Landasan Teori Membandingkan unjuk kerja alat destilasi air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal berpendingin air dengan berpendingin udara.

  C W W W C W C W kon T T T P P P T T q              . 10 . 9 , 268 10 . 84 , 8 3 1 3 4 3 dengan uap q adalah bagian energi matahari yang digunakan untuk proses penguapan Wm 2 , kon q adalah bagian energi matahari yang hilang karena konveksi Wm 2 , W P adalah tekanan parsial uap air pada temperatur air Nm 2 , C P adalah tekanan parsial uap air pada temperatur kaca penutup Nm 2 , W T adalah temperatur air o C, dan C T adalah temperatur kaca penutup o C.

2.3 Penelitian yang Pernah Dilakukan

Penelitian beberapa jenis alat destilasi air energi surya telah dilakukan oleh Malick Malick dkk, 1982. Hasil yang diperoleh Malick dilanjutkan oleh Tiwari Tiwari, 1992. Penelitian unjuk kerja alat destilasi jenis vertikal sisi tunggal dengan menggunakan absorber spon berwarna hitam menghasilkan air destilasi antara 0,275 sampai 1,31 literm 2 .hari dengan jumlah energi surya antara 8,42 sampai 14,71 MJ. Efisiensi harian berkisar antara 7,85 sampai 21,19 . Boukar, 2005. Penelitian tersebut dilakukan di Aljazair pada musim panas dan gugur 2003. Luasan spon yang digunakan 0,817 m 2 .Pada penelitian tersebut diketahui bahwa uap air yang mengembun di kaca menghalangi energi surya yang masuk. Penelitian unjuk kerja alat destilasi jenis vertikal sisi tunggal tersebut dimodifikasi dengan menambahkan kondensor pasif di bagian belakang alat destilasi Boukar, 2007. Modifikasi tersebut menerapkan metode tetesan air terbalik yang telah diteliti sebelumnya oleh Badran yang menerapkan metode tersebut untuk kolektor pelat datar Badran, 1992 dan untuk alat destilasi air energi surya Badran, 1993. Penelitian modifikasi oleh Boukar tersebut dilakukan di Aljazair pada musim dingin Desember 2005 sampai Januari 2006 dengan luas alat destilasi 0,94 m 2 dan luas bagian penguapan kondensor pasif 0,869 m 2 . Produktivitas harian yang diperoleh bervariasi antara 0,863 sampai 1,32 literm 2 .hari dengan energi surya sebesar 19,15-26,08 MJm 2 dan temperatur lingkungan antara 10,68 sampai 15,19 o C, efisiensi maksimum yang diperoleh tiap jam antara 47,69 sampai 57,85 . Sebuah prototipe alat destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan absorber rata dengan luas 0,817 m 2 terbuat dari kain spon hitam mempunyai penutup kaca dengan luas 0,876 m 2 diteliti pada musim panas dari bulan Mei sampai Juli 2003 dan musim gugur dari September sampai November di daerah gurun di Adrar. Jarak kaca dengan absorber 70 mm dan tebal isolasi 35 mm. Penelitian tersebut menganalisis parameter-parameter yang mempengaruhi unjuk kerja dan produktivitas alat destilasi. Parameter yang dianalisis adalah temperatur air masuk dan keluar, temperatur sekitar, temperatur kaca, energi aurya yang datang dan posisi alat destilasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan unjuk kerja dan produktivitas alat destilasi air energi surya jenis vertikal sangat bergantung pada energi surya yang datang, temperatur sekitar dan posisi alat destilasi. Hasil air yang diperoleh bervariasi antara 0,5 sampai 2,3 kgm 2 Boukar, 2004. Produktivitas destilasi air energi surya bergantung pada banyak parameter seperti kondisi cuaca, sifat termal material alat, posisi alat, kemiringan kaca, kebocoran uap dan parameter operasional lainnya Garg, 1976. Pada alat destilasi miring menggunakan absorber kain umumnya dihasilkan air 20-50 lebih banyak dibandingkan alat destilasi konvensional Tanaka, 1982. Penelitian pengaruh cuaca, disain dan parameter operasional pada produktivitas alat destilasi juga diteliti oleh Yeh dan Chen Yeh, 1986. Penelitian pengaruh regeneratif pada destilasi air energi surya jenis vertikal juga pernah dilakukan Wibulswas, 1984. Menurut Dunkle parameter operasional utama yang mempengaruhi unjuk kerja 15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat Penelitian

Skema alat penelitian alat destilasi air energi surya jenis vertikal pada penelitian ini terdiri dari tiga konfigurasi sebagai berikut: 1. Alat detilisai air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal berpendingin udara Gambar 5 . 2. Alat detilisai air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal berpendingin air Gambar 6 . 3. Alat detilisai air energi surya jenis absorber kain menggunakan kaca tunggal berpendingin air dan menggunakan reflektor Gambar 7 .

3.2 Alat yang Mendukung Dalam Pengambilan Data

1. Piranometer Piranometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari, alat tersebut digunakan untuk mengkalibrasikan dengan solar meter agar dapat memberikan hasil data energi surya yang datang sama dengan hasil data energi surya yang datang pada alat piranometer. 2. Dallas Semiconductor Temperature Sensors TDS Dallas Semiconductor Temperature Sensors TDS digunakan untuk mengukur temperatur alat destilasi. 3. Sensor Level Sensor level adalah alat yang digunakan untuk mengukur hasil ketinggian air dalam penampung air yang sudah didestilasi. 4. Solarmeter Solarmeter digunakan untuk mengukur intensitas energi matahari yang datang. 5. Microcontroller Arduino-1.5.2 Microcontroller Arduino merupakan aplikasi software yang digunakan untuk pembacaan hasil dalam pengambilan data alat destilasi energi surya.

3.3 Parameter yang Divariasikan

Terdapat beberapa jenis parameter yang akan divariasikan diantaranya sebagai berikut : 1. Debit aliran air yang mengalir pada absorber kain sebanyak 3 variasi. 2. Debit aliaran air pendingin kaca penutup sebanyak 3 variasi. 3. Jumlah energi surya yang diterima sebanyak 1 variasi dengan menggunakan reflektor dan tidak menggunakan reflektor.

3.4 Variabel yang Diukur

Terdapat beberapa jenis variabel yang akan diukur diantaranya sebagai berikut : 1. Temperatur air T W 2. Temperatur air pendingin T S