analog. Port USART Universal Syncronous and Asyncronous serial Receiver and Transmiter untuk komunikasi serial.
2.1.1 Port InputOutput
Port IO pada mikrokontroler ATMega8535 dapat berfungsi sebagai masukan dan keluaran. Untuk mengatur fungsi port IO sebagai masukan atau
keluaran dilakukan pengaturan pada register DDRn Data Direction Register, n
merupakan port yang dipilih misalnya : port A maka DDRA, seperti pada Tabel 2.1. dan untuk konfigurasi pin mikrokontrollernya dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Tabel 2.1 Konfigurasi pengaturan untuk Port IO
Gambar 2.1. Konfigurasi pin ATMega8535 [5] Keterangan gambar:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya. 2. GND merupakan pin ground.
3. Port APA0..PA7 merupakan pin IO dua arah dan pin masukkan ADC.
4. Port B PB0..PB7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timercounter, komparator analog, dan SPI.
5. Port C PC0..PC7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator.
6. Port D PD0..PD7 merupakan pin IO dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi external, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler. Untuk mereset sistem pin ini diberikan sinyal 0 karena aktif rendah.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock external. 9. AVCC merupakan pin masukkan tegangan ADC.
10. AREF merupakan pin masukkan tegangan referensi ADC.
2.1.2 TimerCounter
Mikrokontroler ini menyediakan fasilitas pewaktuan yang diberi nama TimerCounter sebanyak tiga buah, yaitu TimerCounter 0 dan 2 yang terdiri dari
8 bit dan TimerCounter 1 yang terdiri dari 16 bit. Register yang digunakan oleh TimerCounter adalah TCNTn sebagai
register penyimpan nilai dari TimerCounter. Regiater OCRn Output Compare Register merupakan register pembanding, jika nilai OCRn sama dengan TCNTn
maka terjadi Compare Match. Peristiwa ini dapat menyebabkan keluaran pulsa yang berulang-ulang
pada pin OCn Output Compare. Pengaturan
TimerCounter 0, TimerCounter 1 dan TimerCounter 2 dilakukan melalui register TCCRn TimerCounter Control Register. Konfigurasi dari register
TCCRn dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Komponen register TCCRn
FOCn Force Output Compare hanya aktif pada mode non-PWM, jika 1 maka akan memaksakan operasi compare match. FOCn tidak akan memicu
terjadinya interupsi atau menolkan timer pada mode CTC. WGMn1:0 Waveform Generation Mode berfungsi untuk mengendalikan kenaikan dari
pencacah pada register TCNTn, menentukan sumber dari nilai maksimal top dari pencacah dan tipe timer yang akan digunakan. Konfigurasi dari bit WGMn1:0
dapat di lihat pada tabel 2.2. COMn 1:0 Compare Match Output Mode berfungsi mengendalikan pin
OCn. Jika kedua bit tersebut bernilai 0, maka OCn berfungsi sebagai pin biasa, apabila salah satu bit bernilai 1, maka fungsi dari OCn bergantung pada
pengaturan bit WGMn. Tabel 2.2. Konfigurasi Bit WGMn
Mode WGMn1 WGMn0 Mode operasi TOP
OCRn TOV0 Flage set on
Normal 0xFF
Immediate MAX 1
1 Phase Correct PWM
0xFF TOP
BOTTOM 2
1 CTC
OCR0 Immediate MAX
3 1
1 Fast PWM
0xFF TOP
MAX
Pada mode CTC WGMn1=1 WGMn0= 0 cacahan selalu meningkat, ketika mencapai nilai maksimum akan kembali ke nol lagi. Dalam operasai
normal flag timercounter overflow TVOn akan aktif ketika terjadi overflow. Karena selalu mencacah naik, maka dapat digunakan sebagai pewaktu presisi.
Cara kerja dari mode ini yaitu akan membandingkan antara OCRn sama dengan TCNTn, jika sama maka pencacahan timer dimulai dari awal lagi.
2.2 Relay DC 12V