Design UserInterface Hasil Penelitian dan Analisa

penelitian ini. Berikut ini adalah tabel evaluasi cluster dari perhitungan sebelumnya. Kolom pada tabel mewakili tipe hepatitis dan baris mewakili kelompok. Tabel 3.4 : confusion matrix hepatitis kelompok A B C 1 2 1 2 1 1 3 1 � = 4 6 ∗ 100 = 66, 67

3.4 Design UserInterface

Design interface sistem identifikasi penyakit hepatitis dengan menggunakan algoritma agglomerative hierarchical clusteringini memiliki tampilan seperti dibawah ini : a. Halaman utama Pada halaman utama ini terdiri dari gambar icon, judul, menu file dan help. Pada menu file terdiri dari sub menu preprocessing dan clustering. Gambar 3.5 Halaman Utama b. Halaman preprocessing Pada halaman processing ini terdapat fungsi untuk mencari file yang bertipe .csv. Kemudian ada pilihan untuk memilih jenis normalisasiserta pilihan untuk memasukan jumlah principal component untuk dilakukan proses principal component analysisyang kemudian hasilnya akan disimpan dalam file yang bertipe .csv. Gambar 3.6 Halaman Preprocessing c. Halaman Clustering Pada halaman clustering ini terdapat fungsi untuk mencari file yang bertipe .csv dan menampilkannya pada tabel, memilih jenis perhitungan kedekatan, menampilkan dendrogram dan menghitung akurasi. Gambar 3.7 Halaman Clustering d. Halaman Help Pada fungsi help ini menjelaskan mengenai cara-cara penggunaan program pada masing-masing submenu. Fungsi help ini ditampilkan berupa file berformat .pdf.

3.5 Spesifikasi Software dan Hardware

Spesifikasi software dan hardware yang digunakan dalam implementasi sistem identifikasi penyakit hepatitis dengan agglomerative hierarchical clustering ini, sebagai berikut : 1. Software : a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 ultimate 32-bit b. Bahasa pemrograman : Matlab Student Version 2. Hardware : a. Processor : IntelR CoreTM 2 Duo CPU T6400 2.00GHz b. Memory : 2 GB c. Harddisk : 320 GB 50

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL

Pada penelitian ini membahas mengenai hasil pengelompokkan penyakit hepatitis dengan agglomerative hierarchical clustering. Selain itu implementasi program pengelompokkanjuga dijelaskan dalam bab ini. Pada bab ini juga akan membahas hasil akurasi yang didapat dengan agglomerative hierarchical clustering.

4.1 Hasil Penelitian dan Analisa

Penelitian yang telah dilakukan ini menggunakan 110 data yang terdiri dari hepatitis A, B, dan C. Data gejala sudah digabungkan dengan data dari laboratorium hepatitis sehingga total atributnya adalah 31. Atribut yang baru ini antara lain SGOT, SGPT, bilirubin direk, bilirubin indirek, anti HAV, HBsAg dan Anti HCV. Atribut tersebut merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat fungsi hati yang berkaitan dengan penyakit hepatitis. Tabel 4.1 Deskripsi data gejala hepatitis No. Gejala Keterangan

1. Otot

Pegal, nyeri sendi, normal dan linu-linu.

2. Perut

Muntah, diare, kencing berwarna gelap, nyeri perut sebelah kanan, nafsu makan berkurang dan perut acites.

3. Kulit

Normal, kuning, lembab, gatal, kemerahan, dan kering.

4. Mata

Normal dan kuning. 5. Mirip flu Demam, pusing, lesu, mialgia, lelah, menggigil dan batuk. Tabel 4.2 Deskripsi data gejala laboratorium hepatitis No. Gejala Keterangan

1. Fungsi hati

SGOT, SGPT, bilirubin direk, bilirubin indirek, albumin, globulin.

2. Penanda

Hepatitis Anti HAV, HBsAg dan Anti HCV Data laboratorium yang akan digunakan adalah SGOT, SGPT, anti HAV, HBsAg dan Anti HCV. Pemeriksaan bilirubin direk, bilirubin indirek, albumin, dan globulin tidak digunakan karena tidak semua pasien menjalani pemeriksaan laboratorium tersebut. Alasan lain karena menurut dokter Tri Joko selaku kepala laboratorium di rumah sakit di Yogyakarta bahwa pemeriksaan yang paling penting adalah SGOT, SGPT dan penanda hepatitis. Pemeriksaan SGOT dan SGPT ini memiliki normal range yang berbeda antara pria dan wanita. Pada pria memiliki range SGOT 0-37 dan SGPT 0-42. Pada wanita memiliki range SGOT 0-32 dan SGPT 0-31. Pemeriksaan pada penanda hepatitis Anti HAV, HBsAg dan Anti HCV berbeda-beda alat dan satuannya. Pemilihan alat periksa data laboratorium tergantung dari dokter yang memeriksa pasien sehingga antara pasien yang satu dengan yang lain tidak sama alat periksanya. Data pasien yang telah digabung dengan data laboratorium ini disimpan dalam file berformat .xls. Data masing-masing pasien dipisahkan menurut jenis hepatitis A, B dan C. Pada sheet pertama, terdapat data 40 pasien hepatitis A, sheet kedua 40 data pasien hepatitis B, dan sheet ketiga berjumlah 30 pasien hepatitis C. Jadi, total keseluruhan pasien ada 110 data yang akan dilakukan proses pengelompokan.

4.2 Preprocessing Data