL merupakan alternatif terbaik untuk rehabilitasi visus pada penderita katarak monokular.

  4. Ekstraksi katarak dilakukan atas dasar indikasi terapi / mengatasi komplikasi.

  3. Peningkatan TIO terjadi akibat blok pupil oleh protein lensa yang lepas .

  1. Merupakan glaukoma sekunder sudut tertutup 2. Terjadi pada stadium katarak hipermatur akibat keluarnya protein lensa.

  8. Yang BENAR mengenai Glaukoma Fakolitik adalah :

  4. Kekeruhan lensa terutama di posterior

  3. Visus/Tajam penglihatan 1/300 atau Lp (+)

  1. Iris shadow negatif

  1. Dapat dilakukan saat ekstraksi katarak atau secara “secondary implant”

  7. Untuk menegakkan diagnosis katarak matur adalah pemeriksaan berikut :

  4. Indikasi optik/visus

  3. Indikasi terapi dan mencegah komplikasi

  2. Indikasi diagnostik

  1. Indikasi kosmetik

  6. Indikasi operasi ekstraksi katarak pada penderita Katarak Matur dengan Riwayat Diabetes Mellitus adalah :

  4. Merupakan satu-satunya alat koreksi rehabilitasi visus pasca ekstraksi katarak pada katarak monokuler

  3. Pembesaran bayangan yang terjadi paling minimal dibanding lensa kontak dan kaca mata afakia

  2. Dengan menggunakan implantasi IOL, pasca operasi penderita tidak lagi memerlukan bantuan kacamata.

  Pada katarak imatur masih dapat dilakukan pengobatan konservatif dengan kaca mata maupun pemberian midriatikum/sikloplegik.

  11. Katarak traumatika yang disertai robekan kapsul anterior sebaiknya dioperasi setelah mata dalam kondisi tenang SEBAB

  Pada katarak traumatika yang disertai robekan kapsul anterior, terjadi pelepasan protein lensa/massa lensa.

  12. Katarak senilis merupakan salah satu kelainan mata yang memberikan manifestasi klinis penurunan visus tanpa tanda-tanda radang ( mata putih ) SEBAB

  Penderita katarak pada umumnya datang dalam keadaan mata putih walaupun telah terjadi penyulit glaukoma fakolitik

  13. Pada katarak hipermatur terjadi lisis & pelepasan protein lensa SEBAB

  Protein lensa merupakan satu-satunya protein tubuh yang bersifat sebagai benda asing

  14. Pada glaukoma fakomorfik, pemeriksaan gonioskopi menunjukan sudut bilik mata depan tertutup SEBAB

  Pada glaukoma fakomorfik terjadi blok pupil akibat lensa intumesen sehingga mengganggu proses pengaliran akuos humor. MATERI : OPTIK dan REFRAKSI Soal No. 1-3 : Pilihan Tunggal Soal No. 4-6 : Pilihan Ganda Soal No. 7-12 : Sebab-Akibat

  1. Hal yang BENAR di bawah ini mengenai MIOPIA, kecuali :

  A. Hipermetropia lebih jarang menimbulkan kelelahan mata akibat akomodasi dibanding miopia.

  1. Lensa dengan kekuatan refraksi +43 Dipotri

  4. Yang termasuk media refraksi sekaligus media optik adalah :

  E. Kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tidak mempengaruhi kelainan refraksi yang timbul

  D. Penatalaksanaan anomali refraksi hanya dapat dilakukan dengan pemberian kacamata dan lensa kontak sesuai hasil refraksi terbaik.

  C. Hipermetrop dikoreksi dengan lensa sferis positif terbesar yang memberikan koreksi refraksi terbaik untuk meniadakan pengaruh akomodasi.

  B. Miopia yang terjadi pada kedua mata dengan selisih dioptri yang besar dapat menyebabkan terjadinya Esotropia pada mata dengan derajat miopia yang lebih tinggi

  3. Hal berikut di bawah ini yang BENAR mengenai Anomali Refraksi :

  A. Terjadi akibat diameter anteroposterior mata lebih panjang dari normal

  E. Trial and Error merupakan teknik refraksi subyektif yang paling sering dipergunakan

  D. Hasil refraksi obyektif dengan autorefraktometer dapat langsung dipakai untuk menentukan ukuran kaca mata.

  B. Pemeriksaan dengan oftalmoskop merupakan salah satu teknik refraksi obyektif C. Fogging Technique merupakan cara refraksi secara subyektif.

  A. Dalam menentukan koreksi refraksi, mata harus diperiksa satu persatu karena kelainan refraksinya belum tentu sama.

  2. Semua di bawah ini BENAR mengenai teknik refraksi, KECUALI:

  C. Satu-satunya penatalaksanaan adalah koreksi dengan lensa sferis negatif, baik dalam bentuk kacamata maupun lensa kontak D. Dapat terjadi akibat lensa intumesen E. Keratokonus merupakan salah satu penyebabnya.

  B. Dapat menimbulkan komplikasi ablatio retina

  2. Lensa dengan kekuatan refraksi +20 Dioptri

  5. Hal yang BENAR mengenai PRESBIOPIA adalah :

  1. Terjadi pada usia > 40 tahun akibat sklerosis lensa

  2. Merupakan salah satu jenis kelainan refraksi

  3. Penderita usia 50 tahun dengan visus ODS 6/6 (emetrop) dapat menggunakan kacamata bifokal dengan addisi lensa sferis + 2.00D untuk koreksi jarak dekatnya

  4. Penderita Presbiopia usia 50 tahun yang sudah mengalami operasi katarak dengan implantasi IOL memerlukan addisi lensa sferis positif + 2.00 D untuk membaca

  6. Yang benar mengenai penatalaksanaan Miopia adalah :

  1. Lensa sferis negatif terkecil yang memberikan koreksi visus terbaik dalam bentuk kacamata.

  2. Excimer Laser atau LASIK

  3. Lensa sferis negatif terkecil yang memberikan koreksi visus terbaik dalam bentuk lensa kontak

  4. Ekstraksi lensa jernih

  7. Hipermetropia Aksial dapat terjadi akibat diameter antero-posterior bola mata lebih pendek dari normal SEBAB

  Pada penderita dengan sumbu bola mata lebih panjang dari normal maka titik fokus obyek dalam keadaan tanpa akomodasi jatuh di depan retina.

  8. Pada Miopia dengan selisih dioptri OD dan OS yang tinggi, dapat terjadi penyulit Eksotropia pada mata dengan derajat miopia yang lebih kecil.

  SEBAB Penderita Miopia dengan selisih dioptri OD dan OS yang tinggi, menyebabkan mata dengan derajat miopia yang lebih tinggi mengalami supresi karena jarang terpakai.

  9. Anak dengan anomali refraksi yang dikoreksi sebelum usia 6 tahun dapat mencegah timbulnya ambliopia SEBAB Perkembangan tajam penglihatan anak mencapai maksimal pada usia 6 tahun.

  10. Excimer Laser dapat digunakan untuk menurunkan derajat miopia dengan cara mengurangi kecembungan kornea / memipihkan kornea.

  SEBAB Dengan mengurangi kecembungan kornea maka daya bias kornea menjadi bertambah sehingga titik fokus obyek yang semula jatuh di depan retina dapat jatuh tepat di makula lutea.

  11. Pemberian kacamata pada penderita Diabetes Mellitus sebaiknya menunggu sampai kadar gula darah teregulasi SEBAB

  Kadar gula darah dalam corpus vitreous dapat mempengaruhi hasil koreksi Refraksi.

  12. Pada katarak imatur dapat terjadi “artificial myopia” SEBAB

  Pada katarak imatur dapat terjadi lensa intumesen yang menyebabkan peningkatan indeks bias lensa sehingga titik focus obyek jatuh di belakang retina / makula lutea MATERI : MATA MERAH DENGAN VISUS NORMAL Soal No. 1-3 : Pilihan Tunggal Soal No. 4-5 : Pilihan Ganda Soal No. 6-8 : Sebab-Akibat

  1. Semua di bawah ini merupakan gambaran klinis Konjungtivitis, KECUALI :

  C. Setelah dilakukan operasi ekstirpasi, tidak akan terjadi residif.

  2. Massage merupakan salah satu terapi bila tidak didapatkan tanda-tanda infeksi

  1. Dapat menimbulkan keluhan epifora

  5. Pernyataan yang BENAR mengenai obstruksi Duktus Nasolakrimal, KECUALI :

  4. Trantas Dots

  3. Entropion dan Trikiasis

  2. Herberts Pits

  1. Pannus

  4. Semua ini merupakan manifestasi klinis Trakhoma, KECUALI :

  D. Bila pterigium minimal, dapat diberikan vasokonstriktor bila timbul gejala seperti mata merah dan ngganjel E. Pada stadium dini, progresifitasnya dapat dihambat dengan mengurangi paparan mata terhadap sinar matahari.

  B. Bila pterigium meluas sampai kornea dan menutupi pupil, meupakan indikasi dilakukan operasi ekstirpasi.

  A. Hipertrofi papil

  A. Merupakan penyakit akibat proses degeneratif

  3. Yang BENAR mengenai Pterigium adalah , KECUALI:

  E. Terapi kortikosteroid topikal aman untuk digunakan sebagai pengobatan jangka panjang pada konjungtivitis vernalis

  C. Gejala berfluktuasi sesuai dengan musim D. Merupakan penyakit akibat imunologis.

  A. Cobblestone appearance akibat giant papil pada konjungtiva tarsal dapat mengakibatkan pseudoptosis B. Keluhan utama penderita adalah gatal dengan sekret mata yang molor.

  2. Pernyataan di bawah ini adalah BENAR tentang Konjungtivitis Vernal,KECUALI

  E. Hiperemia dan hemosis konjungtiva

  D. Folikel

  C. Infiltrat kornea

  B. Giant papil

  3. Dapat terjadi pada bayi baru lahir akibat belum terbukanya katub Hasner

  6. Konjungtivitis Vernalis kadangkala sulit dibedakan dengan konjungtivitis Trachomatis

  SEBAB Hipertrofi papiler dapat merupakan manifestasi klinis baik pada Conjungtivitis Vernal maupun Trachoma

  7. Tear film merupakan salah satu pertahanan lokal konjungtiva karena mengandung komponen lisozim, betalisin serta Imunoglobulin SEBAB

  Tear film salah satu komponennya adalah produk dari kelenjar lakrimalis

  8. Trikiasis akibat entropion pada stadium akhir Conjungtivitis Trachoma harus segera diatasi dengan epilasi/pencabutan bulu mata dan koreksi entropion.

  SEBAB Trikiasis dapat menyebabkan keratitis akibat iritasi terhadap kornea MATERI : GLAUKOMA Soal No. 1-6 : Pilihan Tunggal Soal No. 7-8 : Pilihan Ganda Soal No. 9-10 : Sebab-Akibat

  1. Glaukoma kronik simpleks terjadi akibat gangguan pembuangan akuos humor di : A. Kanal Schlemm

  B. Jaringan trabekel

  C. Pupil

  D. A dan B Benar

  E. A,B dan C Benar

  2. Yang harus dievaluasi / dimonitor pada penatalaksanaan Glaukoma Kronik Simpleks adalah, kecuali :

  A. Keteraturan / kontinuitas pengobatan

  B. Hasil Tangent Screen atau Perimeter Goldmann

  C. Ekskavasio Papil Saraf optik

  D. Pemeriksaan persepsi warna dengan test Ishihara

  E. Tekanan Intra Okuler

  3. Hal-hal di bawah ini BENAR mengenai penatalaksanaan Glaukoma Kronik Simpleks, kecuali :

  A. Operasi Filtrasi sebaiknya dilakukan segera bila saat deteksi pertama C/D ratio 0,8-0,9 meskipun visus sentral masih 6/6 B. Prinsip terapi adalah pemberian medikamentosa seumur hidup.

  C. Monitoring keteraturan penggunaan Pilokarpin dapat dilihat dengan mengevaluasi diameter pupil.

  D. Trabekulektomi merupakan salah satu operasi yang dapat dilakukan bila terapi medikamentosa gagal.

  E. Yang perlu dimonitor pada Glaukoma Kronik Simpleks adalah Tekanan Intra Okuler saja

  4. Semua di bawah ini adalah BENAR mengenai gambaran klinis Glaukoma Akut Primer, KECUALI :

  A. Hiperemia difus pada konjungtiva

  B. Edema kornea

  C. Parese otot sfingter pupil

  D. BMD dangkal

  E. Konstriksi lapang pandangan

  5. Yang BENAR mengenai penatalaksanaan Glaukoma Akut Primer

  A. Apabila dengan pemberian medikamentosa gambaran klinis membaik dan TIO terkontrol, pengobatan medikamentosa dapat dilanjutkan seumur hidup.

  B. Gliserin dapat diberikan untuk menurunkan TIO secara cepat.

  C. Bila belum terjadi Sinekia Anterior Perifer, dapat dilakukan operasi Bedah Filtrasi untuk mencegah serangan ulang.

  D. Pilokarpin dapat membantu menurunkan TIO dengan cara menekan produksi akuos humor E. Bila Glaukoma Akut Primer tidak mendapat terapi yang adekuat dapat jatuh pada kondisi Glaukoma Kronik Simpleks

  6. Glaukoma Akut Sekunder dapat terjadi pada keadaan di bawah ini, KECUALI :

  A. Lensa intumesen pada perkembangan katarak imatur

  B. Trauma mekanik tumpul disertai hifema

  C. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang

  D. Adanya protein lensa yang terlepas pada katarak hipermatur

  E. Dislokasi lensa pada Marfan Syndrome

  7. Obat-obatan untuk terapi medikamentosa jangka panjang pada Glaukoma Kronik Simpleks:

  1.Timolol Maleat tetes mata 0,25-0,50 %

  2. Acetazolamide tetes mata

  3. Pilokarpin tetes mata 2-4 %

  4. Gliserin 50%

  8. Blok Pupil dapat terjadi sebagai akibat :

  1. Kondisi pupil midmidriasis pada penderita dg predisposisi sudut BMD sempit 2. Seklusio Pupil pada uveitis anterior kronis.

  3. Lensa intumesen 4. Vitreous Block akibat prolaps vitreous pada Bedah Katarak.

  9. Penderita Glaukoma Akut primer pada mata kanan sebaiknya disarankan untuk dilakukan iridektomi perifer preventif pada mata kirinya SEBAB

  5-10 tahun kemudian mata kiri penderita juga dapat mengalami serangan akut seperti mata kanannya.

  10. Cyclocryotherapy dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri pada glaukoma