Tujuan Penelitian Pendugaan Debit Sungai Berdasarkan Hujan dengan Menggunakan Model Tangki di DAS Cidanau, Serang

DENGAN MODEL TANGKI DAS CIDANAU, SERANG River Run Off Prediction Based on Rainfall Data Using Tank Model J. River run model using tank model has been formulated to the natural river of Cidanau, Serang, West Java. The model consists of four represent four use zones. The parameter of the were optimized the observed data of capacity, daily rainfall and daily river discharge for an entire years. The advantages of this model is determination of tank parameter using injiltration capacity. This parameter was directly determined based on measurement for the respective land use zone. The application of this model was for revising the discharge data since several period of the recorded data were not accurate. Key Words: run model, tank model, infiltration PENDAHULUAN A. Hujan merupakan salah satu unsur iklim yang pada suatu Daerah Sungai DAS. Pengaruh langsung yang dapat ketahui yaitu potensi sumber daya air. Besar kecilnya sumber daya air pada suatu DAS tergantung dari jumlah hujan yang ada pada DAS. Untuk keperluan perencanaan pengembangan sumber daya air pada suatu kawasan DAS, diperlukan perangkat data yang memadai mulai dari data hujan sebagai masukan, karakteristik DAS itu sendiri secara keseluruhan dan data debit sungai sebagai . Kendala umum yang dihadapi dalam perencanaan adalah kurang tersedianya data debit sungai, akan tetapi data hujan tersedia cukup memadai. Suatu model logi yang menggambarkan hubungan antara hujan dengan debit sungai berdasarkan beberapa parameter DAS dapat dibuat untuk mengatasi kendala tersebut. Dengan model dapat dibuat prediksi besarnya debit sungai.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini model tangki untuk menduga besarnya total berdasarkan kejadian hujan dan kapasitas infiltrasi -- Alumnus Teknik Pertanian Teknik Pertanian pada lahan. Model untuk me- mengalir secara lateral. Aliran yang ngetahui besarnya debit harian suatu terjadi ini merupakan aliran antara. sungai dari setiap kejadian hujan Kontribusi aliran antara terhadap total harian dalam suatu DAS dan dapat permukaan total run dipakai untuk melakukan tergantung dari karakteristik debit. daerah tangkapan TINJAUAN A. Air run Air run adalah bagian dari presipitasi yang mengalir saluran, atau lautan sebagai aliran permukaan bawah permukaan Schwab 1966. Sebelum terjadi run presipitasi terlebih dahulu kebutuhan untuk intersepsi, infiltrasi dan storage. Ward sumber dan komponen run 1. Presipitasi langsung direct Hujan yang langsung masuk ke dalam saluran memiliki persentase yang kecil dari seluruh volume air yang mengalir. Walaupun daerah tapi akan terevaporasi pula untuk diperkirakan nya, oleh karena itu biasanya kan dalam perhitungan. 2. permukaan surface run permukaan adalah air yang mengalir di permukaan baik sebagai aliran di atau sebagai aliran disaluran. 3. Aliran antara inter-ow Sebagian hujan yang ke dalam akan dan 4. Base flow Base adalah sebagian hujan yang terperkolasi ke dalam nembus dan pada akhirnya akan mengisi saluran sungai. B. Hujan, Infiltrasi dan Perkolasi hujan adalah salah parameter penting dalam sistem DAS, terutama sebagai salah satu mata daur hidrologi yang berperan jadi pembatas adanya potensi sumber- daya air suatu DAS. rata hujan sering dalam penyelesaian masalah logi, penelusuran masalah banjir, penentuan ketesediaan air tuk ataupun untuk mendesain bangunan-bangunan air. Proses masuknya air ke dalam dan ke permukaan air sebut infiltrasi. Proses infiltrasi melibatkan tiga proses yang saling tidak tergantung yaitu, proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tertampungnya air hujan di dalam dan proses mengalirnya air ke lain. Asdak 1995 menjelaskan, pro- ses infiltrasi dipengaruhi oleh be- berapa faktor, antara lain, tekstur dan struktur persediaan air awal kelembaban kegiatan biologi dan unsur organik, jenis dan an serasah, dan tumbuhan bawah atau tajuk penutup lainnya. Perkolasi pergerakan air ke bawah yang air dari dan bagian dari bawah ke yang lebih dalam dan merupakan air berlebih. Perkolasi dapat digolongkan perkolasi tikal gerak ke bawah dan perkolasi horizontal gerak ke samping.

C. Evapotranspirasi