Kajian Visual Tanda Politik Pada Video Kampanye Gubenur Jokowi-Basuki (AHOK) Tahun 2012

(1)

Laporan Skripsi

KAJIAN VISUAL TANDA POLITIK PADA VIDEO KAMPANYE GUBERNUR JOKOWI – BASUKI (AHOK) TAHUN 2012

Studi Kasus: Versi Video Parodi Lagu What Makes You Beautiful dari One Direction

DK 38315/Skripsi Semester II 2014/2015

Oleh:

Nely Sugiarti 51911118

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN VISUAL PADA VIDEO KAMPANYE GUBERNUR

JOKOWI

BASUKI (AHOK) TAHUN 2012

Nely Sugiarti NIM. 51911118

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :

( / / )

Menyetujui, Pembimbing

Ivan Kurniawan, M.Ds NIP. 4127 32 06 019

Dekan Fakultas Desain

Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual

Prof. Dr. Primadi Tabrani NIP. 4127 32 06 036

M Syahril Iskandar, M.Ds NIP. 4127 32 06 012


(3)

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Nely Sugiarti NIM : 51911118

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis Skripsi ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari karya tulis orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2015

Nely Sugiarti NIM. 51911118


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) Tahun 2012” dengan studi kasus versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction ini dapat terlaksana dengan baik. Laporan Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Tugas Akhir program studi Desain Komunikasi Visual semester VIII. Karena melalui proses pengerjaan laporan penelitian ini menjadi salah satu syarat kelulusan. Penulis mengetahui bahwa laporan ini jauh dari sempurna, namun penulis berusaha untuk menyusunnya sebaik mungkin dengan harapan dapat bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

Adapun penulisan laporan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga penulisan kerja praktek ini dapat diselesaikan, diantaranya: Ivan Kurniawan, M.Ds selaku Pembimbing, Keluarga serta sahabat, Rekan-rekan DKV 4, teman sepembimbingan dan seluruh pihak yang terlibat.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya dan semoga semua pihak mendapat berkat dari Alloh SWT atas semua kebaikan yang telah diberikan dengan tulus kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Bandung, 14 Januari 2015


(5)

ABSTRAK

KAJIAN VISUAL PADA VIDEO KAMPANYE GUBERNUR JOKOWI – BASUKI (AHOK) TAHUN 2012

Studi Kasus: Versi Video Parodi Lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction

Oleh:

Nely Sugiarti 51911118

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih kini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang yang melihatnya sebagai celah bagi keuntungan mereka. Fenomena yang marak ditahun 2014 kemarin saat pemilihan presiden yaitu pembuatan video kampanye yang diparodikan. Salah satu video kampanye pilkada yang popular dan berhasil mendapatkan perhatian masyarakat yaitu video kampanye Jokowi – Basuki (Ahok) versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Pada video tersebut diperlihatkan bagaimana elemen visual, lagu, serta penyampaian pesan yang kreatif juga penyebaran yang tepat dapat menyita perhatian masyarakat. Untuk mengkaji mengenai video kampanye parodi ini dilakukan penelitian guna mengetahui sejauh mana ide politik dapat disampaikan melalui karya visual. Adapun metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan cara deskriptifmenggunakan metode citra visual (imagologi). Dari video kampanye parodi tersebut dapat disimpulkan bahwa ada cara lain yang lebih menyenangkan untuk kegiatan kampanye salah satunya dengan menggunakan video kampanye melalui pendekatan parodi. Pemanfaatan media serta penyampaian yang kreatif menjadi strategi dalam merebut perhatian masyarakat.


(6)

ABSTRACT

VISUAL STUDY ON THE GOVERNOR CAMPAIGN VIDEO JOKOWI - BASUKI (AHOK) IN 2012

Study Case: Version Video Parody song "What Makes You Beautiful" from One Direction

By:

Nely Sugiarti 51911118

Program studies Visual Communications Design

The increasing of development moderen technology a sophisticated is currently widely used by some people who see it as a gap to their advantage. The phenomenon that crowded in 2014 during the presidential election yesterday, which is making a campaign video that parodied. One of them is the popular video elections campaign and managed to get the attention of the public, which is video campaign Jokowi - Basuki (Ahok) parody version of the song "What Makes You Beautiful" from One Direction at the election Governor of Jakarta in 2012. On the video is shown how creative the delivery of messages elements visual, songs, as well as the proper deployment to public attention. To reviewing about this video of parody compaign carried research to know how far the political ideas can be conveyed through visual works. The method used be qualitative by way of descriptive using visual imagery (imagologi). From the campaign video parody can be concluded that there were other ways more fun for campaign activities one of them by using video campaigns through parody approach. The utilization media and delivery of creative to be a strategy in seizing the publics attention.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.6 Tujuan Penelitian ... 6

1.7 Manfaat Penelitian ... 7

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

II.1 Politik ... 9

II.1.1 Pemilihan Kepala Daerah ... 11

II.1.2 Pemasaran Politik ... 14

II.2 Kampanye Politik ... 15

II.2.1 Media kampanye ... 15

II.2.1.1 Video ... 16

II.2.2 Penggunaan Media Masa dalam Aktivitas Kampanye ... 26


(8)

II.3.1 Penerapan Imagologi ... 30

II.4 Parodi ... 31

BAB III VIDEO KAMPANYE GUBERNUR JOKOWI – BASUKI (AHOK) TAHUN 2012 ... 33

III.1 Objek Penelitian ... 33

III.1.1 Metode Penelitian (Imagologi) ... 36

III.1.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 38

III.1.1.2 Teknik Pengolahan Data ... 40

III.1.2 Subjek Penelitian ... 40

III.1.2.1 You Tube ... 42

III.2 One Direction ... 42

III.2.1 Profil ... 42

III.2.2 Gaya Musik ... 43

III.2.3 Album ... 44

III.3 Sekilas Kota Jakarta ... 45

III.4 Pasangan Jokowi – Basuki (Ahok) ... 46

III.5 Cameo Project ... 47

III.6 Penggunaan Media Internet Dalam Kampanye ... 48

III.7 Kampanye Jokowi – Basuki (Ahok) pada Pilgub Tahun 2012 ... 50

BAB IV ANALISIS MASALAH ... 55

IV.1 Analisis Visual dan Lirik (Teks) ... 55

IV.2 Analisis Peran Media ... 88

IV.3 Ikhtisar ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

IV.1 Kesimpulan ... 92

IV.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu merupakan bentuk pemenuhan hak asasi warga negara dibidang politik. Setiap wilayah memerlukan sosok pemimpin guna mewakili masyarakat dikawasannya. Calon pemimpin dipilih dengan berbagai kriteria, salah satunya mampu memajukan dan mensejahterakan rakyatnya. Adapun pemilihan kepala daerah (Pilkada) meliputi: Pemilihan Gubernur untuk tingkat Provinsi, pemilihan Walikota untuk tingkat Kota, dan pemilihan Bupati untuk tingkat Kabupaten. Proses pemilihan kepala daerah (pilkada) diselenggarakan 5 tahun sekali, dan dipilih secara langsung oleh masyarakat. Pemilu dan pilkada sangat erat kaitannya dengan aktivitas kampanye. Kampanye merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan diri atau organisasi serta menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, dengan harapan dapat memikat hati publik sehingga dapat dipilih. Tanggal 11 Juni 2012, masyarakat Jakarta melakukan pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur. Pilkada tersebut dilakukan sebanyak 2 putaran, pemilihan pertama dilaksanakan tanggal 11 Juli 2012 sedangkan putaran kedua pada tanggal 20 September 2012. Media yang digunakan untuk berkampanye pun beragam, seperti media elektronik yang meliputi TV, radio, internet dan lain sebagainya. Sedangkan pada media cetak meliputi spanduk, baliho, banner, poster, stiker dan lain-lain.

Menurut Tabroni (2012, hal.100) menyatakan “Media massa dan politik tidak bisa dipisahkan karena media memiliki posisi sebagai saluran komunikasi politik yang sangat efektif.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peran media massa sangat penting dalam pemilu. Namun masih banyak kampanye melalui media masa contohnya pada media cetak yang terkesan monoton misalnya dengan memasang spanduk, baliho dan poster disekitaran jalan sehingga berdampak mengganggu dan memusingkan pemandangan pengendara kendaraan, tidak ramah lingkungan serta memberi kesan kotor. Di jaman yang serba modern dan canggih


(10)

seperti sekarang, internet dimanfaatkan oleh para tim sukses untuk berkampanye. Internet dianggap sebagai media komunikasi yang efektif untuk bersosialisasi dan meraih simpati publik karena salah satu kelebihan dari internet dapat menjalin komunikasi 2 arah bahkan lebih. Selain itu, melalui media internet dapat mendekatkan jarak antara tokoh politik dengan masyarakatnya. Banyak ditemukan pendekatan kampanye yang dilakukan oleh tim sukses dan simpatisan dimedia sosial yang menampilkan visual dengan sosok mengagumkan sebagai pencitraan diri, namun pada faktanya tidak seperti apa yang digambarkan. Salah satu contoh kampanye lewat media internet (You Tube) yang berhasil menarik perhatian yaitu kampanye video pasangan Jokowi – Basuki (Ahok) pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Saat itu, simpatisan pasangan Jokowi – Basuki (Ahok) membuat video kampanye yang memparodikan lagu “What Makes You Beautiful” dari boyband asal Inggris, One Direction. Dalam lirik lagu tersebut diubah menjadi keluhan-keluhan masyarakat akan masalah yang terjadi di ibu kota (Jakarta), serta kerinduan inginnya terjadi perubahan. Salah satu ciri khas yang membuat video itu mudah untuk dikenali yaitu pemakaian baju kotak-kotak yang menjadi ciri khas dari pasangan Jokowi – Basuki (Ahok). Video tersebut memperlihatkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di ibu kota, secara tidak langsung menampilkan citra buruk terhadap gambaran kota Jakarta. Namun hal itu menjadi salah satu poin yang ingin disajikan pada masyarakat. Citra lain terlihat dari kandidat pasangan yang diusung dalam video tersebut sangat kuat, seolah seperti pahlawan yang ditunggu-tunggu untuk menjadi solusi dari permasalahan yang terungkap dalam video.

Dilihat dari video tersebut, simpatisan dari Jokowi sangat jeli untuk memanfaatkan You Tube sebagai media sarana untuk berkampanye yang efektif dalam mendapatkan perhatian publik. Video kampanye yang diupload di You Tube dan berdurasi 3 menit 21 detik itu seketika menarik perhatian dengan jumlah penonton yang melihatnya di YouTube.com hingga saat ini (tanggal 04 Agustus 2015 pukul 00.10 WIB) mencapai 2.663.433 orang yang mengakses serta 25.977 orang yang menyukai yang menyukai dan 699 orang yang tidak menyukai video tersebut, dengan banyaknya masyarakat yang terkesan akan video kampanye tersebut hingga akhirnya Jokowi memenangkan pemilihan gubernur di DKI


(11)

Jakarta. Menurut Ita (2014, p.14) melalui politik.kompasiana.com (diakses 28 September 2014 jam 23.32) “Berdasarkan proses hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, Jokowi dan Ahok unggul dalam perolehan suara Pilkada DKI Jakarta 2012. Dalam hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Jokowi dan Ahok meraih 52,97% suara sah di 200 sampel tempat pemungutan suara. Adapun pesaingnya, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, yang didukung oleh banyak partai politik, hanya meraih 47,03% suara sah”. Akan tetapi yang menjadi masalah, meskipun kegiatan kampanye menggunakan video dengan memanfaatkan You Tube dianggap cukup efektif namun tidak semua lapisan masyarakat dapat melihat dan mengakses video tersebut terutama bagi masyarakat yang berada di ekonomi kalangan bawah yang tidak mengerti penggunaan internet beserta gadget, hanya bagi para pengguna internet saja yang dapat melihat serta mengakses video kampanye tersebut. Selain itu kutipan yang ditulis oleh peng-upload pada video tersebut berisikan “Ini bukan kampanye, hanya curahan hati sekelompok simpatisan yang mewakili masyarakat yang rindu perubahan di Jakarta. Enjoy!”, tapi dalam isi lirik yang diganti mengandung pesan dukungan kepada pasangan Jokowi – Basuki (Ahok) dengan menggunakan video kampanye. Berdasarkan fakta yang disebutkan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang bagaimana tampilan elemen visual dan lirik yang digunakan dari video parodi tersebut dapat menarik perhatian masyarakat, hingga secara tidak langsung dapat mengajak masyarakat untuk mengumpulkan suara yang banyak dalam pemilu Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Sebelumnya sudah ada yang peneliti dari Universitas Airlangga pada tahun 2013 yang mengkaji video tersebut dari sisi semiotika dengan judul “Media Kampanye Politik Jokowi –Ahok di You Tube”, namun dalam kajian yang kini diangkat dilakukan penelitian mengenai citra yang ditampilkan dalam visual dari video kampanye parodi Jokowi – Ahok yang dianalisis menggunakan teori Imagologi (Citra Visual). Selain itu, untuk melihat sampai sejauh mana peran media masa internet khususnya You Tube, efektif dalam kampanye pemilu. Hal lainnya yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang kampanye yang dilakukan melalui media internet serta efek yang ditimbulkan pada publik. Judul yang dipilih dalam kajian tersebut yaitu “Video


(12)

Kampanye Gubernur Jokowi – Ahok Tahun 2012” dengan studi kasus versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah terkait dari Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction :

Banyak ditemukan pendekatan kampanye yang dilakukan oleh tim sukses dan simpatisan dimedia sosial yang menampilkan visual dengan sosok mengagumkan sebagai pencitraan diri.

Video tersebut memperlihatkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di ibu kota, secara tidak langsung menampilkan citra buruk terhadap gambaran kota Jakarta. Namun hal itu menjadi salah satu poin yang ingin disajikan pada masyarakat.

Citra lain terlihat dari kandidat pasangan yang diusung dalam video tersebut sangat kuat, seolah seperti pahlawan yang ditunggu-tunggu untuk menjadi solusi dari permasalahan yang terungkap dalam video.

Pada faktanya tidak seperti apa yang digambarkan walaupun video kampanye tersebut dianggap berhasil menyita perhatian publik dengan jumlah yang mengakses mencapai 2.663.433 orang (tanggal 04 Agustus 2015 pukul 00.10 WIB), namun faktanya dari 25.977 orang yang menyukai ternyata masih ada 699 orang yang tidak menyukai video tersebut.

Kutipan yang ditulis oleh peng-upload pada video tersebut berisikan “Ini bukan kampanye, hanya curahan hati sekelompok simpatisan yang mewakili masyarakat yang rindu perubahan di Jakarta. Enjoy!”, tapi dalam isi lirik yang diganti mengandung pesan dukungan kepada pasangan Jokowi – Basuki (Ahok) dengan menggunakan video kampanye.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang akan menjadi pembahasan dalam rumusan masalah yaitu :


(13)

“Bagaimana citra yang ditampilkan pada visual dan lirik dari video parodi kampanye Jokowi – Basuki (Ahok) versi parodi lagu “What Makes You

Beautiful” dari One Direction dapat menarik perhatian publik, dan secara tidak langsung dapat mengajak masyarakat untuk mengumpulkan suara yang banyak pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 ?”

I.4 Batasan Masalah

Adapun penelitian terkait video kampanye Jokowi – Basuki (Ahok) pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 dibatasi, meliputi :

Dari segi objek penelitian, difokuskan pada Video Kampanye Gubernur Jokowi – Ahok Tahun 2012” dengan versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction di You Tube. Video tersebut dipilih karena populer, mulai saat pilkada 2012 hingga kini (tanggal 04 Agustus 2015 pukul 00.10 WIB) telah banyak yang mengakses di You Tube sampai 2.663.433 orang yang melihat dan 25.977 orang yang menyukai video tersebut. karena kepopulerannya melalui You Tube, hingga menjadi pembicaraan berita ditelevisi swasta. Sedangkan pada pemilihan situs You Tube, karena selain penyebaran video tersebut yang melalui situs You Tube, You Tube juga merupakan situs populer untuk mengunggah dan mengunduh video.

Pada penelitian ini dilakukan tehnik pengambilan data dilapangan dengan cara kuisioner. Adapun kuisioner dilakukan untuk melihat sejauh mana tanggapan masyarakat terhadap video kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 dengan versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.

Penelitian dibatasi dengan meneliti visual yang disampaikan melalui metode yang bersifat kualitatif dengan cara deskriptif dengan menggunakan teori citra visual (imagologi).

I.5 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan terkait video kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You


(14)

Beautiful” dari One Direction bersifat kualitatif dengan cara deskriptif menggunakan metode citra visual (imagologi). Metode penelitian yang bersifat kualitatif (deskriptif) digunakan untuk menjabarkan dan menganalisa tentang laporan dan riset penelitian tentang video kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction. Sedangkan metode imagologi dipilih untuk menjabarkan citra visual yang ditampilkan video tersebut, guna mengetahui maksud dan pesan apa yang ingin disampaikan.

Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur merupakan teknik pencarian data melalui pembelajaran teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu, pencarian data dilakukan dengan mencari informasi (observasi) melalui situs-situs, video tayangan berita, serta jejaring sosial terkait objek yang diteliti. Sedangkan studi lapangan merupakan tehnik pencarian data yang melibatkan orang lain atau narasumber. Dalam penelitian terkait video kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction studi lapangan menggunakan teknik kuisioner. Teknik pencarian data melalui kuisioner diberikan secara langsung dan online melalui media sosial di internet kepada masyarakat dengan acak serta status yang berbeda. Adapun kuisioner yang disebarkan terkait tanggapan masyarakat terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.

I.6 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian terkait dari Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction, diantaranya :

Menggali tanda-tanda politik yang ditampilkan melalui visual pada video kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.


(15)

Mengkaji citra yang ditampilkan dengan munculnya video parodi tersebut berupa aspirasi atau sebuah kondisi dari sosok tokoh politik yang saat itu populer.

I.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian terkait dari Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction, diantaranya :

Bagi masyarakat, memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat tentang keilmuan dibidang Desain mengenai penyampaian visual tentang ide-ide politis dengan menggabungkan antara elemen visual dan audio atau lirik lagu yang mudah diingat sehingga menghasilkan tampilan yang menarik dan pesan yang disampaikan dapat ditangkap dengan mudah oleh publik.

Bagi masyarakat, memberikan gambaran terkait kajian tersebut dapat dijadikan acuan umumnya pada masyarakat dan khususnya bagi para praktisi dalam pembuatan kampanye yang menarik salah satunya menggunakan media video parodi.

Bagi peneliti, memberikan wawasan baru bagi peneliti mengenai pandangan masyarakat akan karya visual. Selain itu, memberikan kesempatan pada peneliti untuk mempraktekkan berbagai teori yang telah didapat dan dibandingkan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

Bagi keilmuan, memberi kontribusi pengetahuan terhadap keilmuan tentang kampanye menyenangkan melalui visual dalam memebantu mendukung promosi saat pemilihan umum.

I.8 Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini: Bab I Pendahuluan


(16)

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab Kajian Pustaka berisi tentang uraian penjelasan secara rinci dan detail tentang landasan teori serta referensi yang digunakan terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi Video Parodi “What Makes You Beautiful” dari One Direction. Adapun isi pembahasan diantaranya : Video, Politik, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemasaran Politik, Kampanye Politik, Penggunaan Media dalam Aktivitas Kampanye, dan Teori Citra Visual (Imagologi).

Bab III Objek Penelitian

Bab Metode Penelitian berisi tentang uraian objek yang diteliti dan metode penelitian apa yang digunakan diantaranya pengumpulan data serta pengolahan data.

Bab IV Analisis Masalah

Bab Analisis Masalah berisi tentang uraian untuk mengungkapkan permasalahan dan menjawab apa yang ada di Rumusan Masalah dengan disertakan solusinya.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab Kesimpulan berisi tentang uraian kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan penulis terkait kajian mengenai dari Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi Video Parodi “What Makes You Beautiful” dari One Direction.


(17)

BAB II

LANDASAN TEORI II.1 Politik

Aktivitas politik merupakan sebuah perilaku atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan-kebijakan dalam tatanan suatu negara. Selain itu agar dapat merealisasikan cita-cita negara sesungguhnya, sehingga mampu membangun dan membentuk negara sesuai aturan agar tercipta kebahagian di masyarakat. Adapun tujuan politik dan strategi nasional negara Indonesia terdiri dari dalam dan luar negeri. Tujuan politik dan strategi nasional Indonesia untuk dalam negeri telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat yang menyatakan ”… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial … .” Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan utama politik dan strategi nasional Indonesia adalah untuk :

a. Melindungi hak-hak seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali dan menjaga pelaksanaan kewajiban-kewajiban, dengan melaksanakan pemerintahan untuk mengatur keamanan.

b. Mensejahterakan kehidupan seluruh bangsa Indonesia.

c. Melaksanakan sistem pendidikan agar bisa memajukan bangsa dan negara. d. Menjaga keamanan untuk menjaga perdamaian dan kehidupan sosial yang

seimbang, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Sedangkan tujuan politik luar negeri setiap negara adalah mengabdi kepada tujuan nasional negara itu sendiri. Menurut Drs. Moh. Hatta, tujuan politik dan strategi luar negeri Indonesia, antara lain sebagai berikut:

a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk

memperbesar kemakmuran rakyat. c. Meningkatkan perdamaian internasional.


(18)

d. Meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa.

Mendengar kata politik juga sangat erat kaitannya dengan partai politik. Pada Undang-Undang no. 2 tahun 2008 tercantum dipasal 1 ayat 1 terkait partai politik, partai politik merupakan organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap organisasi dibentuk tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu, demikian pula dengan sebuah partai politik. Tujuan pembentukan sebuah partai politik selain untuk merebut, mempertahankan ataupun menguasai kekuasaan dalam pemerintah, namun juga dapat memperlihatkan aktivitas yang dilakukannya guna mensejahterakan rakyat dan memajukan negara. Dalam undang-undang no. 2 tahun 2008 tercantum dipasal 10 ayat 1 dan 2 tentang partai politik juga diatur mengenai tujuan umum dan tujuan khusus partai politik. Adapun isi Undang-Undang berikut: Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan tujuan khusus partai politik diantaranya :

a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.

b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(19)

Dengan melihat tujuan umum dan tujuan khusus partai politik yang diatur dalam konstitusi Negara Republik Indonesia maka dukungan masyarakat kepada partai politik semakin meningkat dengan kinerja yang baik. Selain itu, dukungan masyarakat yang berkualitas dapat memperkuat posisi dalam kehidupan politik ketatanegaraan. Menurut Gaffar dan Amal (2013, p.6) menyatakan bahwa partai politik mempunyai peranan yaitu :

1. Proses pendidikan politik.

2. Sebagai sumber rekrutmen para pemimpin bangsa guna mengisi berbagai macam posisi dalam kehidupan bernegara.

3. Sebagai lembaga yang berusaha mewakili kepentingan masyarakat. 4. Sebagai penghubung antara penguasa dan rakyat.

Gambar II.1 Beberapa Partai Politik di Indonesia Sumber

(http://1.bp.blogspot.com/-5VB2sFzGvl4/Uj7DTKEv-BI/AAAAAAAAV9A/9nw3iDAvpaU/s1600/tmp_Lambang+Paratai575846469.jpg) Diakses : 30 November 2014 pukul 01.33 WIB

II.1.1 Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan kepala daerah (Pilkada atau Pemilukada) dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala daerah. Pemilihan kepala daerah diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dimaksud mencakup:


(20)

Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten Wali kota dan wakil wali kota untuk kota

Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dengan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota. Berdasarkan pasal 65 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan Daerah, tahapan-tahapan Pilkada ada dua. Dua tahap yang dimaksud meliputi:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dalam Pilkada meliputi:

1. Pemberitahuan DPRD kepada Kepala Daerah tentang berakhirnya masa jabatan. Pemberitahuan ini dilakukan secara tertulis paling lambat 5 bulan sebelum jabatan belum berakhir.

2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD tentang berakhirnya jabatan Kepala Daerah. Pemberitahuan ini juga dilakukan secara tertulis paling lambat 5 bulan sebelum jabatan Kepala Daerah tersebut berakhir.

3. Perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata cara, jadwal pelaksanaan Pilkada.

a. Perencanaan ini diputuskan dengan ketetapan KPUD paling lambat 14 hari setelah pemberitahuan DPRD.

b. Ketetapan tentang perencanaan tersebut disampaikan KPUD kepada DPRD dan Kepala Daerah.

4. Pembentukan panitia pengawas, PPK, PPS, dan KPPS. 5. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan Pilkada meliputi: 1. Penetapan Daftar Pemilih

Proses penetapan daftar pemilih Pilkada meliputi: a. Penyusunan daftar pemilih sementara


(21)

Daftar pemilih sementara diproses dari daftar pemilih pelaksanaan Pemilu terakhir di daerah disertai daftar pemilih tambahan.

Bila ada usulan-usulan daftar pemilih sementara masih bisa diperbaiki (misalnya soal kesalahan menulis nama, alamat, identitas, dan lain-lain).

b. Penyusunan dan pengumuman daftar pemilih tetap

Daftar pemilih sementara akan disusul menjadi daftar pemilih tetap.

Daftar pemilih tetap digunakan sebagai bahan untuk menyusun kebutuhan suara dan berbagai perlengkapan pemilihan.

Daftar pemilih tetap diumumkan di PPS desa/RT/RW/atau tempat lain yang strategis.

c. Pembagian kartu pemilih

Sesudah daftar pemilih tetap diumumkan, KPUD melakukan pengisian kartu pemilih berdasarkan susunan daftar pemilih tetap. Kartu pemilih diserahkan kepada pemilih oleh PPS dibantu oleh RT/TW.

Kartu pemilih digunakan pemilih untuk memberikan suara.

Daftar pemilih tetap yang sudah ditetapkan PPS tidak dapat diubah lagi.

2. Pendaftaran dan Penetapan Pasangan Calon

Yang mengajukan atau mendaftarkan pasangan calon ketua/wakil ketua Kepala Daerah adalah partai politik, atau gabungan partai politik.

3. Kampanye Pilkada

Kampanye dilakukan Pilkada selama 14 hari dan berakhir 3 hari sebelum tanggal pemungutan suara.

4. Pemungutan Suara


(22)

daerah dilaksanakan selambat-lambatnya 30 hari sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir.

5. Penghitungan Suara

Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh KPPS sesudah pemungutan suara berakhir.

6. Penetapan Calon Kepala/Wakil Kepala Daerah

Pasangan calon kepala/wakil kepala daerah yang memperoleh lebih dari 50% suara merupakan calon pasangan kepala/wakil kepala daerah terpilih.

II.1.2 Pemasaran Politik

Dalam proses kampanye, tidak hanya media yang berpengaruh didalamnya, namun pemasaran politik pun menjadi salah satu poin penting yang harus dipikirkan. Pemasaran politik merupakan rangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis, serta pengukuran jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna dan pesan politik kepada publik. Tujuan dari pemasaran politik adalah membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan serta perilaku publik. Ketika akan membuat suatu kampanye, maka perlu dibuat strategi-strategi apa yang akan dilakukan agar mendapat perhatian publik sehingga pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dengan mudah. Dilihat dari fungsi, menurut Nursal (2012, hal.134), pemasaran politik dapat dilihat sebagai:

1. Analisis posisi pasar, yakni memetakan persepsi dan prefensi para pemilih (publik), baik konstituen maupun non konstituen, terhadap kontestan-kontestan yang akan bertarung di arena pemilu.

2. Menetapkan tujuan objektif kampanye, upaya pemasaran (marketing effort) dan pengalokasian sumber daya.

3. Mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif-alternatif strategi.

4. Mengimplementasikan strategi untuk membidik segmen-segmen tertentu berdasarkan sumber daya yang ada.

5. Memantau dan mengendalikan penerapan strategi untuk mendapatkan sasaran objektif yang telah ditetapkan.


(23)

II.2 Kampanye Politik

Mendengar kata kampanye sangat erat kaitannya dengan proses pemilihan umum (pemilu). Kampanye merupakan suatu proses komunikasi dalam menyampaikan pesan yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok. Menurut Junaedi (2013, hal.53) menyatakan “Setiap tindakan komunikasi akan selalu melibatkan komunikator, pesan, saluran, khalayak, dan umpan balik (feedback).” Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa aktivitas kampanye bertujuan untuk mendapatkan feedback, dalam hal ini terkait pemilu untuk memilih tokoh politik yang diusung. Kampanye politik dapat digolongkan kedalam dua bagian, diantaranya fun campaign dan black campaign. Fun Campaign yaitu kegiatan kampanye yang dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan guna menarik simpati serta perhatian publik. Sedangkan black campaign merupakan kegiatan kampanye yang menggunakan cara dengan menghina, memfitnah, menghasut serta menyebarkan berita kebohongan yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan politiknya agar terkesan negatif dimata publik.

Gambar II.2 Aktivitas Kampanye

Sumber (http://assets.kompas.com/data/photo/2014/06/28/110711320140628-103132-resized780x390.JPG)

Diakses : 29 Oktober 2014 pukul 23.44 WIB

II.2.1 Media Kampanye

Pada prosesnya aktifitas kampanye tidak terlepas dari peran serta media yang mendukungnya. Adapun media kampanye dapat disebar dalam 2 bagian, diantaranya :


(24)

Media elektronik Media cetak

Gambar II.3 Media Kampanye

Sumber (http://img.lensaindonesia.com/uploads/1/2012/06/SPANDUK-GUBERNUR-DKI-LENSA-INDONESIA.jpg)

Diakses : 02 Mei 2015 pukul 23.16 WIB

Aktifitas kampanye melalui media elektronik dapat dilakukan dengan cara membuat dan memasang iklan di televisi dan radio. Sedangkan melalui internet dapat dilakukan dengan membuat video yang di-upload ke You Tube, selain itu dapat dengan membuat banner ataupun iklan yang kemudian di-share ke media sosial. Adapun pada media cetak yang meliputi surat kabar, billboard, brosur, poster, banner dan lain sebagainya. Pada pemasangannya dilakukan dengan menempelkannya di ruang publik yang strategis untuk dilihat. Setiap media memiliki kapasitas, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, pemilihan media tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan target sasaran. II.2.1.1 Video

Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, dan menata ulang gambar bergerak. Video juga bisa didefinisikan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu denagn kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame, sedangkan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate dengan satu frame per second (fps). Sebuah video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, serta


(25)

mempengaruhi sikap. Pada pembuatannya, video ada yang tergolong terkonsep serta terarah maksud dan tujuannya, namun ada pula yang dibuat tanpa menggunakan konsep. Adapun jenis video berdasarkan tujuan pembuatannya, diantaranya video dapat diperuntukkan sebagai:

Cerita, video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.

Pembelajaran, video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.

Dokumenter, video yang bertujuan untuk merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.

Berita, video yang bertujuan memaparkan suatu berita.

Presentasi, video yang bertujuan untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan. Promosi, video yang bertujuan untuk mengenalkan sesuatu.

Sedangkan pada dasarnya, terdapat 2 jenis video dalam layar komputer, diantaranya :

1. Video analog

Video analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu dijadikan sebagai standar televisi.

2. Video digital

Video Digital adalah produk dari industri komputer dan oleh sebab itu dijadikan standar data digital.

Dalam setiap video mengandung sebuah bahasa. Bahasa video dapat diartikan sebagai perantara berinteraksi dari pembuat video agar dapat mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikannya kepada penonton. Bahasa video dapat disampaikan melalui simbol-simbol yang memiliki makna pada visual yang ditampilkan dalam video tersebut. Sifat-sifat yang terkandung dalam sebuah video beragam, ada yang formal, menyeramkan, menyenangkan, kocak, dramatis dan lain sebagainya. Sifat yang ditampilkan dalam sebuah video disesuaikan dengan konsep yang telah dibuat guna menarik perhatian publik. Adapun menurut Dennis (2008, hal. 31) dalam pembuatan video dapat melalui 3 tahapan, diantaranya :


(26)

1. Pra produksi, meliputi : Penulisan scenario atau treatment, pemilihan tim, pemilihan lokasi yang akan digunakan untuk proses shooting, pembuatan storyboard serta pemilihan talent.

2. Produksi, meliputi : Proses shooting diantaranya seperti penempatam gambar (angle).

3. Paska produksi, meliputi : Proses editing, tata suara, serta promosi.

Dalam pembuatan video ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1. Unsur teknis

Unsur teknis merupakan bagian-bagian yang harus disiapkan saat proses pembuatan video, seperti :

Camera Angle (Sudut pengambilan gambar)

Tabel II.1 Keterangan Sudut pengambilan gambar Sumber (Andi Purba (2013), hal 25-28)

NO GAMBAR KETERANGAN

1

Gambar II.4 Bird eye view Sumber (http://www.kfirpc.co.il/wp-content/uploads/2013/11/KG_WEBSITE.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.18 WIB

Bird eye view : Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah

sedemikian kecil.

Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.


(27)

2

Gambar II.5 High Angle Sumber

(https://mengejarbola.files.wordpress.com/201 2/04/high-angle-shot.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.20 WIB

High Angle : Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatis yaitu kecil atau kerdil.

3

Gambar II.6 Low Angle Sumber

(https://ahunter4.wikispaces.com/file/view/low .jpg/295217658/low.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.23 WIB

Low Angle : Pengambilan gambar dari bawah objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah keagungan atau kejayaan.

4

Gambar II.7 Eye Level Sumber (http://4.bp.blogspot.com/- /viJc/s1600/eye%2Blevel%2Bshot.jpg) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.25 WIB

Eye Level : Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.


(28)

5

Gambar II.8 Frog Level Sumber (http://fotokita.net/blog/wp-

content/uploads/2013/09/4_eddy_norman_-_haus.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.28 WIB

Frog Level : Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

Frame Size (Ukuran gambar)

Tabel II.2 Keterangan Ukuran gambar Sumber (Muslimin tahun, 2015) N

O

GAMBAR KETERANGAN

1

Gambar II.9 Extreem Close-up Sumber

(http://www.utdallas.edu/atec/midori/Handouts/ camera_files/ex_closeup.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.31 WIB

Extreem Close-up (ECU) : Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.


(29)

2

Gambar II.10 Big Close-up Sumber (http://www.be.com

/1/private-category/photo/forme.jpg) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.33 WIB

Big Close-up (BCU) :

Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.

3

Gambar II.11 Close-up Sumber (http://www.google.co.id/

walls/chris_pine_closeup_.jpg) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.37 WIB

Close-up :

Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.

4

Gambar II.12 Medium Close-up Sumber

(https://ihkorrafmas.files.wordpress. /medium-close-up.png) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.39 WIB

Medium Close-up (MCU) : Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.


(30)

5

Gambar II.13 Full Shoot Sumber

(https://dn3pm25xmtlyu.cloudfront.net/photos/l arge/819373596.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.41 WIB

Full Shoot (FS) :

Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

6

Gambar II.14 Long Shoot Sumber

(http://www.nbcfilm.com/3maymun/photos/still 14_hires.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.45 WIB

Long Shoot (LS) :

Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.

7

Gambar II.15 Extreem Long Shoot Sumber

(https://jalf00.files.wordpress.com/2010/03/stac ker1.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.48 WIB

Extreem Long Shoot (ELS) : Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.


(31)

Moving Camera (Gerakan kamera)

Tabel II.3 Keterangan Gerakan kamera Sumber (Andi Purba (2013), hal 32-34)

N O

GAMBAR KETERANGAN

1

Gambar II.16 Zooming

Sumber (http://4.bp.blogspot.com/_PEnQt4v3ry /5whWI8bsgB8/s320/3.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.49 WIB

Zooming (In/Out) :

Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.

2

Gambar II.17 Panning

Sumber (http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs070.snc6/1490_1240531_n.jpg) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.50 WIB

Panning (Left/Right) :

Gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripod yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.

3

Gambar II.18 Tilting Sumber

(http://1.bp.blogspot.com/_PEnQt4v3rys/ /VuHxjvBABo0/s1600-h/2.jpg) Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.53 WIB

Tilting (Up/Down) :

Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.


(32)

4

Gambar II.19 Dolly

Sumber (http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs070.snc6/168059.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.55 WIB

Dolly (In/Out) :

Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur. 5

Gambar II.20 Follow Sumber (Dokumen Pribadi)

Follow :

Pengambilan gambar

dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.

6

Gambar II.21 Fading Sumber (Domuken Pribadi)

Fading (In/Out) :

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila

gambar baru masuk

menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.


(33)

7

Gambar II.22 Crane Shoot

Sumber(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6 /_1240531_n.jpg)

Diakses: 02 Mei 2015 pukul 23.58 WIB

Crane Shoot :

Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan Bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

2. Unsur Naratif

Unsur naratif berhubungan dengan jalan cerita atau tema dari video. Setiap cerita selalu memiliki unsur-unsur seperti tokoh, konflik, masalah, lokasi dan waktu. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Sebuah karya video terdiri dari alur cerita. Alur cerita memiliki struktur yang terbentuk dari penyatuan sekuen, sekuen terdiri dari beberapa adegan (scene) yang saling berhubungan. Adegan terdiri dari beberapa sudut pengambilan gambar (shot). Dengan demikian, penggarapan sebuah karya video harus diupayakan sesempurna mungkin.

Bagan II.1 Tahapan Alur Cerita Sumber (Dokumen Pribadi, 2015)


(34)

Adapun pada jenis video yang digunakan untuk promosi kini mulai marak ditemui, salah satunya untuk pembuatan video kampanye guna memperkenalkan tokoh yang akan diusung kepada masyarakat. Penyebaran video kampanye tidak hanya dilakukan melalui media masa seperti TV namun yang kini banyak digunakan penyebaran melalui media internet dengan cara meng-upload video ke jejaring sosial khususnya You Tube.

Gambar II.23 Contoh Penggalan Video Kampanye

Sumber (http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/video-parodi-tim-sukses-jokowi-ahok-menyindir-rumitnya-membuat-ktp-_120827113735-172.jpg)

Diakses : 25 April 2015 pukul 21.10 WIB

II.2.2 Penggunaan Media Masa dalam Aktivitas Kampanye

Dengan seiring berkembangnya waktu aktivitas kampanye dinilai publik bukan lagi sebagai sarana untuk mempromosikan diri serta visi misi program kerja, namun juga dianggap sebagai pencitraan diri, janji-janji, money politic dan lain sebagainya. Menurut Tabroni (2012, hal 98) menyatakan peran media sangat penting dalam proses aktivitas kampanye. Adapun peran media masa, diantaranya: 1. Memberikan informasi dan membantu mengetahui secara jelas segala hal

tentang dunia sekelilingnya, kemudian menyimpan ke dalam ingatan kita. 2. Membantu menyusun agenda, termasuk menyusun jadwal setiap hari

berdasarkan apa yang telah dibaca atau ditonton yang dapat menguntungkan secara lebih baik lagi.


(35)

3. Membantu berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain diluar masyarakat kita.

4. Membantu menyosialisasikan pribadi manusia.

5. Membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan-pesan yang diterimanya.

6. Sebagai media hiburan.

Penggunaan media masa yang dipakai untuk aktivitas kampanye sangat beragam, meliputi media elektronik seperti: TV, radio dan internet. Sedangkan pada media cetak diantaranya: poster, spanduk, baliho, banner, koran, majalah dan lain sebagainya. Melalui media masa, para tim sukses melakukan persuasi melalui pesan-pesan politik yang disampaikan kepada publik. Bagi para pelaku politik, media tidak hanya berfungsi sebagai mitra pemberitaan biasa, tetapi juga sebagai saluran untuk menyampaikan gagasan-gagasan politik, saluran pendidikan politik, hingga menjadi ruang untuk promosi diri dan lembaganya.

Pada prosesnya para pelaku kampanye berupaya memaksimalkan penggunaan media untuk berusaha mendapatkan perhatian publik dengan memberikan gambaran yang baik (pencitraan) tentang dirinya ataupun lembaga yang dinaunginya. Tujuannya tidak lain agar terkesan baik dimata publik dan pada akhirnya publik dapat menjatuhkan pilihannya pada tokoh politik yang diusung. Banyaknya media-media yang bermunculan dimanfaatkan oleh para tokoh politik untuk melakukan kegiatan kampanye salah satunya penggunaan media internet. Penggunaan media internet sebagai media masa publik kini semakin meningkat seiring kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan konsumtif. Pada jaman yang kini semakin modern, internet seolah menjadi konsumsi pokok bagi para masyarakat khususnya bagi masyarakat kalangan menengah keatas. Internet dapat memberikan informasi dari berbagai penjuru dunia tanpa batas. Selain itu kemudahan dengan penggunaan internet, kita dapat terhubung dan berkomunikasi dengan siapa pun, dimana pun dan kapan pun tanpa melihat jarak dan waktu selagi masih terdapat koneksi internet. Situs-situs dan jejaring sosial yang sering dan banyak digunakan diantaranya seperti : Google, Facebook, Twitter, Yahoo, Gmail, Youtube, dan lain sebagainya. Namun di


(36)

Indonesia sendiri kelemahan dari media internet terdapat pada jangkauannya yang belum menyeluruh, terutama belum dapat menjangkau ke pelosok-pelosok serta daerah yang terpencil sehingga tidak semua masyarakat dapat menggunakannya.

Gambar II.24 Situs Populer di Internet

Sumber

(http://2.bp.blogspot.com/-KI3Zd0XY_EE/UcPQ-ziiL1I/AAAAAAAABDA/BEgL21x36iY/s1600/logos-popular-websites.png) Diakses : 30 November 2014 pukul 12.54 WIB

II.3 Citra Visual (Imagologi)

Imagologi pertama dikemukakan oleh seorang penulis kelahiran Ceko bernama Milan Kundera. Istilah tersebut pertama kali dikenalkan dalam novel keenamnya yang berjudul “Imortality” (keabadian). Menurut Kudera dalam Adi (2013, p.1) menyatakan bahwa “Reality was stronger than ideology. And it is in this sense that imagology surpassed it. Imagology is stranger than reality.” Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa realitas lebih kuat dari sebuah ideologi, namun ternyata dalam hal tersebut imagologi dapat melampaui dari sebuah kenyataan. Imagologi dinilai sebagai sebuah rekayasa atau tipuan.

Menurut Wibowo (2012, p.5) mengemukakan bahwa “Imagologi secara etimologis berasal dari kata imago yang berarti citra atau gambar dan logos yaitu kata-kata atau ilmu.” Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa imagologi merupakan ilmu tentang citra yang ditampilkan. Kajian mengenai imagologi memiliki konteks yang luas mulai dari teori tentang citra publik, pendekatan terhadap citra publik, dan pembuatan citra. Citra dalam prosesnya dapat dilihat sebagai sesuatu yang dibuat oleh seseorang untuk ditampilkan agar


(37)

menimbulkan efek baik positif maupun negatif. Seseorang dapat menampilkan citra tersebut tidak hanya secara langsung bahkan dapat ditampilkan melalui media. Media merupakan salah satu bagian yang berperan dan bertanggung jawab dalam menyebarkan imagologi (citra). Salah satu contoh peran media dalam penyebaran imagologi yaitu berita yang dimuat di televisi. Pembuat berita akan menampilkan berita-berita televisi yang dikemas lebih ringan lalu didramatiskan agar rating menjadi tinggi.

Teori imagologi kini mulai banyak digunakan dalam bidang politik (imagologi politik). Imagologi politik yang populer dan kini banyak terjadi lebih dikenal nama pencitraan politik. Pencitraan politik (imagologi politik) merupakan salah satu strategi di kalangan tokoh politik untuk memperkuat citra dirinya dimata publik. Namun pada kenyataannya pencitraan politik dapat menimbulkan efek positif dan negatif di masayarakat. Efek tersebut dapat muncul ketika pencitraan yang dilakukan dinilai publik tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi dimasyarakat.

Pada saat pemilu dan pilkada strategi imagologi politik (pencitraan) banyak digunakan oleh tim sukses atau simpatisan dengan tujuan untuk menyebarkan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai “kehebatan” para kandidat yang diusung. Menurut Gazali dalam Wibowo (2014) menilai bahwa “Dalam level sederhana politik pencitraan termasuk political marketing, karena kandidat dipasarkan mirip menjual sebuah produk.” Peran media dijadikan salah satu alat kampanye yang dianggap cukup efektif untuk mempersuasi masyarakat. Bahkan media juga digunakan untuk saling menyerang antara para kandidat yang diusung guna menaikkan pamor. Strategi imagologi politik salah satunya dapat diterapkan dalam bentuk video kampanye. Pada era jaman yang kini semakin canggih dan modern video kampanye menjadi salah satu perantara yang cukup efektif untuk mempersuasi (membujuk) masyarakat. Penyebaran video dilakukan melalui media internet juga dianggap tepat dengan melihat kondisi masyarakat diperkotaan yang kini semakin konsumtif terhadap penggunaan media internet. Internet digunakan karena bersifat luas dan menyeluruh untuk diakses oleh masyarakat selama terjangkau koneksi.


(38)

Gambar II.25 Contoh Pencitraan didepan media

Sumber (http://statik.tempo.co/data/2013/06/22/id_195412/195412_620_tempoco.jpg) Diakses : 02 April 2015 pukul 02.19 WIB

II.3.1 Penerapan Imagologi

Dalam sebuah demokrasi, media memiliki peran yang penting dalam proses membujuk masyarakat. Dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan persepsi dikalangan masyarakat. Kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya, mereka masih memegang tradisi leluhur dan mengagumi sosok yang dianggap berpengaruh dalam mensejahterakan kehidupan mereka. Pada dunia politik, hal tersebut banyak dimanfaatkan oleh para tim sukses dan simpatisan melalui peran media. Citra yang baik dari tokoh yang diusung dikemas kemudian ditampilkan oleh media untuk menjadi konsumsi masyarakat. Penyebaran melalui media dilakukan untuk mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadapa apa yang ditampilkan, bukan pada realitas yang terjadi. Proses pencitraan dalam dunia politik dikemas secara menarik dan kreatif guna mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat.

Bagan II.2 Penerapan Imagologi Sumber (Kurniawan, 2012)


(39)

Berdasarkan bagan diatas, dapat diuraikan adapun cara kerja Imagologi melihat dari sebuah objek, dari objek tersebut kemudian menarik kesan apa yang ditampilkan dalam objek. Setelah itu dibandingkan dengan gaya hidup yang ada dimasyarakat dicocoknya dengan objek utama. Pencitraan dimunculkan dari apa yang digemari oleh masyarakat, lalu dikemas secara menarik dan diberikan makna, kemudian dibandingkan dengan realitas dan kondisi yang ada. Namun bila penyampaian citra yang dilakukan baik melalui media ataupun secara langsung sudah terlalu kuat dan berkesan, terkadang masyarakat sudah tidak akan kembali membandingkannya dengan realita dan kondisi yang terjadi. Pada zaman yang semakin canggih dan modern seperti saat ini, proses pencitraan sangat mudah disebarkan kepada masyarakat. Media menjadi penyalur proses tersebut, terlebih kini tidak hanya media televise, radio dan media cetak saja yang berperan namun sudah menjalar pada media internet. Pencitraan seolah menjadi sebuah tontonan bagi masyarakat untuk mendapatkan perhatian dan simpati. Dalam pencitraan politik, pendekatannya dapat dilakukan dengan cara iklan, memantau kelingkungan masyarakat secara langsung, atau dengan cara pengerahan masa yang dikumpulkan ditempat terbuka. Adapun seluruh pendekatan tersebut dilakukan, disesuaikan dengan situasi dan target masyarakat yang dijadikan sasaran oleh tim sukses dan para simpatisan pengusung tokoh.

II.4 Parodi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam kbbi.web.id yang dikembangkan oleh Ebta Setiawan pembaharuan untuk tahun 2011-2015 menyebutkan bahwa parody adalah karya sastra atau seni yang dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis atau pencipta lain dengan maksud mencari efek kejenakaan. Dari pernyataan tersebut secara luas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari parodi yaitu untuk menghibur. Namun selain itu secara lebih sempitnya parodi dapat ditujukan sebagai bentuk kritik terhadap apa yang ditirukannya.

Parodi dapat dilakukan dalam bentuk apapun, seperti : musik, video, gambar, celoteh, logo dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman, parodi pun kini digunakan tidak hanya sebatas hiburan, namun dapat digunakan untuk


(40)

aktifitas lain salah satunya yaitu kampanye. Tujuannya tidak hanya untuk mempromosikan objek yang akan dipasarkan, namun agar publik merasa terhibur dan pesan yang akan disampaikan dapat diberikan serta diterima dengan mudah karena penyampainya yang lucu sehingga dapat diingat dan menarik perhatian publik.

Gambar II.26 Contoh Parodi Gaya

Sumber (http://i.ytimg.com/vi/qg5wcUSPN1A/maxresdefault.jpg) Diakses : 02 Mei 2015 pukul 23.21 WIB


(41)

BAB III

VIDEO KAMPANYE GUBERNUR JOKOWI – BASUKI (AHOK) TAHUN 2012

III.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu apa yang akan dijadikan bahan untuk penelitian. Dalam penelitian ini yang dimaksud sebagai objek penelitian yaitu Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction. Objek penelitiannya lebih ditujukan pada visual yang ditampilkan serta lirik yang disampaikan. Adapun dalam penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction terdiri dari beberapa

scene. Dalam sebuah alur cerita terdapat scene yang menjadi puncak cerita, ada pula yang berperan sebagai penjelas cerita. Scene yang menjadi fokus penelitian diantaranya terdapat pada scene yang memperlihatkan kemacetan kota Jakarta hingga mengakibatkan efek stress yang menimbulkan emosi dan cepat tersinggung pada penduduknya.

Selain itu terdapat pada scene yang menggambarkan padatnya serta sulitnya antrian untuk membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk) di kelurahan, lalu dilanjutkan ke scene yang menggambarkan setelah lama menunggu untuk membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk) datang seorang petugas lalu digambarkan bila proses pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk) ingin cepat selesai harus memberikan uang. Akhirnya di scene lain diperlihatkan kekesalan para tokoh sebagai warga Jakarta, lalu membuka baju mereka dengan diganti menggunakan baju kotak-kotak. Dari serangkaian video tersebut, difokuskan pada scene yang dianggap mewakili penggambaran masalah hingga keinginan untuk perubahan dikota Jakarta.


(42)

Tabel III.1 Kumpulan Scene Pokok

Sumber(Dokumen Pribadi yang diambil dari https://www.youtube.com) Diakses : 04 April 2015 pukul 02.03 WIB

NO SCREEN SHOT SCENE KET. WAKTU

1

Gambar III.1 Screen Shot 1

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 0:29

(Perkenalan tokoh utama )

2

Gambar III.2 Screen Shot 2

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 0:43

(Muncul permasalahan pertama yaitu kemacetan)

3

Gambar III.3 Screen Shot 3

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 0:47

(Akibat efek permasalahan pertama terjadi


(43)

4

Gambar III.4 Screen Shot 4

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 01:27

(Permasalahan kedua, antrian dikantor kelurahan menandakan sulitnya birokrasi)

5

Gambar III.5 Screen Shot 5

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 02:07

(Permasalahan ketiga, pungutan liar yang

dilakukan petugas pegawai negeri)

6

Gambar III.6 Screen Shot 6

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 02:40

(Ekspresi kekecewaan akibat rentetan permasalahan yang dialami)

7

Gambar III.7 Screen Shot 7

Sumber (https://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc)

Menit 02:43

(Luapan protes serta ingin adanya perubahan, dan bentuk ajakan untuk memilih pasangan Jokowi-Ahok)


(44)

Dalam video tersebut juga dinilai populer diantaranya karena dari jumlah penonton di You Tube yang walaupun sudah lewat masa kampanye gubernurnya, namun hingga saat ini masih banyak yang mengakses video tersebut dengan 2.663.433 orang (tanggal 04 Agustus 2015 pukul 00.10 WIB) dengan jumlah 25.977 orang yang menyukai dan 699 orang yang tidak menyukai video tersebut. Selain itu, video parodi tersebut dapat dikatakan berhasil menarik perhatian masyarakat karena pada awal kemunculannya saat pilkada gubernur DKI Jakarta tahun 2012 selain banyak yang mengakses videonya di You Tube, namun hingga menjadi pembicaraan di beberapa stasiun televisi swasta. Cameo Project pun selaku pembuat video tersebut banyak diundang untuk menjadi narasumber terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction. Alur cerita yang digunakan dalam video tersebut yaitu pola linear. Menurut Pratista (2008, hal 36) menyatakan bahwa “Pola linear merupakan pola dimana waktu berjalan sesuai urutan aksi peristiwa tanpa adanya interupsi waktu yang signifikan.” Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam kajian video tersebut diperlihatkan kejadian serta waktu yang berurutan mulai dari pagi hari tokoh utama bangun dan teringat janji ke kelurahan, masuk siang hari mulai masuk permasalahan yang terjadi secara bergantian, hingga puncak puncak dan keinginan perubahan.

III.1.1 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan terkait video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction yaitu bersifat kualitatif dengan cara deskriptif menggunakan metode citra visual (imagologi). Cara deskriptif dipilih karena lebih efektif untuk menjabarkan dan menganalisa tentang laporan dan riset penelitian terkait tampilan elemen visual dan audio dari Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction yang dapat menarik perhatian masyarakat, hingga secara tidak langsung dapat mengajak masyarakat untuk mengumpulkan suara yang banyak pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Sedangkan metode imagologi dipilih untuk menjabarkan citra visual yang ditampilkan video tersebut, guna mengetahui


(45)

maksud dan pesan apa yang ingin disampaikan. Terkait scene yang diambil untuk dikaji sebagai objek penelitian diambil sesuai dengan pola struktur naratif. Dalam

scene yang diambil diawali dengan perkenalan dari pemain adegan, setelah itu masuk dalam scene yang berisikan konflik atau permasalahan dalam video tersebut. Kemudian diambil scene yang menjadi puncak permasalahan (klimaks), selanjutnya diakhir diambil scene solusi. Adapun pola struktur naratif sebagai berikut :

Bagan III.1 Pola Struktur Naratif Sumber (Pratista, 2008 hal.45)

Dari pola struktur naratif tersebut dapat kita sederhanakan sebagai gambaran pola naik turunnya sebuah adegan. Dimulai dengan prolog, penyampaian awal dalam adegan sebagai perkenalan. Kemudian naik ke klimak, mulai adegan sampai mencapai puncak permasalahan. Setelah itu turun ke epilog, yang berfungsi menjabarkan inti pesan cerita yang ingin disampaikan. Adapun penggambarannya sebagai berikut :

Bagan III.2 Gambaran sederhana Pola Struktur Naratif Sumber (Dokumen Pribadi tahun 2015)

Sedangkan adapun kerangka penelitian yang digunakan untuk membedah objek kajian digambarkan sebagai berikut:


(46)

Bagan III.3 Kerangka Penelitian Sumber (Dokumen Pribadi tahun 2015)

III.1.1.1 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuat penelitian. Adapun pada penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction ini digunakan beberapa cara dalam pengumpulan data serta informasi, diantaranya :

Bagan III.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Sumber (Dokumen Pribadi tahun 2015)


(47)

Studi Literatur

Studi Literatur merupakan tehnik pengumpulan data yang didapat melalui buku, e-book, ataupun website. Adapun penelitian yang dilakukan terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) Tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction ini dibutuhkan beberapa sumber buku diantaranya :

 Komunikasi Politik Di Era Multimedia yang ditulis oleh Roni Tabroni.

 Komunikasi Politik Teori Aplikasi dan Strategi di Indonesia yang ditulis oleh Fajar Junaedi.

 Pengantar Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Adi Kusrianto.

 Hiper Semiotika yang ditulis oleh Yasraf Amir Piliang

 Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Lia Anggraini S

 Memahami Film yang ditulis oleh Himawan Pratista

 Jurnal Pencitraan Tokoh Politik Menjelang Pemilu 2014 yang ditulis oleh Haryati

 Modul Pembelajaran Imagologi yang ditulis oleh Ivan Kurniawan, M.Ds

 Materi diskusi Imagologi yang ditulis oleh Kunto Adi Wibowo

Pencarian data tidak hanya dilakukan dengan menggunakan buku, namun juga menggunakan media Internet seperti : www.politik.kompasiana.com, www.academia.edu, www.negarahukum.com dan www.merdeka.com

Kuisioner

Pada penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction ini dilakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan (kuisioner) kepada masyarakat dengan profesi yang berbeda-beda. Kuisioner diberikan secara langsung kepada masyarakat dan juga didapatkan secara online melalui media sosial di internet. Proses pencarian data ini dilakukan selama 5hari karena dibutuhkan informasi tentang tanggapan masyarakat tentang Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.


(48)

III.1.1.2 Teknik Pengolahan Data

Data, informasi, serta tanggapan masyarakat yang telah dikumpulkan kemudian diolah. Data yang didapat melalui wawancara dan sumber literatur diolah dengan meringkas serta dianalisis lebih lanjut untuk disesuaikan dengan kebutuhan penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) Tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction.

Bagan III.5 Tahapan Pengolahan Data Sumber (Dokumen Pribadi tahun 2015)

III.1.2 Subjek Penelitian

Dalam penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction ini, subjek penelitian yang dimaksud adalah para pemberi informasi (narasumber) yang dibutuhkan dalam penelitian. Subjek penelitian terkait Video Kampanye Gubernur Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction diantaranya Cameo Project selaku pembuat dan peng-upload dan pengguna internet khususnya You Tube dari berbagai kalangan. Adapun dari hasil kuisioner yang diberikan pada masyarakat, diantaranya :

Hasil Kuisioner

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terkait penelitian video kampanye pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction, maka dilakukan metode dengan cara kuisioner (menghimpun pendapat masyarakat terkait objek penelitian). Kuisioner tersebut dilakukan kepada 34 orang dari berbagai usia, status, dan pekerjaan. Kuisioner juga dilakukan selama 7 hari, terhitung dari tanggal 29 Desember 2014 sampai 04 Januari 2015. Kuisioner


(49)

diberikan secara langsung kepada masyarakat secara acak dari berbagai profesi pekerjaan, berbagai kalangan serta usia. Selain itu, kuisioner juga didapatkan secara online melalui media sosial di internet.

Tabel III.2 Pendapat masyarakat terkait video kampanye Jokowi – Basuki (Ahok) Sumber (Dokumen Pribadi tahun 2015)

No Jumlah Responden Komentar Persentase

1 21 Responden Bagus, kreatif 62%

2 5 Responden Tidak mengetahui video kampanye tersebut

14.7%

3 3 Responden Cukup bagus 8.8%

4 2 Responden Biasa saja 5.8%

5 1 Responden Lucu 2.9%

6 1 Responden Tidak tertarik 2.9%

7 1 Responden Pencitraan 2.9%

Jumlah 34 Responden 100%

Adapun hasil kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat menilai dan kampanye selama ini bukan hanya kegiatan mempromosikan diri, namun dibalik itu kampanye juga tidak terlepas dengan hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan cenderung menimbulkan masalah, seperti : rusuh, macet, demo, suap menyuap, pencitraan, janji-janji dan lain sebagainya. Maka dengan adanya fun campaign (kampanye menyenangkan) salah satu contohnya video kampanye pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction dapat memberikan cara yang baru dalam berkampanye. Cara berkampanye tersebut, tidak hanya menyenangkan namun menghibur. Video tersebut dinilai sangat kreatif, karena dapat mewakili pesan yang ingin disampaikan dengan menarik dari pembuat kepada penonton. Video tersebut dianggap menarik, selain karena memparodikan lagu yang populer, elemen-elemen, lirik, kekonyolan serta simbol-simbol dalam video tersebut juga mudah untuk dimengerti sehingga dapat menyita perhatian masyarakat.


(50)

Bagan III.6 Diagram Hasil Kuisioner Sumber (Dokumen Pribadi) III.1.2.1 You Tube

Youtube merupakan situs website untuk berbagi video bagi pengguna internet. Video di You Tube banyak di-upload oleh individu, kelompok, organisasi sampai perusahaan. You tube berguna sebagai media untuk mempromosikan sesuatu kepada pengguna internet, tidak jarang You Tube juga dijadikan sebagai media untuk menyalurkan ekspresi diri seseorang. Adapun manfaat dari You Tube diantaranya sebagai media untuk mencari informasi serta media hiburan. Setiap hal dapat menimbulkan efek, baik positif ataupun negatif. Selain banyak memberikan manfaat, You Tube juga dapat memberikan efek negatif. Efek negatif yang ditimbulkan karena penyalahgunaan yang dilakukan oleh peng-upload

karena aksesnya yang terlalu bebas dan mudah. Itulah yang menyebabkan bebarapa negara sangat ketat memberlakukan aturan penggunaan You Tube.

III.2 One Direction III.2.1 Profil

One Direction merupakan grup penyanyi pria (boyband) asal Inggris – Irlandia. Boyband ini terbentuk di London tahun 2010. Personel awal dari One Direction saat itu beranggotakan Niall Horan, Liam Payne, Harry Styles, Louis Tomlinson, dan Zayn Malik, namun pada bulan maret 2015 Zayn Malik mengundurkan diri dari One Direction. Tahun 2010, Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry

Diagram Hasil Kuisioner

Bagus, Kreatif

Tidak mengetahui video kampanye tersebut

Cukup Bagus

Biasa saja


(51)

Styles, dan Louis Tomlinson mengikuti audisi The X Factor musim ke-7 sebagai penyanyi solo dalam kategori "Boys", namun mereka semua gagal. Setelah mendapat saran dari juri tamu saat itu, Nicole Scherzinger, mereka berlima bergabung dan membentuk sebuah boyband. Boyband ini kemudian berhasil lolos untuk kategori "Groups". Ide member nama One Direction datang dari Harry yang menganggap nama tersebut akan terdengar hebat saat pembawa acara The X Factor menyebutkannya pada siaran langsung ditelevisi. Pada akhir kompetisi, One Direction menepati sebagai juara 3 di ajang The X Factor.

Gambar III.8 One Direction

Sumber(http://www.jpnn.com/picture/normal/20150319_061039/061039_352629_One_ Direction_d.jpg)

Diakses : 04 April 2015 pukul 02.30 WIB

III.2.2 Gaya Musik

Genre album pertama One Direction sebagian besar didominasi oleh pop, yang berorientasi ke dance-pop, teen pop, pop rock dan power pop serta dipengaruhi oleh electropop dan rock. Album "Up All Night" dipuji karena sasarannya terhadap pendengar yang berusia remaja. Banyak musisi yang memberikan komentar terhadap album tersebut, salah satunya Jason Lipshutz dari Billboard berpendapat bahwa album "Up All Night" menyajikan sebuah orisinalitas dalam suara kelima personel tersebut, dan itu yang diperlukan untuk kebangkitan kembali era boyband. Lagu "One Thing" dan "What Makes You Beautiful" secara khusus dikatakan memiliki genre power pop dan pop rock dengan chorus yang "kuat".


(52)

III.2.3 Album

Sampai saat ini One Direction memiliki 2 album yaitu “Up All Night” dan “Take Me Home”. Pada bulan Januari 2011, One Direction menandatangani kontrak rekaman dengan label milik Simon Cowel, Syco Records. Kemudian, bulan November 2011, One Direction juga menandatangani kontrak rekaman dengan Columbia Records di Amerika Utara. One Direction merekam album debut mereka, "Up All Night" di Swedia, Amerika Serikat dan Inggris. Dalam album tersebut, mereka berkolaborasi dengan musisi-musisi seperti Savan Kotecha, Rami Yacoub, RedOne, Ed Sheeran, Kelly Clarkson, Tom Fletcher, Steve Mac, Toby Gad dan Carl Falk. Singel pertama mereka, "What Makes You Beautiful", dirilis tanggal 11 September 2011. Singel ini berhasil berada di posisi pertama UK Singles Chart setelah dinobatkan sebagai singel yang paling banyak di request sepanjang masa oleh Sony Music Entertainment.

Di tangga lagu Irlandia, "What Makes You Beautiful" berada di posisi pertama selama empat minggu berturut-turut. Di Amerika Serikat, singel ini dirilis pada bulan Februari 2012, dan memulai karirnya pada posisi 28 di Billboard Hot 100. Posisi ini merupakan posisi tertinggi bagi musisi asal inggris sejak tahun 1997. Singel ini terus naik hingga ke posisi empat dan tanggal 21 Mei 2012, sebanyak 2.060.303 unduhan digital singel ini telah terjual di AS. Singel kedua mereka, "Gotta Be You", dirilis pada tanggal 13 November 2011 dan menempati posisi ketiga di tangga lagu Irlandia dan Inggris.

Gambar III.9 Cover Album “Up All Night”

Sumber(http://img3.wikia.nocookie.net/__cb20121019052730/onedirection/images/6/6a/ Upallnight.png)


(53)

Pada tanggal 12 Agustus 2012, One Direction membawakan "What Makes You Beautiful" dalam upacara penutupan Olimpiade Musim Panas 2012 di London. Berikutnya, tanggal 6 September 2012, One Direction membawakan "One Thing" dalam MTV Video Music Awards 2012. Mereka juga memenangkan penghargaan Best New Artist, Best Pop Video dan Most Share-Worthy Video untuk "What Makes You Beautiful". Pada Februari 2013, One Direction merilis versi cover dari lagu "One Way or Another" dan "Teenage Kicks" sebagai singel amal untuk organisasi Comic Relief. Grup musik ini tampil dalam BRIT Awards 2013 dan berhasil menyabet penghargaan Global Success Award. Setelah kesuksesannya dengan album pertama, One Direction mulai merilis album keduanya yang bertajuk “Take Me Home” di Swedia pada bulan mei 2012.

III.3 Sekilas Kota Jakarta

Jakarta merupakan ibu kota dari negara Indonesia. Jakarta sangat identik dengan permasalahan kemacetan, kemacetan tersebut disebabkan salah satunya karena jumlah penduduk kota Jakarta yang sangat padat. Jakarta memiliki jumlah penduduk 10.187.595 jiwa (tercacat hingga tahun 2011). Mayoritas penduduknya beragama islam, namun ada juga penduduk yang beragama lain seperti: protestan, katolik, budha, hindu bahkan konghucu. Adapun penduduk asli kota Jakarta yauitu suku Betawi. Kota Jakarta memiliki kesenian yang khas yaitu ondel-ondel serta tanjidor, selain itu makanan yang menjadi khas kota Jakarta salah satunya kerak telor. Sedangkan salah satu bangunan yang menjadi ciri dari kota Jakarta yaitu Monas (Monumen Nasional)

Gambar III.10 Kota Jakarta

Sumber (http://www.beritaenam.com/mp-content/berita/56destination-jakarta-01.jpg) Diakses : 03 Mei 2015 pukul 12.09 WIB


(1)

awal maraknya video kampanye lain yang kini beredar, seperti yang terjadi pada pemilihan Presiden Indonesia tahun 2014 lalu.

V.2 Saran

Dari hasil analisis terkait penelitian video kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction, didapatkan bahwa kombinasi antara ide politik serta ide kreatif yang dapat menyatukan visual serta lirik (teks) hingga dapat menarik perhatian masyarakat sangatlah penting. Hal tersebut bertujuan agar maksud pesan dapat dengan mudah tersampaikan. Penelitian yang berkaitan dengan video kampanye banyak menampilkan citra-citra yang baik untuk dikonsumsi masyarakat. Banyak video kampanye yang menggunakan visual dan lirik (teks) sebagai penyampaian pesan, sehingga penerapan teori imagologi dalam mengungkapkan citra juga pesan berlaku untuk semua video kampanye lainnya, bahkan jenis video yang lain salah satu contohnya iklan.

Selain itu, terkait kajian selanjutnya dapat dilakukan pada objek yang sama yaitu video kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta Jokowi – Basuki (Ahok) tahun 2012 versi parodi lagu “What Makes You Beautiful” dari One Direction, namun kajian dapat diteliti dari sudut pandang lainnya misalnya dari segi relasi tanda yang ditampilkan atau dibedah dari segi unsur sinematografi atau komunikasi politik. Dengan banyaknya sudut pandang penelitian pada objek video parodi kampanye tersebut dapat memberikan referensi serta pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam media kampanye.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andi Purba, Januarius. (2014): Shooting Yang Benar. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Amir Pialang, Yasraf. (2003): Hiper Semiotika. Bandung: Penerbit Jala Sutra. Anggraini S, Lia. (2014): Desain Komunikasi Visual. Bandung: Penerbit PT.

Remaja Rosdakarya

Dennis, Fitryan G. (2008): Bekerja Sebagai Sutradara. Bandung: Penerbit Erlangga

Junaedi, Fajar. (2013): Komunikasi Politik Teori Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Buku Litera.

Pratista, Himawan. (2008): Memahami Film. Yogyakarta: Penerbit Homerian Pustaka

Tabroni, Roni. (2012): Komunikasi Politik Di Era Multimedia. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Internet

Arif, Miftahul. 2013. Tujuan Politik dan Strategi Nasional Indonesia. Diakses pada 29 November 2014. www.academia.edu

Damang. 2013. Fungsi Partai Politik. Diakses pada 29 November 2014. www.negarahukum.com

DK, Ita. 2012. Strategi Kampanye Jokowi Ahok. Diakses pada 28 September 2014. www. politik.kompasiana.com

Hasbi, Ikhsan. 2015. Imagologi Politik. Diakses pada 7 April 2015. www. aceh.tribunnews.com

Khumairi, Anwar. 2012. Video Musik Parodi Jokowi-Basuki. Diakses pada 28 Oktober 2014. www. merdeka.com

Muslimin, Ming. 2015. Kamera dan Framing . Diakses pada 10 Januari 2015. www. academia.edu


(3)

Jurnal

Haryati, Pencitraan Tokoh Politik Menjelang Pemilu 2014, Balai Pengkajian Dan Pengembangan Komunikasi Dan Informatika Bandung (BPPKI), Bandung 2013, hal 185

Modul Pembelajaran / Diskusi

Kurniawan, Ivan. 2012. Imagology. Bandung: Universitas Komputer Indonesia (Unikom)

Wibowo, Kunto Adi. 2012. Imagologi. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB)


(4)

D. LEMBAR PUBLIKASI

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Nonekslusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan.

Bandung, ( / / )

Penulis, Pembimbing,

Nely Sugiarti NIM. 51911118

Ivan Kurniawan, M.Ds NIP. 4127 32 06 019


(5)

E. RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Nely Sugiarti Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Februari 1993 Kewarganegaraan : Indonesia

Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 163cm, 60 kg Kesehatan : Sehat dan Normal Agama : Islam

Alamat lengkap : Jl. Jend. Amir Machmud no. 140, Cimahi Selatan 40535 No handphone : 085795033026

Email : nelysugiarti@gmail.com

Pendidikan Formal

1999 - 2005 : Lulus TK Puspita Asih Bandung 1999 - 2005 : Lulus SD Negeri Jamika 1 Bandung 2005 - 2008 : Lulus SMP Negeri 10 Bandung 2008 - 2011 : Lulus SMK Negeri 11 Bandung


(6)

Kemampuan

Kemampuan komputer mampu menguasai beberapa software diantaranya:  Corel Draw

 Adobe Photoshop  Adobe Illustrator  Adobe InDesign  Adobe Premiere  Adobe After Effect  Adobe Flash

Pengalaman Kerja Praktek

September – November 2009 : Editor Video di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK).

April – Juni 2010 : Staff Desain Grafis di PT. Kartika Pancar Riski.

Mei – Juni 2014 : Divisi Desain di PT. Citra Jelajah Informatika (CIFO).