Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Leverage Terhadap Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014)

(1)

(2)

(3)

(4)

117

Lampiran 16: Daftar Riwayat Hidup

Nama : Muharam Isnaeni

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 04 Juli 1994 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Jatayu II Nomor 73/72, Bandung 40174

Status : Mahasiswa

Tahun Pendidikan Keterangan

2000 - 2006 SD Negeri Cihampelas 1 Bandung

Lulus 2006 - 2009 MTs. YPI Ciwangi

Garut

Lulus

2009 - 2012 MA YPI Ciwangi Garut Lulus

2012 - Sekarang Universitas Komputer Indonesia

Masih tercatat sebagai mahasiswa, Jurusan Akuntansi

Yang Menyatakan,

Muharam Isnaeni

21112288

Data Pribadi


(5)

PENGARUH PROFITABILITAS (ROA) DAN

RASIO

LEVERAGE

TERHADAP

FINANCIAL DISTRESS

(Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

THE EFFECT OF PROFITABILITY (ROA) AND

LEVERAGE RATIO TO FINANCIAL DISTRESS

(Case Study in Service Companies Transportation Sub Sector Listed on Indonesian Stock Exchange in 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata I Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Nama: Muharam Isnaeni

Nim: 21112288

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat perkenan, petunjuk serta karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas (ROA) dan Rasio Leverage Terhadap Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan

Jasa Sub Sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2014)”.

Begitu banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi penulis selama menyelesaikan penelitian ini, namun penulis mendapat banyak dukungan, bimbingan dan bantuan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar

– besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kepada :

1. Bapak Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Adi Rachmanto, S.Kom.,M.Kom, selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.


(7)

vii

5. Ibu Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penelitian ini. 6. Ibu Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali.

7. Kedua orang tua Ibu & Bapak yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi untuk kemudahan penyelesaian laporan ini. Makasih ya ibu, bapak semoga semua harapan kalian bisa terwujud dan jadi kenyataan mulai dari sekarang.

8. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.

9. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Ibu Dona dan Ibu Senny),

terima kasih untuk pelayanan dan informasinya.

10.Bapak Hari Mulyono selaku Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

11.Seluruh staff Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung yang telah membantu penulis dalam rangka pengambilan data penelitian.

12.Saudara – saudara saya terimakasih atas dukungan moral dan materi serta doanya.

13.Sahabat-sahabatku Rohmatul Marwijah, Rivan Dachlan Tanzah, Risa Tria Adriasa, Mia Monika, dan Wati Pitrianingsih yang selalu mendukung dan memberi semangat.


(8)

viii

15.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga Allah membalas segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca serta pihak lain pada umumnya.

Bandung, Agustus 2016 Penulis,

Muharam Isnaeni 21112288


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4.1 Maksud Penelitian ... 8

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 9

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10


(10)

x

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas (ROA) ... 10

2.1.1.2 Indikator Profitabilitas (ROA) ... 11

2.1.2 Rasio Leverage ... 12

2.1.2.1 Pengertian Rasio Leverage ... 12

2.1.2.2 Indikator Rasio Leverage ... 12

2.1.3 Financial Distress ... 13

2.1.3.1 Pengertian Financial Distress ... 13

2.1.3.2 Indikator Financial Distress ... 14

2.2 Kerangka Pemikiran ... 15

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Financial Distress ... 15

2.2.2 Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Financial Distress ... 16

2.2.3 Penelitian Terdahulu ... 18

2.2.4 Paradigma Penelitian ... 19

2.3 Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 22

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 24

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.3.1 Sumber Data ... 26

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.4 Populasi, Sampel, Tempat serta Waktu Penelitian ... 28

3.4.1 Populasi Penelitian ... 28

3.4.2 Penarikan Sampel ... 30

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.5 Metode Pengujian Data ... 33

3.6 Metode Analisis Data ... 35

3.6.1 Rancangan Analisis ... 35


(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 43

4.1.1.1 Deskriptif Profitabilitas (ROA) ... 43

4.1.1.2 Deskriptif Rasio Leverage ... 49

4.1.1.3 Deskriptif Financial Distress ... 56

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 63

4.1.3 Uji Hipotesis ... 77

4.1.3.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Financial Distress... 77

4.1.3.2 Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Financial Distress ... 78

4.2 Pembahasan ... 80

4.1.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Financial Distress ... 80

4.1.2 Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Financial Distress ... 82

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86

5.2.1 Saran Praktis ... 86

5.2.2 Saran Akademis ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88


(12)

88

DAFTAR PUSTAKA

Andi Supangat. 2010. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Arthur J. Keown. 2011. Manajemen Keuangan Edisi 10 Jilid 1 dan 2. Jakarta: Indeks. Atika Darminto, Siti Ragil Handayani. 2013. Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan

terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress. Jurnal Administrasi Bisnis

Volume 1, Nomor 2.

Brahmana, Rayenda K. 2012. Identifying Financial Distress Condition in Indonesia

Manufacture Industry. Birmingham Business School, University of Birmingham

United Kingdom.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama.

Dewi Utari, dkk. 2014. Manajemen Keuangan: Edisi Revisi Kajian Praktek dan Teori

dalam Mengelola Keuangan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Dick Sadikin. 2013. “Rig Tenders Diprediksi Telan Pil Pahit Kerugian sampai Akhir 2013”. Bisnisliputan6.com (online). Melalui <http://bisnis.liputan6.com/read/756122/rig-tenders-diprediksi-telan-pil-pahit-kerugian-sampai-akhir-2013 [01/18/16]>

Endang Purwoastuti dan Elisabeth Siwi Walyani. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Etta Citrawati Yuliastary dan Made Gede Wirakusuma. 2014. Analisis Financial

Distress Dengan Metode Z-Score Altman, Springate, Zmijewski. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana.

Etty M. Nasser, Titik Aryati. 2011. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. JAAI, Volume 7, Nomor 2.

Evanny Indri, Hapsari,. 2012. Kekuatan Rasio Keuangan dlam Memprediksi Kondisi

Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal


(13)

89

Fan, Joseph. P.H. et. al. 2008. Distress without Bankruptcy: An Emerging Market

Perspective. Sanghai: China Academy of Finance.

Handono Mardiyanto. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo. Hanifah, Oktita Earning, Agus Purwanto. 2013. Pengaruh Struktur Corporate

Governance Dan Financial Indicators Terhadap Kondisi Financial Distress.

Volume 2, Nomor 2.

Hendra S. Raharja Putra. 2011. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk Eksekutif

Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Ika Lestari, Sugiaharto. 2012. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan. Jakarta: Erlangga. Ika Yuanita. 2010. Prediksi Financial Distress Dalam Industri Textile Dan Garment.

Jurnal Akuntansi & Manajemen, Volume 5 Nomor1 Juni 2010; 101 – 119. Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 5.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Imam Mas’ud, Reva Mayani Srengga. 2011. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Jember;

139-154.

Irham Fahmi. 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Jeffrey Novia Rustam. 2012. “Kinerja Emiten: Rugi Steady Safe membesar jadi Rp3,28

miliar”. Bisnis.com (online). Melalui

<http://m.bisnis.com/market/read/20121105/192/103134/kinerja-emiten-rugi-steady-safe-membesar-jadi-rp3-28-miliar [01/20/16]>

Jonathan, Sarwono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jostarndt, Philipp. 2007. Financial Distress, Corporate Restructuring and Firm


(14)

90

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.

______. 2013. Analisis Laporan Keuangan Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

Kevin Wong. 2014. “PT Berlian Laju Tanker Siap Selesaikan Utang”.

Tribunnews.com (online). Melalui

<http://m.tribunnews.com/bisnis/2014/01/30/pt-berlian-laju-tanker-siap-selesaikan-utang [01/21/16]>

Koes Pranowo, Noer Azam Achsani, Adler. H. Manurung. 2010. Determinant of Corporate Financial Distress in an Emerging Market Economy: An Empirical

Evidence from the Indonesian Stock Exchange 2004-2008. International

Research Journal of Finance and Economics. ISSN: 1450-2887 Issue 52; 82-90. Lindrianasari. 2010. Pergantian CEO Dunia. Yogyakarta: KANISIUS.

Luciana Spica Almilia, Kristijadi. 2013. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. JAAI, Volume 7, Nomor2, ISSN: 1410-2420; 183-209.

Masyhuri, Zainuddin. 2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Orina Andre. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas dalam Memprediksi Financial Distress Studi Empiris Pada Perusahaan Aneka Industri yang

Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang; 1-20.

Ratna Wardhani. 2011. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang

Mengalami Permasalahan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia, Volume 4, Nomor 1; 95-114.

Ridwan dan Sunarto.2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi,

Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sari Atmini. 2011. Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textille Mill Products dan Apparel and Other Textile

Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo.

Singgih Purnomo, Indra Hastuti. 2015. Analisis Hasil Aplikasi Sistem Informasi

Akuntansi sebagai Alat Prediksi Financial Distress Perusahaan. Jurnal Program


(15)

91

Sjahrial, Dermawan. 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sofyan Syarfi Harahap. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Suad Husnan, Enny Pudjiastuti. 2015. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharismi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujoko Efferin, dkk. 2012. Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap Fenomena

dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supriyati. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: LABKAT PRESS.

Susana Handajani. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Financial Distress

Pada Perusahaan Perbankan di BEI Tahun 2008-2011. Jurnal Universitas

Katolik Widya Mandala Surabaya, Volume 2, Nomor 3; 1-4.

Tony Wijaya. 2013. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ulber Silalahi. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Uma Sekaran. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi.

Genesis.

______________, ___________, _______. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi. Genesis.

Wahyu Widarjo, Doddy Setyawan. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,


(16)

92

Warner R. Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

www.idx.co.id


(17)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Profitabilitas (ROA)

2.1.1.1PengertianProfitabilitas (ROA)

“Profitabilitas adalah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba” (Dewi Utari dkk, 2014:63). Hal senada dikatakan oleh Suad & Enny (2015:76) bahwa profitabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualannya, dari aset-aset yang dimilikinya, atau dari ekuitas yang dimilikinya. Irham Fami (2014:68) mengatakan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan, pengembalian asset, modal, maupun investasi. Selanjutnya menurut Sofyan Syafri (2011:304) profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabangm dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efisiensi dan efektivitas sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba karena rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu.


(18)

11

2.1.1.2Indikator Profitabilitas

Arthur J. Keown (2011:88) menyatakan bahwa indikator yang dapat digunakan sebagai pengukuran profitabilitas perusahaan adalah Return on Asset

(ROA) yang merupakan pengembalian atas aset yang digunakan untuk

menghasilkan pendapatan bersih perusahaan. Selanjutnya Sofyan Syafri (2011:304) menyatakan bahwa bahwa rasio profitabilitas dapat dihitung menggunakan beberapa rasio, salah satunya yaitu dengan Return on Asset (ROA). Rasio ini menunjukkan seberapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Hal senada dikatakan oleh Suad & Enny (2015:77) bahwa salah satu cara untuk mengukur besar kecilnya profitabilitas, yaitu dengan Return

on Asset (ROA). Kemudian Ika Lestari dan Sugiharto (2012:196) menjelaskan

bahwa angka ROA dapat dikatakan baik apabila lebih besar dari 2%. Adapun rumus Return on Asset (ROA) menurut Suad & Enny (2015:77) adalah sebagai berikut:

Return on Asset (ROA) = �� � ���

� �� Sumber: Suad & Enny (2015:77) Keterangan:

Earning After Taxes : Laba yang sudah dikurangi dengan beban pajak.

Total Assets : Total aktiva

Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih ROA sebagai indikator untuk mengukur profitabilitas karena ROA dapat mencerminkan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.


(19)

12

2.1.2 Rasio Leverage

2.1.2.1Pengertian Rasio Leverage

Menurut I Made Sudana (2011:20) rasio leverage merupakan rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan. Adapun Sofyan Syafri (2011:306) menyatakan bahwa rasio leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Kemudian Warner R. Murhadi (2013:61) menyatakan bahwa rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan proporsi utang terhadap aset maupun ekuitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, dimana rasio tersebut dapat menggambarkan proporsi utang terhadap aset maupun ekuitas.

2.1.2.2Indikator Rasio Leverage

I Made Sudana (2011: 20) menyatakan bahwa besar kecilnya leverage ratio dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan Debt to Asset

Ratio (DAR). Debt to Asset Ratio ini mengukur proporsi dana yang bersumber

dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan. Hal senada dikatakan oleh Hendra (2011:201) bahwa salah satu satu rasio yang dipakai dalam mengukur rasio

leverage adalah Debt Asset Ratio. Kemudian Kasmir (2013:164) menjelaskan

bahwa standar untuk Debt to Asset Ratio adalah sebesar 35%. Apabila nilai Debt

to Asset Ratio dibawah 35% maka Debt to Asset Ratio perusahaan berada dalam


(20)

13

Menurut I Made Sudana (2011: 20) rumus untuk mencari Debt to Asset

Ratio adalah:

Debt to Asset Ratio (DAR) = ta ta g

ta A tiva Sumber: I Made Sudana (2011: 20)

Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih DAR sebagai indikator untuk mengukur rasio leverage karena DAR dapat mencerminkan seberapa besar penggunaan utang untuk membiayai aktiva perusahaan.

2.1.3 Financial distress

2.1.3.1Pengertian Financial distress

Definisi financial distress menurut Dewi Utari, dkk (2014:273) adalah sebagai berikut:

Financial distress adalah ketidakmampuan harta perusahaan untuk

memenuhi kewajibannya. Kesulitan keuangan mempunyai dua segi:

a. Harta lancar perusahaan tidak cukup untuk memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo, atau perusahaan tidak likuid.

b. Seluruh harta perusahaan tidak cukup untuk memenuhi semua kewajiban pada saat likuiditas atau disebut technical insolvency.

Classens dalam Sari (2011) mendefinisikan perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan yaitu perusahaan yang memiliki Interest Coverage Ratio (rasio laba usaha terhadap biaya bunga) kurang dari satu. Berikutnya Sjahrial Dermawan (2015:584) menyatakan bahwa financial distress merupakan suatu situasi dimana aliran kas operasi sebuah perusahaan tidak cukup memenuhi kewajiban-kewajiban yang dimiliknya. Hal senada dikatakan oleh Irham Fahmi (2014:93) bahwa financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan


(21)

14

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa financial distress merupakan situasi dimana perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan, dimana harta yang dimiliki perusahaan tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya. Kesulitan keuangan terjadi sebelum perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan atau likuidasi.

2.1.3.2Indikator Financial distress

Menurut Josep P. H Fan et. al. (2008:120) with the interest coverage measure, we classify a firm to be in distress if its interest coverage ratio is less than one (that is, a firm’s operating incomes are not enough to cover its interest

payment obligations). Selanjutnya menurut Smith, Wright & Huo yang dikutip

oleh Lindrianasari (2010:22) mengungkapkan bahwa Times Interest Earned

Measure atau disebut juga Interest Coverage Ratio dapat digunakan untuk

mengklasifikasikan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Kemudian Philipp Jostarndt (2007:11) menyatakan bahwa:

“Corporate finance theory defines financial distressas a situation where a

firm's cash flow insufficient to meet the compulsory payments on its outstanding debt. In this case a firm will ultimately be forced to breach its debt contracts, which in turn causes a gradual transfer of control rights to the firm's creditors and thus triggers distress related restructuring. I therefore base my empirical definition of financial distress on interest

coverage ratio”.

Berikutnya Irham Fahmi (2014:94) menyatakan bahwa Interest Coverage

Ratio dapat mengukur tingkat kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan.

Rumus Interest Coverage Ratio adalah sebagai berikut:

Interest Coverage Ratio = �� � ��� � �

� ��


(22)

15

Keterangan:

Earning Before Tax (EBT) : Laba sebelum pajak.

Interest Expense :

Berdasarkan uraian di atas, penulis menggunakan Interest Coverage Ratio

(ICR) sebagai indikator untuk mengukur financial distress karena ICR dapat

mengklasifikasikan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Rasio tersebut menggambarkan perbandingan laba sebelum pajak dengan beban bunga, ketika laba sebelum pajak tidak dapat menutupi beban bunga maka perusahaan dapat dikatakan sedang mengalami financial distress.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Financial Distress

Menurut Dewi Utari, dkk (2014:274) salah satu yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan adalah rendahnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitasnya), tingkat profitabilitasnya tersebut bisa dilihat dari perbandingan antara total laba bersih dengan total asset (ROA). Selanjutnya I Made Sudana (2011:90) menyatakan bahwa:

“Untuk mengidentifikasi dan memprediksi kegagalan atau kesulitan

keuangan suatu perusahaan bisa dilakukan melalui rasio-rasio keuangan. Misalnya dengan rasio profitabilitas, ketika kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin tinggi, maka kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan”.

Berikutnya Wahyu Widarjo (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas (ROA) mempunyai pengaruh signifikan dalam memprediksi

financial distress. Kemudian Orina Andre (2013:8) menyatakan bahwa semakin

merugi perusahaan maka semakin tinggi probabilitasnya untuk mengalami Beban Bunga atau biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan rugi laba.


(23)

16

financial distress. Artinya semakin rendah profitabilitas perusahaan maka

kemungkinan perusahaan mengalami financial distress akan semakin besar. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat dinyatakan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap financial distress. Ketika kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) semakin tinggi maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami financial distress akan semakin kecil, begitupun sebaliknya ketika semakin besar kerugian yang dialami oleh perusahaan maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress akan semakin besar.

2.2.2 Pengaruh Rasio Leverage terhadap Financial Distress

Menurut Handono Mardiyanto (2009:268) analisis rasio leverage dapat dipandang sebagai peringatan dini kemungkinan terjadinya kebangkrutan atau kesulitan keuangan.

Kasmir (2010:154) menyatakan bahwa:

“Salah satu manfaat dari rasio leverage adalah untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang, maka kinerja perusahaan akan menurun dan perusahaan dapat mengalami risiko kesulitan keuangan karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya

dengan aktiva yang dimilikinya.”

Hal senada dinyatakan oleh Irham Fahmi (2014:62):

“Rasio leverage dapat mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan dan membuat perusahaan mengalami kesulitan keuangan, karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan

sulit untuk melepaskan beban utang tersebut.”

Selanjutnya Atika Darminto & Siti Ragil Handayani (2013:10) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rasio leverage yang diproyeksikan


(24)

17

menggunakan debt asset ratio berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan terjadinya financial distress di suatu perusahaan. Selanjutnya menurut Koes Pranowo dkk (2010:89) financial variables which significantly influence the corporate financial distress are: current ratio, efficiency ratio and leverage ratio.

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat dinyatakan bahwa rasio leverage berpengaruh terhadap financial distress. Penggunaan utang yang terlalu tinggi dapat membahayakan perusahaan. Semakin besar penggunaan utang dalam pembiayaan aktiva perusahaan, maka perusahaan dapat terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan risiko kesulitan keuangan karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya.

Dari pemaparan teori diatas penulis menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Handono Mardiyanto (2009:268)

Kasmir (2010:154) Irham Fahmi (2014:62) Atika, dkk (2013:11)

Financial Distress

Irham Fahmi (2014:93) Dewi Utari, dkk (2014:273) Sjahrial Dermawan (2015:584) Profitabilitas (ROA)

Suad & Enny (2015:76) Dewi Utari, dkk (2014:63)

Irham Fami (2014:68) Sofyan Syafri (2011:304)

Rasio Leverage

I Made Sudana (2011:20) Sofyan Syafri (2011:306) Warner R. Murhadi (2013:61)

Dewi Utari, dkk (2014:274) I Made Sudana (2011:90) Wahyu Widarjo (2011) Orina Andre (2013:8)


(25)

18

2.2.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Perbandingan Jurnal Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1 Orina

Andre (2011) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial distress Studi Empiris Pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Profitabilitas (ROA) mempunyai pengaruh negatif

dan signifikan dalam memprediksi financial

distress, likuiditas tidak

berpengaruh dalam memprediksi financial

distress, leverage mempunyai

pengaruh positif dan signifikan dalam memprediksi financial

distress pada perusahaan

aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

- Likuiditas - Profitablitas (ROA)

- Leverage

- Financial

Distress

2 Susana

Handajani (2012) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Financial Distress

Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ROA dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial

distress. Sedangkan EPS

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial

distress. - ROE - EPS - ROA - Financial Distress

3 Wahyu

WIdarjo & Doddy Setiawan (2011) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif

Likuiditas yang diukur dengan

quick ratio berpengaruh

negatif terhadap financial

distress perusahaan.

Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

financial distress perusahaan

- Rasio Likuiditas

- Profitabilitas

- Financial

Distress

4 Singgih

Purnomo, Indra Hastuti (2015) Analisis Hasil Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi sebagai Alat Prediksi Financial Distress Perusahaan

Hasil aplikasi sistem informasi akuntansi berupa

laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan

financial distress. Rasio

keuangan dari ROA memiliki pengaruh signiikan dalam memprediksi financial

distress - Sistem Informasi Akuntansi - ROA - Financial Distress

5 Imam

Mas’ud, Reva Mayani Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh

terhadap kondisi financial

- Likuiditas

- Financial

Leverage

- Arus Kas

- Profitabilitas

- Financial


(26)

19 Srengga (2011) Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

distress. Profitabilitas

berpengaruh terhadap kondisi

financial distress. Financial

Leverage tidak berpengaruh

terhadap financial distress.

Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap

financial distress. dari Aktivitas Operasi - Perusahaan Manufaktur

6 Evanny

Indri Hapsari (2012) Kekuatan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di BEI

Rasio likuiditas (current

ratio) dan rasio profitabilitas

(profit margin on sales) tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial

distress perusahaan meskipun

bertanda negatif sedangkan rasio profitabilitas (return on

total assets) dan rasio

leverage(current liabilities

total asset) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kondisi financial

distress perusahaan

- Profitabilitas (profit margin on sales) - Rasio likuiditas (current ratio) - Rasio leverage (current liabilities:

total asset)

- Perusahaan Manufaktur - Profitabilitas (Return on total Asset) - Financial Distress

7 Koes

Pranowo, dkk (2010) Determinant of Corporate Financial Distress in an

Emerging Market Economy: Empirical Evidence from the Indonesian Stock Exchange 2004-2008

financial variables which significantly influence the corporate financial distress are: Current ratio, Efficiency

Ratio, Leverage Ratio,

- Current Ratio - Efficiency Ratio - Leverage Ratio - Financial Distress

8 Atika

Darminto, Siti Ragil Handayani (2013) Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress

Current ratio dan rasio

leverage yang diproyeksikan

menggunakan debt asset

ratio berpengaruh signifikan

terhadap kemungkinan terjadinya financial distress

di suatu perusahaan.

- Current Ratio - Rasio Leverage - Financial Distress

2.2.4 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:8) paradigma penelitian adalah sebagai berikut:

“Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis


(27)

20

dan jumlah rumusan masalah yang digunakan untuk menjawab hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang

akan digunakan”.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Berdasarkan gambar 2.2 di atas, dapat dijelaskan paradigma dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) dan rasio leverage berpengaruh terhadap financial distress. Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap financial distress, artinya ketika kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) semakin tinggi maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami

financial distress akan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Kemudian rasio

leverage berpengaruh terhadap financial distress, artinya semakin tinggi

penggunaan utang untuk pembiayaan perusahaan (leverage) maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami financial distress akan semakin besar begitupun sebaliknya.

Profitabilitas (ROA) (Return on Asset)

()

Rasio Leverage

(Debt To Asset Ratio) ()

Financial Distress (Interest Coverage Ratio)


(28)

21

2.3 Hipotesis

Sugiyono (2011:64) menjelaskan bahwa:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijelaskan diatas maka penulis menarik hipotesis penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

H1: Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap financial distress. H2: Rasio leverage berpengaruh terhadap financial distress.


(29)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai profitabilitas (ROA) dan rasio leverage terhadap financial distress, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Terdapat Hubungan yang kuat dan bersifat positif artinya, setiap kenaikan

Return on Asset maka hal tersebut akan meningkatkan Interest Coverage

Ratio, artinya semakin tinggi profitabilitas (ROA) maka kemungkinan

terjadinya financial distress akan semakin rendah, dan begitupun sebaliknya. Fluktuaktif perubahan profitabilitas (ROAdisebabkan adanya kenaikan atau penurunan laba bersih perusahaan dan aset perusahaan. 2. Rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

Terdapat hubungan yang rendah dan bersifat negatif artinya, setiap kenaikan Debt to Asset Ratio maka hal tersebut akan menurunkan Interest

Coverage Ratio. Ketika rasio leverage semakin tinggi maka kemungkinan

terjadinya financial distress akan semakin besar, karena ketika Debt to

Asset Ratio semakin tinggi, Interest Coverage Ratio akan semakin rendah

dan kemungkinan terjadinya financial distress akan semakin besar. Fluktuaktif perubahan rasio leverage disebabkan adanya kenaikan atau penurunan liabilitas perusahaan dan aset perusahaan.


(30)

86

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1. Saran Praktis

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan jasa sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terutama bagi pihak manajemen perusahaan, perusahaan perlu tetap berhati-hati dalam mengelola dan menjalankan perusahaan terutama dalam melakukan perbaikan terhadap kinerja keuangan. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan lagi rasio profitabilitas (ROA) dan rasio leverage perusahaan terutama pada perusahaan yang rawan akan potensial mengalami financial

distress. Perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangannya dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan aset perusahaan secara optimal. Perusahaan dapat meningkatkan pendapatan usaha dan melakukan efisiensi beban operasional sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal, dengan laba yang optimal diharapkan perusahaan dapat menjaga kestabilan profitabilitas (ROA) dan dapat terhindar dari kondisi financial distress. Selain itu perusahaan harus lebih berhati-hati dalam melakukan perjanjian dengan bank ataupun kreditur dalam penyediaan kredit, dengan menghindari utang yang berlebihan, serta perusahaan harus mempertahankan pembayaran utang dan memperpanjang jatuh tempo pembayaran utang sehingga dengan demikian perusahaan dapat menjaga kestabilan rasio leverage dan terhindar dari kondisi financial distress.


(31)

87

2. Bagi Investor

Sedangkan bagi para investor yang sedang berinvestasi atau yang baru akan memulai investasinya pada perusahaan jasa sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diharapkan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi. Investor perlu mempertimbangkan profitabilitas (ROA) dan rasio leverage perusahaan agar tidak salah dalam menginvestasikan modalnya ke dalam perusahaan yang berpotensi mengalami financial distress.

5.2.2. Saran Akademis

Bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu akuntansi diharapkan dapat menambah atau menggunakan variabel rasio keuangan lain yang mampu memprediksi financial distress dalam penelitian ini yang dianggap dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat lagi, seperti rasio efisiensi, rasio likuiditas, rasio arus kas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio pasar dan rasio keuangan lainnya serta faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi (pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi dan lain-lain). Selain itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar data sampel yang diambil bukan hanya dari perusahaan sub sektor transportasi saja, tetapi diperluas pada perusahaan sektor lain.


(1)

19 Srengga (2011) Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

distress. Profitabilitas berpengaruh terhadap kondisi

financial distress. Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress.

Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap

financial distress. dari Aktivitas Operasi - Perusahaan Manufaktur

6 Evanny Indri Hapsari (2012) Kekuatan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di BEI

Rasio likuiditas (current ratio) dan rasio profitabilitas (profit margin on sales) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan meskipun

bertanda negatif sedangkan rasio profitabilitas (return on

total assets) dan rasio

leverage(current liabilities total asset) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kondisi financial

distress perusahaan

- Profitabilitas (profit margin on sales) - Rasio likuiditas (current ratio) - Rasio leverage (current liabilities:

total asset) - Perusahaan Manufaktur - Profitabilitas (Return on total Asset) - Financial Distress

7 Koes

Pranowo, dkk (2010) Determinant of Corporate Financial Distress in an

Emerging Market Economy: Empirical Evidence from the Indonesian Stock Exchange 2004-2008

financial variables which significantly influence the corporate financial distress are: Current ratio, Efficiency

Ratio, Leverage Ratio,

- Current Ratio - Efficiency Ratio - Leverage Ratio - Financial Distress

8 Atika

Darminto, Siti Ragil Handayani (2013) Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress

Current ratio dan rasio

leverage yang diproyeksikan menggunakan debt asset ratio berpengaruh signifikan

terhadap kemungkinan terjadinya financial distress

di suatu perusahaan.

- Current Ratio - Rasio Leverage - Financial Distress

2.2.4 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:8) paradigma penelitian adalah sebagai berikut:

“Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis


(2)

dan jumlah rumusan masalah yang digunakan untuk menjawab hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang

akan digunakan”.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Berdasarkan gambar 2.2 di atas, dapat dijelaskan paradigma dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) dan rasio leverage berpengaruh terhadap financial distress. Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap financial distress, artinya ketika kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) semakin tinggi maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami

financial distress akan semakin kecil, begitupun sebaliknya. Kemudian rasio

leverage berpengaruh terhadap financial distress, artinya semakin tinggi

penggunaan utang untuk pembiayaan perusahaan (leverage) maka kemungkinan perusahaan untuk mengalami financial distress akan semakin besar begitupun sebaliknya.

Profitabilitas (ROA) (Return on Asset)

()

Rasio Leverage

(Debt To Asset Ratio) ()

Financial Distress

(Interest Coverage Ratio) (Y)


(3)

21

2.3 Hipotesis

Sugiyono (2011:64) menjelaskan bahwa:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijelaskan diatas maka penulis menarik hipotesis penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

H1: Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap financial distress. H2: Rasio leverage berpengaruh terhadap financial distress.


(4)

85 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai profitabilitas (ROA) dan rasio leverage terhadap financial distress, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Terdapat Hubungan yang kuat dan bersifat positif artinya, setiap kenaikan

Return on Asset maka hal tersebut akan meningkatkan Interest Coverage

Ratio, artinya semakin tinggi profitabilitas (ROA) maka kemungkinan

terjadinya financial distress akan semakin rendah, dan begitupun sebaliknya. Fluktuaktif perubahan profitabilitas (ROAdisebabkan adanya kenaikan atau penurunan laba bersih perusahaan dan aset perusahaan. 2. Rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

Terdapat hubungan yang rendah dan bersifat negatif artinya, setiap kenaikan Debt to Asset Ratio maka hal tersebut akan menurunkan Interest

Coverage Ratio. Ketika rasio leverage semakin tinggi maka kemungkinan

terjadinya financial distress akan semakin besar, karena ketika Debt to

Asset Ratio semakin tinggi, Interest Coverage Ratio akan semakin rendah

dan kemungkinan terjadinya financial distress akan semakin besar. Fluktuaktif perubahan rasio leverage disebabkan adanya kenaikan atau penurunan liabilitas perusahaan dan aset perusahaan.


(5)

86

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1. Saran Praktis 1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan jasa sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terutama bagi pihak manajemen perusahaan, perusahaan perlu tetap berhati-hati dalam mengelola dan menjalankan perusahaan terutama dalam melakukan perbaikan terhadap kinerja keuangan. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan lagi rasio profitabilitas (ROA) dan rasio leverage perusahaan terutama pada perusahaan yang rawan akan potensial mengalami financial

distress. Perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangannya dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan aset perusahaan secara optimal. Perusahaan dapat meningkatkan pendapatan usaha dan melakukan efisiensi beban operasional sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal, dengan laba yang optimal diharapkan perusahaan dapat menjaga kestabilan profitabilitas (ROA) dan dapat terhindar dari kondisi financial distress. Selain itu perusahaan harus lebih berhati-hati dalam melakukan perjanjian dengan bank ataupun kreditur dalam penyediaan kredit, dengan menghindari utang yang berlebihan, serta perusahaan harus mempertahankan pembayaran utang dan memperpanjang jatuh tempo pembayaran utang sehingga dengan demikian perusahaan dapat menjaga kestabilan rasio leverage dan terhindar dari kondisi financial distress.


(6)

2. Bagi Investor

Sedangkan bagi para investor yang sedang berinvestasi atau yang baru akan memulai investasinya pada perusahaan jasa sub sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diharapkan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi. Investor perlu mempertimbangkan profitabilitas (ROA) dan rasio leverage perusahaan agar tidak salah dalam menginvestasikan modalnya ke dalam perusahaan yang berpotensi mengalami financial distress. 5.2.2. Saran Akademis

Bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu akuntansi diharapkan dapat menambah atau menggunakan variabel rasio keuangan lain yang mampu memprediksi financial distress dalam penelitian ini yang dianggap dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat lagi, seperti rasio efisiensi, rasio likuiditas, rasio arus kas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio pasar dan rasio keuangan lainnya serta faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi (pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi dan lain-lain). Selain itu, bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar data sampel yang diambil bukan hanya dari perusahaan sub sektor transportasi saja, tetapi diperluas pada perusahaan sektor lain.


Dokumen yang terkait

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Likuiditas Terhadap Kondisi FInancial Distress (studi Kasus Pada perusahaan Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013)

1 14 64

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage terhadap Prediksi Financial Distress (Suatu Studi pada Perusahaan Transportasi di Bursa Efek Indonesia)

5 23 98

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 22 82

Pengaruh Financial Leverage terhadap profitabilitas perusahaan (studi kasus pada perusahaan sektor food and beverage yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2005-2014).

0 0 16

Pengaruh Financial Leverage Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2017

0 0 22

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 14

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB-SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 16