Latar Belakang Membandingkan unjuk kerja alat destilasi air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal berpendingin air dengan berpendingin udara.

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menguasai proses pembuatan alat destilasi air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal. 2. Menambah kepustakaan teknologi destilasi air energi surya jenis absorber kain. 3. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat prototipe dan produk teknologi alat destilasi energi surya. 4. Membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan dalam pengadaan air bersih. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Alat detilisai air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal adalah alat yang pada dasarnya memiliki prinsip kerja seperti alat penyulingan yaitu untuk memisahkan air dari zat yang tidak diinginkan atau zat kontaminan. Komponen utama destilator adalah kain absorber dan kaca penutup pada bagian atas. Kain absorber menggunakan cotton combed yang halus dan mudah menyerap air berfungsi sebagai media air yang akan didestilasi dan sebagai absorber energi surya. Untuk memperbesar absorpsivitas energi surya maka menggunakan kain warna hitam. Menurut Cengel 2000:589 warna hitam memiliki absorpsivitas sebesar 0,97 sehingga dapat menyerap energi surya dengan baik. Penggunaan kaca sebagai penutup dimaksudkan agar energi surya dapat masuk dengan mudah ke absorber kain. Selain itu, kaca penutup juga berfungsi sebagai kondenser agar uap air di dalam kotak destilator dapat mengembun atau berubah fase menjadi cair. Proses pengembunan uap air pada kaca dipengaruhi oleh temperatur kaca tersebut. Semakin rendah temperatur kaca maka proses pengembunan uap air semakin tinggi dan sebaliknya apabila temperatur kaca semakin tinggi maka pengembunan semakin rendah. Oleh karena itu, kaca didinginkan menggunakan air yang mengalir pada permukaan atasnya agar kaca mempunyai temperatur yang rendah. Kotak destilator dilengkapi dengan saluran masuk air terkontaminasi yang akan dialirkan ke absorber kain, saluran keluar air hasil destilasi dan sistem pengatur debit air yang akan didestilasi. Sistem pengatur tersebut berfungsi mengatur debit air yang akan didestilasi sesuai dengan keinginan. Semakin besar debit air yang mengalir pada absorber dapat mengakibatkan proses penguapan berjalan lambat tetapi jika terlalu kecil debit air dapat mengakibatkan suhu di dalam bak destilator terlalu tinggi dan kaca penutup menjadi pecah. Pengaturan debit aliran air absorber dan air pendingin perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil destilasi yang maksimal. Gambar 1 Skema alat destilasi air energi surya jenis absorber kain secara umum Cara kerja alat destilasi jenis absorber terlihat pada Gambar 1. air yang akan didestilasi masuk melalui saluran air yang terkontaminasi kemudian mengalir melalui absorber kain. Energi surya yang datang memanasi absorber kain diserap oleh air yang terkontaminasi. Akibatnya air tersebut berubah fase dari cair menjadi gas berupa uap air. Pada proses ini, bahan-bahan yang mengkontaminasi air tidak dapat berubah fase dan terpisah dari air yang telah menjadi gas. Uap air yang bersentuhan dengan kaca akan mengembun. Pengembunan tersebut diakibatkan suhu lingkungan di bagian kaca luar lebih rendah dibandingkan suhu absorber di bagian kaca dalam sehingga panas mengalir dari uap air menuju lingkungan. Embun mengalir ke saluran keluar karena posisi kaca yang miring, kemudian air dialirkan ke bak penampungan air bersih. Air yang tidak teruapakan akan mengalir melalui saluran buang air sisa absorber untuk ditampung pada bak penampung dan akan disirkulasikan. Untuk mempermudah proses pengembunan, pada dinding kaca penutup bagian luar dialiri air sebagai pendingin. Air tersebut masuk melalui saluran air pendingin kaca kemudian mengalir membasahi dinding kaca bagian luar. Sisa air pendingin kaca tersebut akan disalurkan ke bak penampung dan disirkulasikan kembali. Mekanisme perpindahan masa uap air dari bak air ke kaca penutup pada alat destilasi air energi surya terjadi secara: konveksi alami, purging, dan difusi tersaji pada Gambar 2. Sebagian besar massa uap air berpindah secara konveksi alami dan hanya sebagian kecil yang berpindah secara purging dan difusi. Mekanisme yang penulis jelaskan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Mekanisme perpindahan massa uap air pada destilator tenaga surya jenis absorber kain.