Prosedur Penggajian Karyawan Pegawai Negri Sipil (PNS) Pada kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pada saat ini, Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memerlukan pengelolaan kinerja keuangan yang stabil yang akan membantu pemerintah dalam mengadakan perencanaan pembangunan.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Berbicara mengenai sumber daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 (dua) aspek yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah sumber daya manusia yang tersedia, sedangkan aspek kualitas mencakup kemampuan sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik/kecerdasan dan mental dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga dalam proses pembangunan pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan, sebab kuantitas sumber daya manusia yang besar tanpa didukung kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu bangsa.

Dalam mewujudkan misi dan visi instansi maka organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya seoptimal mungkin, supaya dapat memberikan added value bagi organisasi ini. Oleh karena itu untuk mewujudkan, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan handal di bidangnya. Salah satu


(2)

cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam instansi ini yaitu dengan jalan meningkatkan kompetensi individu karyawan pada instansi ini.

Inti dalam mengembangkan kompetensi karyawan adalah rekayasa

perilaku/behaviour engineering tenaga kerja. Rekayasa perilaku mengandung makna tersirat bahwa perilaku dapat diubah dan diperbaiki. Untuk mencapai pengembangan perilaku harus dilakukan secara sadar, yaitu melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sistem. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumbert daya manusia adalah usaha meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan dalam suatu instansi. Bagi sebuah instansi pengembangan sumber daya manusia semakin memegang peranan penting dan diperlukan diantaranya karena sumber daya manusia merupakan salah satu unsur strategis. Hal tersebut diperkuat kondisi bahwa akibat perubahan dan globalisasi, kebutuhan akan tenaga terampil semakin meningkat begitu pula kebutuhan akan angkatan kerja yang lebih berpendidikan, terlatih dan memiliki keahlian beragam. Ditambah lagi restukturisasi instansi dan organisasi yang terus berlangsung, perubahan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) yang cepat, serta ketatnya persaingan, menghasilkan anggapan baru bahwa untuk mengatasi semua tantangan tersebut dibutuhkan individu yang tidak hanya memiliki keahlian sejenis yang memang diharuskan bagi pekerjaannya, tapi juga keahlian-keahlian pendukung pekerjaan tersebut yang merupakan ragam keahlian di luar yang diwajibkan.


(3)

Sehingga dengan memiliki multi skilling, seorang karyawan diharapkan akan benar-benar kompeten dalam pekerjaannya.

Gaji merupakan suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok. Dan Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya.

Pemberdayaan gaji dan tunjangan karyawan merupakan kegiatan terbesar dari kegiatan pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan atau instansi,sehingga diperlukan pengendalaian gaji yang memadai guna mencegah penyimpangan-penyimpangan baik sengaja maupun tidak sengaja.setiap perusahaan maupun instansi seringkali menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya mulai dari permasalahan sederhana sampai permasalahan yang lebih kompleks,semua ini memerlukan penanganan yang serius agar masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.


(4)

Salah satu yang mendasar dari fenomena dalam pengelolaan gaji yang perlu dimonitor secara terus menerus, karena apabila gaji tidak ditangani secara baik, maka akan meninggalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya: Demo karyawan yang bisa menggangu aktivitas instansi pengendalian atas gaji sangat penting karena memungkinkan terjadinya penyimpangan dan penyelewengan, akibatnya akan mengganggu terhadap kegiatan instansi. Masalah penggajian merupakan bagian yang harus mendapat perhatian besar, karena selain biaya terbesar dalam biaya operasi instansi, karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak wajar berkaitan dengan penggajian. Melihat hal tersebut, maka diperlukan suatu prosedur penggajian yang baik agar menghasilkan prosedur yang baik, akurat dan dapat dipercaya.

Dalam pekerjaan yang ruang lingkupnya besar maka akan memerlukan suatu penanganan yang baik dimana hal ini menyangkut banyaknya jumlah karyawan, hal ini akan mendatangkan masalah apabila tidak mendapatkan perhatian, karena suatu pihak karyawan memberikan jasa, sehingga harus di berikan kompensasi sebagai balas jasa yang diberikan oleh instansi, dalam salah satu kegiatan yang dilakukan oleh instansi adalah aktivitas pengkajian. Aktivitas pengkajian yang di maksudkan yaitu kegiatan instansi yang mengatur jumlah gaji yang seharusnya diberikan kepada karyawan agar tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan gaji, pemberian gaji oleh instansi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi kerja dan mengurangi tingkat keluar masuknya karyawan yaitu dengan memberikan gaji yang besar dan tepat waktu sesuai dengan jasa yang diberikan karyawan kepada instansi.


(5)

Dari uraian diatas maka penulis melakukan kerja praktek di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah untuk mengetahui dan mendalami untuk dijadikan

sebagai laporan dengan judul “Prosedur Penggajian Karyawan PNS Pada Kantor

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah”.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan dari penghasilan gaji karyawan dan tunjangan jabatan pada gaji kariawan pada kantor dinas pengelolan keuangan daerah.

2. Untuk mengetahui prosedur penggajian karyawan PNS pada kantor dinas pengelolaan keuangan daerah.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan hasil dari laporan kerja praktek :

1. Bagi penulis

Sebagai tambahan pengetahuan mengenai bagaimana prosedur pemungutan penggajian karyawan dinas pengelola keuangan daerah kota padang.


(6)

2. Bagi DPKD kota Padang

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak instansi dalam memperbaiki prosedur penggajian karyawan DPKD kota padang.

3. Bagi akademis

a. Dapat menjadi tambahan referensi bagi lembaga guna penelitian

selanjutnya serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan instansi.

b. Sebagai materi tambahan untuk evaluasi terhadap kurikulum yang

digunakan.

4. Bagi pihak lain

Mengetahui prosedur penggajian atas karyawan PNS kariaan DPKD sumbar dapat memberikan pengetahuan dan dapat menjadi reverensi bagi pihak yang mengkaji topik – topik yang berkaitan dengan masalah bahasan dalam laporan.

1.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode full black release, yaitu mengadakan penelitian dalam waktu saru periode tertentu. Adapun teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek adalah :


(7)

1. Studi pustaka (library research)

Yaitu penelitian smber – sumber data dan informasi dari perpustakaan yang meliputi literature, karangan maupun tulisan, hasil kuliah, dan bahan lainnya yang mempunyai hubungan dengan objek penelitian penulisan.

2. Studi lapangan (field research)

a. Praktek langsung

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap data yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan para praktisi pada perusahaan.

1.5. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam penyusunan Kerja Praktek ini, penulis melakukan penelitian di Badan pemerintahan provinsi Sumatra Barat dinas pengelolaan keuangan daerah Jln, Asahan No. 2 Telp. (0751) 7051536 – 7054536 Padang. Waktu yang ditempuh penulis dalam melaksanakan kerja praktek pada badan instansi pemerintah selama satu bulan teritung dari tanggal 1 agustus 2011 sampai dengan tanggal 31 agustus 2011. Hari


(8)

dan jam kerja praktek yang berlaku adalah hari senin sampai jumat, dari pukul 08.00 ampai dengan pukul 16.00 WIB.


(9)

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek No

. Uraian Kegiatan

Bulan

Juli Ags Sept Okt Nov Des

I Tahap Pendahuhuluan

1. Permohonan izin kerja

praktek

2. Realisasi izin kerja praktek

3. Penentuan Kerja Praktek

4. Surat Penerimaan dari

Instansi

II Tahap Pelaksanaan

1. Aktivitas Kerja Praktek

2. Bimbingan Kerja Praktek

dengan bimbingan

perusahaan III Tahap Pelaporan

1. Konsultasi dengan dosen

kerja praktek

2. Bimbingan dengan dosen

kerja praktek

3. Pembuatan Laporan Kerja


(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Pembentukan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Sumatra Barat

Pembentukan dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra Barat berdasarkan daerah propinsi Sumatra barat sesuai denagn kebutuhan propinsi dalam melaksanakan kewenangan dengan memperhatikan peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dan peraturan mentri dalam negri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah dan berdasarkan peraturan pemerintah propinsi Sumatra Barat nomor 19 tahun 2007 pada awal tahun 2008 dilandasi oleh peraturan daerah nomor 4 tahun 2008 tentang pembentukan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah daerah provinsi Sumatra Barat.

Dinas pengelolaan keuangan daerah yang terbentuk pada saat ini merupakan penggabungan dari tiga unsur organisasi pemerintah yaitu dinas pendapatan daerah, biro keuangan dan biro perlengkapan. Ketiga unsur ini menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing – masing, dimana pada saat ini sudah menjadi satu kesatuan tugas pokok dinas pengelolaan keuangan daerah.


(11)

Dasar Hukum Terbentuknya Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat

1. Peraturan daerah propinsi Sumatra barat no : 19 tahun 2007 tanggal 5 desember 2007 tentang dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat.

2. Perubahan kedua atas peraturan daerah propinsi Sumatra barat no 4 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintahan daerah propinsi Sumatra barat.

3. Keputusan gubenur Sumatra barat nomor : 58 tahun 2007 tentang uraian tugas sub bagian pada dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat.

Tugas Pokok Dan Fungsi Terbentuknya Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.

Pembentukan dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat per

januari 2008, setelah sebelumnya terbentuk dinas pemdapatan daerah (DISPENDA),

sesuai dengan peraturan daerah propinsi Sumatra barat nomor 19 tahun 2007 tentang perubahan kedua atas peraturan daerah propinsi Sumatra barat nomor 4 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas, dinas daerah propinsi Sumatra barat. Dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat mempunyai tugas pokok memebantu gubenur dalam menyelenggarakan pemerintahan propinsi dalam


(12)

urusan pengelolaan keuangan daerah dan asset. Untuk menjabarkan tugas pokok sebagaimana dimaksud maka dinas pengelolaan keuangan daerah memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan keuangan dan asset daerah.

2. Penyiapan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD.

3. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan perda. 4. Pengelolaan akuntansi keuangan daerah.

5. Melaksanakan fungsi bendaharawan umum daerah.

6. Menyiapkan laporan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan pertanggung

jawaban keuangan daerah.

7. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah provinsi dibidang

pengelolaan keuangan daerah.

8. Pembinaan anggaran daerah bawahan.

9. Pembinaan jabatan fungsional.

10.Pembinaan UPTD

11.Pelaksanaan tugas – tugas lain sesuai tupoksi.

Visi Dan Misi Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat. 1. Visi dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat

“terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efesien, ekonomis, transparan, dan akuntable”.


(13)

Penjelasan visi dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat keseluruhan meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan daerah.

a. Efektif

Merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan dengan cara membandingkan pengeluaran dengan hasil.

b. Efesien

Merupakan pencapaian keluaran yang maximum dengan masukan tertentu atau penggunaaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.

c. Ekonomis

Merupakan perolehan masukan dengan kualitas dengan kuantitas tertentu pada tingkatan harga yang rendah.

d. Transparan

Merupakan propinsi keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas – luasnya.

e. Akuntable

Dapat dipertanggungjawabkan.

Misi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.

a. Melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah.

b. Memberikan pelayanan prima dalam pemungutan pendapatan daerah.


(14)

d. Meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan daerah.

e. Menerapkan peraturan secara komprensif dan terpadu.

f. Menciptakan koordinasi internal dan ekternal dalam rangka pengelolaan keuangan daerah.

Sebagai penerima kuasa atas pengelolaan keuangan dan asset daerah, DPKD propinsi Sumatra barat bertujuan untuk menyukseskan jalannya aktifitas pemerintahan daerah serta mewujudkan tercapainya visi dan misi dari dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat dan juga untuk mencapai sasaran dan arah kebijakan pembangunan.

2.2 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)

Struktur organisasi yaitu ke tentuan tertulis tentang pembagian tugas, kewajiban dan tanggung jawab serta pengaturan kerjasama dari masing – masing jabatan dalam suatu organisasi dengan dimaksud untuk melaksanakan tugas pokok. Saat ini struktur organisasi dinas pengellaan keuangan daerah terdiri dari :

a. Kepala dinas

b. Sekretaris terdiri dari :

1. Sub bagian umum

2. Sub bagian pemograman dan pelaporan

3. Sub bagian keuangan

c. Bidang asset terdiri dari :


(15)

2. Sub bidang analisa dan penghapusan 3. Sub bidang investasi

d. Bidang pendapatan terdiri dari : 1. Sub bidng perencanaan

2. Sub bidang intensifikasi dan pengawasan PAD

3. Sub bidang pertimbangan dan bagi hasil e. Bidang anggaran terdiri dari :

1. Sub bidang akuntansi pemerintahan

2. Sub bidang akuntansi ekonomi

3. Sub bidang akuntansi kesejahteraan social budaya f. Bidang bina anggaran daerah bawahan terdiri dari :

1. Sub bidang wilayah I

2. Sub bidang wilayah II 3. Sub bidang wilayah III g. Bidang kuasa BUD terdiri dari :

1. Sub bidang tata usaha

2. Sub bidang penerimaan

3. Sub bidang pengeluaran

h. Unit pelaksanaan teknis (UPTD)


(16)

2.3 Deskriptif Jabatan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat

Uraian tugas yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek ini, penulis hanya akan membahas sesuai dengan ruang lingkup kerja praktek yang didapat oleh penulis yaitu :

1. Kepala dinas mempunyai tugas dan wewenang :

Kepala dinas mempunyai tugas memimpin, mengendalikan mengkoordinir pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah serta menyelenggarakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekosentralisasi dibidang pendapatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubenur.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas melakukanbpengolahan urusan rumah

tangga dinas, perlengkapan, surat-menyurat, protokoler, keuaengan, kepegawaian hukum, tatalaksana dan hubungan masyarakat dan organisasi b. Dalam melaksanakan tugas, sekretariat mempunyai sifat sebagai berikut:

1) Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, humas, surat

menyurat, dan protokoler

2) Penatausahaan Keuangan Dinas

3) Penyiapan Program dan laporan

4) Pengelolaan Organisasi dan tatalaksana serta pelaksanaan kehumasan c. Sekretariat terdiri dari


(17)

a. Mengendalikan surat masuk dan keluar dan arsip dinas

b. Mengelola barang dan kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab dinas

c. Mengelola barang milik daerah, kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab dinas

d. Melaksanakan tugas keprotokoler dinas

e. Mempersiapkan bahan administrasi penggunaan dan pemakaian barang, peralatan, dan perlengkapan kantor

f. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan umum

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pemimpin.

2) Sub Bagian keuangan, mempunyai tugas:

a. Menyusun program dan rencana keuangan berdasarkan ketentuan

yang berlaku.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan administrasi keuangan

c. Meneliti kelengkapan SPP_UP, SPP_GU, SPP_I.S gaji dan

tunjangan PNS serta pengasilan lainnya. d. Melaksanakan verifikasi anggaran

e. Memeprsiapkan bahan pertanggung jawaban dan menyiapkan

laporan keuangan.

f. Menyimpan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.


(18)

3) Sub Bagian program, mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan

perencanaan umum dan program

b. Mengumpulkan dan menganalisa peraturan dan

perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas dinas

c. Membuat rencana dan program kerja umum

d. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam

melaksanakan kegiatan.

e. Menyusun rencana kegiatan belanja langsung dan tidak langsung.

f. Memproses dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan

g. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan

h. Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, dan data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku.

i. Melakasanakan penatausahaan tugas sub bagian program

j. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan sub bagian program

k. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana stratejik

l. Melaksanakan pengelolaan data dann informasi secara elektronik

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan


(19)

a. Bidang aset mempunyai tugas mempersiapkan bahan perumusan teknis pengelolaan barang daerah, investasi dan pembukuan, analisa kebutuhan dan penghapusan serta pengolahan investasi barang daerah.

b. Dalam melaksanakan tugas, bidang asset mempunyai tugas sebgai berikut

1. Pelaksanaan kebijakan pengolahan asset daerah

2. Pelaksanaan penempatan uang daerah dan pengelolaan penatausahaan

investasi aset daerah

3. Pelaksanaan kebijakan milik daerah dan penghapusan barang milik daerah

4. Penyelenggaraan pemeliharaan, pengolahan, dan penghapusan, barang

milik daerah

5. Pelaksanaan investasi dan pembukuan daerah

6. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pimpinan c. Bagian bidang asset terdiri dari :

a. Sub bidang inventarisasi dan pembukuan, mempunyai tugas :

1. Mengumpulkan data dan bahan permasalahan dalam menginvestasikan

aset dan pembukuan

2. Menyiapkan bahan penyusunan tata cara pendapatan dan pembukuan asset daerah

3. Menyiapkan pedoman petunjuk kerja bidang inventaris dan

pembukuan, membuat rencana dan program kerja sub bidang investasi dan pembukuan.


(20)

4. Membuat rencana kerja dan program kerja sub bidang inventarisdan pembukuan

5. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan sub bidang

inventaris dan pembukuan

b. Sub bidang analisa kebutuhan dan penghapusan, mempunyai tugas :

1. Mengumpulkan data dan bahan analisa dan kebutuhan barang dari SKPD

2. Menganalisa kebutuhan barang permintaan dan pelaksanaan

penghapusan barang milik daerah

3. Menyiapkan bahan hasil analisa kebutuhan barang daerah

4. Melakukan pengawasan terhadap analisa kebutuhan dan penghapusan

barang milim daerah

5. Membuat rencana dan program kerja sub bidang analisa kebutuhan dan penghapusan barang dan asset milik daerah

6. Menyiapkan bahan hasil kebutuhan penghapusan barang dan asset milik daerah

7. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan

c. Sub bidang investasi, mempunyai tugas :

1. Mengumpulkan data dan bahan tentang investasi


(21)

3. Menyiapkan rumusan, pedoman, petunjuk teknis yang terkait dengan investasi daerah

4. Melakukan inventaris kekayaan daerah yang diinvestasikan 5. Membuat rencana dan program kerja sub bidang investasi 6. Menyiapkan bahan kebijakan teknis tentang investasi daerah 7. Memfasilitasi kegiatan investasi daerah

4. Bidang Pendapatan

a. Bidang pendapatan hasil pajak propinsi

b. Dalam melaksanakan tugas, bidang pendapatan mempunyai fungsi

1. Pengkordinasian, penyusunan, dan perencanaan pendapatan daerah

2. Pelaksnaan kebijakan pengelolaan pendapatan

3. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam pemungutan pendapatan daerah

4. Pelaksanaan upaya intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan daerah

5. Pengawasan pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan c. Bidang pendapatan terdiri dari :

1. Sub bidang perencanaan mempnyai tugas :

a. Mengumpulkan dan mengolah data penyusunan target pendapatan

daerah

b. Mengkoordinasi penyusunan target pendapatan daerah dengan unit


(22)

c. Menyusun dan menyiapkan bahan yang berhubungan dengan perencanaan pendapatan

d. Menyiapkan bahan evaluasi pendapatan daerah SKPD

e. Mengumpulkan, mengolah dan menyusun data pendapatan daerah

kabupaten kota

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin

2. Sub bidang intensifikasi, dan pengawasan PAD mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan dan mengolah data tentang sumber pendapatan

b. Menyiapkan pedoman pelaksanaan tentang itensifikasi dan

pengawasan PAD

c. Mengelola laporan hasil pemungutan hasil paja daerah

d. Menyiapkan bahan tentang petunjuk teknisifikasi dan pengawasan

PAD

e. Melaksanakan pengawasan PAD

f. Menyiapkan bahan laporan hasil pengawasan PAD

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pemimpin

3. Sub bidang dana perimbangan dan bagi hasil, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan data dan bahan tentang sumber dana penerimaan

dana peimbangan dan bagi hasil pajak propinsi

b. Menyiapkan bahan administrasi tentang dana perimbangan

c. Menyiapkan pedoman pelaksanaan dan perimbangan dan bagi


(23)

d. Melakukan monitoring dan evaluasi

e. Melakukan administrasi peneriman bagi hasil pajak, bukan pajak, DAU dan DAK

f. Membuat rencana dan program kerja dana perimbangan

g. Membuat laporan penerimaan dan perimbangan

h. Membuat laporan dan penerimaan dan perimbangan dan bagi hasil

pajak propinsi 5. Bidang Anggaran

a. Bidang anggaran mempunyai tugas mempersiapkan bahan perumusan

kebijakan penyelenggaraan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah

b. Dalam melaksanakan tugas, bidang anggaran mempunyai fungsi :

1. Perumusan bahan kebijakan dan pedoman APBD

2. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pinjaman daerah

3. Penyiapan bahan perumusan pemberian hibah propinsi

4. Penyiapan bahan perumusan kebujakan pendanaan keadaan darurat

5. Penyiapan bahan – bahan penyusunan rencana APBD dan perubahan

APBD dengan SKPD propinsi

6. Verivikasi DPA-SKPDP,dan DPPA-SKPKD

7. Penyiapan bahan persetujuan DPA-SKPDP

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan c. Bidang anggaran terdiri dari :


(24)

1. Sub bidang anggaran pemerintah meliputi :

a. Urusan pekerjaan umum

b. Urusan piñata ruangan

c. Urusan perencanaan pembangunan

d. Urusan lingkungan hidup

e. Urusan pemerintah umum

f. Urusan kepegawaian

g. Urusan kearsipan

h. Urusan perhubungan

2. Sub bidang angggaran pemerintah, mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan anggaran pemerintah

b. Menyiapkan bahan penyusunan RAPBD

c. Mengumpulkan dokumen RKA-SKPD, yang membidangi

pemerintah

d. Mengolah dan mengkonsultasikan dokumen RKA-SKPD dengan

SKPD terkait bersama TAPD

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin

3. Sub bidang anggaran ekonomi meliputi :

a. Urusan koperasi

b. Urusan penanaman modal

c. Urusan pemberdayaan masyarakat


(25)

e. Urusan kehutanan

f. Rusan energy dan sumber daya mineral

g. Urusan kelautan dan perikanan

h. Urusan perdagangan

i. Urusan industry

4. Sub bidang anggaran ekonomi mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan data yang terkait dengan anggara ekonomi

b. Mengumpulkan dokumen RKA-SKPD yang membidangi urusan

ekonomi

c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana perobahan APBD

d. Mengolah dan mengkonsultasikan dokumen RKA-SKPD

e. Menggunakan otorisasi rancangan

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan 5. Sub bidang anggaran kesejahteraaan social dan budaya, meliputi :

a. Urusan pendidikan

b. Urusan kesehatan

c. Urusan social d. Urusan tenaga kerja

e. Urusan kebudayaan

f. Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negri


(26)

6. Sub bidang anggaran kesejahteraan social dan budaya, mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan anggaran

kesejahteraan social budaya

b. Mengumpulkan dokumen RKA-SKPD yang membidangi urusan

kesejahteraan social budaya

c. Menyiapkan bahan penyusunan rencana perobahan APBD

d. Mengolah dan mengkonsultasikan dokumen RKA_SKPD

e. Melakukan otorisasi rancangan

f. Melaksanakan tugas lain yang diperikan oleh pimpinan 6. Bidang Akuntansi

a. Bidang akuntansi mempunyai persiapan bahan perumusan kebijakan

akuntansi pemerinyah daerah.

b. Dalam melaksanakan tugas bidang akuntansi, mempunyai fungsi :

1. Persiapan bahan perumusan kebijakan akuntansi pemerintahan

2. Penyiapan bahan system akuntansi pemerintah daerah

3. Penyelengggaraan system dan prosedur akuntansi, penerimaaan kas, pengeluaran kas, asset dan lain sebagainya

4. Persiapan laporan arus kas secara periodik

5. Penyusunan laporan – laporan keuangan pemerintah

6. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD


(27)

7. Fasilitas dan evaluasi pelaksanaan system akuntansi pada SKPD 8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

c. Bidang Akuntansi Terdiri Dari :

1. Urusan pelerjaan umum

2. Urusan perencanaan pembangunanan

3. Urusan lingkungan hidup

4. Urusan pemerintah umum

5. Urusan kepegawaian

a) Sub Bidang Akuntansi Mempunyai Tugas :

1. Melakukan rekonsiliasi laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja SKPD dibidang pemerintahan dengan laporan yang disampaikan oleh bendaharawan umum daerah.

2. Menyelenggarakan system dan prosedur akuntansi penerimaan,

pengeluaran kas, asset, dan selain kas pada bidang pemerintahan

3. Melaksanakn penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dengan

cara menggabungkan laporan dari SKPD dibidang pemerintahan

4. Menyiapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD

5. Memfasilitasi dan mengefaluasi pelaksanaan system dan prosdur

akuntansi pada SKPD pada bidang pemerintahan 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan


(28)

1. Urusan perhubungan 2. Urusan tenaga kerja

3. Urusan pemberdayaan masyarakat dan desa

4. Urusan pertanian

5. Rusan kehutanan

6. Urusan energy dan sumber daya mineral

c) Sub Bidang Akuntansi Ekonomi, Mempunyai Tugas :

1. Melakukan rekonsiliasi laporan anggaran pendapatan belanja SKPD

bidang ekonomi

2. Mneyelenggarakan system dan prosedur akuntansi penerimaan,

pengeluaran kas, aset, dan selain kas pada bidang perintahan

3. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dengan cara menggabungkan laporan dari SKPD di bidang pemerintahan

4. Menyiapkan rencana peraturan daerah tentang pertanggung jawaban

pelaksanaan APBD yang meliputi realisasi anggaran

5. Memfasilitasi dan mengevaluasi pelaksanaan system dan prosedur

akuntansi pada SKPD pada bidang pertanian 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan d) Sub akuntan kesejahteraan social dan perlindungan anak

1. Urusan pendidikan

2. Urusan kesehatan


(29)

4. Urusan social

5. Urusan kebudayaan dan pariwisata

6. Urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negri

7. Urusan kearsipan

e) Sub Akuntansi Kesejahteraan Social Budaya, Mempunyai Tugas :

1. Melakukan rekonsiliasi laporan anggaran pendapatan belanja SKPD

bidang kesejahteraan social budaya

2. Menyelenggarakan system dan prosedur akuntansi penrimaan pengeluaran

kas, asset, selain pada bidang pemerintahan

3. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dengan cara menggabungkan laporan dari SKPD di bidang pemerintahan

4. Menyiapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang meliputi laporan realisasi anggaran

5. Memfasilitasi dan mengevaluasi pelaksaan system dan prosedur akuntansi

pada SKPD pada bidang pemerintahan

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan 7. Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

a. Bidang bina anggaran daerah bawahan mempunyai tugas melakukan

pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan daerah kabupaten dan kota.

Dalam melaksanakan tugas, bidang bina anggaran daerah bawahan mempunyai tugas :


(30)

1. Penyiapan telaah terhadap pengelolaan keuangan daerah kebupaten/kota sesuai dengan ketentuan.

2. Penyiapan bahan dan data untuk pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan kabupaten/kota.

3. Pengevaluasian penyelenggaraan keuangan kabupaten/kota.

4. Penyiapan laporan inventarisasi dan kajian laporan evaluasi rancangan APBD.

5. Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan.

b. Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan 1. Sub bidang wilayah I meliputi :

a. Kota bukitinggi.

b. Kota payakumbuh.

c. Kota 50 koto.

d. Kabupaten agam.

e. Kabupaten pasaman

f. Kabupaten pasaman barat. g. Kabupaten tanah datar.

2. Sub bidang wilayah I meempunyai tugas :

a. Mengumpulkan data dan bahan untuk keperluan evaluasi.

b. Menyiapkan data dan van untuk keperluan evaluasi.

c. Menelititi dan menela dan rapenda anggaran pendapatan belanja kebupaten/kota.


(31)

d. Memeberikan keterangan tentang pembinaan pengelolaan keuangan. 3. Sub bidang wilayah II mempunyai tugas :

a. Kota padang.

b. Kota pariaman.

c. Kota padang panjang.

d. Kabupaten pesisir selatan.

e. Kabupaten mentawai.

f. Kabupaten padang pariaman.

1) Sub bidang mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi.

2) Menyiapkan bahan data untuk keperluan pelaksanaan evaluasi.

3) Meneliti dan mengevaluasi raperda.

4. Memberikan wilayah II mempunyai tugas : keterangan tentang

pembinaan pengolahan keuangan. 5. Sub wilaya III meliputi :

a. Kota solok.

b. Kota sawahlunto.

c. Kabupaten damasraya.

d. Kabupaten sawahlunto sijunjung.

e. Kabupaten solok.

f. Kabupaten solok selatan.


(32)

1. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi.

2. Menyiapkan bahan dan data untuk keperluan pelaksanaan evaluasi. 3. Meneliti dan mengevaluasi raperda.

4. Memberikan keterangan tentang pembinaan pengolahan keuangan.

8. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan pemungutan pajak.

b. Melaksanakan razia.

2.4 Aspek Kegiatan Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat (DPKD)

Dinas pengelola keuangan daerah merupakan salah satu dinas yang bergerak pada jasa pembayaran pajak, yang kegiatan umumnya adalah menghimpun data nasabah wajib pajak.

Adapun ruang lingkup kegiatan pada dinas pengelolaan keuangan daerah adalah :

1. Menerima pembayaran kendaraan pajak kendaraan 30 hari sebelun jatuh tempo.

2. Menerima pembayaran pajak kendaraan setelaj melewati jatuh tempo dengan


(33)

3. Memberikan keringanan kepada nasabah wajib pajak bagi yang menunggak bertahun –tahun dalam pembayaran paja kendaraan dengan cara melakukan pemulihan/pemotongan denda pajak sesuai insruksi dari gubenur.

4. Dalam melakukan pembayaran pajak nasabah harus melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.

Sasaran Strategic Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatra Barat Untuk mecapai tujuan, dinas pengeloaan keuangan daerah propinsi Sumatra barat mempunyai sasaran yang ingin dicapai dalam pengelolaan keuangan daerah adalah :

1. Terlaksananya pelayanan pembayaran pajak sesuai dengan standar pelayanan

minimal (SPM), bersama antara dinas pendapatan daerah,Dirlantas dan jasa raharja.

2. Meningkatkan penerimaan pajak daerah sebagai kontribusi PAD terbesar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Meningkatnya tertib adminstrasi penatausahaan keuangan daerah. 4. Meningkatkan pengelolaan (penataan, pemanfaatan) asset daerah.

5. Meningkatnya kualitas dan kapasitas aparatur (SDM) dalam pengelolaan keuangan daerah.

6. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan dalam pnegelolaan keuangan daerah.


(34)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaa Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di dinas pengelolaan keuangan daerah. Penulis ditempatkan pada unit Divisi Keuangan untuk analisis Gaji Karyawan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi.

1.2. Teknis Pelaksanaan Kerja

Selama melaksanakan kerja praktek pada Pada dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat dimana pada unit divisi keuangan ini mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian lainnya. Penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain:

1. Mendapatkan penjelasan umum mengenai prosedur penggajian karyawan PNS

dan struktur organisasi Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat. Informasi dan penjelasan singkat mengenai sejarah Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Sumtara Barat , budaya, dan nilai – nilai dasar Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Sumatra Barat.

2. Perkenalan dengan para staff dan karyawan PNS Badan Pendidikan Dan

Pelatihan Daerah Provinsi Sumatra Barat.


(35)

3. Dapat penjelasan mengenai pendapatan gaji karyawan PNS dan prosedur penggajian pada dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat

4. Membantu karyawan di bagian keuangan untuk memasukan jumlah gaji

karyawan pada bulan Oktober.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Ketentuan Penerimaan Gaji Karyawan PNS Pada Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Propinsi Sumatra Barat

Ketentuan penerimaan gaji karyawan PNS kantor dinas pengelolaan keungan daerah (DPKD) sesuai dengan bahwa penggajian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1967 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Tahun 1968 (PGPS-1968).

Ketentuan umum penerimaan gaji pegawai PNS dinas pengelolaan keuangan daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu pangkat

menurut Peraturan Pemerintah ini, diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat dan masa jabatan serta pengalaman kerja yang telah dijalaninya. Kepada seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai Negeri Sipil, diberikan gaji pokok sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. Kepada calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dala ayat (1), apabila telah mempunyai pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, diberikan gaji pokok yang


(36)

segaris dengan pengalaman kerjanya yang telah ditetapkan sebagai masa kerja golongan.

Pemberian gaji pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) setinggi-tingginya ditetapkan berdasarkan gaji pokok maksimum dalam golongan ruang yang bersangkutan setelah dikurangi dengan 2 (dua) kali kenaikan berkala yang terakhir dalam golongan ruang tersebut.

Masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok bagi calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepada Pegawai Negeri Sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi syarat-syarat :

a. Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala;

b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata

sekurangkurangnya “cukup”.

Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan menunjukkan nilai “amat baik”, sehingga ia patut dijadikan teladan, dapat diberikan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala yang akan datang dan saat-saat kenaikan gaji berkala selanjutnya dalam pangkat yang dijabatnya pada saat pemberian kenaikan gaji istimewa itu.


(37)

Jadi ketentuan – ketentuan penerimaan gaji karyawan PNS dinas pengelolaan keuangan daerah adalah sesuai dengan Ketentuan-ketentuan teknis pelaksanaan Pemerintah ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara , baik secara bersama maupun secara tersendiri menurut bidangnya masing-masing. (pasal 33)

3.3.2 Prosedur Penerimaan Gaji Karyawan PNS Pada Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Propinsi Sumatra Barat

Prosedur Penerimaan Gaji Karyawan PNS Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)

Pembayaran gaji pada dinas penglolaan keuangan daerah (DPKD) berdasarkan surat keputusan (SK) dan berdasarkan masa dinas. Mendapatkan gaji karyawan PNS dinas pengelolaan keuangan daerah harus mengikuti beberapa langkah antara lain :

1. Mencetak amprah gaji agar gaji pegawai PNS DPKD dapat diketahui dengan jelas.

2. Pembuatan SPP yang terdiri dari SPP 1, SPP 2, SPP 3, dan ditanda tangan oleh bendahara pengeluaran.

3. Menyediakan kelengkapan syarat – syarat penerimaan gaji yaitu ada 10 macam :

a. Menyediakan SPM (surat perintah membayar).


(38)

c. Menyediakan SPP 1, 2, 3.

d. Menyediakan PG (penamaan gaji)

e. Menyediakan surat pengantar SPP

f. Menyediakan pajak.

g. Taspen.

h. Teperum.

4. Menyerahkan surat perintah membayar (SPM).

5. Setelah selesai syarat penerimaan gaji maka diserahkan ke BUD dan ditanda tangani oleh kuasa pengguna anggaran.

6. Dan diterbitkan ke SP2D.

Bagan penerimaan gaji pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat seperti dibawah ini:

Gambar 3.3 Bagan Penerimaan Gaji Kantor dinas pengelolaan keuangan daerah

AMPRAH GAJI

SPP. 1,2,3 SARANA DAN PERLENGKAPA

N

SPM SP2D

PEGAWAI BUD


(39)

Surat amprah penggajian, surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar di ajukan ke BUD, setelah surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar telah keluar maka keluar SP2D (surat perintah pencairan Dana) dan langsung di kirimkan ke pada Biro Keuangan Setda dan setelah itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.

Jadi Gaji karyawa PNS pada Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat akan langsung menerima uang di masing rekening dan Bendahara pada Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat menerima atau memegang bukti pengeriman Gaji ke masing-masing rekening.

Pengertian prosedur menurut pendapat Jogiyanto yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah urut-urutan operasiklerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapan orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.

(2005 : 1)

Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur suatu urutan langkah-langkah pemprosesan dan atau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Pengertian gaji menurut Soemanto adalah sebagai berikut:

“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya,biasanya tetap secara bulanan/tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat yang


(40)

diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain”.

(2005 : 307) Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang diberikan.

3.3.3. Proses Pencairan Uang Kegiatan Pra.RKA

DPA

SPD (tiap 3 bulan)

SPP

SPM

SP2D


(41)

Pra RKA di catat pada DPA (dokumen pengguna anggaran) setelah di catat pada DPA dibuatlah SPD (surat penyedian dana),SPD ini keluar selama tiga bulan sekali (triwulan).setalah di buat SPD maka di ajukan nya SPP dan SPM dari Badiklatda untuk di ajukan ke BUD maka setelah itu keluarlah SP2D (surat perintah pencairan dana). Jikalau dana yang di perlukan lebih besar dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah maka SP2D berbentuk Nota dan dikasihkan ke Kabid. Jikalau dana yang diperlukan sama besarnya dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah SP2D berbentuk CEK dan dikasihkan kepada Kabadan B.P

Jadi pencairan uang kegiatan hanya keluar 3 bulan sekali dan kalau SPD (surat penyedian dana) di total maka akan di kembalikan kepada pembendaharaan pada Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.

Ket:

DPA= dokumen pengguna anggaran SPD= surat penyedian dana

SPP= surat perintah pembayaran BUD= Bendahara umum daerah SP2D= surat perintah pencairan dana SPM= surat perintah membayar


(42)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut dan setelah penulis menganalisis, memahami, dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang Analisis Prosedur Gaji Karyawan, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat, yaitu :

1. Ketentuan umum penerimaan gaji pegawai PNS dinas pengelolaan keuangan

daerah adalah penggajian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1967 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Tahun 1968 (PGPS-1968). Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu pangkat menurut Peraturan Pemerintah ini diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat dan masa jabatan serta pengalaman kerja yang telah dijalaninya dan berdasarkan surat keputusan (SK) dan masa dinas.

2. Dalam Prosedur Gaji Karyawan, penghasilan gaji karyawan serta gaji tunjangan PNS telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan Pada Pemerintahan Kota provinsi Sumatra barat. Berdasarkan surat keputusan (SK) dan berdasarkan masa dinas.


(43)

4.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam prosedur Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat, yakni:

1. Dalam prosedur gaji karyawan yang dilakukan pada Dinas Pengelolaan

Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat harus terdapat bukti perolehan gaji pada Bendahara Umum Daerah (BUD) dan pengecekan ulang perolehan gaji. 2. Dilakukan pengecekan ulang terhadap prosedur – prosedur penggajian pegawai

PNS berdasarkan surat keputusan (SK) dan berdasarkan masa dinas dan penggolongan yang telah ditetapkan untuk pangkat dan masa jabatan serta pengalaman kerja yang telah dijalaninya.

3. Dalam penghasilan gaji yang di dapat oleh karyawan PNS di tampilkan berapa %

CPNS dan PNS dari setiap Golongan.

4. Dalam Daftar Penerimaan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TTP) di cantumkan

penghasilan,potongan yang dilakukan agar lebih ditail agar dapat di mengerti, dan pada Pada daftar gaji karyawan PNS nya di jelaskan diterangkan secara terperinci atau diberikan penjelasan agar dipahami oleh semua karyawan PNS Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto.2004.Penyusunan Metode dan prosedur. Edisi Kedelapan. Bandung : Lingga Jaya.

Edytus Adisu.2008. hak karyawan atas gaji & pedoman menghitung gaji pokok,pajak atas gaji. Forum Sahabat.

Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Yogyakarta: Andi.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Malayu S.P. Hasibuan. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Selayang pandang dinas pengelolaan keuangan daerah propvinsi Sumatra Barat 2007 http://books.google.co.id


(45)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Oxthesa Defri

Tempat Tanggal Lahir : Padang, 14 Oktober 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Dipati ukur Gg.karya simpang II no. 107 B

Nama ayah : Defrial

Nama ibu : Ida royani

Email : ichae_ntik@yahoo.co.id

DATA PENDIDIKAN

Tahun 1994 – 1995 : TK SAKATO PADANG

Tahun 1995 – 2001 : SDN 01 padang

Tahun 2001 – 2004 : SMPN 01 padang

Tahun 2004 – 2007 : SMAN 01 PADANG

Tahun 2008- Sekarang : Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi


(1)

diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain”.

(2005 : 307) Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang diberikan.

3.3.3.Proses Pencairan Uang Kegiatan Pra.RKA

DPA

SPD (tiap 3 bulan)

SPP

SPM

SP2D


(2)

Pra RKA di catat pada DPA (dokumen pengguna anggaran) setelah di catat pada DPA dibuatlah SPD (surat penyedian dana),SPD ini keluar selama tiga bulan sekali (triwulan).setalah di buat SPD maka di ajukan nya SPP dan SPM dari Badiklatda untuk di ajukan ke BUD maka setelah itu keluarlah SP2D (surat perintah pencairan dana). Jikalau dana yang di perlukan lebih besar dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah maka SP2D berbentuk Nota dan dikasihkan ke Kabid. Jikalau dana yang diperlukan sama besarnya dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah SP2D berbentuk CEK dan dikasihkan kepada Kabadan B.P

Jadi pencairan uang kegiatan hanya keluar 3 bulan sekali dan kalau SPD (surat penyedian dana) di total maka akan di kembalikan kepada pembendaharaan pada Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.

Ket:

DPA= dokumen pengguna anggaran SPD= surat penyedian dana

SPP= surat perintah pembayaran BUD= Bendahara umum daerah SP2D= surat perintah pencairan dana SPM= surat perintah membayar


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut dan setelah penulis menganalisis, memahami, dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang Analisis Prosedur Gaji Karyawan, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat, yaitu :

1. Ketentuan umum penerimaan gaji pegawai PNS dinas pengelolaan keuangan daerah adalah penggajian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1967 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Tahun 1968 (PGPS-1968). Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu pangkat menurut Peraturan Pemerintah ini diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat dan masa jabatan serta pengalaman kerja yang telah dijalaninya dan berdasarkan surat keputusan (SK) dan masa dinas.

2. Dalam Prosedur Gaji Karyawan, penghasilan gaji karyawan serta gaji tunjangan PNS telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan Pada Pemerintahan Kota provinsi Sumatra barat. Berdasarkan surat keputusan (SK) dan berdasarkan masa dinas.


(4)

4.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam prosedur Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat, yakni:

1. Dalam prosedur gaji karyawan yang dilakukan pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat harus terdapat bukti perolehan gaji pada Bendahara Umum Daerah (BUD) dan pengecekan ulang perolehan gaji. 2. Dilakukan pengecekan ulang terhadap prosedur – prosedur penggajian pegawai

PNS berdasarkan surat keputusan (SK) dan berdasarkan masa dinas dan penggolongan yang telah ditetapkan untuk pangkat dan masa jabatan serta pengalaman kerja yang telah dijalaninya.

3. Dalam penghasilan gaji yang di dapat oleh karyawan PNS di tampilkan berapa % CPNS dan PNS dari setiap Golongan.

4. Dalam Daftar Penerimaan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TTP) di cantumkan penghasilan,potongan yang dilakukan agar lebih ditail agar dapat di mengerti, dan pada Pada daftar gaji karyawan PNS nya di jelaskan diterangkan secara terperinci atau diberikan penjelasan agar dipahami oleh semua karyawan PNS Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatra Barat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto.2004.Penyusunan Metode dan prosedur. Edisi Kedelapan. Bandung : Lingga Jaya.

Edytus Adisu.2008. hak karyawan atas gaji & pedoman menghitung gaji pokok,pajak atas gaji. Forum Sahabat.

Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Yogyakarta: Andi.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Malayu S.P. Hasibuan. 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Selayang pandang dinas pengelolaan keuangan daerah propvinsi Sumatra Barat 2007 http://books.google.co.id


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Oxthesa Defri

Tempat Tanggal Lahir : Padang, 14 Oktober 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Dipati ukur Gg.karya simpang II no. 107 B

Nama ayah : Defrial

Nama ibu : Ida royani

Email : ichae_ntik@yahoo.co.id

DATA PENDIDIKAN

Tahun 1994 – 1995 : TK SAKATO PADANG

Tahun 1995 – 2001 : SDN 01 padang Tahun 2001 – 2004 : SMPN 01 padang

Tahun 2004 – 2007 : SMAN 01 PADANG

Tahun 2008- Sekarang : Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi