PENDAHULUAN Onikomikosis Kuku Jari Tangan

I. PENDAHULUAN

Onikomikosis adalah istilah umum untuk infeksi pada kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita maupun jamur nondermatofita atau yeast. Onikomikosis adalah penyakit kuku yang paling umum dan menyebabkan hampir 50 dari seluruh kelainan kuku onikopati. 1 Semula secara tradisional istilah onikomikosis hanya digunakan untuk infeksi nondermatofita, sedangkan yang disebabkan jamur dermatofita disebut tinea unguium. Dermatofita adalah penyebab onikomikosis yang paling banyak, 71 dari kasus tinea unguium disebabkan T. rubrum dan sisa 20 adalah disebabkan T. mentagrophytes. T. tonsurans dan E. floccosum. 2 1 Yeast adalah penyebab 5 dari onikomikosis yang sebagian besar disebabkan Candida albicans. Jamur nondermatofita penyebab tersering dari onikomikosis adalah Syctalidium dan Scopuloriopsis yang diderita lebih kurang 4 penderita onikomikosis. 1,2 Gambaran klinis dari onikomikosis bermula dari invasi jamur pada stratum korneum hiponikium dan bantalan kuku distal yang akan membentuk warna putih kuning kecoklatan pada distal ujung dari kuku. Infeksi kemudian menyebar naik keatas sampai ke bantalan kuku ke lempeng kuku tengah. Hiperproliferasi dari bantalan kuku sebagai respon dari infeksi menyebabkan hiperkeratosis subungual dan invasi dari lempeng kuku akan menyebabkan distrofi kuku. 1 Gbr 1. Unit kuku 2 Penularan terjadi akibat kontak langsung dengan sumber penularan, baik orang maupun binatang yang sakit, atau lingkungan yang mengandung spora jamur misalnya tempat mandi Universitas Sumatera Utara umum, dan tanah. 3 Faktor predisposisi yang memudahkan terjadinya onikomikosis sama seperti infeksi jamur superfisial lainnya yakni kelembaban, oklusi, trauma berulang pada kuku, penurunan imunitas, gaya hidup tertentu misalnya penggunaan kaos kaki, sepatu tertutup terus menerus, olahraga berlebihan, penggunaan sarung tangan dan penggunaan tempat mandi umum. Terdapat 4 tipe dari onikomikosis, yaitu 1 distal subungual onikomikosis DSO 2 proksimal subungual onikomikosis PSO 3 white superfisial onikomikosis WSO 4 candidal onikomikosis. 3,4 1-5 Pada keadaan lanjut, keempat tipe tersebut akan menunjukkan gambaran distrofik total. 3 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan mikroskopis langsung dari kerokan kuku dan kultur jamur. Dari gambaran klinis dan riwayat pasien, dapat membantu dalam membedakan etiologi dari jamur atau nonjamur penyebab distrofi kuku. 2 Pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan KOH 20-30 akan membedakan hifa yang disebabkan jamur dermatofita yang tidak bewarna hialin, nondermatofita dimana hifa akan dapat panjang dan berbelok-belok atau bewarna hitam dan dapat juga dijumpai konidia mirip buah lemon atau yeast yang akan ditemukan pseudohifa. 2,4,5 Kultur dengan menggunakan agar Saboraud’s yang biasanya ditambahkan antibiotik dan diinkubasi pada 28 ⁰C. Sangat penting untuk membedakan onikopati dari berbagai penyakit lain yang memberi gambaran klinis mirip onikomikosis seperti psoriasis, liken planus, dermatitis kontak, onikodistrofi traumatik, dan onikolisis idiopatik, 20-nail dystrophy, penyakit darier dan yellow-nail syndrome. 5 Penatalaksanaan untuk onikomikosis dapat diberikan secara oral maupun topikal, yang prinsip utamanya adalah untuk mengeradikasi jamur penyebab yang ditunjukkan melalui pemeriksaan mikroskopis dan kultur. Perlu dipahami bahwa suksesnya eradikasi dari jamur tidak disertai kembali normal nya kuku karena kuku sebelumnya telah distrofik karena infeksi. 3,4 Pengobatan topikal yang dapat digunakan adalah ciclopirox yang dapat diaplikasikan setiap hari selama 48 minggu dan amorolfine yang diaplikasikan sekali dalam seminggu, sedangkan secara sistemik dapat diberikan terbinafin 250 mg perhari selama 6 minggu, itrakonazol dengan dosis denyut 400 mg perhari perminggu untuk 1 bulan dengan dosis 2 denyut, flukonazol 150-300 mg sekali seminggu untuk 3-12 bulan. 5 1,4,5 Universitas Sumatera Utara

II. LAPORAN KASUS