FOCn Force Output Compare hanya aktif pada mode non-PWM, jika 1 maka akan memaksakan operasi compare match. FOCn tidak akan memicu
terjadinya interupsi atau menolkan timer pada mode CTC. WGMn1:0 Waveform Generation Mode berfungsi untuk mengendalikan kenaikan dari
pencacah pada register TCNTn, menentukan sumber dari nilai maksimal top dari pencacah dan tipe timer yang akan digunakan. Konfigurasi dari bit WGMn1:0
dapat di lihat pada tabel 2.2. COMn 1:0 Compare Match Output Mode berfungsi mengendalikan pin
OCn. Jika kedua bit tersebut bernilai 0, maka OCn berfungsi sebagai pin biasa, apabila salah satu bit bernilai 1, maka fungsi dari OCn bergantung pada
pengaturan bit WGMn. Tabel 2.2. Konfigurasi Bit WGMn
Mode WGMn1 WGMn0 Mode operasi TOP
OCRn TOV0 Flage set on
Normal 0xFF
Immediate MAX 1
1 Phase Correct PWM
0xFF TOP
BOTTOM 2
1 CTC
OCR0 Immediate MAX
3 1
1 Fast PWM
0xFF TOP
MAX
Pada mode CTC WGMn1=1 WGMn0= 0 cacahan selalu meningkat, ketika mencapai nilai maksimum akan kembali ke nol lagi. Dalam operasai
normal flag timercounter overflow TVOn akan aktif ketika terjadi overflow. Karena selalu mencacah naik, maka dapat digunakan sebagai pewaktu presisi.
Cara kerja dari mode ini yaitu akan membandingkan antara OCRn sama dengan TCNTn, jika sama maka pencacahan timer dimulai dari awal lagi.
2.2 Relay DC 12V
Relay[6] adalah suatu piranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana relay
adalah kumparan kawat penghantar yang dililitkan pada inti besi. Bila kumparan ini dialiri arus listrik, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos
yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme saklar. Gambar dari relay DC 12V ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Relay DC 12V
2.3 Motor DC
2.3.1 Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
.
Motor Listrik DC[7] tersusun dari dua bagian yaitu bagian diamstator dan bagian bergerakrotor. Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub
magnet sikat-sikat,sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitannya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya
merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.
Gambar 2.4. Arah Kawat Penghantar
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet serba sama dengan kedudukan sisi aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah fluks magnet.
Sedangkan sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB berputar karena adanya gaya Lorentz, maka kumparan,maka
kumparan ABCD akan berputar. Hasil perkalian gaya dengan jarak pada satu titik tertentu disebut momen,
sisi aktif AD dan CB akan berputar pada porosnya karena pengaruh momen putar T. setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada gambar dia atas akan mengalami
momen putar sebesar : T= F.r
2.1 Keterangan :
T= momen putar Nm F= gaya tolak newton
r = Jarak sisi kumparan pad sumbu putar meter Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap
karena besarnya gaya Lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi- sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan
baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan- kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami
setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut
dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Adapun arus listrik yang melewati kumparan akan
menyebabkan terbentukanya GGL.
2.4 TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung switching, stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya [9]. Transistor dapat berubah sifatnya dari
setengah penghantar menjadi bahan penghantar. Transistor memiliki tiga titik penyambung, yaitu basis B, emitor E,dan colektorC. Pemakaian transistor
disini digunakan sebagai saklar. Agar transistor dapat berfungsi sebagai saklar dengan baik, maka denyut sudut trigger pulse perlu setinggi :
=
,
2.3 V
B
= I
B
.R
B
+ 0,7 Volt 2.4
Keterangan rumus : Vb =
Tegangan basis Ib =
Arus basis Rb =
Hambatan basis Selama denyut masukan pada dioda B.E terukur ada tegangan balik. Gambar
berikut ini merupakan gambar grafik atau kurva dari transistor sebagai saklar.
Gambar 2.5 Kurva Transistor Sebagai Saklar Kalau beban inductor bersifat induktif, maka diperlukan dioda, guna
menghubungkan singkat tegangan induksi yang biasanya muncul disaat saklar dalam keadaan off, sehingga dapat menghindarkan kerusakan pada transistor.
Guna dapat mengaktifkan relay, maka diperlukan arus
Irelay =
2.5
Ib =
2.6
Keterangan : I
relay
= Arus relay I
be
= Hambatan relay I
be
= Arus basis emitor h
FE
= Penguatan transistor Syarat untuk mengerjakan transistor sebagai saklar adalah daerah kerja
transistor harus pada daerah jenuh saturasi dan daerah sumbat cut off. Transistor sebagai saklar mempunyai kondisi bergantian, yaitu kondisi tertutup
pada saat saturasi dan kondisi terbuka pada saat cut off.
2.5 Pompa air