Definisi Operasional Tabel 1. Definisi Operasional Prosedur Penelitian

3.8. Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yaitu dengan menggunakan data sekunder. Data diperoleh dengan mengumpulkan semua resep obat untuk penyakit malaria dari bulan Januari–Desember 2015.

3.9. Pengolahan dan Analisis Data

Seluruh data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian dilakukan pemaparan terhadap setiap variabel yang diperoleh.

3.10. Aspek Etika Penelitian

Pada penelitian ini akan menggunaakan rekam medik pasien yang didapat dari bagian rekam medik Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. Data yang diambil berkaitan dengan riwayat pengobatan pengobatan malaria balita yang tercatat pada periode bulan Januari–Desember 2015 mencakup inisial, umur, keluhan, pemeriksan penunjang dan pengobatan yang diberikan. Penelitian ini telah memperoleh Keterangan Lolos Kaji Etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung yang dilakukan pada periode 1 Desember 2015-31 Januari 2016, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peresepan obat yang mencakup jenis, dosis dan lama pemberian obat pada pasein malaria balita di Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran telah sesuai dengan penatalaksanaan malaria balita menurut panduan Kemenkes RI 2013 dengan hasil ketepatan peresepan obat yaitu sebesar 54 32 rekam medis dan ketidaktepatan peresepan obat yaitu sebesar 46 27 rekam medis. 2. Persentase hasil ketepatan peresepan obat malaria balita berdasarkan jenis obat yaitu sebesar 54 32 rekam medis dan ketidaktepatan peresepan obat yaitu sebesar 46 27 rekam medis. 3. Persentase hasil ketepatan peresepan obat malaria balita berdasarkan dosis obat yaitu sebesar 58 34 rekam medis dan ketidaktepatan peresepan obat yaitu sebesar 42 25 rekam medis. 4. Persentase hasil ketepatan peresepan obat malaria balita berdasarkan lama pemberian obat yaitu sebesar 83 49 rekam medis dan ketidaktepatan peresepan obat yaitu sebesar 17 10 rekam medis. 5. Jenis plasmodium yang paling tinggi menginfeksi pasien dengan jumlah pasien terinfeksi yaitu 29 balita 49 yaitu Plasmodium falciparum. Sedangkan Plasmodium vivax menginfeksi pasien sebanyak 28 balita 47 dan jumlah pasien dengan infeksi mix Plasmodium falciparum+Plasmodium vivax yaitu 2 balita 3.

5.2. Saran

Penelitian ini telah diselesaikan dengan penelusuran dan hasil wawancara dengan petugas kesehatan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis, yaitu: 1. Bagi peneliti diharapkan mempergunakan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dari penelitian yang sudah penulis lakukan. 2. Bagi dokter dapat menjadi acuan maupun bahan evaluasi agar teliti dalam peresepan obat, tetap meningkatkan ilmunya dan mengikuti perkembangan pengobatan yang terbaru. 3. Bagi pihak puskesmas agar lebih meningkatkan pengevaluasian terhadap peresepan yang dilakukan.

Dokumen yang terkait

KAJIAN PERESEPAN ANTIBIOTIK PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI-OKTOBER

2 8 61

KESESUAIAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DENGAN PEDOMAN PENATALAKSANAAN DIARE PADA BALITA MENURUT KEMENKES RI DI PUSKESMAS KOTA KARANG KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

0 35 53

KETEPATAN TEKNIK DAN SAAT PEMBERIAN OBAT GASTRITIS PADA PASIEN DEWASA DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEMILING BANDAR LAMPUNG PERIODE 2013

12 88 66

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA MALARIA FALCIPARUM DENGAN DERAJAT INFEKSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HANURA KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

5 52 65

POLA PERESEPAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN POLIGIGI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN Pola Peresepan Obat Antibiotik Pada Pasien Poli Gigi Rsud Kajen Kabupaten P3kalongan Tahun 2013.

0 2 12

POLA PERESEPAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN POLIGIGI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN Pola Peresepan Obat Antibiotik Pada Pasien Poli Gigi Rsud Kajen Kabupaten P3kalongan Tahun 2013.

0 3 10

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT MALARIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA BALITA DI PUSKESMAS WANGGAR Hubungan Antara Penyakit Malaria Dengan Kejadian Anemia Pada Balita Di Puskesmas Wanggar Kabupaten Nabire Papua.

0 4 17

STUDI RASIONALITAS PERESEPAN PADA PASIEN BRONKITIS RAWAT JALAN BERDASARKAN KETEPATAN DOSIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015.

0 0 15

Pola Penggunaan Obat Antidiabetik Oral dan Evaluasi Ketepatan Dosis pada Pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganya.

0 0 15

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK KOTRIMOKSAZOL PADA PASIEN ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS KUIN RAYA BANJARMASIN

0 0 8