Implementasi Sistem IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses pengimplementasian algoritma hierarchical clustering dan k-means pada sistem, sesuai perancangan sistem yang telah dilakukan di Bab 3 serta melakukan pengujian sistem yang telah dibangun.

4.1. Implementasi Sistem

Pada tahap ini, algoritma hierarchical clustering dan k-means akan diimplementasikan ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL sesuai perancangan yang telah dilakukan. 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Prosesor Intel®Core TM i5-2450M CPU 2.5 GHz. 2. Kapasitas hardisk 750 GB. 3. Memori RAM yang digunakan 4 GB. 4. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Home Premium. 5. Web server yang digunakan adalah XAMPP versi 3.2.1 6. Database MySQL versi 5.6.16 4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka Adapun implementasi perancangan antarmuka yang telah dilakukan sebelumnya pada sistem adalah: a. Halaman Home Halaman home merupakan halaman tampilan awal saat system dijalankan. Pada halaman ini ditampilkan judul, nama pembuat sistem, nama dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Halaman Home b. Halaman Proses Halaman proses merupakan halaman yang berisi tentang tampilan awal dari proses clustering, yang mana user diminta untuk mengimputkan banyak cluster yang ingin di bentuk dari data base yang telah ada. Dalam halaman proses sendiri terdapat beberapa button seperti proses clustering, hasil clustering, dan cek cluster. Gambar 4.2. Halaman Proses Universitas Sumatera Utara Proses clustering akan ditampilkan ketika user memilih button “Proses Clustering”. Proses cluster yang ditampilkan adalah proses perubahan centroid awal hingga centroid akhir yang terbentuk serta jarak antar masing-masing clusternya dengan centroid-centroidnya. Gambar 4.3. Halaman Proses Clustering Proses iterasi tetap berlangsung hingga iterasi ke-17 yang mana pada saat iterasi tersebut data tidak lagi mengalami perpindahan cluster dari cluster yang sebelumnya dengan perubahan centroid sebanyak 16 kali. Gambar 4.3. Halaman Proses Clustering lanjutan Universitas Sumatera Utara Setelah melihat tampilan proses clustering, user dapat melihat hasil cluster dengan memilih button “Hasil Clustering”. Pada tampilan hasil clustering dapat dilihat hasil cluster, keterangan warna cluster, dan menu sorting cluster. Pada hasil cluster ditampilkan semua nama desa beserta yang diikuti denganwarna clusternya. Sedangkan pada keterangan warna ditampilkan bahwa setiap cluster memiliki warna yang berbeda sehingga memudahkan user dalam membedakan tiap cluster dan diikuti dengan banyaknya anggota cluster. Untuk menu sorting cluster merupakan menu untuk menampilkan desa - desa anggota suatu cluster sehingga lebih memudahkan user dalam melakukan pengelompokan. Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Halaman Hasil Clustering lanjutan Selain menggunakan data yang ada dalam data base, user juga dapat mengelompokkan data yang berasal dari data diluar data base yang sudah tersimpan. Namun data yang diinputkan haruslah data berekstensi “.csv” dan mengikuti format data tanpa header nama field. Untuk melakukan proses ini user harus memilih button “Cek Cluster”. Gambar 4.5. Halaman Cek Cluster Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Halaman Cek Cluster lanjutan Untuk melihat proses clustering seperti pada data sebelumnya, user juga harus memilih button “Proses Clustering”. Gambar 4.6. Halaman Proses Cek Cluster Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Halaman Proses Cek Cluster lanjutan Untuk melihat hasil cluster, user dapat memilih button “Hasil Clustering” seperti pada tampilan berikut. Gambar 4.7. Halaman Hasil Cek Cluster Jika jenis file data yang diinputkan tidak sesuai dengan ekstensi yang diminta yaitu .csv, maka system tidak dapat memproses data. Tampillan untuk proses yang gagal dapat dilihat pada gambar 4.8. yang mana file yang diinput berupa .pdf bukan .csv. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Halaman Proses Gagal Gambar 4.8. Halaman Proses Gagal lanjutan Untuk melihat cluster berapa yang merupakan kategori desa tertinggal, penulis menggunakan rumus sendiri berdasarkan parameter yang digunakan karena belum ada ketetapan perhitungan untuk desa tertinggal itu sendiri. Parameter yang digunakan adalah : 1. Jarak kantor kepala desa terhadap kantor bupati.  Jika jarak semakin jauh maka desa tersebut akan mendekati kategori desa tertinggal. 2. Rasio jumlah sarana pendidikan per 100 penduduk.  Jika rasio semakin tinggi maka desa tersebut akan menjauhi kategori desa tertinggal. 3. Rasio jumlah sarana kesehatan per 100 penduduk.  Jika rasio semakin tinggi maka desa tersebut akan menjauhi kategori desa tertinggal. 4. Rasio jumlah tenaga kesehatan per 100 penduduk.  Jika rasio semakin tinggi maka desa tersebut akan menjauhi kategori desa tertinggal. Universitas Sumatera Utara 5. Jumlah minimarket.  Jika jumlah mininmarket semakin banyak maka desa tersebut akan menjauhi kategori desa tertinggal 6. Persentase keluarga pertanian.  Jika persentase semakin tinggi maka desa tersebut akan mendekati kategori desa tertinggal. 7. Persentase keluarga pengguna listrik.  Jika persentase semakin tinggi maka desa tersebut akan menjauhi kategori desa tertinggal. 8. Persentase keluarga yang tinggal dibantaran sungai.  Jika persentase semakin tinggi maka desa tersebut akan mendekati kategori desa tertinggal. 9. Rasio penderita gizi buruk per 1000 penduduk.  Jika rasio semakin tinggi maka desa tersebut akan mendekati kategori desa tertinggal. Tabel 4.1. Perhitungan Total Jarak Cluster Terhadap Centroidnya Centroid Cluster V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 1 18.90356 0.199972 0.337418 0.364296 0.135285 0.819938 0.785436 0.013838 1.407293 2 7.75 0.145704 0.20643 0.253165 42.78571 0.50137 0.964617 0.006541 0.139593 3 4.375805 0.190542 0.324374 0.314598 0.18366 0.691452 0.8855 0.014162 0.656347 4 80.27258 0.21514 0.447367 0.464963 0.016129 0.747814 0.692093 0.045808 2.363682 5 7.585 0.29531 0.173536 0.575032 0.142857 0.801733 0.27264 0.045496 155.9393 Total 118.8869 1.046668 1.489125 1.972055 43.26364 3.562307 3.600285 0.125846 160.5062 Dari tabel 4.1 dapat diketahui jarak total cluster terhadap centroidnya, sehingga dapat dicari rata-rata jarak cluster tersebut yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Perhitungan Jarak Rata-Rata Cluster Centroid Cluster V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 1 0.159005 0.191056 0.226588 0.184729 0.003127 0.230171 0.218159 0.109958 0.008768 2 0.065188 0.139207 0.138625 0.128376 0.988953 0.140743 0.267928 0.05198 0.00087 3 0.036806 0.182046 0.217828 0.159528 0.004245 0.194102 0.245953 0.112533 0.004089 4 0.675201 0.205548 0.300423 0.235776 0.000373 0.209924 0.192233 0.364002 0.014726 5 0.0638 0.282143 0.116535 0.291591 0.003302 0.22506 0.075727 0.361527 0.971547 Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.2 terdapat jarak rata-rata masing-masing cluster terhadap centroidnya berdasarkan setiap parameter. Yang mana jumlah dari semua rata-rata tiap cluster untuk setiap parameter adalah 1, maka itulah yang akan menjadi tolak ukur penentuan cluster mana yang dikategorikan tertinggal. Karena dari analisi penulis sebelumnya bahwa pada V01, V06, V08, dan V09 jika semakin tinggi nilainya maka semakin dekat dengan kategori desa tertinggal, jika menjauhi nilai 1 yang merupakan jumlah nilai rata-rata maka akan menjauhi kategori desa tertinggal sebaliknya dengan V02, V03, V04, V05 dan V07 jika mendekati jumlah nilai rata-rata maka akan menjauhi kategori desa tertinggal. Tabel 4.3. Perhitungan Jarak Rata-Rata Cluster Terhadap Jumlah Rata-Rata Centroid Cluster V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 1 0.840995 0.191056 0.226588 0.184729 0.003127 0.769829 0.218159 0.890042 0.991232 2 0.934812 0.139207 0.138625 0.128376 0.988953 0.859257 0.267928 0.94802 0.99913 3 0.963194 0.182046 0.217828 0.159528 0.004245 0.805898 0.245953 0.887467 0.995911 4 0.324799 0.205548 0.300423 0.235776 0.000373 0.790076 0.192233 0.635998 0.985274 5 0.9362 0.282143 0.116535 0.291591 0.003302 0.77494 0.075727 0.638473 0.028453 Tabel 4.4. Total Jarak Cluster Terhadap Semua Parameter Centroid Cluster Total V01 - V09 1 4.315758628 2 5.404308496 3 4.462069306 4 3.670499023 5 3.147364548 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jarak paling jauh dengan jumlah rata-rata adalah 5.404308496 yaitu berada pada cluster 2 yang mana merupakan cluster yang dapat diketegorikan sebagai cluster desa yang maju sedangkan jarak yang paling dekat adalah 3.147364548 yaitu berada pada cluster 5 yang dapat dikategorikan sebagai cluster desa yang tertinggal. Untuk menampilkan grafik perbandingan cluster dengan rata-rata cluster lainnya, user hanya mengklik kotak warna pada keterangan cluster dan akan ditampilkan grafik seperti berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. Perbandingan Cluster Maju Dengan Rata-Rata Cluster Dari gambar 4.9 dapat dilihat bahwa pada cluster ini jumlah minimarket yang ada jauh lebih banyak daripada cluster lainnya dan penderita gizi buruk yang hamper tidak ada. Meskipun jarak kantor kepala desa dengan jarak kantor bupati masih jauh namun parameter yang lain masih mengikuti jumlah rata-rata pada cluster yang lainnya. Gambar 4.10. Perbandingan Cluster Menuju Maju Dengan Rata-Rata Cluster Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa pada cluster ini bahwa hampir tidak ada warga desa yang tinggal dibantaran sungai namun masih ada yang mengalami gizi buruk. Dan sangat sedikit sarana dan tenaga kesehatan, pendidikan. . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11. Perbandingan Cluster Sedang Dengan Rata-Rata Cluster Gambar 4.12. Perbandingan Cluster Menuju Sedang Dengan Rata-Rata Cluster Gambar 4.13. Perbandingan Cluster Tertinggal Dengan Rata-Rata Cluster Dari gambar 4.13 dapat dilihat bahwa pada cluster ini, rasio tingkat gizi buruk sangat tinggi mencapai 155 jauh diatas rata-rata dan untuk parameter yang lainnya mengikuti rata-rata dan tidak berbeda terlalu jauh. Universitas Sumatera Utara

4.2. Pengujian Sistem