1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir semakin meningkat pesat. Banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan, namun ada juga
teknologi baru yang tercipta untuk menyempurnakan teknologi yang sudah ada sebelumnya[1]. Beberapa sistem yang saat ini popular digunakan pada
smartphone, seperti IOS, Blackberry, Windows Phone, dan juga Android. Dari beberapa sistem operasi smartphone tersebut, android menjadi yang paling
diunggulkan oleh para pengguna dan juga produsen smartphone karena fiturnya yang sangat menarik. Semenjak perkembangannya pada tahun 2005 dan dirilis
pertama kali pada 2008 android sudah memiliki banyak user yang tersebar dari seluruh dunia, dengan sebab itu android yang merupakan salah satu sistem operasi
open source memiliki banyak peminat sehingga memunculkan juga banyak pengembang Developer, sehingga android mendukung perkembangan yang
cepat, karena seperti open source lainnya android membuka code sumbernya secara gratis untuk dikembangkan oleh para developer [2].
Security atau keamanan pada sebuah perangkat android merupakan salah satu keunggulan dari perangkat ini yang telah dirancang sedemikian rupa demi
kenyamanan pengguna, namun beberapa fitur-fitur tertentu tidak disertai dengan metode pengamanan [2]. Salah satu fitur tersebut adalah SMS, pada perangkat
2
android secara default sama sekali tidak memiliki metode pengamanan. Walaupun banyak fitur-fitur menarik yang terdapat pada android, namun fitur SMS tetap
tidak dapat ditinggalkan. Fitur SMS mulai dikembangkan pada tahun 1991 yang berguna untuk pengiriman data berupa pesan text singkat. Meskipun SMS dibatasi
hanya sampai 160 karakter saja, namun keunggulan fitur SMS ini adalah merupakan komunikasi nonvoice yang tidak mahal[3]. Namun SMS tidak dapat
menjamin keamanan dari pesan yang dikirimkan maupun diterima. Hal tersebut terbukti dengan adanya isu penyadapan oleh Australia pada orang nomor satu di
Indonesia yang terjadi ditahun 2009. Ada beberapa resiko yang dapat mengancam keamanan pesan pada layanan SMS, antara lain SMS interception dan SMS
snooping[1]. Celah keamanan terbesar pada layanan SMS adalah pada saat SMS
tersebut dikirim melalui jaringan Telekomunikasi provider. Pihak provider memang terkadang menjanjikan kepada pelanggan mengenai keamanan terhadap
penyadapan data. Namun pada kenyataannya data yang dikirimkan melalui SMS tersebut bisa saja akan tersadap atau diketahui dengan gampang saat data SMS
tersimpan pada data center sebuah provider [1]. Hal tersebut merupakan ancaman SMS interception. Ancaman SMS lainnya adalah SMS snooping. SMS snooping
lebih sering terjadi karena kelalaian pengguna smartphone [1]. Contohnya ketika ponsel dipinjamkan kepada orang lain, maka dengan mudahnya pesan SMS dapat
dibuka dan dibaca.
3
Untuk mengantisipasi terjadinya penyadapan interception, pengintaian snooping, dan gangguan fitur SMS lainnya, maka dibutuhkan sebuah sistem
keamanan pada layanan SMS yang mampu menjaga integritas dan keamanan isi pesan tersebut. Agar isi pesan hanya bisa dibaca maknanya oleh pengirim dan
penerima, maka isi pesan sebelum dikirim melalui SMS harus dienkripsi terlebih dahulu dengan menggunakan algoritma kriptografi.
Namun pada algoritma kriptografi modern jika diimplementasikan dalam enkripsi dekripsi SMS mengakibatkan pesan SMS yang tadinya mempunyai
maksimal 160 karakter, akan berkurang jauh dari maksimal karakter yang sudah ada pada aplikasi SMS. Hal itu dikarenakan pada Algoritma Kriptografi Modern
beroperasi dalam mode bit. Kunci, plaintext, ciphertext diproses dalam rangkaian bit sehingga menyebabkan ukuran ciphertext yang akan dikirimkan menjadi lebih
besar dari plaintext, bahkan bisa 2 sampai 4 kali ukuran plaintext. Oleh sebab itu pada aplikasi yang akan dibangun akan digunakan algoritma kriptografi klasik,
yaitu algoritma Vigenere. Algoritma kriptografi Vigenere merupakan salah satu algoritma klasik
dengan teknik substitusi. Penerima dapat membaca makna isi pesan tersebut dengan melakukan dekripsi isi pesan tersebut menggunakan kunci yang sama
dengan kunci yang digunakan oleh pengirim. Apabila ada orang lain yang mencuri isi pesan tersebut, orang tersebut tidak akan mampu membaca makna
pesan tersebut karena yang terbaca olehnya hanya ciphertext[3]. Algoritma Kriptografi Vigenere yang digunakan adalah Vigenere yang divariasi dalam cara
menghasilkan kunci. Variasi tersebut adalah Running_key vigenere cipher. Pada
4
varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigenere cipher standar, tetapi kunci merupakan string panjang dan diambil dari
teks yang memiliki arti atau cukup dikenal dalam masyarakat, bisa juga berupa teks pada buku yang dimiliki oleh pengirim dan penerima pesan. Running-key
vigenere Cipher dikatakan sebagai enkripsi yang tidak terpecahkan [5]. Dengan penggunaan algoritma Running-key Vigenere cipher, jumlah
maksimal karakter dari setiap pengiriman sms menggunakan Aplikasi VinereySMS kurang lebih sama dengan sistem SMS yang sudah ada, dan
diharapkan gangguan terhadap kerahasiaan isi SMS dapat dihindari, karena untuk melakukan penyadapan, pengintaian, atau gangguan lainnya menjadi tidak mudah
karena kunci yang dipakai merupakan kesepakatan antara pengirim dan penerima SMS.
1.2. Rumusan Masalah