Nilai Kalor Volatile Matter Kadar Abu

ρ = 3 Keterangan : = Massa jenis gramcm3 m = Massa briket gram = Volume cm 3

2.5.3 Nilai Kalor

Yokoyama dan Matsumura 2002:28 nilai kalor adalah jumlah panas yang dihasilkan saat bahan menjalani pembakaran sempurna atau dikenal sebagai kalor pembakaran. Nilai kalor ditentukan melalui rasio komponen dan jenisnya serta rasio unsur didalam biomassa itu sendiri terutama kadar karbon. Nilai kalor sangat menentukan kualitas briket. Semakin tinggi nilai kalor, maka semakin baik kualitas briket yang dihasilkan. Kadar air, kadar abu dan volatile matter yang rendah dapat meningkatkan nilai kalor. Kandungan kadar karbon yang tinggi dapat meningkatkan nilai kalor. Pengujian terhadap nilai kalor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana nilai panas pembakaran yang dihasilkan oleh briket. Pengujian nilai kalor menggunakan alat Oksygen Bomb Calorimeter. Prosedur nilai kalor berdasarkan standar ASTM D-5865-01.

2.5.4 Volatile Matter

Besarnya volatile matter mempunyai hubungan terbalik dengan kadar karbon terikat. Semakin tinggi kandungan volatile matter dalam bahan baku maka kadar karbon terikat semakin rendah, sehingga menurunkan nilai kalor. Volatile matter atau sering disebut dengan zat terbang, berpengaruh terhadap pembakaran briket. Semakin banyak kandungan volatile matter pada briket maka briket semakin mudah untuk terbakar Jamilatun, 2011:E04-2. Prosedur perhitungan volatile matter briket menggunakan standar ASTM D 1762-84 dengan rumus: Kadar zat mudah menguap = × 100 4 Keterangan: B : Berat sampel setelah dikeringkan pada 105 Cgram C : Berat sampel setelah dikeringkan pada 905 C gram

2.5.5 Kadar Abu

Abu adalah bahan yang tersisa apabila kayu dipanaskan hingga berat konstan. Kabar abu ini sebanding dengan kandungan bahan an- organik didalam kayu. Abu berperan menurunkan mutu bahan bakar karena menurunkan nilai kalor Onu, 2010:107. Abu merupakan bagian yang tersisa dari proses pembakaran yang sudah tidak memiliki unsur karbon lagi. Unsur utama abu adalah silika dan pengaruhnya kurang baik terhadap nilai kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar abu maka semakin rendah kualitas briket karena kandungan abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor briket Sumangat dan Broto, 2009:22. Prosedur perhitungan kadar abu briket menggunakan standar ASTM D 1762-84 dengan rumus: Kadar abu = × 100 5 Keterangan: D : berat residu gram B : berat sampel setelah dikeringkan pada 105 C gram

2.5.6 Fixed Carbon Kadar Karbon Terikat