Jenis – jenis IDS Cara kerja IDS

14 Gambar 2.2 Firewall

2.5. IDS

Intrusion Detection System adalah sebuah sistem yang dapat berupa aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras yang mendeteksi paket data yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi terhadap lalu lintas masuk dan keluar pada sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi penyusupan. IDS hanya memberikan laporan bahwa telah terjadi sebuah usaha penyusupan ke dalam system atau jaringan oleh suatu pihak tetapi tidak menangkal usaha penyusupan tersebut.

2.5.1. Jenis – jenis IDS

Berdasarkan fungsionalitasnya, IDS dibagi menjadi beberapa jenis : 15 1. Network-based IDS NIDS Berdasarkan fakta bahwa NIDS memonitor jaringan berdasarkan perspektif lokasi dimana NIDS terpasang, NIDS akan memonitor seluruh segmen jaringan. 2. Host-based IDS HIDS HIDS berbeda dari NIDS dalam dua hal. HIDS hanya melindungi sistem host dimana HIDS berada dan NIC yang dimilikinya secara default beroperasi dalam mode nonpromiscious. HIDS sering diletakkan pada server – server yang kritis di jaringan seperti firewall, web server, atau server yang terkoneksi ke Internet. Gambar 2.3 NIDS dan HIDS 16

2.5.2. Cara kerja IDS

Sebuah IDS capat menggunakan metode yang berbeda untuk mendeteksi adanya ancaman penyusupan. Dua metode yang sering digunakan adalah : 1. Pattern Matching Pencocokan Pola Pattern matching digunakan untuk mendeteksi serangan yang sudah dikenal berdasarkan signatures, atau tindakan spesifik yang dilakukan. Metode ini dikenal sebagao signature-based IDSatau misuse detection. IDS mencari dan mencocokkan lalu lintas jaringan dan sifat yang cocok dengan pola dari serangan yang dikenal. Efektivitas dari metode ini bergantung pada signature database yang harus selalu diperbarui. Metode ini secara analog mengidentifikasi pelaku dengan mencocokan fingerprint pada lokasi kejadian. Masalah yang timbul dengan metode ini adalah kegagalan untuk mendeteksi serangan baru yang belum masuk ke dalam database. 2. Statistical Anomaly Anomali Statistik Pendeteksian dengan metode anomaly-based detection melihat penyimpangan dari pola pemakaina 17 normal. Metode ini pertama kali harus menentukan profil normal itu hal yang bagaimana, kemudian memonitor tindakan diluar kejadian diluar parameter normal tersebut. Hal ini memungkinkan untuk menangkap intrusi baru yang belum memiliki signatures yang dikenal. Metode ini dapat dianalogikan seperti polisi yang berpatroli dan mengetahui kondisi yang dikatakan normal pada area tersebut. Ketika dia melihat sesuatu yang janggal polisi dapat memutuskan bahwa telah terjadi suatu tindakan criminal yang belum diketahui apa yang terjadi atau tanggung jawab siapa. Pada pendeteksian anomali ada beberapa metode pendeteksian : a. Metric model b. Neural network c. Machine learning classification Masalah yang timbul dengan anomaly-based IDS adalah dengan tingginya insiden false positive karena kebiasaan yang tidak biasa akan ditandai sebagai kemungkingan serangan padahal bukan. 18

2.5.3. Fungsi IDS