Jumlah spermatozoa Motilitas spermatozoa

Keterangan : K1 = Kelompok Kontrol Normal K2 = Kelompok Kontrol Obesitas P1 = Kelompok Perlakuan Treadmill 1x10 menithari P2 = Kelompok Perlakuan Treadmill 2x10 menithari Pakan TLTP = Pakan Tinggi Lemak Tinggi Protein III.7 Rancangan Analisis Data Analisis data pada penelitian ini diproses dengan program SPSS Version 21.0.0.0 for windows 64 bit. Dengan tingkat signifikasi p0,05, dengan prosedur sebagai berikut : III.7.1 Uji Normalitas Data p0,05 Pengujian normalitas data menggunakan Shapiro Wilk test untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal karena populasi 50. Hasil uji normalitas ini untuk menetukan analisis data berikutnya, yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal atau non parametrik apabila data tidak berdistribusi normal. III.7.2 Uji Homogenitas Data p0,05 Pengujian homogenitas data menggunakan Leven’s untuk mengetahui data homogen atau tidak homogen. Hasil uji homogenitas ini untuk menentukan analisis berikutnya, yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal atau non parametrik apabila data tidak berdistribusi normal. III.7.3 Uji Parametrik One way- Anova Dilakukan untuk menguji perbedaan pengaruh kelompok kontrol 1 K1, kelompok kontrol 2 K2, dan kelompok perlakuan P1 P2 terhadap jumlah spermatozoa mencit obesitas yang diberi perlakuan treadmill. Bila tidak memenuhi syarat uji parametrik, digunakan uji nonparametrik Kruskal-Wallis. Hipotesis dianggap bermakna bila p0,05. Jika pada uji One way-Anova atau Kruskal- Wallis menghasilkan nilai p0,05, maka dilanjutkan dengan melakukan analisis Post-Hoc LSD untuk melihat perbedaan antar kelompok. III.8 Etika Penelitian Penelitian ini telah diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan menerapkan prinsip 3R dalam protokol penelitian, yaitu sebagai berikut. 1. Replacement Adalah keperluan memanfaatkan hewan percobaan sudah diperhitungkan secara seksama, baik dari pengalaman terdahulu maupun literatur untuk menjawab pertanyaan penelitian dan tidak dapat digantikan oleh makhluk hidup lainseperti sel atau biakan jaringan. 2. Reduction Adalah pemanfaatan hewan dalam penelitian sesedikit mungkin, tetapi tetap dapat mendapatkan hasil yang optimal. Dalam penelitian ini sampel dihitung berdasarkan rumus Frederer yaitu tn- 1 ≥ 15, Dimana t merupakan jumlah kelompok percobaan dan n merupakan jumlah pengulangan atau jumlah sampel tiap kelompok. 3. Refinement Adalah memperlakukan hewan percobaan secara manusiawi dengan prinsip dasar membebaskan hewan coba dalam beberapa kondisi, yaitu sebagai berikut. a. Bebas dari rasa lapar dan haus, dalam penelitian ini hewan coba diberikan pakan dan minum standar secara ad libitum. b. Bebas dari ketidak-nyamanan, dalam penelitan ini hewan coba ditempatkan din animal house degan suhu terjaga 20-25°C, kemudian hewan coba terbagi menjadi 4-8 ekor tiap kandang. Animal houseberada jauh dari gangguan bising dan aktivitas manusia serta kandang dijaga kebersihannya, sehingga dapat mengurangi stres pada hewan coba. c. Bebas dari nyeri dan penyakit. Dengan menjalankan program kesehatan, pencegahan, dan pemantauan, serta pengobatan terhadap hewan coba jika diperlukan, pada penelitian hewan coba diberikan perlakuan dengan menggunakan nasogastric tube dilakukan dengan mengurangi rasa nyeri sesedikit mungkin, dosis perlakuan diberikan berdasarkan pengalaman terdahulu maupun literatur yang telah ada. Prosedur perlakuan dan pengambilan sampel selama penelitian telah dijelaskan dengan mempertimbangkan tindakan manusiawi dan prinsip etika penelitian hewan coba. Hal ini dilakukan untuk menghargai kehidupan hewan coba sesuai dengan etika penelitian yang berlaku Ridwan, 2013. V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan 1.

Perlakuan treadmill 1x10 menit selama 28 hari meningkatkan jumlah spermatozoa mencit Mus musculus L. obesitas.

2. Perlakuan treadmill 1x10 menit selama 28 hari meningkatkan motilitas

spermatozoa mencit Mus musculus L. obesitas.

V.2 Saran

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak menggunakan durasi waktu yang lebih lama dari 20 menit per hari karena berhubungan dengan intensitas yang . 2. Peneliti lain disarankan untuk mengamati kualitas spermatozoa lain seperti morfologi dan viabilitas spermatozoa mencit obesitas jika diberi treadmill. DAFTAR PUSTAKA Adiputra, N., 2008. Kesehatan Olahraga. Buku Ajar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar pp. 1-2. Agarwal, A., Makker K., Sharma R. 2008. Clinical Relevance of Oxidative Stress in Male Factor Infertility: An Update Reproductive Research Center, Glickman Urological and Kidney Institute, Department of Obstetrics- Gynecology 59 hal.2-11 Ashafahani, E.D., N.I. Wiratmini, A.A.S.A. Sukmaningsih. 2010. Motilitas Dan Viabilitas Spermatozoa Mencit Mus musculus L. Setelah Pemberian Ekstrak Temu Putih Curcuma zedoaria Berg. Roscoe.. JURNAL BIOLOGI. XIV 1: 20 – 23. Arundhana, A. I. 2010. Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan Kejadian Obesitas Pada Dosen Universitas Hasanuddin Makassar 2010. S1 Under Graduate, Universitas Hasanuddin. 64-66 Baechle, T.R.; Westcott, W.L . 2007. Strength Training Past 50, 2nd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics. Balitbangkes Depkes R.I. 2008. Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 110-111. Bambang Priyonoadi Endang Rini Sukamti. 2001. Pengaruh latihan Beban dan Latihan Senam Aerobik terhadap Penurunan Persentasse Lemak Tubuh dan Peningkatan Kesegaran Kardio Respirasi. Majalah Ilmiah Olahraga. Hlm. 97-108. Binekada, M.C. 2002. Pelatihan Fisik Berlebih Menurunkan Konsentrasi danMotilitas Spermatozoa Mencit tesis. Denpasar: Universitas Udayana. hal 24 Christianto, T., Radikal Bebas dan Diabetes Mellitus, Pertemuan Ilmiah Berkala-I Ilmu Penyakit Dalam, 2000. 53-65 David D’Alession, 2004. Obesity And Weight Management. University of Cincinnati, Ohio State. Djoko Pekik Irianto. 2004. Pedoman praktis berolahraga. Yogyakarta: Andi Offset. Hal 36-37 Droge, W., 2002. Free Radicals in the Physiological Control of Cell unction. Physiol Rev 82:47-95. Gandasoebrata R. 2007 Penuntun laboratorium klinik. Dian Rakyat : Jakarta. P. 122-123 Ganong, W.F., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. P.547-552, 557, 565, 576-584, 615-617. Guyton, AC., Hall JE. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Hal 345-356 Hairy, Junusul. 2004 . Fisiologi Olahraga Jilid 3. Jakarta : Depdikbud Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. hal 22-23 Huang, X., L. Kong, X. Li, X. Chen, M. Guo, H. Zou. 2004. Strategy for analysis and screening of bioactive compounds in traditional Chinese medicines. Journal of Chromatography B 812: 71 –84. Junqueira, LC. 2007. Histologi Dasar. Jakarta: EGC. p. 176,185,188 Kevin C. Kregel, David L. Allen, Frank W. Booth. 2006. Resource Book for the Design of Animal Exercise Protocol. American Physiological Society. Page 51-63. Kral, J.G. 2001. Morbidity of Severe Obesity. Surg Clin North Am. 81: 1039-61. Lau, DCW., Douketis, JD., Morrison, KM., Hramiak, IM., Sharma, AM., Ur, E. 2007. Canadian clinical practice guidelines on the management and prevention of obesity in adults and children [summary]. Canadian Medical Association Journal, April 10, Vol. 176, No. 8. Lessard C, Parent S, Leclerc P, Bailey JL, Sullivan R. 2000. Cryopreservation alters the levels of the bull sperm surface protein P25b. J Androl. 21:700- 707. Lynne Brick. 2001. Bugar Dengan Senam Areobik.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. hal. 65-67 Misnadierly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Berbagai penyakit. Jakarta : Pustaka Obor Populer. hal. 54,56 Mostafa, T. 2010. Cigarrette Smoking and Male Infertility. Journal of Advanced Research. 1 page 179-196. Nugraha, G. I., 2009. Etiologi dan Patofisiologi Obesitas. Dalam: Soegih R. R., dan Wiramihardja, K. K. Editor. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: Sagung Seto, 9-18. Nurmalina, L. 2011. Panduan untuk Keluarga Pencegahan Manajemen Obesitas. Bandung Valley : Elex Media Komputindo. Hal 13,17, 19 Palmer NO, Bakos HW, Owens JA, Setchell BP, Lane M. 2012. Diet and exercise in an obese mouse fed a high-fat diet improve metabolic health and reverse perturbed sperm function. Am J Physiol Endocrinol Metab; 302:E768- 80;PMID:22252945; http:dx.doi.org10.1152ajpendo.00401.2011. Prabasari, D. 2011. Pengaruh Pemberian Jus Bayam Cabut Amaranthus tricolor L. Terhadap Peningkatan Stamina Pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Hal 51-55 Pribadi, G. A., 2008. Penggunaan Mencit Dan Tikus Sebagai Hewan Model Penelitian Nikotin. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahmanisa, S. dan R.A. Maisuri. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Merah Zingiber officinale Roxb. var Rubrum dan Zinc Zn terhadap Jumlah, Motilitas dan Morfologi Spermatozoa pada Tikus Putih Rattus norvegicus Jantan Dewasa strain Sprague Dawley. JuKe Unila 32: 33-7. Ridwan Endi. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan Dalam Penelitian Kesehatan. J Indon Med Assoc, 2013: Vol 63;3 Rugh, R. 2005. The Mouse: Its Reproduction Development. USA: Burgess Publishing. Com. Hal. 45 Ruiz-Pesini E, Alvarez E, Enriquez J, Lopez Perez M. 2001. Association between seminal plasma carnitine and sperm mitochondrial enzymatic activities. Int J androl. 24:335-340. Safarinejad MR, Safarinejad S, Shafiei N, Safarinejad S. 2012. Effects of the reduced form of coenzyme q10 ubiquinol on semen parameters in men with idiopathic infertility: a double-blind, placebo controlled, randomized study. J Urol. Available at http:www.endocrinology.journals.org. Diakses 21 Oktober 2015. Sugoro, Irawan. 2007. Peran Teknik Nuklir di Bidang Peternakan, Laboratorium Nutrisi, Reproduksi, dan Kesehatan Ternak. Bidang Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Isotop dan Radioisotop P3TIR