HUBUNGAN POLA DIET DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI (Studi di desa Krai, kec. Yosowilangun, kab. Lumajang)

(1)

i

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

(Studi di desa Krai, kec. Yosowilangun, kab. Lumajang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RISKY HENDRIK ROSIANTO NIM. 201210420311082

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

(Studi di desa Krai, kec. Yosowilangun, kab. Lumajang)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

RISKY HENDRIK ROSIANTO NIM. 201210420311082 Skripsi Telah Disetujui Untuk Diujikan

Pada Tanggal 05 Januari 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Henik Tri Rahayu, S.Kep., Ns., MS Nur Aini, M.Kep

NIDN. 0713018301 NIP. 114.1410.0552

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. UMM.112.0501.0419


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

(Studi di desa Krai, kec. Yosowilangun, kab. Lumajang)

SKRIPSI Disusun Oleh :

RISKY HENDRIK ROSIANTO NIM. 201210420311082 Skripsi Telah Disetujui Untuk Diujikan

Pada Tanggal Januari 2016

Penguji I Penguji II

Henik Tri Rahayu, S.Kep., Ns., MS Nur Aini, M.Kep

NIDN. 0713018301 NIP. 114.1410.0552

Penguji III Penguji IV

Erma Wahyu Mashfufa, M.Si Zahid Fikri, M.Kep

NUPN. 9907002057 NUPN.9907146260

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. UMM.112.0501.0419


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RISKY HENDRIK ROSIANTO

NIM : 201210420311082

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Pola Diet dengan Tingkat Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi (Studi di desa Krai, kec. Yosowilangun, kab. Lumajang).

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Ahir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Ahir ini adalah hasil pagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Januari 2016 Yang membuat pernyataan

Risky Hendrik Rosianto NIM. 201210420311082


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Pola Diet dengan Tingkat Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi” meskipun dalam proses penyelesaiannya terdapat begitu banyak rintangan, namun semua itu dapat berlalu berkat adanya rahmat dan karunia Allah SWT. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Ns.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep,Ns., Ms selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

4. Ibu Nur Aini, M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan hingga terselesainya skripsi ini.


(6)

vi

5. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa dan bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama menempuh pendidikan.

6. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik, dan membimbing selama masa belajar.

7. Teman-teman PSIK angkatan 2012 khususnya kelas PSIK B.

8. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena semua ini merupakan bagian dari proses belajar, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah kita menuju kebaikan.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Malang, 24 November 2015


(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SINGKATAN………xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

ABSTRACT ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan ... 6

1.4.2. Bagi Masyarakat ... 6

1.4.3. Bagi Praktisi ... 7

1.4.4 Bagi Bidang Keperawatan ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hipertensi ... 9

2.1.1 Pengerian Hipertensi ... 9

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi ... 11

2.1.3 Faktor Resiko Hipertensi ... 11


(8)

viii

2.1.5 Bahaya Hipertensi ... 13

2.1.6 Penatalaksanaan Hipertensi ... 14

2.1.7 Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi ... 15

2.2 Pola Diet Penderita Hipertensi ... 16

2.2.1 Pengertian Diet ... 16

2.2.2 Manfaat Diet ... 17

2.2.3 Diet Pada Penderita Hipertensi ... 17

2.2.4 Hubungan Pola Diet Dengan Tingkat Kekambuhan Hipertensi ... 21

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 24

3.2 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 28

4.2 Kerangka Kerja ... 29

4.3 Populasi, Sample, dan Tehnik Pengambilan Sample ... 30

4.3.1 Populasi ... 30

4.3.2 Tehnik Pengambilan Sampel ... 30

4.3.3 Sampel... 30

4.4 Variabel Penelitian... 31

4.4.1 Variabel Independen... 31

4.4.2 Variabel Dependen ... 31

4.5 Definisi Oprasional ... 32

4.6 Tempat Penelitian ... 33

4.7 Waktu Penelitian ... 33

4.8 Instrumen Penelitian ... 33


(9)

ix

4.9 Uji Validitas dan Reabilitas ... 37

4.10 Tehnik Pengumpulan Data ... 38

4.10.1 Persiapan ... 38

4.10.2 Pelaksanaan ... 38

4.10.3 Pengumpulan Data ... 39

4.11 Pengolahan Data dan Analitas Data ... 39

4.11.1 Pengolahan Data ... 39

4.11.2 Analisa Data ... 40

4.12 Etika Penelitian ... 41

4.12.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent) ... 42

4.12.2 Tanpa Nama (Anonymity) ... 42

4.12.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 44

5.1.1 Karakteristik Usia Responden ... 44

5.1.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 45

5.1.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan Reponden ... 45

5.1.4 Karakteristik Pekerjaan Responden ... 46

5.2 Data Khusus ... 46

5.2.1 Pola Diet Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 46

5.2.2 Tingkat Kekambuhan Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 49 5.2.3 Analisis Hubungan Pola Diet dengan Tingkat Kekambuhan


(10)

x

Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05,

Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 51 BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 52 6.1.1 Gambaran Pola Diet Pada Penderita Hipertensi

Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun,

Kab. Lumajang ... 52 6.1.2 Gambaran Tingkat Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi

Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun,

Kab. Lumajang ... 55 6.1.3 Hubungan Pola Diet dengan Tingkat Kekambuhan

Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 57 6.2 Keterbatasan Penelitian ... 60 6.3 Implikasi Keperawatan ... 61 BAB VII KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan ... 62 7.2 Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA ... 64


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi ... 11 Table 4.1 Definisi Oprasional ... 32 Table 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Hubungan Pola Diet Terhadap Tingkat

Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi ... 36 Table 4.3 Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisiensi korelasi ... 41 Tabel 5.1 Standart Deviasi Karakteristik Usia Responden ... 44 Table 5.2 Pola Diet Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05,

Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 47 Table 5.3 Penjabaran Pola Diet Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05,

Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 47 Tabel 5.4 Tingkat Kekambuhan Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05,

Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 49 Tabel 5.5 Penjabaran Tingkat Kekambuhan Penderita Hipertensi Di Wilayah

Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 50 Table 5.6 Analisis Hubungan antara Pola Diet dengan Tingkat Kekambuhan

Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 02, Rw 05, Desa Krai,


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kendali System Rennin- Angiotensin dan System Saraf Pusat Terhadap

Dilatasi dan Kontriksi Pembuluh Darah ... 13

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 24

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian……….29

Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden...45

Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden...45


(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

WHO ( World Health Organization)………...1

AHA (American Heart Association)………..………..2

JNC (Joint National Commite)………..…………..11

BB (Beta Blocker)……….………14

CCB (Calcium Chanel Blocker )………..………14

ACE (Angiotensin Converting Enzyme)………...………….14

ARB ( Angiotensin Reseptor Blocker)………..……….14


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ... 66

Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 67

Surat Tembusan Surat Studi Pendahuluan dari Rt 02, Rw 05, Desa Krai, Kec. Yosowilangun, Kab. Lumajang ... 68

Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 69

Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) ... 71

Kuesioner Pengumpulan Data Penelitian ... 72

Tabulasi Uji Validitas dan Reliabelitas ... 77

Hasil Uji Validitas dan Reliabelitas ... 78

Tabulasi Data Penelitian ... 83

Hasil Uji Correlations Spearman Rank ... 86

Dokumentasi Penelitian ... 87

Angket Persetujuan ... 91


(15)

64

DAFTAR PUSTAKA

Akanksha, A., Talha, J., Priyanka, M.(2011). Hypertension and Herbal Pants.international research journal of pharmacy, 2(8). 26-30

Azwar, S. (2015). Penyusun Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Baradero, M., Dayrit, W, Mary., Yakobus. (2008), Klien Gangguan Kardiovaskular Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Belo, F, D., Bahar, B.(2014). Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi Di Poliklinik Interna RSUD LambungBaji Makasar. Journal of medical surgical nursing.1(1).20-14

Bryan, W., Palmer, A. (2007). Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Alih bahasa dr Elizabeth Yasmine. Editor Rina Astikawati, Amalia Sapitri. Jakarta : Erlangga Charlton, E, K., Jonathan, D., Levitt, S, N., Nel, H.J., Steyan, K., & Zulu, V.J. (2007).

Development and Validation Of a Shoert Questionnaire To Assess Sodium Intake. Public Health Nutrition, 11(1).83-94

Damayanti, D. (2013). Pintar Meracik Sendiri Ramuan Herbal Untuk Penyakit Kanker, Diabetes Millitus, Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Araska

Dawkins, K, D., Gray, H, H., Morgan, J, M., & Simpson, I, A. (2005). Kardiologi : lecture notes. Ed 4. Jakarta : penerbit Erlangga

Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Gunawan A.(2009). Food Combining Kombinasi Makanan serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hall, E, John. (2010). Buku Saku Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall, Ed.11. Jakarta : EGC

Hartanto, H. (2006). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hartanto, H. (2009). Kamus Saku Mosby Kedokteran, Keperawatan, & Kesehatan E4.

Jakarta: EGC Santoso, Djoko. (2010). Membonsai Hipertensi.Surabaya : Jaring Pena

Herwati., Sartika, W. (2014). Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olah Raga Di Padang 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 8(1).8-14


(16)

65

Hidayat, Alimul, Aziz, A (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, Alimul, Aziz, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Kowalak, J.P. (2011). Buku Ajar Patofisiologis. Jakarta : EGC

Kowalski, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi Program 8 Minggu. PT. Mizan Puataka, Bandung,

Kurniawan, A.(2002). Gizi Seimbang Untuk Mencegah Hipertensi. Seminar Hipertensi Senak Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI. 1-18

Marliani, L., S.Tantan.H. (2007).100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta : PT Elex Komputindo.

Martini, Ayu. (2012). Faktor Risiko Hipertensi ditinjau dari Kebiasaan Minum Kopi. Journal of Nutrition College, Vol.1 No.1, 470-485.

Matyas, E., Jaitler, K., Horvath, K., Semlitsch, T., Hemkens, G, L.,Pignitter, N., & Siebenhoter, A. (2011). Benefit Assessment Of Salt Reduction In Patients With Hypertension : Systematik Overview. Journal Of Hypertension. 29(5). 821 – 828

Notoatmodjo,S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Novian, Arista. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Diet Pasien Hipertensi Nursalam. (2014) . Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan pendekatan praktis. Jakarta :

Salemba Medika

Riset kesehatan dasar. (2013). www.depkes.go.id. Di ambil jumat,o3 07 2015 Santoso, Djoko. (2010).Membonsai Hipertensi. Surabaya: Jaring Pena

Sutomo, B. (2006). Kendaikan Hipertensi Dengan DASH-Natrium. Jakarta : Dimedia. SIDOMI. (2014). Ini Dosis Minum Kopi yang Disarankan Agar Tetap Membawa Manfaat. ¶

3. http://sidomi.com/347976/ini-dosis-minum-kopi-yang-disarankan-tetap-membawa-manfaat/. Diperoleh tanggal 10 Januari 2016.

Siregar, M. H. (2009). Diet Efektif Berdasarkan Golongan Darah Anda. Yogyakarta: Buku Biru.

Sugiyono.(2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sumanto, A. (2009). Tetap Langsing dan Sehat Dengan Terapi Diet. Jakarta : AgroMedia Pustaka.


(17)

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di dunia. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmHg (Baradero, Dayrit & siswadi, 2008). Penyakit ini sering juga disebut sebagai silent killer karena penyakit ini muncul tanpa keluhan dan gejala yang tidak terasa sehingga penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah menderita hipertensi. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan pada peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. Tekanan darah harus diukur dalam posisi duduk dan berbaring (Baradero, Dayrit & siswadi, 2008). Proses terjadinya tekanan darah tinggi biasanya secara bertahap dan sangat kompleks. Perubahan dimulai dari tekanan darah normal yang berkembang menuju ke tingkat normal tinggi, lalu tekanan darah menjadi lebih dari 140/90 mmHg (Santoso, 2010). Menurut World Health Organization (WHO, 2014), tekanan darah normal untuk dewasa adalah 120/80 mmhg, akan tetapi bila tekanan sistolic antara (120 – 139) dan diastolic antara (80 – 89) maka itu juga masih bisa dikatakan tekanan darah normal. Pada penderita hipotensi keadaan tekanan darahnya di bawah 120/80 mmHg, sedangkan penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi kondisi tekanan darahnya di atas normal yaitu di atas 140/90 mmHg.


(19)

2

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Menurut Santoso (2010), penyakit hipertensi dapat mengakibatkan gangguan pada jantung, gangguan pembuluh darah koroner, gangguan pada otak, gangguan pada ginjal, dan gangguan pada mata. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah koroner serta pembuluh darah arteri lainya jika tidak segera teratasi maka akan mengakibatkan serangan stroke. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya tekanan darah tinggi diantaranya yaitu faktor usia, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga yang mengalami hipertensi, obesitas dan gaya hidup yang kurang sehat (Baradero, Dayrit & Siswadi, 2008). Gaya hidup yang kurang sehat merupakan faktor risiko yang dapat mengakibatkan kekambuhan hipertensi. Kurangnya masyarakat untuk memperhatikan pola dietnya, maka akan sangat mudah masyarakat untuk mengalami kekambuhan pada penyakit hipertensi yang diderita. Pola diet yang kurang sehat yang dapat mengakibatkan kekambuhan hipertensi seperti halnya mengkonsumsi natrium secara berlebihan, banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, merokok, minum kopi, dan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan.

Belakangan ini terjadi pergeseran pola makan pada masyarakat dari menu tradisional ke menu makanan olahan siap saji. Makanan siap saji ini berdampak buruk bagi kesehatan. Kandungan garam dan lemak jenuh di dalam makanan siap saji dapat meningkatkan risiko terjadinya kenaikan tekanan darah yang biasa disebut tekanan darah tinggi atau hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui


(20)

3

penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. International research jounal of pharmacy juga mengatakan , di Amerika lebih dari 20% yang mengalami tekanan darah tinggi sepertiga dari mereka tidak menyadari bahwa mereka terjangkit penyakit hipertensi (Akanksha, Priyanka & Talha, 2011). Sampai saat ini, hipertensi juga masih merupakan tantangan besar dan angka kejadian hipertensi terus mengalami peningkatan di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun (2013), prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8 %. Maka dari itu, masyarakat diharapkan agar selalu waspada terhadap kesehatan dirinya (Badan Kesehatan Dunia WHO 2014).

Faktor gizi sangat berhubungan dengan kejadian hipertensi. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang. Pembuluh darah yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Peningkatan tersebut akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutanya agar aliran darah dapat mencapai ke seluruh bagian tubuh. Kejadian ini disebabkan karena terjadi perubahan pola atau gaya hidup, termasuk pola konsumsi makan. Asupan makanan dengan kandungan lemak dan natrium yang tinggi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah dalam tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah pada beberapa kasus tertentu. Sebaliknya kenaikan kadar natrium dalam darah dapat meningkatnya tekanan darah. Penurunan asupan natrium + 1,8 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolic 4 mmHg dan diastolic 2 mmHg (Kurniawan, 2002).


(21)

4

Pola diet yang dapat mengakibatkan kekambuhan pada penderita hipertensi adalah pola diet yang tinggi natrium, tinggi lemak jenuh, merokok, minum kopi, dan mengkonsumsi alcohol secara berlebihan. Masakan yang asin merupakan masakan yang mengandung garam natrium yang sangat tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah. Adapun makanan yang mengandung kolestrol tinggi juga dapat meningkatan tekanan darah yang ahirnya menjadikan seseorang menderita hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di willayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kec. Yosowilangun kab. Lumajang yang akan dijadikan tempat penelitian, hasil pemeriksaan tekanan darah dari 12 orang didapatkan tekanan darah sistol terendah yaitu 150 mmHg dan tekanan darah sistol tertinggi yaitu 200 mmHg, sedangkan tekanan darah diastole terendah yaitu 80 mmHg dan diastol tertinggi yaitu 110 mmHg. Hasil wawancara saat study pendahuluan didapatkan bahwa dari 12 orang penderita hipertensi, 5 orang mengatakan bahwa meraka tidak memperhatikan penggunaan garam dapur saat memasak. Sedangkan 2 orang diantaranya mengatakan bahwa meraka suka memasak yang berbau santan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak secara berlebihan. Sedangkan 3 orang diantaranya lagi mengatakan bahwa mereka tidak pernah memperhatikan jadwal makan disetiap harinya. Sedangkan 2 orang diantaranya mengatakan bahwa mereka suka masakan yang asin. Diantara mereka juga mengatakan bahwa mereka mengalami sakit kepala, pusing, kekakuan pada leher dan pandangan yang kabur ketika penyakit hipertensinya kambuh. Dari hasil wawancara yang dilakukan saat studi pendahuluan, jawaban-jawaban yang di sampaikan oleh penduduk Rt 02, Rw 05 desa Krai sangat berisiko untuk memicu kekambuhan hipertensi yang di tandai dengan tanda gejala yang


(22)

5

mereka alami. Desa krai merupakan desa yang letaknya dekat dengan pantai dan masyarakat desa krai suka memasak dengan menggunakan banyak garam dan sering mengkonsumsi ikan asin dan ikan asapan. Penduduk desa krai walaupun dekat dengan pantai namun pekerjaan meraka mayoritas adalah petani.

Merubah pola diet pada penderita hipertensi memang tidak mudah. Tetapi demi untuk mencegah terjadinya tingkat kekambuhan tekanan darah pada penderita hipertensi, maka harus dilakukan sedikit demi sedikit usaha untuk melakukan pencegahan yaitu dengan cara mengatur pola diet dalam setiap harinya agar tekanan darah tetap stabil.

Berdasarkan latar belakang dan hasil studi pendahuluan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah “ Apakah ada hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang? “


(23)

6

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pola diet penderita hipertensi.

2. Mengidentifikasi tingkat kekambuhan penderita hipertensi.

3. Menganalisis hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai hubungan pola diet terhadap tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola diet penderita hipertensi terhadap tingkat kekambuhan hipertensi.


(24)

7

1.4.3 Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bentuk promosi kesehatan (promkes) tentang pola diet penderita hipertensi yang dapat di sampaikan kepada masyarakat.

1.4.4 Bagi Bidang Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan kepada bidang keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dengan menggunakan tindakan preventif dengan cara mengatur pola diet pada penderita hipertensi dalam penanganan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Menurut penelitian yang dilakukan Belo, et al, 2014 yang berjudul tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan kepatuhan diit pasien hipertensi di poliklinik interna RSUD Lambung Baji Makasar. Dalam penelitian ini subyek yang digunakan adalah semua keluarga pasien di poliklinik interna RSUD Lambung Baji Makasar yang berjumlah 58 responden dengan tehnik Purposive Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan komputer. Analisis univariat dalam penelitian ini untuk mencari distribusi frekuensi data dan bivariat untuk mencari hubungan antar variable dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi


(25)

8

penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan keluarga tentang hipertensi memberikan dampak yang positif dalam kepatuhan diit hipertensi.

2. Menurut penelitian yang diakukan Herwati, 2014 yang berjudul terkontrolnya tekanan darah penderita hipertensi berdasarkan pola diit dan kebiasaan olah raga di padang tahun 2011. Dalam penelitian tersebut subyek yang digunakan adalah seluruh penderita hipertensi yang dating ke puskesmas padang pasir berjumlah 78 responden . Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan Uji statistic Chi Square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2011. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Hasil penelitian ini 82,1% responden tekanan darah tidak terkontrol 56,4 % mempunyai diit kurang baik, 80,8 % kebiasaan berolah raga tidak baik. Analisa bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara pola diit dengan terkontrolnya tekanan darah pada penderita hipertensi, (p < 0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan berolah raga dengan terkontrolnya tekanan darah penderita hipertensi dengan (p < 0,05).


(1)

penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. International research jounal of pharmacy juga mengatakan , di Amerika lebih dari 20% yang mengalami tekanan darah tinggi sepertiga dari mereka tidak menyadari bahwa mereka terjangkit penyakit hipertensi (Akanksha, Priyanka & Talha, 2011). Sampai saat ini, hipertensi juga masih merupakan tantangan besar dan angka kejadian hipertensi terus mengalami peningkatan di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun (2013), prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8 %. Maka dari itu, masyarakat diharapkan agar selalu waspada terhadap kesehatan dirinya (Badan Kesehatan Dunia WHO 2014).

Faktor gizi sangat berhubungan dengan kejadian hipertensi. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang. Pembuluh darah yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Peningkatan tersebut akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutanya agar aliran darah dapat mencapai ke seluruh bagian tubuh. Kejadian ini disebabkan karena terjadi perubahan pola atau gaya hidup, termasuk pola konsumsi makan. Asupan makanan dengan kandungan lemak dan natrium yang tinggi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah dalam tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah pada beberapa kasus tertentu. Sebaliknya kenaikan kadar natrium dalam darah dapat meningkatnya tekanan darah. Penurunan asupan natrium + 1,8 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolic 4 mmHg dan diastolic 2 mmHg (Kurniawan, 2002).


(2)

Pola diet yang dapat mengakibatkan kekambuhan pada penderita hipertensi adalah pola diet yang tinggi natrium, tinggi lemak jenuh, merokok, minum kopi, dan mengkonsumsi alcohol secara berlebihan. Masakan yang asin merupakan masakan yang mengandung garam natrium yang sangat tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah. Adapun makanan yang mengandung kolestrol tinggi juga dapat meningkatan tekanan darah yang ahirnya menjadikan seseorang menderita hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di willayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kec. Yosowilangun kab. Lumajang yang akan dijadikan tempat penelitian, hasil pemeriksaan tekanan darah dari 12 orang didapatkan tekanan darah sistol terendah yaitu 150 mmHg dan tekanan darah sistol tertinggi yaitu 200 mmHg, sedangkan tekanan darah diastole terendah yaitu 80 mmHg dan diastol tertinggi yaitu 110 mmHg. Hasil wawancara saat study pendahuluan didapatkan bahwa dari 12 orang penderita hipertensi, 5 orang mengatakan bahwa meraka tidak memperhatikan penggunaan garam dapur saat memasak. Sedangkan 2 orang diantaranya mengatakan bahwa meraka suka memasak yang berbau santan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak secara berlebihan. Sedangkan 3 orang diantaranya lagi mengatakan bahwa mereka tidak pernah memperhatikan jadwal makan disetiap harinya. Sedangkan 2 orang diantaranya mengatakan bahwa mereka suka masakan yang asin. Diantara mereka juga mengatakan bahwa mereka mengalami sakit kepala, pusing, kekakuan pada leher dan pandangan yang kabur ketika penyakit hipertensinya kambuh. Dari hasil wawancara yang dilakukan saat studi pendahuluan, jawaban-jawaban yang di sampaikan oleh penduduk Rt 02, Rw 05 desa Krai sangat berisiko untuk memicu kekambuhan hipertensi yang di tandai dengan tanda gejala yang


(3)

mereka alami. Desa krai merupakan desa yang letaknya dekat dengan pantai dan masyarakat desa krai suka memasak dengan menggunakan banyak garam dan sering mengkonsumsi ikan asin dan ikan asapan. Penduduk desa krai walaupun dekat dengan pantai namun pekerjaan meraka mayoritas adalah petani.

Merubah pola diet pada penderita hipertensi memang tidak mudah. Tetapi demi untuk mencegah terjadinya tingkat kekambuhan tekanan darah pada penderita hipertensi, maka harus dilakukan sedikit demi sedikit usaha untuk melakukan pencegahan yaitu dengan cara mengatur pola diet dalam setiap harinya agar tekanan darah tetap stabil.

Berdasarkan latar belakang dan hasil studi pendahuluan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang? “


(4)

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah Rt 02, Rw 05 desa Krai kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pola diet penderita hipertensi.

2. Mengidentifikasi tingkat kekambuhan penderita hipertensi.

3. Menganalisis hubungan pola diet dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai hubungan pola diet terhadap tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola diet penderita hipertensi terhadap tingkat kekambuhan hipertensi.


(5)

1.4.3 Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bentuk promosi kesehatan (promkes) tentang pola diet penderita hipertensi yang dapat di sampaikan kepada masyarakat.

1.4.4 Bagi Bidang Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan kepada bidang keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dengan menggunakan tindakan preventif dengan cara mengatur pola diet pada penderita hipertensi dalam penanganan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Menurut penelitian yang dilakukan Belo, et al, 2014 yang berjudul tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan kepatuhan diit pasien hipertensi di poliklinik interna RSUD Lambung Baji Makasar. Dalam penelitian ini subyek yang digunakan adalah semua keluarga pasien di poliklinik interna RSUD Lambung Baji Makasar yang berjumlah 58 responden dengan tehnik Purposive Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan komputer. Analisis univariat dalam penelitian ini untuk mencari distribusi frekuensi data dan bivariat untuk mencari hubungan antar variable dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan kepatuhan diit pasien (p < α) yaitu 0,001 < 0,05. Kesimpulan dalam


(6)

penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan keluarga tentang hipertensi memberikan dampak yang positif dalam kepatuhan diit hipertensi.

2. Menurut penelitian yang diakukan Herwati, 2014 yang berjudul terkontrolnya tekanan darah penderita hipertensi berdasarkan pola diit dan kebiasaan olah raga di padang tahun 2011. Dalam penelitian tersebut subyek yang digunakan adalah seluruh penderita hipertensi yang dating ke puskesmas padang pasir berjumlah 78 responden . Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan Uji statistic Chi Square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2011. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Hasil penelitian ini 82,1% responden tekanan darah tidak terkontrol 56,4 % mempunyai diit kurang baik, 80,8 % kebiasaan berolah raga tidak baik. Analisa bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara pola diit dengan terkontrolnya tekanan darah pada penderita hipertensi, (p < 0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan berolah raga dengan terkontrolnya tekanan darah penderita hipertensi dengan (p < 0,05).


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKAMBUHAN HIPERGLIKEMIA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Desa Sidomulyo Kec. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang)

0 18 20

DINAMIKA PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM DI DESA KRAI KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG 1980 - 2009

0 8 10

Dinamika Pondok Pesantren Bustanul Ulum di Desa Krai Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang 1980 - 2009;

0 3 10

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA.

0 1 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN STRES TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Manajemen Stres Terhadap Tingkat Kekambuhan Pada Penderita Hipertensi di Panti Wre

0 4 15

Studi Etnobotani dan Keragaman Pisang Buah (Musaceae) Pada Masyarakat Tradisional Pandalungan Desa Krai Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang

0 0 9

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA TENGGELES KUDUS

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYA

0 0 17