Tinjauan Atas Prosedur Penjualan Konsinyasi Pada PT SYGMA Examedia Arkanleema
1
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN KONSINYASI PADA PT SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA BANDUNG
DISUSUN OLEH : DESI NUR MAYANTI
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada PT Sygma Examedia Arkanleema. Penjualan konsinyasi dilakukan dengan cara penyerahan fisik barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penjualan konsinyasi dan dokumen apa saja yang digunakan dalam penjualan konsinyasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksaan prosedur penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema secara keseluruhan sudah termasuk kedalam kriteria yang baik, namun ada sedikit kendala yang terjadi yaitu karena kurangnya pengawasan dari pihak toko buku untuk melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang yang dititipkan oleh perusahaan, maka menyebabkan beberapa barang tersebut mudah rusak dan akhirnya barang dikembalikan ke perusahaan dengan alasan adanya kerusakan. Dengan adanya pengembalian barang tersebut bagi perusahaan menyebabkan kerugian pada biaya operasional karena harus memperbaiki kembali barang tersebut dan bisa menyebabkan penumpukan barang pada gudang reject (gudang yang digunakan untuk penyimpanan barang yang rusak).
Kata kunci : Prosedur, Penjualan, Penjualan Konsinyasi
ABSTRACK
This research was conducted at PT Sygma Examedia Arkanleema. Consignment sales done by physical delivery of the goods by the owner to another party that is acting as a selling agent, legally it can be stated that the right to these goods remain in the hands of the owner until the goods are sold by the selling agent. The purpose of this study was to determine how consignment sales procedures and documents are to be used in consignment sales.
The method used in this research is descriptive method. Data collection author of interviews, observation, documentation and study of literature.
The results showed that the implementation procedures consignment sales at PT Sygma Examedia overall Arkanleema already included in the criteria of a good, but there are few obstacles that occur are due to a lack of supervision of the bookstore to protect the security and safety of the goods entrusted by the company, then the cause some of the goods are perishable and finally goods returned to the company by reason of the damage. With the return of such goods for the company led to a loss in operating costs because they have to fix back the item and can lead to the accumulation of goods in warehouses reject (warehouse used for the storage of damaged goods).
Key words: Procedures, Sales, Consignment Sales
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Karena penjualan merupakan suatu unsur penting dalam suatu perusahaan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, dengan adanya aktivitas penjualan perusahaan berharap
mendapat keuntungan yang bisa digunakan untuk melanjutkan usaha perusahaan tersebut .
Pada dasarnya penjualan terdiri dari tiga jenis yaitu penjualan tunai, penjualan kredit dan penjualan konsinyasi.
Adapun pengertian penjualan konsinyasi menurut Hadori Yunus dan Harnanto adalah suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang
(2)
2
menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Dimana dari penjualan konsinyasi sendiri ada
keuntungan yang didapatkan yaitu daerah pemasaran produk semakin luas dan lebih banyak lagi yang mengenal produk – produk yang diproduksi oleh perusahaan .
permasalahan yang terjadi dalam penjualan konsinyasi yaitu karena kurangnya pengawasan dari pihak toko buku untuk melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang – barang yang dititipkan oleh perusahaan, maka menyebabkan barang tersebut cepat rusak dan akhirnya barang tersebut dikembalikan ke perusahaan dengan alasan adanya kerusakan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka dapat diidentifikasikan bahwa dari fenomena permasalahan yang diteliti adalah karena kurangnya
pengawasan dari pihak toko buku untuk melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang – barang yang dititipkan oleh perusahaan, menyebabkan barang tersebut rusak dan akhirnya barang tersebut dikembalikan ke perusahaan. Dengan adanya pengembalian barang tersebut bagi perusahaan menyebabkan kerugian pada biaya operasional serta adanya penumpukan barang di gudang
reject.
1.3 Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang penelitian dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur penjualan konsinyasi yang diterapkan pada PT Sygma Examedia Arkanleema ? 2. Apa saja dokumen yang digunakan
dalam prosedur penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia
Arkanleema ?
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema.
1.4.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meninjau :
1. Untuk mengetahui prosedur penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema.
2. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan dalam penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Praktis
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang terkait : 1. Kegunaan Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pelaksanaan perusahaan dan
perkembangan kemajuan perusahaan mengenai prosedur penjualan
konsinyasi bagi peningkatan kinerja karyawan.
2. Kegunaan Bagi Karyawan Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau gambaran mengenai prosedur penjualan konsinyasi. 3. Kegunaan bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Tugas Akhir serta memberikan pengetahuan bagi penulis untuk dapat membuat suatu studi perbandingan antara teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan praktek nyata di perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prosedur
Prosedur merupakan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
Menurut Arfan Ikhsan dan Ida Bagus Teddy Prianthara ( 2010 : 50 ) pengertian prosedur adalah :
“Suatu urutan kegiatan klerikal, yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin p[enanganan secara
(3)
3
seragam, transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang”.
2.2 Penjualan
Penjualan sendiri merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan perusahaan dalam
mencapai sebuah tujuan yaitu memperoleh laba.
Menurut Soemarso ( 2010 : 60 ) pengertian penjualan adalah sebagai berikut :
“Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan”.
2.3 Konsinyasi
Konsinyasi berkaitan dengan penyerahan fisik barang – barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang – barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang – barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Pihak yang memiliki barang disebut disebut consignor
atau pengamanat. Sedang pihak yang menerima barang disebut consignee.
2.3.1 Pengertian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto ( 2013 : 141 ) pengertian konsinyasi adalah :
“Suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi (tertentu)”.
2.3.2 Karakteristik Transaksi Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto ( 2013 : 142 ) karakteristik transaksi konsinyasi adalah sebagai berikut :
1. Karena hak milik atas barang – barang masih berada pada pada pengamanat, maka barang – barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat. Barang – barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak consignee.
2. Pihak pengamanat (consignor)
sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang – barang konsinyasi sejak
saat pengiriman sampai dengan saat
consignee berhasil menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian di antara kedua belah pihak yang bersangkutan.
3. Pihak penerima barang dalam batas kemampuannya mempunyai
kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang – barang komisi yang diterimanya itu.
2.3.3 Hak dan Kewajiban Penerima Barang (consignee)
1. Tentang hak – hak penerima barang (consignee)
a. Pihak consignee berhak untuk mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian diantara kedua pihak. b. Untuk menjamin pemasaran
barang yang bersangkutan pihak
consignee berhak memberikan syarat – syarat pembayaran kepada langganan seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang – barang yang sejenis, meskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasan – pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian. 2. Tentang kewajiban – kewajiban
penerima barang (consignee)
a. Melindungi keamanan dan keselamatan barang – barang yang diterima dari pihak pengamanat.
b. Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang – barang milik pengamanat sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang telah diatur dalam perjanjian. Pihak
consignee harus menjual barang – barang tersebut sesuai dengan harga yang dinyatakan dalam perjanjian.
c. Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun
administratip terhadap barang – barang milik pengamanat, sehingga identitas barang – barang tersebut tetap diketahui setiap saat. Pembukuan yang tertib dan teratur harus
(4)
4
diselenggarakan terhadap transaksi – transaksi penjualan barang – barang konsinyasi. Hasil penjualan, biaya – biaya yang mendapat
penggantian,persediaan barang dan piutang dari penjualan barang – barang konsinyasi semuanya harus dinyatakan jelas didalam rekening – rekening pembukuan untuk melindungi hak – hak (kepentingan) pengamanat.
d. Membuat laporan keuangan secara periodik tentang barang – barang yang diterima, barang – barang yang berhasil dijual dan barang – barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.
2.3.4 Alasan – Alasan bagi Pengamanat (Consignor) untuk Mengadakan Perjanjian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto ( 2013 : 142 ) ada beberapa alasan bagi pihak pengamanat melakukan perjanjian konsinyasi :
1. Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yang dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor terutama apabila :
a. barang – barang yang
bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak tertentu dan belum terkenal.
b. Penjualan pada masa – masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan.
c. Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak dealer apabila ia harus membeli barang – barang yang bersangkutan. 2. Risiko – resiko tertentu dapat
dihindarkan oleh pengamanat. Barang – barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak consignee. Jadi lain sifatnya dengan perjanjian keagenan atau dealer.
3. Harga eceran barang – barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh pengamanat, demikian pula terhadap jumlah barang – barang
yang siap dipasarkan dan stock barang – barang tersebut.
2.3.5 Alasan – Alasan Pihak Consignee Menerima Perjanjian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto ( 2013 : 142 ) ada beberapa alasan bagi pihak consignee menerima perjanjian konsinyasi :
1. Pihak consignee dilindungi dari kemungkinan resiko gagal untuk memasarkan barang – barang tersebut atas keharusan menjual dengan rugi.
2. Risiko rusaknya barang dan adanya fluktuasi harga dapat dihindarkan. 3. Kebutuhan akan modal kerja dapat
dikurangi, sebab adanya barang – barang konsinyasi yang diterima atau dititipkan oleh pihak pengamanat.
2.3.7 Prosedur Penjualan Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto ( 2013 : 147 ) dalam prosedur penjualan konsinyasi terdapat beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan perjanjian penjualan konsinyasi dimana perjanjian tersebut yaitu berhubungan dengan harga yang diberikan dan diskon yang akan
didapatkan oleh pihak consignee.
2. Melakukan pengiriman barang yaitu proses pemindahan barang dari gudang perusahaan ke gudang tempat penjualan konsinyasi.
3. Menerima laporan barang – barang yang terjual dari pihak
consignee yaitu dimana barang yang telah terjual diinformasikan ke pihak pengamanat.
4. Melakuakan proses pengurangan stok dimana pengurangan stok ini menurangi stok barang yang ada di gudang tempat penjualan konsinyasi bukan di gudang perusahaan atau pihak pengamanat.
5. Memberikan tagihan atas hasil penjualan dari pihak consigne
yaitu memberikan faktur penagihan atas barang yang telah terjual dan jumlah tagihan tersebut telah dikurangi dengan diskon yang telah disepakati.
(5)
5 2.3.8 Dokumen–Dokumen Penjualan
Konsinyasi
Menurut Mulyadi ( 2010 : 207 ) terdapat dokumen – dokumen yang digunakan yaitu :
1. Faktur Penjualan yaitu berisi data – data nama barang yang dikirim, jumlah barang, harga, tanggal pemesanan serta nama pihak yang memesan barang tersebut.
2. Laporan Penjualan yaitu berisi data – data nama atau jenis produk yang terjual, jumlah barang yang terjual serta jumlah total dari hasil penjualan barang tersebut.
3. Surat Tagihan yaitu berisi tanggal transaksi penjualan, jumlah yang harus dibayarkan kepada perusahaan sesuai dengan barang yang telah dijual serta menyertakan nomor faktur penjualan.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Pengertian objek Penelitian menurut
Sugiono (2010 : 39) adalah sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan.
Menurut Supriyati (2011 : 30)
mengemukakan pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut : “Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan”. Dalam melaksanakan penelitian, untuk memperoleh data dan fakta yang
diperlukan berkaitan dengan tujuan dan judul yang diambil dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif.
Adapun pengertian metode deskriptif menurut Umi Narimawati, Sri Dewi
Anggadini dan Linna Ismawati (2010 : 29)
adalah sebagai berikut : “Metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian teknik pengumpulan data dilakukan karena digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Pengertian metode pengumpulan data menurut Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010 : 29)
adalah sebagai berikut :
“Mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan data sekunder”.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan bacaan berupa buku, literatur dan bahan lainnya secara teoritis yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun buku yang dipelajari oleh peneliti adalah buku yang membahas.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan peninjauan secara langsung pada perusahaan yaitu PT Sygma Examedia Arkanleema. tentang penjualan konsinyasi pada suatu perusahaan.
3.2.2 Sumber Data
Pengertian sumber data menurut
Suharsimi Arikunto (2013 : 172) adalah sebagai berikut :
(6)
6
“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.
Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder, menurut Supriyati (2011 : 46)
pengertian data primer adalah sebagai berikut:
“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2011 : 98 pengertian data sekunder adalah
sebagai berikut :
“Data yang dikumpulkan melalui pihak kedua yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan”.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh penulis secara langsung dari objek pertama yang diteliti yang dikumpulkan melalui wawancara dengan bagian operasional PT Sygma Examedia Arkanleema. Data primer yang akan diteliti yaitu dokumen-dokumen prosedur penjualan konsinyasi berupa dokumen faktur konsinyasi dan faktur penagihan atas barang yang telah terjual. Sedangkan sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan melalui pihak kedua yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan, data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku yang membahas tentang prosedur penjualan konsinyasi.
BAB IV
HASIL ENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang penulis dapatkan dari PT Sygma Examedia Arkanleema khususnya dalam bab IV ini, adalah data tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dari struktur organisasi, aktivitas perusahaan, prosedur penjualan konsinyasi yang dilakukan oleh PT Sygma Examedia Arkanleema.
4.1.2 Analisis Deskriptif
Pada analisis deskriptif ini penulis akan menjelaskan prosedur penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema dan dokumen-dokumen yang
digunakan dalam penjualan konsinyasi oleh PT Sygma Examedia Arkanleema.
4.1.2.1 Prosedur Penjualan Konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema
Berikut ini adalah keterangan dari
Flowchart penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema :
Tahap I
1. Setelah mengadakan perjanjian dan kesepakatan antar pihak untuk melakukan penjualan konsinyasi, maka bagian sales admin membuat faktur penjualan konsinyasi.
2. Setelah faktur penjualan dibuat, lalu bagian pengiriman mengirimkan barang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak berdasarkan data yang telah dicantumkan pada faktur penjualan.
Tahap II
3. Setelah barang diterima oleh pihak
consignee, maka pihak consignee
harus menjalakan kewajibannya dengan melindungi keamanan dan keselamatan barang yang diterima serta berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang pihak pengamanat sesuai dengan ketentuan perjanjian yang telah disepakati.
4. Apabila ada penjualan pada pihak
consignee (toko buku tempat konsinyasi), maka pihak toko buku membuat laporan barang yang telah terjual kepada perusahaan dan dilaporkan kepada bagian sales admin dengan dikirim melalui
e-mail.
5. Setelah laporan diterima maka bagian sales admin untuk dilakukan pemeriksaan antara laporan
penjualan dan data Faktur Penjualan (Sales Order) dan selanjutnya dilakukan proses shipment yaitu pengurangan stock
pada gudang pihak toko buku. Tahap III
6. Setelah dilakukan proses shipment
maka bagian keuangan akan mencetak Faktur
(7)
7
Penagihan/Kwitansi atas barang yang telah terjual.
7. Faktur penagihan diberikan kepada bagian kolektor untuk dilakukan penagihan kepada pihak consignee
(toko buku tempat konsinyasi) disertakan dengan faktur dan
invoice yang telah dikeluarkan oleh bagian keuangan.
4.1.2.2 Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Penjualan Konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema
Berikut ini adalah penjelasan mengenai dokumen – dokumen yang digunakan dalam penjualan konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema
Tabel 4.4
Analisa Dokumen yang Digunakan dalam Penjualan Konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema Nam a Dok ume n Uraian Fungsi Dib uat oleh Disera hkan Ran gka p Fakt ur Penj uala n Diguna kan untuk mengis i data barang yang dikirim atau dipesa n serta menca ntumka n kode barang ,nama barang , jumlah, harga dan diskon yang telah disepa kati. Bagi an Sale s Adm in Bagian Pengiri man, Consig nee, 3 rang kap Lapo Diguna kan Piha k Sales Admin Lap oran ran Penj uala n untuk mengis i data barang yang telah terjual oleh pihak consig nee. Pada lapora n terseb ut dicantu mkan nama barang , harga jual, brutto penda patan, diskon, netto penda patan dan total penjual an. Lapora n ini dikirim melalui e-mail. cons igne e ini dikir im mel alui e-mail . Dan han ya dice tak 1 rang kap saja oleh sale s adm in. Fakt ur Pena giha n (Kwi tansi ) Diguna kan untuk mengis i penagi han terhad ap barang yang telah terjual oleh pihak consig nee. Faktur penagi han Bagi an Keu ang an Bagian Collect or,Sale s Admin. 3 rang kap
(8)
8 (Kwita nsi) dilakuk an setelah adanya lapora n penjual an dari pihak consig nee. Invoi ce Diguna kan untuk mengis i nilai tagihan dan merup akan tanda bukti telah meneri ma kwitan si. Bagi an Keu ang an Pihak Consig nee 1 rang kap
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur Penjualan Konsinyasi pada PT Sygma Examedia Arkanleema
Menurut Hadori Yunus dan
Harnanto prosedur penjualan konsinyasi terdapat beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
6. Melakukan perjanjian penjualan konsinyasi dimana perjanjian tersebut yaitu berhubungan dengan harga yang diberikan dan diskon yang akan didapatkan oleh pihak
consignee.
1. Melakukan pengiriman barang yaitu proses pemindahan barang dari 2. gudang perusahaan ke gudang
tempat penjualan konsinyasi. 3. Pihak consignee melakukan
penjualan barang sesuai dengan hak dan kewajiban masing – masing pihak yang bersangkutan.
4. Menerima laporan barang – barang yang terjual dari pihak consignee
yaitu dimana barang yang telah
terjual diinformasikan kepada pihak pengamanat.
5. Melakukan proses pengurangan stok dimana pengurangan stok ini
mengurangi stok barang yang ada di gudang tempat penjualan konsinyasi (pihak consignee) bukan di gudang perusahaan atau pihak pengamanat. 6. Memberikan tagihan atas hasil
penjualan dari pihak consignee yaitu memberikan faktur penagihan atas barang yang telah terjual dan jumlah tagihan tersebut telah dikurangi dengan diskon yang telah disepakati.
Dalam prosedur penjualan
konsinyasi yang dilaksanakan PT Sygma Examedia Arkanleema ini sudah berjalan sesuai dengan teori. Hanya saja terdapat kekurangan yaitu karena kurangnya pengawasan dari pihak toko buku untuk melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang – barang yang dititipkan oleh perusahaan, maka menyebabkan beberapa barang tersebut mudah rusak dan akhirnya barang dikembalikan ke perusahaan dengan alasan adanya kerusakan.
Dengan adanya pengembalian barang tersebut bagi perusahaan menyebabkan kerugian pada biaya operasional karena harus memperbaiki kembali barang tersebut dan bisa
menyebabkan penumpukan barang pada gudang reject (gudang yang digunakan untuk penyimpanan barang yang rusak).
4.2.2 Dokumen – Dokumen Penjualan Konsinyasi
Menurut Mulyadi ( 2010 : 207 ) terdapat dokumen – dokumen yang digunakan yaitu :
1. Faktur Penjualan yaitu berisi data – data nama barang yang dikirim, jumlah barang, harga, tanggal pemesanan serta nama pihak yang memesan barang tersebut.
2. Laporan Penjualan yaitu berisi data – data nama atau jenis produk yang terjual, jumlah barang yang terjual serta jumlah total dari hasil penjualan barang tersebut.
3. Surat Tagihan yaitu berisi tanggal transaksi penjualan, jumlah yang harus dibayarkan kepada
perusahaan sesuai dengan barang yang telah dijual serta menyertakan nomor faktur penjualan.
(9)
9
Dokumen yang digunakan dalam penjualan konsinyasi oleh PT Sygma Examedia Arkanleema telah sesuai dengan teori yang ada. Namun ada sedikit
kekurangan yaitu pada dokumen faktur penagihan/kwitansi perusahaan hanya menyajikan data nama pihak yang harus membayar, jumlah yang harus dibayarkan serta pada bagian perihal hanya diisi pembayaran untuk laporan penjualan dengan menyebutkan nama bulan serta tahun. Namun dengan adanya kekurangan tersebut tidak mempengaruhi penggunaan dokumen yang digunakan oleh PT Sygma Examedia Arkanleema dalam penjualan konsinyasi. Dokumen tersebut telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan pada PT Sygma Examedia Arkanleema, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pihak perusahaan dan toko buku mengadakan perjanjian untuk
melakukan penjualan konsinyasi. Lalu bagian sales admin membuat faktur penjualan konsinyasidan bagian pengiriman mengirimkan barang. Setelah barang diterima oleh pihak
consignee, maka pihak consignee
harus menjalakan kewajibannya, apabila ada penjualan pihak consignee
harus membuat laporan penjualan, setelah laporan diterima, bagian sales admin melakukan proses shipment
yaitu pengurangan stock pada gudang pihak toko buku, maka bagian
keuangan akan mencetak Faktur Penagihan/Kwitansi atas barang yang telah terjual untuk pihak consignee. Meskipun prosedur penjualan
konsinyasi telah sesuai, tetapi terdapat kekurangan yaitu karena kurangnya pengawasan dari pihak toko buku untuk melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang yang dititipkan oleh perusahaan.
2. Dokumen yang digunakan dalam penjualan konsinyasi oleh perusahaan telah sesuai dengan aturan yang ada. Dimana dokumen – dokumen yang
digunakan dalam penjualan konsinyasi oleh perusahaan adalah sebagai berikut : Faktur Penjualan, Laporan Penjualan, Faktur Penagihan / Kwitansi dan Invoice.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :
1. Dalam prosedur penjualan konsinyasi yang dijalankan perusahaan telah dilaksanakan dengan baik. Namun agar pihak toko buku dapat melindungi keamanan dan keselamatan terhadap barang yang dititipkan oleh perusahaan dengan baik dan mengurangi resiko adanya
pengembalian barang yang rusak, maka sebaiknya perusahaan membentuk tim survei yang memeriksa keadaan barang ditoko buku dan membuat perjanjian diawal apabila ada kerusakan terhadap barang yang disebabkan oleh kelalaian pihak toko buku maka mereka wajib mengganti biaya operasional barang tersebut sesuai dengan kerusakannya.
2. Dokumen yang digunakan perusahaan dalam penjualan konsinyasi telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun sebaiknya pada faktur penagihan dicantumkan tanggal transaksi penjualan serta dicantumkan nomor faktur penjualan agar dapat terperinci lagi.
DAFTAR PUSTAK
Arfan Ikhsan dan Ida Bagus Teddy Prianthara. 2010. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta : Graha Ilmu Azhar Susanto. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya Eva Maria. 2011. Akuntansi Lanjutan.
Yogyakarta : Gava Media
Hadori Yunus dan Harnanto. 2013.
Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta : BPFE
(10)
10
Haris Herdiansyah. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Group. Jakarta : Rajagrafindo
Hery dan Widyawati Lekok. 2011.
Akuntansi Keuangan Menengah 2.
Jakarta : Bumi Aksara
Linna Ismawati, Sri Dewi Anggadini dan Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Genesis
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka Cipta Supriyati. 2011. Metodologi Penelitian.
(11)
11
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Direktorat Sales PT Sygma Examedia Arkanleema
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Direktorat Penjualan PT Sygma Examedia Arkanleema
(12)
12
Gambar 4.3 Flowchart Prosedur Penjualan Konsinyasi PadaPT Sygma Examedia Arkanleema Bandung
(13)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Prosedur
Prosedur merupakan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari
kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar,
memilih, memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk mencatat
informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
Menurut
Arfan Ikhsan
dan Ida Bagus Teddy Prianthara
( 2010 : 50 )
pengertian prosedur adalah :
“S
uatu urutan kegiatan klerikal, yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam
satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin p[enanganan secara
seragam, transaksi perusahaan yang terjadi berulang
–
ulang
”
.
Menurut
Azhar Susanto
( 2010 : 264 ) mengemukakan bahwa prosedur
adalah :
“Rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang –
ulang dengan
cara
yang sama”.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur
adalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang yang dilakukan berulang
–
ulang
dengan cara yang sama.
(14)
9
2.2
Penjualan
Penjualan sendiri merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat
penting dan menentukan perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan yaitu
memperoleh laba.
Menurut
Soemarso
( 2010 : 60 ) pengertian penjualan adalah sebagai
berikut :
“Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan
merupa
kan pendapatan perusahaan yang bersangkutan”.
Menurut
Leny Susistiyowati
( 2010 : 270 ) pengertian penjualan adalah
sebagai berikut :
“Pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan, disajikan setelah
dikurangi potongan penjualan dan retur penju
alan”.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah total jumlah yang dibebankan kepada pembeli atas barang yang terjual dan
merupakan suatu pendapatan bagi perusahaan.
2.3
Konsinyasi
Konsinyasi berkaitan dengan penyerahan fisik barang
–
barang oleh pihak
pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, secara hukum
dapat dinyatakan bahwa hak atas barang
–
barang ini tetap berada di tangan
pemilik sampai barang
–
barang ini dijual oleh pihak agen penjual. Pihak yang
memiliki barang disebut disebut
consignor
atau pengamanat. Sedang pihak yang
(15)
10
2.3.1
Pengertian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan Harnanto ( 2013 : 141 ) pengertian konsinyasi
adalah :
“Suatu perjanjian dimana salah satu
pihak yang memiliki barang menyerahkan
sejumlah kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi
(tertentu)”.
Menurut Evi Maria ( 2011 : 16 ) pengertian konsinyasi adalah :
“Pihak yang memiliki barang menitipkan barangnya kepada pihak lain un
tuk
dijualkan dengan adanya perjanjian tertentu”.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsinyasi
adalah perjanjian antara pemilik barang dengan yang dititipi barang untuk
menjualkan barangnya dengan memberikan komisi tertentu.
2.3.2
Karakteristik Transaksi Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus dan Harnanto ( 2013 : 142 ) karakteristik transaksi
konsinyasi adalah sebagai berikut :
1.
Karena hak milik atas barang
–
barang masih berada pada pada pengamanat,
maka barang
–
barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh
pengamanat. Barang
–
barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan
sebagai persediaan oleh pihak
consignee.
2.
Pihak pengamanat (
consignor)
sebagai pemilik tetap bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang
–
barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat
consignee
(16)
11
berhasil menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam
perjanjian di antara kedua belah pihak yang bersangkutan.
3.
Pihak penerima barang dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban
untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang
–
barang komisi yang
diterimanya itu.
2.3.3
Hak dan Kewajiban Penerima Barang (consignee)
1.
Tentang hak
–
hak penerima barang (
consignee)
a.
Pihak
consignee
berhak untuk mendapatkan komisi dan penggantian
biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai
dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian diantara kedua pihak.
b.
Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan pihak
consignee
berhak memberikan syarat
–
syarat pembayaran kepada langganan
seperti yang berlaku pada umumnya untuk barang
–
barang yang sejenis,
meskipun pengamanat dapat mengadakan pembatasan
–
pembatasan
yang harus dinyatakan dalam perjanjian.
2.
Tentang kewajiban
–
kewajiban penerima barang (
consignee)
a.
Melindungi keamanan dan keselamatan barang
–
barang yang diterima
dari pihak pengamanat.
b.
Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang
–
barang milik pengamanat sesuai dengan ketentuan
–
ketentuan yang
telah diatur dalam perjanjian. Pihak
consignee
harus menjual barang
–
barang tersebut sesuai dengan harga yang dinyatakan dalam perjanjian.
(17)
12
c.
Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratip
terhadap barang
–
barang milik pengamanat, sehingga identitas barang
–
barang tersebut tetap diketahui setiap saat. Pembukuan yang tertib dan
teratur harus diselenggarakan terhadap transaksi
–
transaksi penjualan
barang
–
barang konsinyasi. Hasil penjualan, biaya
–
biaya yang
mendapat penggantian,persediaan barang dan piutang dari penjualan
barang
–
barang konsinyasi semuanya harus dinyatakan jelas didalam
rekening
–
rekening pembukuan untuk melindungi hak
–
hak
(kepentingan) pengamanat.
d.
Membuat laporan keuangan secara periodik tentang barang
–
barang
yang diterima, barang
–
barang yang berhasil dijual dan barang
–
barang
yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan
seperti dinyatakan dalam perjanjian.
2.3.4
Alasan
–
Alasan bagi Pengamanat (Consignor) untuk Mengadakan
Perjanjian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus
dan
Harnanto ( 2013 : 142 ) ada beberapa alasan
bagi pihak pengamanat melakukan perjanjian konsinyasi :
1.
Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yang
dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor terutama
apabila :
a.
barang
–
barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan
produk tidak tertentu dan belum terkenal.
(18)
13
b.
Penjualan pada masa
–
masa yang lalu dengan melalui dealer tidak
menguntungkan.
c.
Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup
besar bagi pihak dealer apabila ia harus membeli barang
–
barang yang
bersangkutan.
2.
Risiko
–
resiko tertentu dapat dihindarkan oleh pengamanat. Barang
–
barang konsinyasi tidak ikut disita apabila terjadi kebangkrutan pada pihak
consignee
. Jadi lain sifatnya dengan perjanjian keagenan atau dealer.
3.
Harga eceran barang
–
barang yang bersangkutan tetap dapat dikontrol oleh
pengamanat, demikian pula terhadap jumlah barang
–
barang yang siap
dipasarkan dan stock barang
–
barang tersebut.
2.3.5
Alasan
–
Alasan Pihak Consignee Menerima Perjanjian Konsinyasi
Menurut Hadori Yunus
dan
Harnanto ( 2013 : 142 ) ada beberapa alasan
bagi pihak
consignee
menerima perjanjian konsinyasi :
1.
Pihak
consignee
dilindungi dari kemungkinan resiko gagal untuk
memasarkan barang
–
barang tersebut atas keharusan menjual dengan rugi.
2.
Risiko rusaknya barang dan adanya fluktuasi harga dapat dihindarkan.
3.
Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab adanya barang
–
barang
(19)
14
2.3.6
Pencatatan Penjualan Konsinyasi
Menurut
Evi Maria (2011 : 78)
ada dua macam metode pancatatan yang
digunakan yaitu :
1.
Metode Laba Terpisah
Di dalam metode ini laba/rugi yang berasal dari penjualan konsinyasi
dicatat secara terpisah dengan laba/rugi dari penjualan reguler.
Pencatatan dengan metode ini akan memunculkan rekening barang
konsinyasi atau konsinyasi keluar. Rekening ini digunakan untuk
menampung seluruh transaksi yang terjadi pada barang titipan.
Rekening akan didebit untuk harga pokok terhadap barang yang
dikirim, biaya pengiriman barang konsinyasi dan biaya yang
berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh komisioner
akan tetapi ditanggung oleh pengamanat. Sebaliknya rekening ini akan
dikredit untuk mencatat hasil penjualan barang-barang konsinyasi.
Tabel 2.1
Ayat Jurnal Metode Laba Terpisah
Transaksi Ayat Jurnal
1. Pengiriman barang konsinyasi Barang konsinyasi-Pengiriman Baranng xx
Persediaan xx
2. Pembayaran biaya angkut barang
konsinyasi
Barang konsinyasi-Biaya angkut xx
Kas xx
3. Menerima laporan pertanggung
jawaban yang berisi penjualan, biaya dan pendapatan yang akan diterima dari komisioner
Piutang komisioner xx
Barang konsinyasi-Biaya komisi xx
Barang Konsinyasi-Penjualan xx
4. Menerima pembayaran dari
komisioner
Kas xx
(20)
15
Setelah akhir periode pengamanat melakukan penutupan untuk semua
rekening nominal dan rekening barang konsinyasi kemudian selisihnya
diakui pada rekening laba/rugi konsinyasi. Setelah itu barulah laba/rugi
konsinyasi ditransfer ke rekening ikhtisar laba/rugi untuk digabungkan
dengan laba/rugi penjualan reguler.
2.
Metode Tidak Terpisah
Di dalam metode ini laba/rugi yang berasal dari penjualan konsinyasi
tidak dicatat terpisah dengan laba/rugi dari penjualan reguler. Pada
metode ini pengamanat tidak membuat rekening tersendiri untuk
mencatat transaksi atas barang konsinyasi. Transaksi atas barang
konsinyasi dicatat layaknya seperti transaksi penjualan biasa. Untuk
barang titipan yang belum terjual oleh komisioner tetap diperlukan
sebagai persediaan barang di gudang sendiri. Pada akhir periode
perusahaan harus melakukan penutupan untuk rekening nominal.
Tabel 2.2
Ayat Jurnal Metode Laba Tidak Terpisah
Transaksi Ayat Jurnal
1. Pembayaran biaya angkut Biaya angkut xx
Kas xx
2. Menerima laporan pertanggungjawaban
yang berisi penjualan, biaya dan pendapatan yang akan diterima dari komisioner
Piutan komisioner xx
Biaya komisi xx
Penjualan xx
Dari :
Harga pokok penjualan xx
Persediaan xx
3. Menerima pembayaran dari komisioner Kas xx
(21)
16
2.3.7
Prosedur Penjualan Konsinyasi
Menurut
Hadori Yunus
dan
Harnanto
( 2013 : 147 ) dalam prosedur
penjualan konsinyasi terdapat beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
1.
Melakukan perjanjian penjualan konsinyasi dimana perjanjian tersebut
yaitu berhubungan dengan harga yang diberikan dan diskon yang akan
didapatkan oleh pihak
consignee.
2.
Melakukan pengiriman barang yaitu proses pemindahan barang dari
gudang perusahaan ke gudang tempat penjualan konsinyasi.
3.
Menerima laporan barang
–
barang yang terjual dari pihak
consignee
yaitu dimana barang yang telah terjual diinformasikan ke pihak
pengamanat
.
4.
Melakuakan proses pengurangan stok dimana pengurangan stok ini
menurangi stok barang yang ada di gudang tempat penjualan konsinyasi
bukan di gudang perusahaan atau pihak pengamanat.
5.
Memberikan tagihan atas hasil penjualan dari pihak
consigne
yaitu
memberikan faktur penagihan atas barang yang telah terjual dan jumlah
tagihan tersebut telah dikurangi dengan diskon yang telah disepakati
.
2.3.8
Dokumen
–
Dokumen Penjualan Konsinyasi
Menurut
Mulyadi
( 2010 : 207 ) terdapat dokumen
–
dokumen yang
digunakan yaitu :
(22)
17
1.
Faktur Penjualan yaitu berisi data
–
data nama barang yang dikirim,
jumlah barang, harga, tanggal pemesanan serta nama pihak yang
memesan barang tersebut.
2.
Laporan Penjualan yaitu berisi data
–
data nama atau jenis produk yang
terjual, jumlah barang yang terjual serta jumlah total dari hasil
penjualan barang tersebut.
3.
Surat Tagihan yaitu berisi tanggal transaksi penjualan, jumlah yang
harus dibayarkan kepada perusahaan sesuai dengan barang yang telah
dijual serta menyertakan nomor faktur penjualan.
(23)
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN KONSINYASI
PADA PT SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA
The Observation Of Procedure Consignment Sales At PT Sygma Examedia
Arkanleema
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli
Madya Jenjang Studi Diploma III Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
DESI NUR MAYANTI
21312006
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(24)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Penelitian... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 4
1.3
Rumusan Masalah ... 4
1.4
Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.1
Maksud Penelitian ... 5
1.4.2
Tujuan Penelitian ... 5
1.5
Kegunaan Penelitian ... 5
1.5.1
Kegunaan Praktis ... 5
1.5.2
Kegunaan Akademis ... 6
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
1.6.1
Lokasi Penelitian ... 7
(25)
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1
Prosedur ... 8
2.2
Penjualan ... 9
2.3
Konsinyasi ... 9
2.3.1
Pengertian Konsinyasi... 10
2.3.2
Karakteristik Transaksi Konsinyasi ... 10
2.3.3
Hak dan Kewajiban Penerima Barang (
Consignee)
... 11
2.3.4
Alasan
–
Alasan Bagi Pengamanat (
Consignor)
untuk
Mengadakan Perjanjian Konsinyasi ... 12
2.3.5
Alasan
–
Alasan Pihak
Consignee
Menerima
Perjanjian Konsinyasi ... 13
2.3.6
Pencatatan Penjualan Konsinyasi... 14
2.3.7
Prosedur Penjualan Konsinyasi ... 16
2.3.8
Dokumen
–
Dokumen Penjualan Konsinyasi ... 16
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 18
3.1
Objek Penelitian ... 18
3.2
Metode Penelitian ... 19
3.2.1
Teknik Pengumpulan Data ... 20
3.2.2
Sumber Data ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 24
4.1
Hasil Penelitian ... 24
4.1.1
Gambaran Umum Perusahaan ... 24
4.1.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
4.1.1.2
Struktur Organisasi Perusahaan ... 35
4.1.1.3
Uraian Tugas ... 36
4.1.1.4
Aktivitas Perusahaan ... 45
(26)
viii
4.1.2.1
Prosedur Penjualan Konsinyasi padaPT Sygma
Examedia Arkanleema ... 46
4.1.2.2
Dokumen yang Digunakan dalam Penjualan
Konsinyasi pada PT Sygma Examedia
Arkanleema ... 48
4.2
Pembahasan ... 49
4.2.1
Analisa Prosedur Penjualan Konsinyasi pada
PT Sygma Examedia Arkanleema ... 49
4.2.2
Analisa Dokumen-Dokumen Penjualan Konsinyasi
pada PT Sygma Examedia Arkanleema ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
5.1
Kesimpulan ... 52
5.2
Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN- LAMPIRAN ... 55
(27)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 7
Tabel 2.1 Ayat Jurnal Metode Laba Terpisah ... 14
Tabel 2.2 Ayat Jurnal Metode Laba Tidak Terpisah ... 15
Tabel 4.1 Analisa Dokumen yang Digunakan dalam Penjualan Konsinyasi
(28)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Direktorat Sales
PT Sygma Examedia Arkanleema ... 35
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Direktorat Penjualan
PT Sygma Examedia Arkanleema ... 36
Gambar 4.2
Flowchart
Prosedur Penjualan Konsinyasi
(29)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 56
Lampiran 2 Surat Pelaksanaan Penelitian ... 57
Lampiran 3Faktur Penjualan ... 58
Lampiran 4 Laporan Penjualan ... 59
Lampiran 5 Faktur Penagihan/Kwitansi ... 62
Lampiran 6 Form Hasil Wawancara Tugas Akhir ... 63
Lampiran 7 Kartu Bimbingan ... 66
Lampiran 8 Lembar Bebas Perpustakaan ... 68
Lampiran 9 Lembar Pembayaran Wisuda ... 69
Lampiran 10
Invoice
... 70
Lampiran 10Lembar Revisi Sidang ... 71
Lampiran 11Lembar Publikasi ... 72
(30)
54
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Ikhsan dan Ida Bagus Teddy Prianthara. 2010.
Sistem Akuntansi
Perhotelan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Azhar Susanto. 2010.
Sistem Informasi Akuntansi
. Bandung : Lingga Jaya
Eva Maria. 2011.
Akuntansi Lanjutan.
Yogyakarta : Gava Media
Hadori Yunus dan Harnanto. 2013.
Akuntansi Keuangan Lanjutan.
Yogyakarta :
BPFE
Haris Herdiansyah. 2013.
Wawancara, Observasi, dan Focus Group.
Jakarta :
Rajagrafindo
Hery dan Widyawati Lekok. 2011.
Akuntansi Keuangan Menengah 2.
Jakarta :
Bumi Aksara
Linna Ismawati, Sri Dewi Anggadini dan Umi Narimawati. 2010.
Penulisan
Karya Ilmiah.
Jakarta : Genesis
Mulyadi. 2010.
Sistem Akuntansi.
Jakarta : Salemba Empat
Sugiono. 2010.
Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010.
Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta : Rineka Cipta
(31)
73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. DATA PRIBADI
Nama DesiNurMayanti
Tempat/TglLahir Bandung, 25 Januari 1994
JenisKelamin Perempuan
Warga Negara Indonesia
Alamat JlSukaBakti 1 No. 10 Rt06/ Rw07 KiaraCondong – Bandung
2. PENDIDIKAN FORMAL
2000 – 2006 SDN SukaPura II Bandung 2006– 2009 SMPN 37 Bandung
2009– 2012 SMAN 16 Bandung
2012 – Sekarang UniversitasKomputer Indonesia
3. PENDIDIKAN NON FORMAL/SEMINAR Maret 2013 Character Building
Unikom (sertifikasi)
Februari 2014 PelatihanPajakTerapan (Brevet A&B Terpadu)
Tax Center UNIKOM (sertifikasi)
Juli 2015 Labkom Hardware
(32)
LEMBAR PENGESAHAN
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN KONSINYASI
( Survei pada PT Sygma Examedia Arkanleema Bandung )
THE OBSERVATION OF PROCEDURE CONSIGNMENT SALES
( Survey At PT Sygma Examedia Arkanleema Bandung )
DESI NUR MAYANTI
21312006
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal:
Bandung, Juli 2015
Menyetujui,
Pembimbing
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom
NIP : 4127.34.03.016
Dekan Fakultas Ekonomi
Ketua Program Studi Akuntansi
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak.,CA
(33)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: DESI NUR MAYANTI
NIM
: 21312006
Judul Tugas Akhir
: TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN
KONSINYASI PADA PT SYGMA EXAMEDIA
ARKANLEEMA
Menyatakan bahwa segala yang tertuang dalam Tugas Akhir ini, adalah betul
–
betul ide dan hasil pemikiran asli dari penulis. Bukan hasil plagiat atau hasil meniru ide,
hasil pemikiran atau buah karya.
Jika kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya (penulis) ini tidak benar, maka
saya bersedia menerima segala sanksi hukum yang diberikan, baik dari pihak akademik
maupun pihak lain yang berwenang tanpa melibatkan siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Bandung, Juli 2015
Yang Membuat Pernyataan,
Desi Nur Mayanti
21312006
(34)
SURAT KETERANGAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat
penelitian, menyetujui :
“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia
Hak Bebas Royalty
Nonekslusif
atas penelitian ini dan bersedia untuk di-
online-
kan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian”.
Bandung, Juli 2015
Penulis
Perusahaan,
Branch Manager
Desi Nur Mayanti
Eko Cahyo Prasetyo
NIM : 21312006
NIP : 1.06.0051
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom
NIP : 4127.34.03.016
Catatan :
Kecuali BAB I, BAB III, BAB IV, BAB V serta lampiran-lampiran tidak untuk
di-
online-
kan, dengan alasan file
–
file di atas merupakan data hasil kerja peneliti
selama penyusunan Tugas Akhir.
(1)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 56
Lampiran 2 Surat Pelaksanaan Penelitian ... 57
Lampiran 3Faktur Penjualan ... 58
Lampiran 4 Laporan Penjualan ... 59
Lampiran 5 Faktur Penagihan/Kwitansi ... 62
Lampiran 6 Form Hasil Wawancara Tugas Akhir ... 63
Lampiran 7 Kartu Bimbingan ... 66
Lampiran 8 Lembar Bebas Perpustakaan ... 68
Lampiran 9 Lembar Pembayaran Wisuda ... 69
Lampiran 10 Invoice ... 70
Lampiran 10Lembar Revisi Sidang ... 71
Lampiran 11Lembar Publikasi ... 72
(2)
54
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Ikhsan dan Ida Bagus Teddy Prianthara. 2010. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Azhar Susanto. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya Eva Maria. 2011. Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta : Gava Media
Hadori Yunus dan Harnanto. 2013. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta : BPFE
Haris Herdiansyah. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Group. Jakarta : Rajagrafindo
Hery dan Widyawati Lekok. 2011. Akuntansi Keuangan Menengah 2. Jakarta : Bumi Aksara
Linna Ismawati, Sri Dewi Anggadini dan Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Genesis
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka Cipta
(3)
73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. DATA PRIBADI
Nama DesiNurMayanti
Tempat/TglLahir Bandung, 25 Januari 1994
JenisKelamin Perempuan
Warga Negara Indonesia
Alamat JlSukaBakti 1 No. 10 Rt06/ Rw07
KiaraCondong – Bandung 2. PENDIDIKAN FORMAL
2000 – 2006 SDN SukaPura II Bandung 2006– 2009 SMPN 37 Bandung
2009– 2012 SMAN 16 Bandung
2012 – Sekarang UniversitasKomputer Indonesia
3. PENDIDIKAN NON FORMAL/SEMINAR
Maret 2013 Character Building
Unikom (sertifikasi)
Februari 2014 PelatihanPajakTerapan (Brevet A&B Terpadu) Tax Center UNIKOM (sertifikasi)
Juli 2015 Labkom Hardware
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN KONSINYASI ( Survei pada PT Sygma Examedia Arkanleema Bandung )
THE OBSERVATION OF PROCEDURE CONSIGNMENT SALES ( Survey At PT Sygma Examedia Arkanleema Bandung )
DESI NUR MAYANTI 21312006
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal: Bandung, Juli 2015
Menyetujui, Pembimbing
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom NIP : 4127.34.03.016
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak.,CA NIP. 4127.70.019 NIP. 4127.34.03.015
(5)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : DESI NUR MAYANTI
NIM : 21312006
Judul Tugas Akhir : TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENJUALAN KONSINYASI PADA PT SYGMA EXAMEDIA
ARKANLEEMA
Menyatakan bahwa segala yang tertuang dalam Tugas Akhir ini, adalah betul – betul ide dan hasil pemikiran asli dari penulis. Bukan hasil plagiat atau hasil meniru ide, hasil pemikiran atau buah karya.
Jika kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya (penulis) ini tidak benar, maka saya bersedia menerima segala sanksi hukum yang diberikan, baik dari pihak akademik maupun pihak lain yang berwenang tanpa melibatkan siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.
Bandung, Juli 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Desi Nur Mayanti 21312006
(6)
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui :
“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty
Nonekslusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian”.
Bandung, Juli 2015
Penulis Perusahaan,
Branch Manager
Desi Nur Mayanti Eko Cahyo Prasetyo
NIM : 21312006 NIP : 1.06.0051
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom NIP : 4127.34.03.016
Catatan :
Kecuali BAB I, BAB III, BAB IV, BAB V serta lampiran-lampiran tidak untuk di-online-kan, dengan alasan file – file di atas merupakan data hasil kerja peneliti selama penyusunan Tugas Akhir.