ANALISIS KLASTER K- MEDIAN UNTUK MENGKLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI KABUPATEN ASAHAN.

(1)

i

Judul Penelitian : Analisis Klaster K- Median Untuk Mengklasifikasi Desa Tertinggal Di Kabupaten Asahan

Nama Mahasiswa : Maria Sarah

NIM : 4103230023

Program Studi : Matematika Jurusan : Matematika

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Hamidah Nasution, M.Si. NIP. 19670706 199512 2001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Matematika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D Dr. Edy Surya, M.Si

NIP. 19590805 198601 1001 NIP. 19671019 199203 1003


(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Klaster K-Median Untuk Mengklasifikasi Desa Tertinggal Di Kabupaten Asahan” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan mendapatkan suatu hasil yang baik tanpa adanya bimbingan, bantuan, saran serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ungkapan terimakasih kepada :

1. Ibu Hamidah Nasution S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah menemani, membimbing, dan memberikan arahan selama penulisan skripsi ini, ditengah-tengah kesibukan beliau sehari-hari.

2. Ibu Dra. Nerli Khairani, M. Si. selaku ketua Program Studi matematika. 3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si . selaku ketua jurusan matematika.

4. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., D Ph. selaku dekan FMIPA.

5. Kepada Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si, , Ibu Dra. Nerli Khairani, M. Si dan ibu Arnah Ritonga S.Si, M. Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan.

6. Seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang telah memberikan bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan.

7. Seluruh staf pegawai di lingkungan FMIPA UNIMED.

8. Seluruh staf dan pegawai BPS provinsi Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Secara khusus dan istimewa penulis mengucapkan terima kasih dan hormat kepada Ibunda Lismawati yang menjadi motivasi dan sumber kekuatan saya sampai saat ini dan Ayahanda Khairudin Silalahi untuk


(3)

v

semua kasih sayang dan do‟a nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

10.Kakak ku yang paling cantik Ruharti Cici Lia (gendut) dan Adik-adik ku tersayang Tri Wiratna Dewi (kentung) dan Deal Paramita (nduk) yang selalu menjadi penyemangat, penghibur dan Penghilang rasa lelah.

11.Sahabat ku tercinta Lia Anggrini Siregar, Rahmah Hayati Nasution, Widya Cucu Utami, Wulandari Ramadhani. Terima kasih untuk semua cinta yang mengharukan. Semoga Allah kekalkan ukhuwah kita sampai ke surga. 12.Kepada Laskar Non-Dik‟10 yang sudah wisuda duluan, yang periode ini

dan yang masih dalam proses (semoga Allah mudahkan). teman-teman seperjuangan dalam suka dan duka lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

13.Kepada guru kehidupan dan Murobbiyahku yang telah mengajarkan tentang banyak hal kepadaku. Kak Mardiyah, kak Hafizatul abadi, kak Nita, dan ibu Prihatiningsih Sagala, Semoga Allah menjaga dan menyayangi kalian.

14. Kepada “Khairatun Hisan” Lingkaran cinta tempatku belajar dan berbenah diri. Adik-adikku di lingkaran “Hamasah, Qurrota „ayun, dan Raudhatul Jannah”, kalian adalah taman surga yang Allah titipkan kepadaku. Semoga Allah pertemukan kita di surga.

15.Saudaraku di Organisasi UKMI Ar-Rahman Unimed yang senantiasa membantu meneguhkan hati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang baik atas semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, 01 April 2015 Penulis,

Maria Sarah NIM. 4103230023


(4)

ANALISIS KLASTER K- MEDIAN UNTUK MENGKLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI KABUPATEN ASAHAN

Maria Sarah (4103230023)

ABSTRAK

Analisis klaster K-Median merupakan salah satu teknik Analisis Multivariat yang digunakan untuk mengklasifikasi objek kedalam kelompok yang relatif homogen, yang disebut klaster (clusters). K-median merupakan salah satu metode dalam pengelompokan yang berdasarkan pada nilai mediannya. Dalam statistik dan data mining, klaster K-Median adalah algoritma analisis klaster. Klaster K-Median adalah variasi dari klaster K-Means. Jika pada metode klaster K-Means untuk menentukan centroid dengan menghitung rata-rata setiap klaster, maka pada metode klaster K-median untuk menentukan centroid dengan menghitung nilai median setiap klasternya. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan desa tertinggal dikabupaten Asahan berdasarkan data potensi desa dikabupaten Asahan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yang dilakukan terhadap data Potensi Desa dari 204 desa dikabupaten Asahan pada tahun 2014.

Dari penelitian ini diperoleh bahwa klaster kedua adalah klaster yang berisi desa yang tertinggal dengan tingkat potensi desa yang rendah. Anggotanya adalah desa Lobu Jiur, Alang Bonbon, Aek Ledong, Aek Nabuntu, Padang Sipirok, Tangga, Marjanji Aceh, Aek Bamban, Perk. Bandar Pulau, Perk. Bandar Selamat, Mekar Marjanji, Situnjak, Perk. Pulahan, Perk. Air Batu 3/9, Air Teluk Hessa, Perk. Air Batu ½, Pinanggiripan, Sijabut Teratai, Pulau Pule, Silau Jawa, Sei Nadoras, Tomuan Holbung, Gotting Sidodadi, Bandar Pulau Pekan, Perk. Padang Pulau, Buntu Maraja, Gajah Sakti, Gunung Berkat, Hutarao, Aek Nagali, Lestari, Ambalutu, Sionggang, Karya Ambalutu, Perk. Sei Silau, perk. Sei balai, Air Putih, Sukajadi, Bangun, Tunggul 45, Orika, Sei Piring, Ofa Padang Mahondang, suka makmur, Bunut Sebrang, Perk. Aek Nagaga, Rahuning, Batu Anam, Rawang Baru, Pasar VI, Perk. Sei Dadap ¾, Bahung Sibatu-batu, Perk. Sei Dadap ½, Sei Kamah 2, Sei Kamah 1, Tanjung Asri, Pasiran, Perbangunan, Pertahanan, Bangun Baru, Sei Paham, Sei Kepayang Kanan, Sei Kepayang Kiri, Sei Lendir, Sei Tualang Pandau, Sei Serindan, Sei Lunang, Sei Pasir, Sei Tempurung, Sarang Helang, Sei Sembilang, Sei Silau Tua, Silau Maraja, Bangun Sari, Silo Baru, Perk. Sukaraja, Perk. Hessa, Anjung Ganjang, Kapis Batu VIII, Asahan Mati, Perk. Teluk Dalam, Mekar Tanjung, Sidomulyo, Terusan Tengah, Padang Sari, Lobu Rappa, Taman Sari, Rahuning, Rahuning I, Sumber Harapan, Rahuning II, Suka damai.


(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Tujuan Penelitian 5

1.5 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Daerah Tertinggal 7

2.2 Kriteria Daerah Tertinggal 8

2.3 Analisis Multivariat 9

2.4 Klasifikasi Metode Statistik Multivariat 10

2.5 Konsep Dasar Analisis Klaster 11

2.6 Tujuan Analisis Klaster 12

2.7 Statistik yang berkaitan dengan Analisis Klaster 13

2.8 Melakukan Analisis Klaster 14

2.9 K-Median Klaster 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2 Jenis Penelitian 22


(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan data 26

4.2 Membuat Klaster 33

4.3 Memberikan nama spesifik untuk menggambarkan isi klaster 54

4.4 Melakukan Validasi Klaster 57

4.5 Diskusi Hasil Penelitian 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 59


(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel data Observasi 13


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pengklasteran Ideal 12

Gambar 2.2 Prosedur Analisis Klaster 15

Gambar 2.3 Jarak Euclidean Antara Dua Objek

Diukur Pada Dua Variabel, X Dan Y 17


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 64

Lampiran 2 65

Lampiran 3 71

Lampiran 4 78

Lampiran 5 85


(10)

1

Pembangunan yang dilaksanakan selama tiga dekade belakangan ternyata belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berdiam di daerah pedesaan. Terjadinya kesenjangan antara daerah pedesaan dan perkotaan disebabkan karena bias dan distorsi pembangunan yang lebih banyak berpihak kepada ekonomi perkotaan. Akibatnya adalah timbul desa-desa yang miskin dan terbelakang. Desa-desa tersebut ini sulit untuk ditingkatkan kesejahteraannya karena selain pembangunan yang selama ini distortif juga karena masyarakat pedesaan tersebut berada dalam posisi yang tidak menguntungkan seperti pendidikan dan keterampilan yang rendah, tidak ada modal usaha, tidak punya tanah atau luasnya yang tidak layak dan lain-lain. Disamping itu masyarakat desa tersebut relatif terisolir dengan jumlah penduduk yang relatif jarang sehingga potensinya untuk berkembang menjadi terhambat. (Syahza, 2002).

Selama ini pemerintah telah berupaya mengatasi permasalahan kemiskinan, seperti memberikan bantuan kepada rumah tangga miskin antara lain dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT), pemeberian kartu jaminan kesehatan dan lain sebagainya. Namun permasalahan mendasar yang sangat penting dan dapat mengganggu keberhasilan program ini adalah salah sasaran (miss-targeting). Salah satu penyebabnya adalah belum adanya informasi mengenal kondisi aktual desa tertinggal. Untuk mengetahui kondisi aktual setiap desa, perlu dilakukan penelitian yang mengelompokkan setiap desa berdasarkan kriteria daerah tertinggal. Adapun daerah yang dikategorikan daerah tertinggal adalah daerah yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab, antara lain:


(11)

2

1. Geografis. Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit dijangkau karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan, kepulauan, pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media komunikasi.

2. Sumberdaya Alam. Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam, daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun lingkungan sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi, dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan.

3. Sumberdaya Manusia. Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah serta kelembagaan adat yang belum berkembang.

4. Prasarana dan Sarana. Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial. 5. Daerah Terisolasi, Rawan Konflik dan Rawan Bencana. Daerah tertinggal

secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi.

Menurut harian Metro Siantar Online yang terbit pada 14 Januari 2013, kabupaten Asahan termasuk kategori miskin di Sumatera Utara. Bahkan menempati urutan kedua, setelah Kabupaten Simalungun. Kategori tersebut dinyatakan setelah adanya data terbaru mengenai peta Kapasitas Fiskal kabupaten/kota seluruh Indonesia, yang dilansir Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Data baru tersebut cukup mengagetkan. Dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, 27 di antaranya memiliki Kapasitas Fiskal rendah, termasuk Kabupaten Asahan. (metrosiantar, 2013)


(12)

Kabupaten Asahan berdasarkan data dari sumber BPS Kabupaten Asahan (2010) pada tahun 2009 setelah terpisah dengan Kabupaten Batu Bara, jumlah penduduknya diperkirakan 700.606 jiwa yang tersebar pada 25 kecamatan dengan 177 desa dan 27 kelurahan dengan luas wilayah daratan 3.719,45 Km² (371.945 Ha) dengan tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Asahan 188,36 jiwa per Km2. Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan sebesar 70,58 persen dan sisanya 29,42 persen tinggal di daerah perkotaan. Walaupun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan setiap tahun terus meningkat, namun jumlah penduduk miskin tahun 2013 di Kabupaten Asahan masih sangat besar, yaitu 80.500 penduduk (11,6 %). Hal ini menunjukkan masih sangat dibutuhkannya suatu kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Asahan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan merupakan permasalahan pokok terutama di daerah perdesaan. (BPS Kabupaten Asahan, 2014)

Pengelompokan beberapa objek berdasarkan beberapa variabel tidak bisa dilakukan dengan hanya melihat data yang disajikan. Masalah pengelompokan yang sering kali terjadi dalam praktiknya yaitu terjadinya tumpang tindih (Overlapping area), artinya objek yang seharusnya menjadi anggota salah satu klaster, juga menjadi anggota klaster lainnya dan sebaliknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan analisis yang dapat menempatkan setiap objek hanya dalam satu klaster. Dalam statistik multivariat, salah satu metode yang digunakan untuk mengelompokkan variabel atau objek adalah analisis klaster. (Supranto, 2004)

Analisis klaster merupakan salah satu suatu teknik analisis Multivariat yang digunakan untuk mengklasifikasi objek kedalam kelompok yang relatif homogen, yang disebut klaster (clusters). Maksud dari relatif homogen disini adalah objek atau kasus dalam setiap kelompok cenderung mirip satu sama lain dan berbeda jauh (tidak sama) dengan objek dari klaster lainnya. Analisis klaster juga disebut analisis klasifikasi atau taksonomi numerik (numerical taxonomy). Berkenaan dengan prosedur pengklasteran dimana setiap objek hanya masuk


(13)

4

kedalam satu klaster saja, tidak terjadi tumpang tindih (overlapping atau interaction). (Supranto, 2004)

K-median merupakan salah satu metode dalam pengelompokan yang berdasarkan pada nilai mediannya. Dalam statistik dan data mining, klaster K-Median adalah algoritma analisis klaster. Klaster K-Median adalah variasi dari klaster K-Means. Jika pada metode klaster K-Means untuk menentukan centroid dengan menghitung rata-rata setiap klaster, maka pada metode klaster K-median untuk menentukan centroid dengan menghitung nilai median setiap klasternya. (Wikipedia, 2015)

Dengan menggunakan analisis klaster K-Median kita dapat mengetahui desa mana saja yang termasuk kedalam golongan desa tertinggal. Berdasarkan Penelitian Sebelumnya Oleh Dadan Abdul Kohar dengan judul penelitian

“Analisis Gerombol Hibrid Dalam Penentuan Kriteria Desa Tertinggal di Propinsi Bali”, Dari hasil penentuan kriteria desa tertinggal di Propinsi Bali, analisis gerombol hibrid dapat digunakan pada data dengan jumlah individu (desa) yang besar, yang sekaligus belum diketahui jumlah gerombol akhir, dengan cukup baik, terbukti dengan mengumpulnya desa-desa tertinggal berdasarkan status IDT yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik pada satu gerombol tertentu. Hasil pengelompokan dengan metode pautan tunggal yang menghasilkan gerombol desa yang relatif kurang representatif, akibat distribusi desa yang kurang baik, dibandingkan hasil pengelompokan dengan analisis gerombol hibrid, menunjukan bahwa pengelompokan desa tertinggal di Propinsi Bali dengan menggunakan analisis gerombol hibrid relatif lebih baik dibandingkan dengan analisis gerombol berhirarki metode pautan tunggal secara sendiri. (Kohar, 1999)

Pengelompokan ini bermanfaat bagi pemerintah sebagai informasi mengenai gambaran kondisi desa yang tertinggal yang akan menjadi prioritas utama untuk dibangun. Karena belum ada penelitian yang dilakukan terkait hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Klaster K- Median Untuk Mengklasifikasi Desa Tertinggal Di Kabupaten Asahan


(14)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan permasalahan yang akan dibahas yaitu desa mana sajakah yang masuk kedalam kelompok desa tertinggal di kabupaten Asahan dengan menggunakan analisis klaster K-Median.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka dilakukan pembatasan masalah yakni sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini akan dikelompokkan desa yang ada dikabupaten asahan dengan menggunakan Analisis Klaster K-Median.

2. Objek pengamatannya adalah desa-desa yang ada dikabupaten Asahan.

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data potensi desa di kabupaten Asahan pada tahun 2014 yaitu jarak ibu kota kecamatan ke desa (Km), kepadatan penduduk (Jiwa/Km2), banyaknya SD, banyaknya SMP, banyaknya SMA, jumlah prasarana kesehatan, banyaknya rumah tangga pelanggan listrik, jumlah tenaga medis, banyaknya kantor pos / kantor pos pembantu, banyaknya pengguna telepon.

4. Pengolahan data menggunakan software microsoft Excel dan SPSS 16.0

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Desa mana saja yang masuk kedalam kelompok desa tertinggal di kabupaten Asahan dengan menggunakan Analisis Klaster K-Median.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Manfaat teoritis


(15)

6

Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan, dengan tema yang sama akan tetapi dengan metode dan teknik analisa yang berbeda. Sehingga dapat dilakukan proses verifikasi demi kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah

Sebagai dasar untuk menentukan desa mana saja yang harus diprioritaskan untuk mendapat bantuan, sehingga tidak terjadi lagi salah sasaran.

b. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

c. Bagi pembaca

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan acuan bagi pembaca yang sedang melakukan penelitian di bidang kemiskinan.


(16)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa klaster kedua adalah klaster yang berisi desa yang tertinggal dengan tingkat potensi desa yang rendah. Anggotanya adalah desa Lobu Jiur, Alang Bonbon, Aek Ledong, Aek Nabuntu, Padang Sipirok, Tangga, Marjanji Aceh, Aek Bamban, Perk. Bandar Pulau, Perk. Bandar Selamat, Mekar Marjanji, Situnjak, Perk. Pulahan, Perk. Air Batu 3/9, Air Teluk Hessa, Perk. Air Batu ½, Pinanggiripan, Sijabut Teratai, Pulau Pule, Silau Jawa, Sei Nadoras, Tomuan Holbung, Gotting Sidodadi, Bandar Pulau Pekan, Perk. Padang Pulau, Buntu Maraja, Gajah Sakti, Gunung Berkat, Hutarao, Aek Nagali, Lestari, Ambalutu, Sionggang, Karya Ambalutu, Perk. Sei Silau, perk. Sei balai, Air Putih, Sukajadi, Bangun, Tunggul 45, Orika, Sei Piring, Ofa Padang Mahondang, suka makmur, Bunut Sebrang, Perk. Aek Nagaga, Rahuning, Batu Anam, Rawang Baru, Pasar VI, Perk. Sei Dadap ¾, Bahung Sibatu-batu, Perk. Sei Dadap ½, Sei Kamah 2, Sei Kamah 1, Tanjung Asri, Pasiran, Perbangunan, Pertahanan, Bangun Baru, Sei Paham, Sei Kepayang Kanan, Sei Kepayang Kiri, Sei Lendir, Sei Tualang Pandau, Sei Serindan, Sei Lunang, Sei Pasir, Sei Tempurung, Sarang Helang, Sei Sembilang, Sei Silau Tua, Silau Maraja, Bangun Sari, Silo Baru, Perk. Sukaraja, Perk. Hessa, Anjung Ganjang, Kapis Batu VIII, Asahan Mati, Perk. Teluk Dalam, Mekar Tanjung, Sidomulyo, Terusan Tengah, Padang Sari, Lobu Rappa, Taman Sari, Rahuning, Rahuning I, Sumber Harapan, Rahuning II, Suka damai.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dipertimbangkan adalah :

1. Setelah mengetahui tingkat potensi desa pada desa-desa yang ada dikabupaten Asahan, diharapakan bagi pemerintah daerah lebih


(17)

60

memperhatikan pemerataan pembangunan pada daerah yang tertinggal, agar pembangunan merata diseluruh daerah.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data yang sebenarnya yang diambil langsung dari dinas terkait atau lembaga yang langsung mendata kelapangan, diharapkan juga untuk menggunakan analisis statistik yang lain dalam pengolahan data dan menambah variabel yang mendukung penelitian ini.


(18)

Kabupaten Asahan.

Hair, F. Joseph, William C. Black, Barry J. Babin, et al, (2008), Multivariate Data Analysis, 7th Edition, Pearson Prentice Hall, USA.

Idris. 2011. Aplikasi model analisis data kuantitatif dengan program SPSS, Edisi revisi 3. FE UNP, Padang

Kohar, Dadan A. 1999. Analisis Gerombol Hibrid Dalam Penentuan Kriteria Desa Tertinggal di Propinsi Bali, Skripsi, FMIPA, IPB, Bogor.

Montgomery Jr, Erwin B, dkk. 2005. Unsupervised clustering algorithm for N-dimensional data.University of Wisconsin-Madison, Madison

Sairam, Manikandan, Sowndarya. 2011. Performance Analysis of Clustering Algorithms in Detecting Outliers. School of Computing, SASTRA University, Thanjavur, Tamil Nadu, India.

Sitepu, Robinson dkk. 2011. Analisis Cluster Terhadap Tingkat Pencemaran Udara Pada Sektor Industri di Sumatera Selatan. Sumatera Selatan : Universitas Sriwijaya

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi, PT.Rineka Cipta, Jakarta

Syahza, Almasdi. 2002. Potensi Pengembangan Desa Tertinggal dan Mobilitas Penduduk di Kabupaten Bengkalis – Riau.Jurnal Kependudukan, Vol 4 No.2, Juli 2002, Universitas Padjadjaran, Bandung.

http://en.wikipedia.org/wiki/K-medians_clustering (16 Februari 2015, 09.23 wib) http://kawasan.bappenas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=


(19)

http://www.siam.org/meetings/sdm06/proceedings/015andersonb.pdf (06 Desember 2014, 20.15 Wib)

http://kpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal (16 0ktober 2014, 09.32 Wib)


(1)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan permasalahan yang akan dibahas yaitu desa mana sajakah yang masuk kedalam kelompok desa tertinggal di kabupaten Asahan dengan menggunakan analisis klaster K-Median.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka dilakukan pembatasan masalah yakni sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini akan dikelompokkan desa yang ada dikabupaten asahan dengan menggunakan Analisis Klaster K-Median.

2. Objek pengamatannya adalah desa-desa yang ada dikabupaten Asahan.

3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data potensi desa di kabupaten Asahan pada tahun 2014 yaitu jarak ibu kota kecamatan ke desa (Km), kepadatan penduduk (Jiwa/Km2), banyaknya SD, banyaknya SMP, banyaknya SMA, jumlah prasarana kesehatan, banyaknya rumah tangga pelanggan listrik, jumlah tenaga medis, banyaknya kantor pos / kantor pos pembantu, banyaknya pengguna telepon.

4. Pengolahan data menggunakan software microsoft Excel dan SPSS 16.0

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Desa mana saja yang masuk kedalam kelompok desa tertinggal di kabupaten Asahan dengan menggunakan Analisis Klaster K-Median.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Manfaat teoritis


(2)

6

Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan, dengan tema yang sama akan tetapi dengan metode dan teknik analisa yang berbeda. Sehingga dapat dilakukan proses verifikasi demi kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah

Sebagai dasar untuk menentukan desa mana saja yang harus diprioritaskan untuk mendapat bantuan, sehingga tidak terjadi lagi salah sasaran.

b. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

c. Bagi pembaca

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan acuan bagi pembaca yang sedang melakukan penelitian di bidang kemiskinan.


(3)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa klaster kedua adalah klaster yang berisi desa yang tertinggal dengan tingkat potensi desa yang rendah. Anggotanya adalah desa Lobu Jiur, Alang Bonbon, Aek Ledong, Aek Nabuntu, Padang Sipirok, Tangga, Marjanji Aceh, Aek Bamban, Perk. Bandar Pulau, Perk. Bandar Selamat, Mekar Marjanji, Situnjak, Perk. Pulahan, Perk. Air Batu 3/9, Air Teluk Hessa, Perk. Air Batu ½, Pinanggiripan, Sijabut Teratai, Pulau Pule, Silau Jawa, Sei Nadoras, Tomuan Holbung, Gotting Sidodadi, Bandar Pulau Pekan, Perk. Padang Pulau, Buntu Maraja, Gajah Sakti, Gunung Berkat, Hutarao, Aek Nagali, Lestari, Ambalutu, Sionggang, Karya Ambalutu, Perk. Sei Silau, perk. Sei balai, Air Putih, Sukajadi, Bangun, Tunggul 45, Orika, Sei Piring, Ofa Padang Mahondang, suka makmur, Bunut Sebrang, Perk. Aek Nagaga, Rahuning, Batu Anam, Rawang Baru, Pasar VI, Perk. Sei Dadap ¾, Bahung Sibatu-batu, Perk. Sei Dadap ½, Sei Kamah 2, Sei Kamah 1, Tanjung Asri, Pasiran, Perbangunan, Pertahanan, Bangun Baru, Sei Paham, Sei Kepayang Kanan, Sei Kepayang Kiri, Sei Lendir, Sei Tualang Pandau, Sei Serindan, Sei Lunang, Sei Pasir, Sei Tempurung, Sarang Helang, Sei Sembilang, Sei Silau Tua, Silau Maraja, Bangun Sari, Silo Baru, Perk. Sukaraja, Perk. Hessa, Anjung Ganjang, Kapis Batu VIII, Asahan Mati, Perk. Teluk Dalam, Mekar Tanjung, Sidomulyo, Terusan Tengah, Padang Sari, Lobu Rappa, Taman Sari, Rahuning, Rahuning I, Sumber Harapan, Rahuning II, Suka damai.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dipertimbangkan adalah :

1. Setelah mengetahui tingkat potensi desa pada desa-desa yang ada dikabupaten Asahan, diharapakan bagi pemerintah daerah lebih


(4)

60

memperhatikan pemerataan pembangunan pada daerah yang tertinggal, agar pembangunan merata diseluruh daerah.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data yang sebenarnya yang diambil langsung dari dinas terkait atau lembaga yang langsung mendata kelapangan, diharapkan juga untuk menggunakan analisis statistik yang lain dalam pengolahan data dan menambah variabel yang mendukung penelitian ini.


(5)

Kabupaten Asahan.

Hair, F. Joseph, William C. Black, Barry J. Babin, et al, (2008), Multivariate Data Analysis, 7th Edition, Pearson Prentice Hall, USA.

Idris. 2011. Aplikasi model analisis data kuantitatif dengan program SPSS, Edisi revisi 3. FE UNP, Padang

Kohar, Dadan A. 1999. Analisis Gerombol Hibrid Dalam Penentuan Kriteria Desa Tertinggal di Propinsi Bali, Skripsi, FMIPA, IPB, Bogor.

Montgomery Jr, Erwin B, dkk. 2005. Unsupervised clustering algorithm for N-dimensional data.University of Wisconsin-Madison, Madison

Sairam, Manikandan, Sowndarya. 2011. Performance Analysis of Clustering Algorithms in Detecting Outliers. School of Computing, SASTRA University, Thanjavur, Tamil Nadu, India.

Sitepu, Robinson dkk. 2011. Analisis Cluster Terhadap Tingkat Pencemaran Udara Pada Sektor Industri di Sumatera Selatan. Sumatera Selatan : Universitas Sriwijaya

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi, PT.Rineka Cipta, Jakarta

Syahza, Almasdi. 2002. Potensi Pengembangan Desa Tertinggal dan Mobilitas Penduduk di Kabupaten Bengkalis – Riau.Jurnal Kependudukan, Vol 4 No.2, Juli 2002, Universitas Padjadjaran, Bandung.

http://en.wikipedia.org/wiki/K-medians_clustering (16 Februari 2015, 09.23 wib) http://kawasan.bappenas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=


(6)

http://www.siam.org/meetings/sdm06/proceedings/015andersonb.pdf (06 Desember 2014, 20.15 Wib)

http://kpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal (16 0ktober 2014, 09.32 Wib)